Anda di halaman 1dari 5

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri yang semakin berkembang akan berdampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat sebab lapangan pekerjaan yang dibuka bagi
para tenaga kerja semakin luas sehingga dapat memperbaiki perekonomian
penduduk Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat memicu perusahaan
untuk melakukan berbagai macam strategi dalam menghasilkan produktivitas
yang maksimal. Upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan produktivitas
kerja. Menurut Sedarmayanti (2009:65), produktivitas kerja bukan semata-mata
ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya, melainkan kualitas
untuk kerja juga penting diperhatikan. Oleh karena itu karyawan merupakan aset
penting bagi perusahaan sehingga perlu diberikan perhatian yang cukup terhadap
kondisi kerja karyawan agar terhindar dari bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat
kerja maupun lingkungan kerja yang kurang kondusif.
Menurut data International Labor Organization (ILO) dalam Kasmir
(2016:264), pada tahun 2013, satu (1) pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik
karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Bahkan
sampai tahun 2013 di Indonesia tidak kurang dari enam pekerja meninggal dunia
setiap hari akibat kecelakaan kerja. Sepanjang tahun 2013, sebanyak 12.745
perusahaan melanggar norma keselamatan kerja dan kesehatan kerja (K3) yang
tentunya mengabaikan keselamatan kerja karyawan baik fisik maupun non fisik.
Menurut Hanggraeni (2012:176), keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya. Manajemen K3 bertujuan untuk melakukan pencegahan
terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan yang diakibatkan oleh aktivitas
kerja dan juga pencegahan akan timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh
hubungan kerja di dalam lingkungan kerja para karyawan.

1
2

Keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak terjamin oleh suatu perusahaan
akan berdampak pada menurunnya semangat kerja karyawan yang dapat
menyebabkan karyawan menjadi tidak fokus dalam bekerja, karena tidak tenang
dan selalu merasa khawatir akan terjadinya kecelakaan saat bekerja sehingga
dapat mempengaruhi mental karyawan yang akan mengakibatkan produktivitas
kerja karyawan menjadi menurun. Oleh karena itu perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya.
Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, maka pekerjaan harus
dilakukan dengan cara dan lingkungan kerja yang memenuhi syarat keselamatan
dan kesehatan kerja agar karyawan dapat bekerja dengan aman dan selamat.
Menurut Bangun (2012:388), Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
nomor per 05/Men/1996 pasal 3, Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga
kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya
yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan menurut Marwansyah (2012:340),
Pasal 86 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
menegaskan bahwa setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja untuk melindungi keselamatan
pekerja/buruh untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
Menurut Sedarmayanti (2009:57), secara umum produktivitas adalah
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya
yang digunakan (input). Produktivitas merupakan hasil (output) yang dicapai oleh
seorang pekerja atau sekelompok pekerja sehubungan dengan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya. Untuk mengukur produktivitas kerja seseorang,
dapat dilakukan dengan memperhatikan kemampuan seseorang dalam
menggunakan metode atau cara kerja yang terbaik atau yang paling tepat untuk
mecari hasil yang maksimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Tingkat
produktivitas yang dicapai merupakan suatu indikator terhadap efisiensi dan
kemajuan ekonomi untuk ukuran suatu industri.
3

PG. Wringin Anom Situbondo merupakan Badan Usaha Milik Negara


(BUMN) yang berada dalam naungan Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara
(PTPN) XI yang bergerak dalam bidang agribisnis perkebunan dengan basic
pengolahan gula. PG. Wringin Anom Situbondo menerapkan program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang bekerja sama dengan Rumah Sakit
Elizabet Situbondo untuk merujuk karyawan yang mengalami luka parah jika
Poliklinik perusahaan tidak mampu menanganinya.
Penelitian dilakukan di PG. Wringin Anom Situbondo khususnya dibagian
instalasi karena pekerjaan yang dilakukan adalah mempersiapkan seluruh
peralatan pendukung proses pabrik gula untuk memproses bahan baku (tebu)
menjadi gula sehingga tingkat kecelakaan kerja lebih tinggi dibandingkan bagian
yang lain sebab karyawan berhubungan langsung dengan peralatan mesin.
Kecelakaan kerja yang terjadi dibagian instalasi tidak hanya didalam proses
produksi atau dalam masa giling akan tetapi juga diluar proses produksi atau
diluar masa giling karena diluar masa giling seluruh karyawan tetap dan tidak
tetap PG. Wringin Anom tetap melakukan pekerjaan yaitu memperbaiki alat
seperti membongkar alat, merakit ulang alat, ngelas, mengganti alat, menyetel
ulang alat, mengecat ulang alat, dan lain-lain. Menurut Bapak Dedi Hendra
Gunawan sebagai Kepala Seksi jika dilihat dari potensi beban pekerjaannya maka
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan diluar masa giling lebih berat
dibandingkan pekerjaan yang dilakukan didalam masa giling dan resiko
kecelakaan yang terjadi lebih rawan diluar masa giling. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya kecelakaan yang terjadi kepada tiga orang karyawan yang
melakukan pekerjaan diluar masa giling yang dilihat berdasarkan Data Berita
Acara Kecelakaan Perusahaan pada tahun 2017.
Berdasarkan Berita Acara Kecelakaan No.001/BAK/TEK/VI/2017
Kecelakaan terjadi pada stasiun listrik atas nama Mudiarto. Mudiarto sebelum
pulang menyempatkan untuk mengecek elektromotor yang tercium bau karet,
kemudian elektromotor di pegang dan tangannya masuk ke dalam kipas sehingga
jari tengah Mudiarto sebelah kiri mengalami luka dan menjalankan operasi di
RS.Elizabet Situbondo. Berita Acara Kecelakaan No.002/BAK/TEK/VI/2017
4

kecelakaan terjadi pada pabrik tengah atas nama Abdul Azis Mardiso yang
membuka tumbengan plat pompa air kali, jari sebelah kanan tergores pada plat
tumbengan tersebut sehingga mengalami luka ringan (robek) pada jari sebelah
kanan dan harus menjalani perawatan (dijahit) di RS.Elizabet Situbondo. Berita
Acara Kecelakaan No.003/BAK/TEK/IX/2017 kecelakaan terjadi pada stasiun
listrik atas nama Imam Syafi’i yang membubut roll gilingan di mesin bubutan
besar, mesin bubutan tiba-tiba berhenti karena penyetelan pembubutan terlalu
tebal, kemudian Imam Syafi’i melakukan penyetelan ulang ketebalan pembubutan
dan roondel eretan pada mesin bubut jatuh menimpa kaki sebelah kanan yang
mengakibatkan patah tulang pada ibu jari kaki sebelah kanan, sehingga menjalani
operasi dan perawatan di RS.Elizabet Situbondo.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perlu diteliti tentang
pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dalam menghasilkan
produktivitas kerja yang maksimal sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan oleh PG. Wringin Anom Situbondo khususnya pada bidang instalasi
yang bekerja melakukan perbaikan atau penyetingan ulang diluar masa giling
dengan tujuan agar kondisi mesin yang sudah diperbaiki dapat beroperasi dengan
baik dan kembali ke kondisi semula seperti menggunakan mesin yang baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah keselamatan dan kesehatan kerja secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PG.Wringin Anom
Situbondo ?
2. Apakah keselamatan dan kesehatan kerja secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PG.Wringin Anom
Situbondo ?
3. Variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja
karyawan pada PG. Wringin Anom Situbondo ?
5

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk menganalisis dan menjelaskan keselamatan dan kesehatan kerja
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan pada PG. Wringin Anom Situbondo
2. Untuk menganalisis dan menjelaskan keselamatan dan kesehatan kerja
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan
pada PG. Wringin Anom Situbondo
3. Untuk menjelaskan variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PG. Wringin Anom Situbondo

1.4 Manfaat Penelitian


1. Memberikan masukan informasi sebagai bahan pertimbangan bagi pihak
perusahaan khususnya pihak PG. Wringin Anom Situbondo dalam
mengimplementasikan atau menerapkan program keselamatan dan kesehatan
kerja yang baik dan benar dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan sehingga dapat menguntungkan perusahaan.
2. Memberikan tambahan wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti
khususnya di bidang keselamatan dan kesehatan kerja dan produktivitas
karyawan sehingga peneliti dapat memenuhi syarat dalam menyelesaikan
pendidikan di Politeknik Negeri Jember.
3. Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian-
penelitian lebih lanjut, khususnya bagi mahasiswa yang berminat di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja dan produktivitas karyawan.

Anda mungkin juga menyukai