PENDAHULUAN
1
2
Keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak terjamin oleh suatu perusahaan
akan berdampak pada menurunnya semangat kerja karyawan yang dapat
menyebabkan karyawan menjadi tidak fokus dalam bekerja, karena tidak tenang
dan selalu merasa khawatir akan terjadinya kecelakaan saat bekerja sehingga
dapat mempengaruhi mental karyawan yang akan mengakibatkan produktivitas
kerja karyawan menjadi menurun. Oleh karena itu perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya.
Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, maka pekerjaan harus
dilakukan dengan cara dan lingkungan kerja yang memenuhi syarat keselamatan
dan kesehatan kerja agar karyawan dapat bekerja dengan aman dan selamat.
Menurut Bangun (2012:388), Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
nomor per 05/Men/1996 pasal 3, Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga
kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya
yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan menurut Marwansyah (2012:340),
Pasal 86 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
menegaskan bahwa setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja untuk melindungi keselamatan
pekerja/buruh untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
Menurut Sedarmayanti (2009:57), secara umum produktivitas adalah
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya
yang digunakan (input). Produktivitas merupakan hasil (output) yang dicapai oleh
seorang pekerja atau sekelompok pekerja sehubungan dengan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya. Untuk mengukur produktivitas kerja seseorang,
dapat dilakukan dengan memperhatikan kemampuan seseorang dalam
menggunakan metode atau cara kerja yang terbaik atau yang paling tepat untuk
mecari hasil yang maksimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Tingkat
produktivitas yang dicapai merupakan suatu indikator terhadap efisiensi dan
kemajuan ekonomi untuk ukuran suatu industri.
3
kecelakaan terjadi pada pabrik tengah atas nama Abdul Azis Mardiso yang
membuka tumbengan plat pompa air kali, jari sebelah kanan tergores pada plat
tumbengan tersebut sehingga mengalami luka ringan (robek) pada jari sebelah
kanan dan harus menjalani perawatan (dijahit) di RS.Elizabet Situbondo. Berita
Acara Kecelakaan No.003/BAK/TEK/IX/2017 kecelakaan terjadi pada stasiun
listrik atas nama Imam Syafi’i yang membubut roll gilingan di mesin bubutan
besar, mesin bubutan tiba-tiba berhenti karena penyetelan pembubutan terlalu
tebal, kemudian Imam Syafi’i melakukan penyetelan ulang ketebalan pembubutan
dan roondel eretan pada mesin bubut jatuh menimpa kaki sebelah kanan yang
mengakibatkan patah tulang pada ibu jari kaki sebelah kanan, sehingga menjalani
operasi dan perawatan di RS.Elizabet Situbondo.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perlu diteliti tentang
pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dalam menghasilkan
produktivitas kerja yang maksimal sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan oleh PG. Wringin Anom Situbondo khususnya pada bidang instalasi
yang bekerja melakukan perbaikan atau penyetingan ulang diluar masa giling
dengan tujuan agar kondisi mesin yang sudah diperbaiki dapat beroperasi dengan
baik dan kembali ke kondisi semula seperti menggunakan mesin yang baru.