Anda di halaman 1dari 49

1. . o Kortikosteroid 1-1,5 mg/kgBB/hari.

Dalam 2
minggu sebagian besar  respon klinis baik (Ht
Seorang wanita usia 20 tahun, datang ke
meningkat, retikulosit ningkat, direk coomb +
IGD RS dengan keluhan badan lemas dan
mata kuning sejak 1 bulan ini. Keluhan lemah, indirek -)
disertai dengan mata berkunang-kunang, o Terapi transfusi: bukan kontraindikasi mutlak. Pada
jantung s berdebar, keringat dingin dan kondisi mengancam jiwa (Hb < 3)  baru diberi,
mudah capek . Pemeriksaan fisik sambil nunggu steroid & Ig bekerja
didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,
denyut nadi 110x/menit, suhu 36,7oC,
konjungtiva palpebra pucat, sklera
2. .
ikterik, lien teraba S II, extremitas
superior dan inferior pucat dan teraba Seorang laki-laki dirawat demam tinggi
dingin . Pemeriksaan laboratorium sejak 1 minggu yang lalu dan diare
didapatkan Hb 6,3gr/dL, leukosit kronik. Hasil follow up selama
8.800/uL, trombosit 350.000/uL, MCV 83 perawatan, pasien tersebut didiagnosis
fl, MCH 32 pg, retikulosit 6,9 % dan tes menderita syndrome Omenn.
Coomb positif.
Apakah yang mendasari patogenesis terjadinya defek
Apakah terapi yang tepat pada kasus ini ? sistim imun pada kasus tersebut?

) Kortikosteroid Gangguan
)
Transfusi packed pengaturan ulang
) gen MHC-I
red cell
Transfusi whole Gannguan
) )
blood pengaturan ulang
Tablet sulfas gen MHC-II
) Gangguan
ferous dan )
transfusi whole pengaturan ulang
blood gen TCR
Kortikosteroid Gangguan
) )
dan transfusi pengaturan ulang
packed red cell o Terapi: gen MHC-III
 Steroid: imunosupresan Gangguan
)
 Splenektomi: kalau lien besar sekali  bisa perkembangan sel
plasma
terjadi ruptur
 Transfusi jika dibutuhkan  kapan
transfusi (tidak perlu karena darah akan
naik jika etio diperbaiki)
 MENURUT PAPDI:
II. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 7,3gr/dL, leukosit 9.800/uL, trombosit
300.000/uL, MCV 84 fl, MCH 32 pg,
retikulosit 5,9 % dan hemoglobinuria (+).

Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus?

) Malaria
) Thalasemia
Anemi hemolitik
)
ec G6PD
Anemi hemolitik
)
extracorpuscolur
Paroximal
)
nocturnal
hemoglobinuria
3. .  Abnormalitas membran: PNH
o Kencing merah tidak
Seorang wanita 20 tahun berobat ke Poli terusan (prosesnya malam
penyakit dalam dengan keluhan nyeri sendi- hari, keluhan di pagi hari:
sendi sejak 3 bulan lalu, disertai demam yang
DARK URINE IN THE
tidak tinggi, timbul bercak pada muka yang
MORNING)
bertambah merah bila beraktivitas di luar
atau terkena terik matahari. Pada kasus
tersebut diduga ada defek pada sistim imun.
5. V
Sitem imun non spesifik manakah dibawah ini yang
mengalami gangguan pada kasus tersebut? Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke
poliklinik dngan keluhan benjolan di leher
Defisiensi kanan sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan
) 4. .
sitokin fisik didapatkan tanda vital dalam batas
Defisiensi sel Seorang wanita usia 35 tahun, datang ke normal, teraba benjolan di area muskulus
) poliklinik dengan keluhan badan lemas sternokleidomastoideus kiri, jumlah 2
fagosit
Defisiensi sel dan buang air kecil berwarna merah tua buah, diameter 2cm dan 1 cm, kenyal,
) setiap pagi sedangkan kalau siang dan mobile. Pemeriksaan penunjang didapatkan
netrofil
Defisiensi sel malam warna air kencing normal sejak Hb 14,1 mg/dL, lekosit 7000/uL, trombosit
) 1 bulan ini. Pemeriksaan fisik didapatkan 298.000/uL, hitung jenis 0/1/52/44/3, LED
monosit
Defisiensi tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 40 mm/jam.
) 100x/menit, suhu 36,7oC, konjungtiva
komplemen
palpebra pucat, sklera ikterik, lien teraba S Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
Limfadenitis Anemi aplastik disease
) )
akut Imun
Anemi )
Limfadenitis ) trombositopenia
) megaloblastik
kronik purpura
Anemi non
Limfangitis ) PT: menilai jalur ekstrinsik VII, X, V, protrombin, fibrinogen.
) megaloblastik
subakut Normal: 14-16 detik
Anemi
Limfadenopati )
) hemolitik APTT: menilai jalur intrinsik VIII, IX, XI, XII, V, X. Normal: 30-40 detik
karena
autoimun
keganasan D dimer: hanya menilai fibrinolisis meningkat. Nilai normal: < 0.50
Anemi pada
Limfadenopathi ) mg/L  berarti normal
) penyakit ginjal
karena autoimun
 Megaloblastik atau non megaloblastik
 LIMFADENITIS: Radang pada kelenjar getah bening yang  Von willebrand disease
o Megalo: howell joly, oval selnya
disertai dengan tanda-tanda inflamasi o Diturunkan secara AUTOSOMAL DOMINAN (bisa
o Non megalo: tidak ada, bulat
 Anamnesa: cewek jadi kena  menyingkirkan HEMOFILIA)
o 79% penderita kurang dari 30 tahun  JINAK  Gejala defisiensi vitamin B12: anemia, sore mouth, o Manifestasi: perdarahan gusi, hematuri, epistaksis,
o Usia < 40 tahun: risiko ganas 0,4% kehilangan rasa, atrofi mukosa, ggn SSP: memory loss (usia perdarahan saluran kemih, darah dalam feses,
 PEMFIS: 40an udah lupa) mudah memar, menoragi
o Ukuran: 1-2,25 cm keganasan 8%  Gejala defisiensi folat: alkohol (mudah kenyang) > 100 o Pem lab: BT memanjang (PRIMER HEMOSTASIS),
o Ukuran kelenjar 2 dan 1,5 cm merupakan batas mg/dl  diagnosis sulit dibuat (harus dengan serum folat) aktivitas faktor VIII menurun, APTT memanjang
untuk evaluasi adanya keganasan & granulomatosa 7. V pada defisiensi FVW/kelainan faktor VIII (intrinsik),
o Softer nodes are the result of infections or Ristocetin test negatif  menyingkirkan DD/
inflammatory conditions.
Seorang wanita usia 26 tahun datang ke hemofilia
unit gawat darurat RS dengan keluhan 
 PEMLAB: Kalau misalnya glanzman disease: gangguan reseptor GP
menstruasi yang lebih dari 14 hari setiap
o Ada LED meningkat & limfositosis (kronik)  tanda IIb-IIIa  tidak terjadi agregasi trombosit, autosomal
menstruasi sejak 6 bulan ini. Pemeriksaan
inflamasi resesif (Insidensi jarang)
fisik didapatkan tanda vital dalam batas
6. V normal, tampak pucat, tidak ikterik,
Seorang wanita usia 50 tahun datang ke UGD perdarahan gusi ada tetapi sedikit, hepar
RS dengan keluhan badan lemah dan mudah dan lien tidak teraba. Pemeriksaan
lelah sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dL,
dengan mual dan tidak napsu makan. lekosit 9000/uL, trombosit 280.000/uL, PT
Pasien diketahui seorang peminum alkohol 15", aPTT 38", D dimer 0,2 mg/L
sejak usia 17 tahun Pemeriksaan fisik tanda
vital dalam batas normal. Pemeriksaan Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
laboratorium didapatkan anemi makrositer
dengan gambaran morfologi RBC uniformly ) Hemofilia
round. Talasemia
)
Apakah diagnosis pada kasus tersebut? Glanzman's
)
disease
) Von Willbrand
ARA
)
score Poliarteritis
)
o Kalau di IT: IPI score Nodosa
o MASCC score: untuk identifikasi febrile neutropenia Arteritis
)
o APELS score: dk ada tecari Takayasu
o SOFA score: sepsis Henoch-
)
o ECOG score: EASTERN COOPERATIVE ONCOLOGY GROUP: Schonlein
untuk evaluasi status fungsional pasien dengan kanker purpura
(ADA DI IT juga) Granuloma-
)
o ARA score: untuk RA Tosa Wegener
Lupus
)
eritematosus
sistemik

8. V

Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke


poliklinik dngan keluhan benjolan di leher kanan
dan kiri sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal, teraba
benjolan di area muskulus sternokleidomastoideus
kiri, jumlah 2 buah, diameter 2cm dan 1 cm, kenyal,
mobile. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 14,1
mg/dL, lekosit 7000/uL, trombosit 298.000/uL, LED 9. V
40 mm/jam LDH 578 /dL. Hasil biopsi adalah Seorang wanita usia 25 tahun datang poliklinik
diffuse large Bcell lymphoma. dengan keluhan nyeri perut sejak 1 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan sendi nyeri, nyeri
Aapakah yang digunakan dalam penilaian prognosis otot di tungkai, kesemutan di ujung jari tangan
pada kasus?: dan kaki sejak 6 bulan ini dan timbul warna
kebiruan pada kulit di lengan bawah.
MASSC Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
)
score 170/100 mmHg, denyut nadi 89 x/menit, suhu
APELS 37C, tampak livido retikularis pada kedua
)
score lengan. Pada pemeriksaan angiografi di
SOFA temukan aneurisma pada arteri mesentrika.
)
score
ECOG Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas
)
score ?
Terbentuknya IgG Anti
) )
dan kerusakan inflamasi
disebabkan neutrofil
dan sel NK
Pembentukan
)
kompleks imun dan
aktivasi komplemen
dan atau sel NK/
ADCC

10. V

Seorang wanita 35 tahun direncanakan


akan menjalani transplantasi ginjal,
Pasien mendapatkan donor ginjal dari 11. V
saudara kandungnya. Pasien akan
mendapatkan obat imunosupresan Seorang wanita umur 19 tahun di bawa ke UGD
setelah dilakukan transplant tersebut RS karena bengkak pada kelopak mata dan
untuk mencegah terjadinya penolakan bentol-bentol dan kemerahan seluruh badan
tandur. sejak 3 jam yang lalu setelah makan obat yang
didapat dari dokter. Satu hari yang lalu.pasien
Apakah reaksi yang terjadi sehubungan dengan kasus menderita nyeri tenggorokan dan mendapat obat
tersebut? cotrimoksazol dan parasetamol. Pemeriksaan
fisik didapatkan taanda vital dalam batas normal.
Ikatan silang antara
)
alergen dan IgE pada Apakah tatalaksana pada kasus?
sel mast
Ikatan silang antara Anti
) )
alergen dan IgM histamin
pada sel mast PADA KASUS: terjadi anafilaksis derajat I (mild)
) Steroid
Sel Th1 dan T
) ) Adrenalin
sitotoksik
menimbulkan Beta-2
)
kerusakan jaringan agonis
Lupus Reaksi
) )
eritematosus tranfusi akut
sistemik yang bersifat
Anemi aplastik imunologi
)
karena obat- Reaksi
)
obatan transfusi
delayed yang
bersifat
imunologi
Reaksi
)
transfusi akut
yang bersifat
non imunologi
Reaksi
)
transfusi
delayed yang
bersifat non
12. V imunologi
Seorang wanita usia 25 tahun, datang ke
poliklinik dengan keluhan badan lemas dan
mata kuning sejak 1 minggu ini. Keluhan
disertai dengan sakit kepala dan demam
13. V
menggigil dalam 1 bulan ini. Pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 110/80 Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di
mmHg, denyut nadi 100x/menit, suhu bangsal penyakit dalam dengan diagnosa
37,7oC, konjungtiva palpebra pucat, sklera anemi defisiensi Fe dengan Hb 4 g % .
ikterik, lien teraba schufner 2. Pemeriksaan Pasien ini direncanakan diberikan transfusi
laboratorium didapatkan Hb 7,3gr/dL, darah karena sering pusing dan jantung
leukosit 9.800/uL, trombosit 300.000/uL, berdebar-debar. Setelah 30 menit darah
MCV 84 fl, MCH 32 pg, retikulosit 5,9 %, donor dimasukkan tiba-tiba pasien mengeluh
test comb negatip . sesak nafas, batuk , muntah- muntah dan
penurunan kesadaran. Pemeriksaan fisik
Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus ini ? didapatkan tekanan darah tak terukur dan
nadi tak teraba.
) Malaria
Anemi Reaksi apakah yang terjadi pada pasien ?
)
megaloblastik
Anemi Reaksi
) )
hemolitik transfusi
autoimun karena infeksi
bakteri.
C3, C4, Lupus Anemia pada
) )
antikoagulan perdarahan
Anemia
)
defisiensi
asam folat
Kalau ADB: SI < 50, TIBC > 350, Sat transferin <15%

DIAGNOSA: ANAFILAKTIK REACTIONS

14. V
15. C
Seorang wanita usia 25 tahun datang
poliklinik dengan keluhan nyeri perut sejak Seorang laki-laki usia 56 tahun datang dengan
1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan keluhan buang air besar darah sejak 3 bulan
sendi nyeri, nyeri otot di tungkai, kesemutan yang lalu. Pasien diketahui bekerja di pabrik
di ujung jari dan kaki sejak 6 bulan ini dan rokok dan masih merokok sampai sekarang
timbul warna kebiruan pada kulit di lengan Mungkin pabrik dan merokok  Ca paru
1 bungkus perhari sejak usia 17 tahun.
bawah. Pemeriksaan fisik didapatkan Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam
tekanan darah 170/100 mmHg, denyut nadi batas normal, konjungtiva tampak pucat, hepar
89 x/menit, suhu 37C, tampak livido dan lien tidak teraba. Pemeriksaan
retikularis pada kedua lengan. laboratorium didapatkan Hb 10 g/dL, lekosit
7800/mm3, trombosit 510.000/mm3, SI
Apakah pemeriksaan penunjang lanjutan untuk 74g/dL, saturasi transferin 20%. MCV 72 fL,
diagnosis ? MCH 30 pg, MCHC 230/mg/dL

Angiografi Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?


)
abdomen
p-ANCA dan Anemia
) )
anti Smith sideroblastik
B-2 Glikoprotein Anemia
) ) 16. C
Idan USG defisiensi besi
ANA, dsDNA, Anemia Seorang wanita usia 42 tahun datang ke
) )
ekhocardiografi penyakit poliklinik dengan keluhan benjolan di
kronik leher yang diketahuinya sejak 2 bulan
yang lalu. Keluhan disertai dengan badan Hemophilia B sejak 1 bulan ini dan mudah capek kalau
)
lemas dan benjolan di payudara kanan ringan berjalan jauh. Pemeriksaan fisik
sejak 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik Hemophilia A didapatkan tanda vital dalam batas normal,
)
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, sedang ditemukan papil lidah atrofi, pucat.
denyut nadi 90 x/menit, suhu 37,20C, Hemophilia B Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
)
frekuensi napas 20 x/menit, konjungtiva berat 5,1 g/dL, lekosit 5750/mm3, trombosit
pucat, teraba benjolan di aksila kanan, 750.000/mm3, MCV 72 vol%, Fe serum .
jumlah 2 buah, berdiameter 1 cm dan 1,5
cm, teraba benjolan regio mamae Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus?
dekstra, keras, immobil berdiameter
4cm. Pemeriksaan penunjang didapatkan Tablet sulfas
)
Hb 7,9 mg/dL, lekosit 5000/uL, trombosit ferosus 3x200mg
298.000/uL, LED 40 mm/jam selama 6 bulan
Tranfusi darah
)
Apakah diagnosis yang paling mungkin? lengkap dengan
tablet sulfas
Limfadenitis akut ferosus 3x200 mg
)
selama 4 minggu
Limfadenitis
) Tranfusi packed
kronik )
red cell dengan
Limfangitis
) tablet sulfas
subakut
ferosus 3x200 mg
Limfadenitis
) selama 4 minggu
karena autoimun
Tranfusi packed
Limfadenopathi )
) red cell dengan
karena
tablet sulfas
keganasan
ferosus 3x 200mg
Stony-hard nodes are typically a sign of cancer, usually metastatic
selama 6 bulan
17. V Tranfusi washed
)
erythrocyte
Dana, anak laki-laki, usia 4 tahun dengan dengan tablet
keluhan perdarahan pada sendi lutut sejak sulfas ferosus 3x
kecil saat ini diperiksakan kadar faktor VIII 200mg selama 6
dengan hasil 3%: bulan
Pada kasus tidak ada indikasi transfusi: fatigue, postural dizziness,
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas? hipotensi  dan juga pertolongan pertama: NaCl fisiologis 0,9%

Hemophilia A 19. V
) 18. V
ringan
Hemophilia B Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke
) Seorang wanita usia 32 tahun datang ke poliklinik dngan keluhan benjolan di leher
sedang UGD RS dengan keluhan badan lemas kanan sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas LED 40 mm/jam. Trombositosis
)
normal, teraba benjolan di area muskulus
sternokleidomastoideus kiri, jumlah 2 buah, Apakah diagnosis yang paling mungkin? ) Pancytopenia
diameter 2cm dan 1 cm, kenyal, mobile. Anti ds DNA
)
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 14,1 Limfadenitis meningkat
)
mg/dL, lekosit 7000/uL, trombosit 298.000/uL, akut
LED 40 mm/jam , LDH 578 m/l Limfadenitis
)
kronik
Hasil biopsi didaptkan gambaran adanya sel Reed- Limfangitis
)
Steirnberg pada sedian patologi anatomi maka diagnosa subakut
yang paling mungkin adalah Limfadenitis
)
kaarena
Multiple autoimun
)
myeloma Limfadenopathi
)
Plasmasitoma karena
)
keganasan
Non Hodgkin
) 21. V Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa kepoliklinik
lymphoma
dengan keluhan bengkak pada sendi telapak kaki dan
Hodgkin
) teraba hangat yang berlangsung sejak 2 hari yang lalu.
Lymphoma
Mante cell Pembengkakan sendi didahului bintik-bintik merah dikaki
) sehari sebelumnya dan menyebar kebetis dan pantat. 22. .v
lymphoma
Penyakit Hodgkin (Hodgkin disease) atau limfoma Hodgkin ialah Riwayat demam disangkal. Pasien dicurigai menderita
Seorang laki-laki usia 56 tahun datang ke UGD
limfoma maligna yang khas ditandai oleh adanya sel Reed Henoch Schonlein Purpura
RS dengan keluhan badan lemah dan mudah lelah
Sternberg dengan latar belakang sel radang pleomorfik. sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai dengan mual
20. V dan tidak napsu makan. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, denyut
Seorang wanita usia 17 tahun datang ke nadi 89 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu
UGD RS dengan keluhan benjolan di leher 36,80C, konjungtiva pucat, hepar tidak teraba,
kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan sklera ikterik dan edem tungkai. Pemeriksaan
disertai dengan sakit tenggorokan diserta laboratorium didapatkan anemi makrositer
nyeri menelan dan demam. Pemeriksaan dengan gambaran morfologi sumsum tulang non
fisik didapatkan tekanan darah 120/80 megaloblastik.
mmHg, denyut nadi 90 x/menit, suhu
38,20C, frekuensi napas 20 x/menit, Apakah etiologi yang paling mungkin pada kasus
terdapat benjolan disertai nyeri di tersebut?
submandibula kanan dan kiri jumlah 2 Apakah kemungkinan hasil pemeriksaan
buah,berdiameter 1cm, pembesaran tonsil. laboratorium yang bisa ditemukan? Anemi
)
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 13,9 aplastik
mg/dL, lekosit 12.500/uL, trombosit ) Trombositopenia Anemi
)
298.000/uL, hitung jenis 0/1/80 /17/2 dan Limfopenia hemolitik
)
autoimun Fluid overload Saluranlimfe
) )
Anemi Peradangan pada pembuluh darah bisa terjadi pada pembuluh
) Anaphylactic
penyakit )
reaction darah besar, sedang dan kecil. HSP sendiri merupakan peradangan
hati
pembuluh darah kecil akibat adanya kompleks imun pada
Anemi
) pembuluh darah kecil
defisiensi
asam folat
Anemi
)
defisiensi
vitamin
B12

24. V
25. V
Seoranganak laki-lak iusia 7 tahun dibawa Seorang anak thalassemia beta datang
kepoli klinik dengan keluhan bengkak pada dengan Hb 6,7 g/dL
sendi telapak kaki dan terabah angat yang
berlangsung sejak 2 hari yang lalu. Tatalaksana transfusi yang tepat untuk kasus di atas?
Pembengkakan sendi didahului bintik-bintik
merah dikaki sehari sebelumnya dan menyebar PRC
23. V kebetis dan pantat. Riwayat demam disangkal. )
leucodepleted
Pasien dicurigai menderita Henoch Schonlein
Pada sebuah kasus telah terjadi pemberian Purpura. ) Washed PRC
transfusi yang berlebihan disertai tetesan Irradiated PRC
darah yang cepat sedangkan pasien )
Dimanakah letak peradangan pada penyakit tersebut?
memiliki faktor komorbid penyakit ginjal. ) Whole blood cell
Pembuluh ) Trombosit
Apakah yang akan terjadi pada kasus tersebut? )
darah kecil
) Aorta
) Hypothermia
) Sendi
) Hypocalcemia
Jaringan ikat
)
) Iron overload ekstremitas
Etiologi tersering ADB  perdarahan

28. V

Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa


ibunya kepoli klinik dengan keluhan bintik-
bintik merah keunguan dikaki yang teraba
sejak 3 hari yang lalu dan menyebar ke betis
dan pantat. Pemeriksaan darah rutin dalam
batas normal. Pasien didiagnosis mengalami
HenochSchonlein Purpura.

Apakah tindakan pemantauan jangka panjang yang


harus dilakukan untuk melihat komplikasi?
27. V
26. V Seorang wanita usia 23 tahun datang ke ) USG berkala
poliklinik dengan keluhan badan semakin Urinalisis
Seorang anak perempuan usia 2 tahun, )
lemah sejak 1 bulan yang lalu terutama bila berkala
datang ke RS dengan keluhan bintik-
berjalan jauh, buang air besar tidak teratur, ) Kultururin
bintik merah dan kebiruan di kulit
keras, kadang disertai sedikit darah.
sejak 3 hari yang lalu. Ibu pasien ) Biopsy kulit
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam
mengeluhkan adanya riwayat demam, Kadar
batas normal, pucat, tidak ikterik, kelenjar )
batuk dan pilek sekitar 1 bulan lalu. immunoglobulin
getah bening, hepar dan lien tidak teraba.
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,8
adanya conjunctiva anemis, tidak ada
g/dL, lekosit 9700/ mm3, t,LED 40 mm/jam,
hepatosplenomegali, tidak terdapat
trombosit 325.000/mm3.
limfadenopati. Didapatkan ptechie dan
purpura pada extremitas.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
Anemia
)
sideroblastik
) Hemofilia A Talasemia
)
) Hemofilia B alfa minor
Imun Talasemia
) )
trombositopenia beta minor
purpura Anemia
)
Reaksi defisiensi 29. V
) besi
hipersensitifitas
Anemia Seorang laki-laki usia 17 tahun datang ke
tipe lambat )
penyakit poliklinik dngan keluhan benjolan di
Defisiensi vitamin
) kronik leher kanan sejak 3 bulan yang lalu.
K
Keluhan disertai dengn demam hilang
timbul, nyeri sendi dan rambut rontok. Anemi Fanconi Bilirubin I
) )
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital meningkat,
Anemi
dalam batas normal, alopesia, malar rash, ) hemoglobinemia,
megaloblastik
teraba benjolan ukuran 1 cm, kenyal, haptoglobin
Anemi non
mobile, tidak nyeri tekan dan eritema ) menurun,
megaloblastik
palmaris. Pemeriksaan penunjang hemoglobinuria.
Anemi
didapatkan Hb 8,9 mg/dL, lekosit ) Bilirubin II meningkat,
defisiensi )
5000/uL, trombosit 98.000/uL, LED 40 hemoglobinemia,
G6PD
mm/jam. haptoglobin menurun,
 Gejala defisiensi vitamin B12: anemia, sore mouth,
hemoglobinuria
kehilangan rasa, atrofi mukosa, ggn SSP: memory loss (usia
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
40an udah lupa)
Limfadenitis akut 31. C
)
Limfadenitis Seorang wanita usia 35 tahun datang
)
kronik ke poliklinik dengan keluhan badan
Limfangitis lemas dan buang air kecil berwarna
)
subakut merah tua setiap pagi sedangkan
Limfadenopati kalau siang dan malam warna air
)
karena keganasan kencing normal sejak 1 bulan ini.
Limfadenopathi Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
)
karena autoimun darah 110/80 mmHg, denyut nadi 100
30. V x/menit, suhu 36,7oC, konjungtiva
palpebra pucat, sklera ikterik, lien HEMOLISIS INTRAVASKULAR:
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke teraba schufner 2. Pemeriksaan
poliklinik dengan keluhan badan lemah sejak  Intravaskular
laboratorium didapatkan Hb 7,3gr/dL, o Penyebab: reaksi hemolitik transfusi akut, luka
1 bulan ini. Keluhan disertai dengan rasa leukosit 9.800/uL, trombosit
mual, sariawan, sakit pada lidah, kebas bakar, PNH, hemolisis mikroangiopati parah,
300.000/uL, MCV 84 fl, MCH 32 pg,
pada kaki/ tangan Pasien diketahui retikulosit 5,9 % . trauma fisik, infeksi bakteri dan parasit (sepsis)
menderita kanker usus dan dilakukan o Tanda: bilirubin indirek ninigkat,
ileektomi 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan Bagaimana gambaran laboratorium pada kasus? hemoglobinemia, methemoglobinemia, (2 ini dk
laboratorium didapatkan Hb 7, 8 g/dL, lekosit bisa diperiksa) hemoglobinuria, tidak
4000/mm3, trombosit 90.000/mm3, MCV 104 Bilirubin II meningkat
) ada/turunnya serum Haptoglobin bebas
fl, MCH 34 pg, retikulosit 1,2 %. dan haptoglobin
Pemeriksaan sumsum tulang didapatkan  Pada keadaan normal Hb berikatan dengan
meningkat haptoglobin  membentuk hemo-hapto
gambaran makrositosis dengan makro Bilirubin I meningkat
ovalosit dan hipersegmentasi netrofil. )  serum hapto menurun  berarti
dan haptoglobin
berikatan dengan banyak Hb
meningkat atau normal
Apakah diagnosis pada kasus? Bilirubin II meningkat,  BILIRUBIN I: indirek, II: direk
) 32. C
haptoglobin
) Anemi aplastik meningkat,
Seorang wanita usia 23 tahun datang ke
hemoglobinemia
poliklinik dengan keluhan makin mudah o Kehilangan darah banyak yang dengan oral tak akan
capek sejak memasuki kehamilan 32 terkompensasi
minggu. Pasien sudah didiagnosis anemia o Kebutuhan besar dalam waktu cepat: hamil trisemester
defisiensi besi dan minum obat sulfas III, sebelum operasi
ferosus 3x200 mg selama 2 bulan tetapi o Defisiensi relatif akibat pemberian eritropoetin pada
tetap merasa mudah capek. Pemeriksaan anemia akibat GGK atau pd penyakit kronik
fisik didapatkan tanda vital dalam batas 33. V
normal, tampak pucat dengan atropi papil
lidah, hepar dan lien tidak teraba. Seorang wanita usia 55 tahun datang ke
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,9 puskemas dengan keluhan badan lemah sejak
g/dL, lekosit 11.000/mm3, trombosit 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan
565.000/mm3, hematokrit 24 vol%. sakit lutut dan minum obat pereda nyeri.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekananan darah 34. C
Bagaimana penatalaksanaan pasien ini? 110/80mmHg, pernafasan 24/x/menit, denyut
nadi 112x/menit regular, tampak pucat, tidak Seorang laki-laki usia 56 tahun datang
ikterik, hepar dan lien tidak teraba. Pemeriksan dengan keluhan sering pusing yang hilang
Injeksi iron
) bila minum obat. Keluhan disertai dengan
sucrose laboratorium didapatkan Hb 9,8g/dL, lekosit
5600/mm3, trombosit 476.000/mm3, MCV 87 kesemutan pada tangan dan kaki.
Sulfas ferosus
) Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
3x200 mg fL, MCH 29 pg.
tekanan darah 140/85 mmHg, denyut nadi
sampai
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus? 88 x/menit, suhu 38,80C dan frekuensi
melahirkan
napas 20 x/menit, konjungtiva tidak
Tranfusi PRC
) anemia, tidak ikterik, hepar teraba 4 jari
dengan sulfas ) Talasemia bawah arkus kosta. Pemeriksaan
ferosus 3x200 Anemia
) laboratorium didapatkan Hb 13,8g/dL,
mg sideroblastik lekosit 9.200/mm3, trombosit
Tranfusi darah Anemia
) ) 978.3400/mm3, hitung jenis dalam batas
lengkap dengan sideroblastik normal, hematokrit 40%.
sulfas ferosus Anemia
3x200 mg )
penyakit Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
Tranfusi kronik
)
washed Anemia
erythrocyte dan ) ) Polisitemia vera
defisiensi zat
sulfas ferosus besi Trombositosis
)
3x200 mg reaktif
INDIKASI PARENTERAL: INJEKSI: iron-dextran Trombositosis
)
essential
o Intoleransi dengan besi oral
Leukemia
o Kepatuhan pasien rendah )
limfositik kronik
o Gangguan pencernaan yang dapat kambuh Trombotik
o Penyerapan terganggu: pasien gastrektomi )
trombositopenia
purpura
Sekitar 50% asimtpomatik, splenomegali, hepatomegali, trombosis Limfadenitis akut
)
arteri/vena besar kronik Karena ada OA  penyakit kronik
Limfangitis
LAB: trombosit > 600.000, leukositosis ringan, normo-normo, tear )
subakut 37. Seorang wanita berusia 56 tahun
drop cell, sumsum tulang: dry tap Limfadenitis diantar ke UGD RS dengan keluhan
)
Kalau Polisitemia vera: sakit kepala, sesak napas, penglihatan karena autoimun bengkak tungkai kanannya sejak 2
kabur, keringat malam, hipertensi, Hb, Ht, eritrosit ningkat, Limfadenopathi minggu ini. Pemeriksaan fisik
)
leukositosis moderat, trombositosis ringan, NAP (neutrofil alkalin
karena didapatkan tanda vital dalam batas
keganasan normal, konjungtiva tidak pucat, sklera
fosfatase ningkat)
DIAGNOSA: limfadenopati ec limfoma karena ada kelenjaran di tidak ikterik hepar dan lien tidak
Kalau mielofibrosis dengan mieloid metaplasia: umur relatif tua > inguinal sebelumnya diameter 2 dan 3 cm (ganas) teraba, tungkai kanan lebih besar
50 tahun, gejala hipermetabolik: turun BB, anoreksia, demam, dari tungkai kiri, perabaan hangat
36. C dan tidak nyeri. Pemeriksaan
keringat malam, splenomegali masif, leukositosis > 50 rb, tingginya
leuko tidak sebanding dengan besarnya splenomegali, anemia Seorang wanita usia 62 tahun datang dengan laboratorium didapatkan Hb 12 g/dL,
sering berat, tear drop cell dengan gambaran leukoeritroblastik, keluhan badan semakin lemah sejak 1 bulan lekosit 8000/uL, trombosit 350.000/uL,
NAP normal, LDH dan asam urat ningkat lalu. Keluhan disetai sakit kedua lutut sejak PT 9", aPTT 28", D dimer 1,2 mg/L
10 tahun yang lalu yang hilang bila minum
35. C obat. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, tidak ada pucat, tidak Apakah etiologi yang paling mungkin pada kasus?
Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan benjolan di ikterik, hepar dan lien tidak teraba.
Pemeriksaan laboratorium Hb 10 g/dL, Kelainan
kedua leher sejak 3 bulan yang lalu. )
hematocrit 37%, lekosit 4700/mm3, trombosit fibrinolisis
Keluhan disertai dengan mudah lelah, Kelainan
mual dan tidak mau makan berat, 43500/mm3, MCV 84 Fl, MCH 30 pg, SI 43 )
g/L, TIBC 312 g/dL, saturasi transferrin 19%, adhesi
badan dirasakan menurun lebih dari trombosit
5kg dalam 3 bulan terakhir . feses rutin masih normal dan tidak
ditemukan darah samar. Kelainan
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan )
agregasi
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 90 trombosit
x/menit, suhu 37,80C, frekuensni napas 20 Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
Kelainan
x/menit, teraba benjolan leher jumlah 4 )
Anemia hemostasis
buah, berdiameter 1 cm, 1cm, 2cm dan ) primer
2,5 cm, konjungtiva pucat, hepatomegali, defisiensi Fe
Anemia Kelainan
terdapat benjolan pada inguinalis ) )
myelophtysic hemostasis
dekstra et sinistra berdiameter 2 cm dan sekunder
3 cm. Pemeriksaan penunjang didapatkan Anemia
) HIPERKOAGULABLE STATE: merupakan faktor risiko penting bagi terjadinya
Hb 6,9 mg/dL, lekosit 87.000/uL, sideroblastik trombus pada vena. Hiperkoagulabilitas didefinisikan kurang lebih sebagai
trombosit 60.000/uL, LED 40 mm/jam Anemia kelainan pada jalur-jalur pembekuan yang mempermudah timbulnya
)
penyakit trombosis, yang dapat dibagi menjadi kelainan primer (genetik) dan sekunder
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus? kronik (didapat)
Anemia
)
karena
) Limfadenitis akut perdarahan
perkembangan sel B IRD, karena bengkak pada mulut dan
Tidak ada bentol-bentol seluruh badan sejak 3 jam yang
)
respiratory burst lalu disertai mual dan kram pada perut.
Gangguan Pasien menderita nyeri tenggorokan lalu
)
perkembangan sel Tc berobat ke dokter praktek dan mendapat obat
Gangguan cotrimoksazol dan parasetamol 1 hari yang
)
pengalihan kelas Ig lalu.

Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?

Reaksi
)
anafilaktoid
derajat sedang
Reaksi
)
anafilaktoid
derajat ringan
Reaksi
)
anafilaksis
derajat ringan
Reaksi
)
anafilaksis
derajat
sedang
Reaksi
)
anafilaksis
derajat sberat

38. V

Laki-laki 17 tahun di diagnosis


menderita penyakit granulomatosa
kronik.

Apakah yang mendasari patogenesis terjadinya defek


sistim imun pada kasus tersebut?

Defisiensi C2,C3 dan 39. C


)
C4
Gangguan Seorang wanita umur 19 tahun di bawa ke
)
petani. Pemeriksaan fisik didapatkan mg sampai Hb
berat badan 45 kg, tinggi badan 155 cm, normal
tanda vital dalam batas normal, Edukasi memakai
)
konjungtiva tampak pucat, tidak alat pelindung
ikterik, lidah pucat, papil atrofi tidak dengan alas kaki atau
ada, hepar dan lien tidak teraba, kuku sarung tangan dan
tampak kotor. Pemeriksaan sulfas ferosus 3x200
laboratorium didapatkan Hb 8,5 g/dL, mg selama 6 bulan
lekosit 12500/mm3, trombosit
545.000/mm3. Hitung jenis
0/4/2/52/30/12. MCV 76 fL, MCH 24
pg, MCHC 31 g/dL.

Penatalaksanaan pada pasien ini adalah

Edukasi memakai
)
pelindung alas kaki
atau sarung tangan,
konsumsi protein
hewani dan nabati
serta sulfas ferosus
3x200 mg selama 6
bulan
Edukasi memakai
)
alat pelindung alas
kaki atau sarung
tangan, konsumsi
protein hewani dan
nabati dan sulfas
ferosus 3x200 mg
sampai Hb normal
Edukasi memakai
)
alat pelindung alas
kaki atau sarung
40. C tangan dan sulfas
ferosus 3x200 mg
Seorang wanita usia 59 tahun, datang ke sampai Hb normal
poliklinik dengan keluhan badan Edukasi konsumsi
semakin lemah sejak 2 bulan yang )
protein hewani
lalu terutama bila berjalan jauh. maupun nabati dan
Pasien diketahui adalah seorang sulfas ferosus 3x200
bulan trombosit 32.000/mm3 dan gambaran darah
Edukasi memakai tepi dijumpai sel limfoblast 25 %.
)
alat pelindung alas
kaki atau sarung Apakah etiologi yang paling sering?
tangan, konsumsi
protein hewani dan Escheria coli
)
nabati dan sulfas
ferosus 3x200 mg ) Staphylococus
sampai Hb normal Eptein Barr
)
Edukasi memakai virus
)
alat pelindung alas Candida
)
kaki atau sarung albicans
tangan dan sulfas Streptococus
)
ferosus 3x200 mg albicans
41. C DIAGNOSA: ALL
sampai Hb normal
Seorang wanita usia 59 tahun, datang ke Edukasi konsumsi
)
poliklinik dengan keluhan badan protein hewani
semakin lemah sejak 2 bulan yang lalu maupun nabati dan
terutama bila berjalan jauh. Pasien sulfas ferosus 3x200
diketahui adalah seorang petani. mg sampai Hb
Pemeriksaan fisik didapatkan berat normal
badan 45 kg, tinggi badan 155 cm, Edukasi memakai
)
tanda vital dalam batas normal, alat pelindung
konjungtiva tampak pucat, tidak ikterik, dengan alas kaki atau
lidah pucat, papil atrofi tidak ada, hepar sarung tangan dan
dan lien tidak teraba, kuku tampak sulfas ferosus 3x200
kotor. Pemeriksaan laboratorium mg selama 6 bulan
didapatkan Hb 8,5 g/dL, lekosit 42. V
12500/mm3, trombosit 545.000/mm3. Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke IGD 43. C
Hitung jenis 0/4/2/52/30/12. MCV 76 RS dengan keluhan gusi berdarah. Keluhan
fL, MCH 24 pg, MCHC 31 g/dL. Seorang wanita berusia 55 tahun dirawat di
disertai dengan badan lemas, nafsu makan bangsal penyakit dalam dengan diagnosa anemi
menurun, demam tidak tinggi, keringat defisiensi Fe dengan Hb 4 g % . Pasien ini
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah malam hari dan berat badan menurun 6 kg direncanakan diberikan transfusi darah karena
dalam 3 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik sering pusing dan jantung berdebar-debarTn A
Edukasi memakai didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
) 50 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam
pelindung alas kaki denyut nadi 96 x/menit, frekuensi napas 24
atau sarung tangan, dengan diagnosa anemi defisiensi Fe dengan Hb
x/menit, suhu 38,1 0C, berat badan 50 kg, 4 g %. Setelah dilakukan transfusi tenyata
konsumsi protein tinggi badan 168 cm, konjungtiva pucat, hepar
hewani dan nabati terjadi reaksi transfusion reaction acute lung
teraba 2 jbac, lien S II dan purpura pada
serta sulfas ferosus injury.
ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium
3x200 mg selama 6 didapatkan Hb 6,8 g % , lekosit 56.000/mm3,
Bagaimana mekanisme terjadi reaksi tersebut? sumsum
tulang
Reaksi Fe dan
) )
antara feritin
plasma serum
donor dan Diagnosa: anemia hemolitik karena malaria
lekosit
o Anemia hemolitik kronik ekstravaskular: anemia, ikterus,
resipien
Reaksi antara splenomegali, retikulositosis, bilirubin indirek meningkat
) o P. falciparum (tropika): episode hemolitik intravaskular
serum donor
dan sel RBC berat  hemoglobinemia & hburia (black water fever) 
resipien Kencing coklat seperti kopi
Reaksi antara o Diagnosa: tanda anemia hemolitik + parasit malaria pada
) apusan darah tepi
Sel RBC
donor 44. C 45. C
dengan
serum Seorang wanita usia 22 tahun, datang ke poliklinik Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat di
resipien dengan keluhan badan lemas dan mata kuning bangsal penyakit dalam dan karena
Reaksi antara sejak 1 minggu ini. Keluhan disertai dengan sakit penyakitnya membutuhkan komponen darah
) kepala dan demam menggigil dalam 1 bulan ini. yang berasal dari plasma yang banyak
T limfosit
donor Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mengandung faktor VIII, fibrinogen ,
dengan mmHg, denyut nadi 100x/menit, suhu 37,2oC, factor von willebrand dan fibronektin .
lekosit konjungtiva palpebra pucat, sklera ikterik, lien
resipien teraba schufner 2. Pemeriksaan laboratorium Apakah komponen yang dimaksud?
Reaksi antara didapatkan Hb 7,3gr/dL, leukosit 9.800/uL,
) trombosit 300.000/uL, MCV 84 fl, MCH 32 pg, Albumin
Sel RBC )
donor retikulosit 5,9 %, test comb negatip.
) Whole bood
dengan
leukosit Apakah pemeriksaan penunjang selanjutnya untuk ) Kriopresipitate
resipien menegakkan diagnosis? Fresh frozen
)
plasma
Apusan Plasma donor
) )
darah tunggal
tepi
Biopsi
)
sumsum
tulang
Aspirasi
)
sumsum
tulang
) Feritin
46. C

Anak, anak laki-laki usia 4 tahun, datang ke 47. C


RS dengan keluhan perdarahan pada bekas
ekstraksi gigi yang tidak mau berhenti, Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dating 48. C
anak tampak pucat, tidak terdapat petechie dengan keluhan bengkak dan nyeri sendi pada Seorang laki-laki umur 17 tahun di rawat di
maupun purpura. Terdapat riwayat sering kedua lutut dan siku sejak 3 bulan yang lalu. rumah sakit, dilaporkan tiba-tiba oleh orang
mengalami lebam saat bayi Pembengkakan pada sendi tidak berpindah dan tuanya karena pasien sesak napas dan
tidak bertambah. Tidak ada gejala seperti demam penurunan kesadaran setelah makan obat
Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan? ataupun pucat. amoxisilin 1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan sensorium coma, tekanan
Darah lengkap Apakah manifestasi ekstra artikuler yang umum timbul
) darah 60/palpasi, frekuensi napas 40x/mnt;
dan kimia darah pada pasien? frekuensi nadi 120x/mnt, regular. Saturasi
Darah lengkap, oksigen 60%. Pasien pernah makan obat
)
thrombine time, ) Keratitis serupa 7 bulan yang lalu tetapi tidak
dan agregasi mengalami gejala yang sama seperti saat ini.
) Uveitis
trombosit Pasien mengaku alergi terhadap ikan laut
Darah lengkap ) Stomatitis atau udang, dapat timbul gatal dan bentol-
)
dan agregasi bentol bila mengkonsumsi makanan tersebut.
) Hepatitis
trombosit
Darah lengkap ) Serositis Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
)
dan PT
Darah lengkap, Reaksi
) )
PT, dan aPTT anafilaktoid
derajat berat
Reaksi
)
anafilaksis
derajat
sedang
Reaksi SI 12 g/L, TIBC
) )
anafilaktoid 450 g/dL, butir
derajat hemosiderin
sedang sumsum tulang
Reaksi (++)
)
anafilaksis SI 12 g/L, TIBC
)
derajat berat 450 g/dL, butir
Reaksi hemosiderin
)
anafilaktoid sumsum tulang
derajat berat (-)
SI 12 g/L, TIBC
)
450 g/dL, butir
hemosiderin
sumsum tulang
(++++)

49. C

Seorang wanita usia 21 tahun dengan


menstruasi banyak dan lama sejak 6 bulan
ini. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital dalam batas normal, tidak pucat, tidak
ikterik, papil lidah atrofi, hepar dan lien
tidak teraba. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 12 g/dL, lekosit 4700/mm3,
trombosit 633.500/mm3. MCV 78 vol %.
Pasien didiagnosis latent iron defisiency
anemia.

Manakah pemeriksaan laboratorium yang paling mungkin 50. Cc


pada kasus?
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dating
SI 12 g/L, TIBC dengan pembengkakan pada sendi lutut
) dan siku. Keluhan ini disertai kekakuan
243 g/dL, Feritin
serum 134 ug/L sendi pada pagi hari yang berlangsung
SI 12 g/L, TIBC lebih dari 1 jam.
)
350 g/dL, butir
hemosiderin Apakah kriteria ACR pada pasien ini untuk dapat
sumsum tulang terdiagnosis JIA?
(+++)
Berlangsung Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus? defisiensi besi
)
selama>6
minggu Penyakit
)
Nyeri sendi Filariasis
)
berpindah- Trombosis
)
pindah vena tungkai
Usia 18 tahun kiri
)
Trombosis
Terdapat )
) arteri tungkai
trombosit
kiri
openia
Trombosis
ASTO positif )
) vena tungkai
kanan
Trombosis
)
arteri tungkai
kanan
Gejala klinik DVT: nyeri tungkai + nyeri tekan, distensi vena
permukaan, sianosis unilateral
53. C
Pem lab: D-dimer plasma meningkat  pada trombosis yang baru
terjadi Seorang wanita usia 28 tahun berobat ke
poliklinik dengan keluhan demam tinggi sejak
52. C
3 hari yang lalu disertai batuk warna kunung
Seorang anak usia 6 tahun datang ke UGD kehijauan. Pasien selama ini sering mengeluh
dengan keluhan pucat, lebam dan bintik nyeri sendi- sendi sejak 3 bulan lalu, disertai
merah di badan disertai mimisan serta demam yang tidak tinggi, timbul bercak pada
demam sejak 1 bulan lalu. Pada pemeriksaan muka yang bertambah merah bila beraktivitas
51. C fisik tidak didapatkan limfadenopati dan di luar atau terkena terik matahari.
organomegali.
Seorang wanita usia 56 tahun datang ke UGD Pada kasus di atas, sering terjadi defek pada sistim imun
RS dengan keluhan tungkai kanannya bengkak Apakah diagnosis yang mungkin untuk kasus di atas? berupa
sejak 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam dalam batas Defisiensi
) Thalasemia )
normal, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak komplemen
ikterik, hepar dan lien tidak teraba, tungkai Anemia Defisiensi sel
) )
kanan lebih besar dari tungkai kiri, palpasi defisiensi fagosit
hangat dan tidak nyeri. Pemeriksaan asam folat Defisiensi
AIHA )
laboratorium didapatkan Hb 12 mg.dL, lekosit ) monosit
8600/u, trombosit 260.000/uL, PT 9", aPTT Anemia Defisiensi sel
) )
28", D dimer 1,2 mg/L. aplastik netrofil
Anemia segmen
)
Defisiensi sel Gangguan respiratory
) )
netrofil burst
batang Gangguan clearance
)
kompleks imun
Penurunan aktivitas komplemen meningkatkan kepekaan terhadap
penyakit oleh karena berkurangnya kemampuan netralisasi dan
pembersihan, baik terhadap antigen diri sendiri (self antigen)
maupun antigen asing. Jika beban antigen melebihi kapasitas
pembersihan dari sistem imun, maka autoimunitas mungkin
terjadi. (PAPDI)

55. C

Dinda, anak perempuan usia 7 tahun,


datang ke RS dengan jumlah trombosit 56. C
< 40.000 setelah pengobatan selama 1 Seorang wanita berusia 33 tahun datang ke
tahun, keluhan perdarahan gusi, puskesmas dengan keluhan badan semakin
Penurunan aktivitas komplemen meningkatkan kepekaan terhadap bintik-bintik merah dan kebiruan di lemah sejak 1 minggu terakhir. Keluhan
penyakit oleh karena berkurangnya kemampuan netralisasi dan kulit masih berlangsung. disertai menstruasi 2 bulan ini sudah 4
pembersihan, baik terhadap antigen diri sendiri (self antigen) kali dengan jarak 2 minggu dimana sehari
maupun antigen asing. Jika beban antigen melebihi kapasitas Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas? bisa 2-3 kali ganti pembalut. Pemeriksaan
pembersihan dari sistem imun, maka autoimunitas mungkin fisik didapatkan kesadaran compos mentis,
terjadi. (PAPDI) Sindroma tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
)
telangiektasis napas 22x/menit, denyut nadi 96x/menit
54. V Imun
) regular, suhu 360C, tampak pucat, tidak
trombositopenia ikterik, kelenjar getah bening tidak teraba,
Seorang wanita 29 tahun datang ke
purpura akut jantung dan paru tidak ditemukan kelainan,
IRD Karena kejang yang dialaminya.
Pasien menderita SLE sejak 4 tahun Imun hepar dan lien tidak teraba. Pemeriksaan
)
yang lalu, kontrol tidak teratur dalam trombositopenia laboratorium didapatkan Hb 9,6 g/dL,
6 bulan terakhir. purpura kronik hematocrit 28 %, lekosit 8200/mm3,
Neonatal alloimun trombosit 597.000/mm3, MCV 72 fL.
)
trombositopeia
Apakah jenis defek imun pada kasus?
Trombositopenia T Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
)
purpura
Gangguan
) Anemia
pembentukan dan )
fungsi membrane defisiensi Fe
attack complex Anemia
)
Gangguan pengalihan sideroblastik
) Anemia penyakit
kelas Ig )
Gangguan fusi kronik
)
fagolisosom ) Purpura
trombositopenia  Gejala defisiensi folat: alkohol (mudah kenyang) > 100
imun mg/dl  diagnosis sulit dibuat (harus dengan serum folat)
Anemia karena 59. C
)
perdarahan akut
Kalau perdarahan akut: kecelakaan motor, trauma, melahirkan, Seorang laki-laki usia 25 tahun berbadan sehat
DAN NORMO-NORMO berniat akan mendonorkan darahnya.
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam
Kalau kasus ini ADB: mikro hipo batas normal dan pemeriksaan lain dalam batas
57. C normal.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun Apakah uji saring atau screning yang dilakukan pada
dibawa ibunya ke poliklinik umum komponen darahnya?
dengan keluhan nyeri pada sendi lutut
dan telapak kaki. Anti HAV,
)
HBe Ag,
Apakah criteria nyeri sendi pada pasien tersebut untuk 58. C sifilis, CMV
dapat didiagnosis sebagai artritis? Anti HCV,
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke )
HBs Ag ,
Terjadi selama 2 poliklinik dengan keluhan badan lemah dan sifilis, HIV,
) mudah lelah sejak 1 bulan ini dan tidak ada
minggu CMV
Onset usia<16 riwayat perdarahan selama ini. Pasien Anti HAV,
) diketahui seorang peminum alkohol sejak )
tahun HBs ag ,
Ada tanda-tanda usia 20 tahun. Pemeriksaan laboratorium sifilis, HIV,
) didapatkan Hb 8 g/dL, lekosit 6800/mm3,
pembengkakan dan Malaria
nyeri trombosit 240.000/mm3, MCV 104 fl, MCH Anti HCV,
34 pg, retikulosit 1,2 %. )
Sering kali disertai HBe ag ,
)
demam sifilis , HIV ,
Hilang bila Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus? CMV
)
dipijat/urut Anti HAV,
)
) Anemi aplastik HBs Ag,
CMV, HIV,
) Anemi Fanconi anti HBs ab
Anemi
)
megaloblastik
Anemi
)
defisiensi
asam folat
Anemi
)
defisiensi
vitamin B12
leukemia akut Pemberian Vitamin
)
Limfositik K dan transfusi FFP
)
leukemia Pemberian transfusi
)
kronik Cryopresipitat
Limfoblastik
)
leukemia akut
Mielositik
)
leukemia
kronik
Myeloblastik
)
leukemia akut

62. C

60. C Seorang wanita usia 20 tahun datang ke UGD


RS dengan keluhan gusi berdarah. Keluhan
Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke disertai demam, badan lemah dan bercak
UGD RS dengan keluhan gusi berdarah. merah pada kedua kaki. Pemeriksaan fisik
Keluhan disertai badan lemas, nafsu makan didapatkan tekanan darah 120/80 mmhg, denyut
menurun, demam tidak tinggi, keringat nadi 92 x/menit, suhu 39,5 C, conjuntiva anemi
malam hari dan berat badan menurun 6 kg , hepar dan limfa tak teraba dan ptekhiae kedua
dalam 3 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik kaki. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, 61. C
Hb4,5 g/dl, lekosit 1200 /uL, trombosit 20.000
denyut nadi 96 x/menit, reguler, frekuensi Seorang bayi mengalami perdarahan /uL, hitung jenis. 0/0/3/50/39/8.
napas 24 x/menit, suhu 38,1 0C, berat badan dari umbilicus yang dicurigai akibat
50 kg, tinggi badan 165 cm, konjungtiva pucat defisiensi vit K (PDVK) Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
, hepar teraba 2 jbac, lien S II dan pada
extremitas tampak purpura. Pemeriksaan Bagaimana tatalaksana pada penderita ini? Anemi
laboratorium Hb 6,8 g % , lekosit )
aplastik
56.000/mm3, trombosit 32.000/mm3. Pemberian transfusi Anemia
Gambaran darah tepi dijumpai sel limfoblast ) )
PRC perdarahan
25 %. Pemberian transfusi Anemia
) )
TC makrositer
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus? Pemberian asam Anemia
) )
traneksamat hemolitik
) Limfositik non immun
Anemia dengan dengan keluhan biru-biru di lengan
)
hemolitik kanan atas dan bahu kanan sejak 1
autoimmun minggu yang lalu. Pasien diketahui sebagai
o KHAS GEJALA: infeksi: leuko < seorang petani karet. Pemeriksaan fisik
 Perdarahan: trombo <: mimisan, gusi didapatkan tanda vital dalam batas normal,
berdarah, ptechiae, purpura, hematom tampak hematom pada regio deltoid
o Mutasi gen dextra diameter 8 cm, regio scapula dextra
dengan diameter 6 cm, 5 cm dan 4 cm.
o TEMUAN LAB: pansitopeni dengan limfositosis
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
relatif (limfosit memilki waktu hidup lebih lama):
14,7 g/dL, lekosit 8900/mm3, trombosit
seri granulosit tu lama (sedikit sekali) 338.000/mm3, hitung jenis 0/1/3/62/30/4, SI
 Retikulosit menurun: kalau normal  70 g/dL, TIBC 320 g/dL dan APTT 65"
bukan
 Tidak ada organomegali Apakah diagnosis kasus ini?
63. C
) Hemofilia B
Seorang wanita usia 45 tahun datang poliklinik 64. C
dengan keluhan koreng yang nyeri di tungkai bawah Hemofilia
)
kanan sejak 2 minggu ini. Keluhan disertai dengan Anak dengan hemofilia B datang acquired
nyeri sendi, nyeri pada otot tungkai sejak 5 tahun ini, dengan keluhan bengkak pada sendi Essentia
)
badan lesu dan kesemutan pada ujung kaki. lutut kanan setelah terjatuh dari trombositosis
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 180/100 bermain bola Von Willebrand
)
mmHg, livido retikularis pada lengan bawah dan disease
regio kruris tampak ulkus. Apakah tata laksana awal di rumah yang tepat untuk Auto imun
)
kasus di atas? trombositopenia
Apakah pemeriksaan penunjang lanjutan untuk APTT: melihat faktor intrinsik (hemostasis sekunder)
diagnosis ? Memberikan Kalau von willebrand: hemostasis primer (kualitatif trombosit)
)
multivitamin
C3, C4 Rest, Ice, Hemofilia acquired: penyakit autoimun adanya perdarahan dan
) )
Compression, tidak ada riwayat keluarga untuk hemoragik. Sisstem imun
p- Elevation (RICE)
) menyerang sel sehat dan jaringan, menghasilkan antibodi terhadap
ANCA
) Pemberian vitamin K clotting faktor yang paling sering VIII
Biopsi
) Pemberian asirin untuk
kulit ) Usia: insidensi meningkat dengan usia biasanya 60-80 tahun, bisa
ANA, menghilangkan nyeri pada wanita hamil usia 20-40 tahun
)
dsDNA ) Transfusi PRC
HbsAg, 66. C
) Bila terjadi perdarahan akut pada sendi/otot, sebagai
anti pertolongan pertama perlu dilakukan RICE (rest, ice, Seorang anak usia 3 tahun datang ke UGD
HCV compression, elevation). REKOMENDASI HEMOFILIA. dengan keluhan pucat, lebam di badan,
65. C mimisan dan gusi berdarah sejak 1 minggu
lalu. Pada pemeriksaan fisik terdapat
Seorang laki-laki usia 67 tahun datang
conjunctiva anemis, limfadenopati dan tersebut?
hepatomegali. Pada pemeriksaan gambaran Apakah etiologi yang paling mungkin pada kasus?
darah tepi didapatkan limfoblas Reaksi berlebihan
)
terhadap suatu Kelainan pada
)
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas? alergen fibrinolisis
Terjadi pembelahan Kelainan pada
) )
Leukemia abnormal suatu sel trombositopenia
)
Akut secara tidak Kelainan pada
)
Thalasemia terkendali hemostasis primer
)
Tidak ada Kelainan pada
Anemia ) )
) hubungannya dengan agregasi trombosit
aplastik
genetik Kelainan pada
AIHA )
) Sistem kekebalan hemostasis
)
Anemia tubuh tidak dapat sekunder
)
defisiensi mengenali antigen
besi diri
Sistem kekebalan
)
tubuh mengenai
antigen diri

67. C 68. C GEJALA KLINIS HEMOFILI

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun o Perdarahan sejak kecil: saat sirkumsisi, pencabutan gigi,
Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke
didiagnosis sebagai Artritis Idiopatik unit gawat darurat RS dengan keluhan luka postrauma
Juvenile. Orang tua sebelumnya pernah perdarahan setelah sirkumsisi sejak 3 o Perdarahan spontan: hemartrosis  ankilosing & ggu jalan
dijelaskan bahwa penyakit anak tersebut hari yang lalu. Perdarahan yang terjadi
adalah suatu kelainan autoimun. hanya sedikit dan tidak tembus pada
kasa pembalut. Pemeriksaan fisik 69. C
Manakah pernyataan yang tepat mengenai kondisi didapatkan tanda vital dalam batas normal.
Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dirawat Seorang anak dengan hemofilia A Defisiensi
)
karena sesak napas disertai demam tinggi mengalami Hematom pada lengan enzym G6PD
dan demam. Hasil pemeriksaan lebih lanjut kanan. Pyruvat kinase
)
pasien ini di diagnosis sebagai syndrome defisiensi
hyper IgM. Bagaimana terapi yang paling tepat untuk kasus di atas? Defisiensi
)
Glicosyl
Apakah yang mendasari patogenesis terjadinya defek Pemberian faktor Phoaphatidyl
)
sistim imun pada kasus tersebut? VIII replacement Inositol
Pemberian faktor IX  PNH (CBT)
)
Gangguan replacement o Defisiensi GPI anchor
)
pengalihan kelas Pemberian asam 72. C
)
Ig traneksamat
Gangguan Pemberian tranfusi Seorang laki-laki berumur 60 tahun dengan
) )
perkembangan sel trombosit keluhan badan lemah sejak 2 bulan yang lalu.
T Pemberian vitamin Keluhan disertai benjolan pada leher.
)
Defisiensi C2,C3 Pemeriksaan fisik diperoleh konjungtiva pucat,
) Dalam waktu kurang dari 2 jam pasien harus mendapat
dan C4 teraba benjolan regio cervical kiri dan kanan,
replacement therapy faktor VIII/IX.
Gangguan aksila kiri dan kanan dengan konsistensi
) Hemofilia A: VIII kenyal,batas tegas, tidak nyeri tekan, hepar teraba
perkembangan sel
Hemofilia B: IX 3jari bawah arcus costa . lien tak teraba.
B
71. C Pemeriksaan laboratorium Hb 9 gr/dL, lekosit
Gangguan
)
perkembangan sel Seorang wanita usia 35 tahun, datang ke 120.000 /mm3, trombosit : 85.000/mm3. Hitung
plasma poliklinik dengan keluhan badan lemas dan jenis 0/1/0/10/85/4.
buang air kecil berwarna merah tua setiap
pagi sedangkan kalau siang dan malam Bagaimanakah penilaian stadium pada kasus?
warna air kencing normal sejak 1 bulan
ini. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan ISS
)
darah 110/80 mmHg, denyut nadi 100 staging
x/menit, suhu 36,7oC, konjungtiva palpebra Sofa
)
pucat, sklera ikterik, lien teraba schufner 2. score
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb MASSC
)
7,3gr/dL, leukosit 9.800/uL, trombosit score
300.000/uL, MCV 84 fl, MCH 32 pg, Rai dan
)
retikulosit 5,9 % dan hemoglobinuria (+). Binet
kritera
Apakah penyebab terjadinya hemolisis pada kasus? Duri dan
)
Salmon
Defisiensi vit criteria
) ISS (international staging system) staging: multipel myeloma
B12
Defisiensi asam SOFA (sequential organ failure assesment) score: SEPSIS
)
70. C folat
Multinational Association for Supportive in Cancer (MASCC) risk bengkak dan nyeri setelah terbentur di
index score (RIS): untuk febrile neutropenia pada pasien kanker meja sejak 1 minggu yang lalu. Setelah
terbentur lututnya sudah diolesi minyak
Rai dan Binet kriteria: staging CLL angin dan diberi trombofop gel tetapi
Duri and salmon criteria: untuk staging multipel myeloma tidak ada perbaikan dan semakin nyeri.
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
DIAGNOSA PASIEN: CLL  hepatomegali, limfositosis, leukosit dalam batas normal, konjungtiva tidak
meninggi (LIMFOSITOSIS ABSOLUT) pucat, hepar dan lien tidak teraba, lutut kiri
bengkak, merah, hangat dan nyeri tekan.
Pemeriksaan labotatorium didapatkan Hb
14g/dL, lekosit 7600/mm3, trombosit
197.00/mm3, aPTT 65".

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?

Osteoartrosis
)
genu sinistra 74. C
Osteosarkoma
) Dito seorang anak laki-laki dengan
genu sinistra
Reumatoid hemofilia A selalu mengalami
) hemartrosis genu sinistra (target joint)
artritis genu
sinistra berulang
Hemartrosis
) Apakah komplikasi kronik pada untuk kasus di atas?
genu sinistra
karena talasemia
Hemartrosis Osteoarthritis
) )
genu sinistra kronik
karena Hemartrosis
)
hemofilia kronik
Rheumatoid
)
arthritis juvenile
) Artropati kronik
Rheumatic
)
disease

73. C

Seorang laki-laki usia 19 tahun lututnya


dengan antigen
akan difagosit oleh
magrofag
Kontak berikutnya
)
dengan antigen
akan membentuk
kompleks imun
Kontak pertama
)
dengan antigen
merupakan fase
sensitisasi

76. C

Seorang wanita usia 16 tahun sedang di


rawat di rumah sakit, dilaporkan tiba-tiba
oleh orang tuanya karena pasien sesak
75. C napas dan penurunan kesadaran
setelah makan obat amoxisilin 1 jam
Klasifikasi klinis Thalassemia dapat yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
dibedakan menjadi beberapa jenis didapatkan sensorium koma, tekanan
thalassemia darah 60/palpasi, frekuensi napas
40x/mnt; frekuensi nadi 120x/mnt,
Thalassemia dengan klinis bervariasi, dapat memberat regular. Saturasi oksigen 60%. Pasien
bila ada stressor dan memerlukan tranfusi tapi tidak pernah makan obat paraseamol
rutin merupakan jenis thalassemia: sebelumnya namun tidak mengalami
gejala seperti saat ini
) Thalassemia minor
Mengapa pasien sebelumnya tidak mengalami alergi
) Thalassemia carier terhadap parasetamol?
Thalassemia
)
intermedia Kontak pertama
)
) Thalassemia major dengan antigen
akan diikat oleh
) Thaassemia trait antibodi
Kontak pertama
)
dengan antigen
akan merangsang
pembentukan
komplemen
) Kontak pertama
eritrosit, RDW 78. C
Darah perifer
) Seorang wanita berusia 30 tahun dirawat
lengkap, gambaran
darah tepi, indeks di bangsal penyakit dalam dan karena
eritrosit, coombs test penyakitnya memerlukan tindakan
Darah perifer aferesis terapeutik.
)
lengkap, gambaran
darah tepi, RDW, Apakah kasus yang dimaksud?
indeks eritrosit
Darah perifer ) Myelofibrosis
)
lengkap, gambaran Polisitemia vera
)
darah tepi, analisa
Sindroma
hemoglobin )
mielodisplasia
Trombositemia
)
simtomatik
Imun
)
trombositopenia
purpura

77. C

Seorang anak laki-laki, usia 3 tahun,


datang dengan keluhan pucat sejak satu
tahun lalu. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan conjunctiva anemis, sklera
ikterik dan terdapat pembesaran
hepar dan lien.

Apakah pemeriksaan penunjang untuk kasus di atas?

Darah perifer 79. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan
)
lengkap, gambaran keluhan bengkak pada seluruh tubuh sejak 3 bulan yang
darah tepi, coombs lalu. pasien baru saja mengalami cabut gigi 1 hari yang
test lalu. Keluhan ini sering timbul sejak usia 8 tahun.
Darah perifer Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
)
lengkap, gambaran normal, tampak edema pada kelopak mata dan kedua
darah tepi, indeks bibir seperti pada gambar
Non spesifik
)
seluler
(makrofag)
Non spesifik
)
seluler
(netrofil)

Apakah mekanisme yang


terjadi pada kasus?

) Reaksi emboli toksik


) Peningkatan arus darah
) Reflex neuropsikogenik
) Reaksi Jarisch-Herxheimer 80. . c
Kerusakan enzim Seorang laki-laki usia 65 tahun diantar ke UGD
)
inaktivator C1 RS dengan keluhan demam tinggi sejak 1 hari
yang lalu. Pasien diketahui mengalami luka 81. C
bakar 1 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut Seorang anak perempuan usia 1 bulan,
nadi 100 x/menit, suhu 390C, frekuensi nafas 24 datang ke RS dengan keluhan perdarahan
x/menit, tampak luka bakar seluruh tubuh. di bekas tindik telinga yang tidak
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9 g/dL, berhenti, tidak terdapat riwayat pucat
lekosit 20.000 u/L, LED 20 mm/jam. maupun perdarahan yang sulit berhenti
di keluarga. Pada pemeriksaan fisik tidak
Sitem imun utama manakah yang rusak sehingga terdapat pucat, tidak ada limfadenopati
terjadi komplikasi tersebut? maupun organomegali, terdapat
perdarahan merembes pada telinga
Non spesifik kanan. Bayi lahir spontan, ditolong oleh
) dukun kampung
fisik
Non spesifik
) Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat untuk kasus di
biokimia
larut atas?
Non spesifik
) Hemofilia A
seluler )
(monosit)
Neonatal 82. C
)
alloimun
trombositopeia Seorang wanita berusia 50 tahun dirawat di
Imun bangsal penyakit dalam dengan diagnosa
) anemi defisiensi Fe dengan Hb 4 g % . Pasien
trombositopenia
purpura kronik ini direncanakan diberikan transfusi darah
Imun karena sering pusing dan jantung berdebar-
) debar. Bila setelah dilakukan uji silang
trombositopenia
akut serasi antara donor dan resipien ternyata
Defisiensi terjadi reaksi inkompatibilitas minor
) positif.
vitamin K
Apa makna dari hasil tersebut ?

Terjadi reaksi 83. C


)
aglutinasi
antara sel RBC Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke
donor dan poliklinik dengan keluhan bengkak
serum resipien seluruh tubuh sejak 2 minggu ini. keluhan
Terjadi reaksi disertai dengan buang air kecil keruh dan
) badan lesu. Pemeriksaan fisik didapatkan
aglutinasi
antara serum tanda vital dalam batas normal, edem
resipien dengan anasarka dan shifting dulness positif.
serum donor Pemeriksaan penunjang ditemukan Hb 12
Terjadi reaksi mg/dL, lekosit 5600/uL, LED 40 mm/jam,
) urin protein (+++).
aglutinasi
antara sel
RBC resipien Apakah patogenesis pada kasus tersebut?
dengan serum
donor Reaksi
)
Terjadi reaksi hipersensiifitas
) tipe I
aglutinasi
antara serum Reaksi
)
resipien dengan hipersensiifitas
limfosit T tipe II
donor Reaksi
)
Terjadi reaksi hipersensitifitas
) tipe III
aglutinasi
antara sel RBC Reaksi
)
resipien dengan hipersensiifitas
sel RBC donor tipe IV a
Reaksi tipe III Kriteria
) )
hipersensiifitas Reaksi GINA
)
tipe IV b hipersensiifitas Kriteria
)
tipe IV a GOLD
Reaksi Kriteria
) )
hipersensiifitas SLICC
tipe IV b Skor
)
MEX
SLEDAI

84. C

Seorang laki-laki berumur 20 tahun datang


ke dokter praktek karena bersin-bersin
terus menerus yang timbul saat pasien 85. C
membersihkan kamarnya disertai keluar Dari aktivitas penyakit dibagi menjadi: ringan, sedang, berat
Seorang wanita usia 17 tahun datang ke dengan ke
ingus cair dan mata merah sertai gatal. poliklinik dengan keluhan utama badan lemah, 86. C
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital sering nyeri sendi disertai sariawan hilang
dalam batas normal, konka nasal tampak timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik Seorang wanita 25 tahun dirawat di
pucat. diperolehHb tanda vital dalam batas normal, rumah sakit yang di diagnosis sebagai
konjungtiva pucat, dan malar rash. Pemeriksaan edem angio -neurotik,
Apakah yang mendasari terjadinya kasus tersebut? laboratorium didapatkan Hb 8,9 mg/dL, lekosit
4000 u/dL, LED 40 mm/jam, trombosit 68.000 Apakah penyebab kasus di atas?
Reaksi u/mL, urin rutin diperoleh protein +3; Esbah :
)
hipersensitifitas 1000 mg/24 jam. defisiensi inhibitor
tipe I )
esterase C1
Reaksi Bagaimanakah penilaian mengukur derajat keparahan Defisiensi sel fagosit
) )
hipersensiifitas pasien tersebut?
tipe II Gangguan
)
Reaksi perkembangan sel B
) Kriteria Gangguan
hipersensiifitas ) )
ARA perkembangan sel T
Gangguan eritematosus
)
pengalihan kelas Ig sistemik
Imun
)
trombositopenia
purpura

87. C
88. C
Seorang laki-laki usia 65 tahun dirawat di 89. C
Seorang wanita usia 19 tahun mengeluh
ruang penyakit dalam karena keluhan sulit
sering timbul bintik-bintik merah pada Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke
menelan sejak 6 bulan ini. Pasien direncanakan
kedua tungkai terutama bila capek sejak poliklinik dengan keluhan perut membesar sejak
akan mendapatkan komponen darah yang
3 bulan yang lalu. Keluhan disetai dengan 4 bulan yang lalu. keluhan disertai sering
berasal dari non selular.
darah menstruasi yang sangat banyak berkeringat, nyeri pada tulang dan demam yg
terutama pada 4 hari pertama. tidak tinggi sejak 1 bulan ini. Pemeriksaan fisik
Apakah terapi yang dimaksudkan?
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital didapatkan konjungtiva pucat, lien teraba S IV.
dalam batas normal, konjungtiva tidak Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7,4
) Albumin pucat, hepar dan lien tidak teraba, banyak g%, lekosit 88.000/mm3, trombosit
Granulocyte ptekhiae pada kedua tungkai bawah. 458.000/mm3, gambaran sumsum tulang tampak
)
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb hiperseluler, sel blast ditemukan 10 %, terdapat
) Whole blood 12 g/dL, LED 100 mm/jam, lekosit banyak seri stadium granulosit.
Packed red 5600/mm3, trombosit 78.000/mm3.
)
cell
Apakah pemeriksaan yang dianjurkan selanjutnya?
Trombocyte Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
)
concentrat
Trombositosis ) CD4+
)
reaktif ) CD8+
Trombositosis
) ) BCR-ABL
esential
Henoch Schonlein ) Interleukin
)
purpura Total
)
) Lupus limfosit
DIAGNOSA CML: Fase 37,80, kemerahan pada wajah dan lien terba
)
sensitisasi S III. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
Leukocyte-Alkaline-Phosphastase (LAP-score) on leukocytes:
diikuti fase Hb 19,3 g %, hematokrit 57 %., lekosit
elevated in “leukemoid reactions” aktivasi dan 8000/uL.
Cytogenetic, molecular diagnostics looking for the Ph1 fase efektor
chromosome or bcr-c-abl transgene: confirm diagnosis of Chronic Fase Apa diagnosa yang paling mungkin pada kasus ini ?
)
Myelogenous Leukemia sensitisasi
diikuti fase Polisitemia
)
efektor dan
fase sensitisasi ) Myelofibrosis
Trombositosis
)
essential
Myelodisplasia
)
sindrome
Leukemia
)
mielositik
kronik

90. C

Seorang wanita berumur 20 tahun datang ke


UGD karena timbul bentol-bentol merah
seluruh badan setelah mengkonsumsi
makanan yang dibelinya dari restoran. Pasien
menduga bahwa ada bahan udang di dalam
makanan tersebut karena pasien memiliki
riwayat yang sama bila termakan bahan
tersebut.

Apakah mekanisme yang terjadi pada kasus?


91. C
Fase
)
sensitisasi Seorang wanita umur 60 tahun datang ke
Fase aktivasi poliklinik dengan keluhan sakit kepala
)
dan fase sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai dengan
sensitisasi rasa kebas pada tangan- kaki dan rasa
Fase aktivasi gatal terutama setelah mandi air hangat.
)
lalu fase Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
sensitisasi dan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 98
fase efektor x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu
Apakah diagnosis pada kasus? Reaksi sitolitik
)
) Reaksi sitotoksik
) Kutaneus lupus
Reaksi kompleks
Arteritis Takayasu )
) imun
Granulomatosa Wegener Reaksi
) )
anafilaksis
) Henoch-Schonlein purpura derajat ringan
) Kutaneus poliarteritis nodosa Reaksi
)
hipersensitifitas
tipe lambat

92. C Seorang wanita usia 45 tahun datang poliklinik dengan


keluhan benjolan kecil di tungkai bawah kanan sejak 1
tahun ini yang kemudian menjadi koreng yang terasa nyeri
dalam 1 bulan ini. Keluhan disertai dengan nyeri sendi,
badan lesu, demam hilang timbul, kesemutan pada ujung
kaki. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 180/100
mmHg, denyut nadi 98 x/menit, suhu 37,5 0C, tampak
livido retikularis pada lengan bawah dan ulkus regio kruris
kanan seperti terlihat pada gambar. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 13 mg/dL, lekosit 12.000/uL,
LED 40 mm/jam, trombosit 160.000/uL. Pemeriksaan biopsi
pada lesi didapatkan panikulitis septal netrofilik.
93. . v

Seorang wanita umur 19 tahun di bawa ke


IRD, karena bengkak pada kelopak mata
dan bentol-bentol dan kemerahan seluruh
badan sejak 3 jam yang lalu setelah
makan obat yang didapat dari dokter.
Satu hari yang lalu.pasien menderita nyeri
tenggorokan dan mendapat obat
cotrimoksazol dan parasetamol

Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?


lengkap,
apusan darah
tepi, Hb
analisa
Darah perifer
)
lengkap,
apusan darah
tepi, BMP
Darah
)
perifer
lengkap,
apusan
darah tepi,
status besi
Darah perifer
)
lengkap,
apusan darah 95. C
94. C tepi, G6PD
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di
S, anak perempuan 2 tahun 8 bulan, datang ke bangsal penyakit dalam dengan diagnosa
RS dengan keluhan pucat, perdarahan tidak anemi defisiensi Fe dengan Hb 4 g % .
ada, pembesaran perut dan kelenjar limfe tidak Pasien ini direncanakan diberikan transfusi
ada, riwayat ASI selama 6 bulan, diberikan darah karena sering pusing dan jantung
bubur tepung organik saja sejak umur 6 berdebar-debar.
bulan dan mulai makanan keluarga sejak satu
tahun, tidak suka makan daging dan hati. Komponen darah manakah yg cocok diberikan pada
Riwayat lahir dengan berat badan 2000 gram. pasien ini ?
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan:
konjunctiva pucat, tidak ada sklera ikterik, Whole bood
)
tidak didapatkan pembesaran organ dan
limfadenopati. ) Tromboferesis
Packed red
)
Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat cell
untuk kasus di atas? Washing
)
erythrocytes
Darah perifer Trombocyte
) )
lengkap, concentrate
apusan darah
tepi, coomb
test
) Darah perifer
Myelophtysic
)
anemia Apakah tatalaksana yang tepat untuk kasus di atas?
Latent iron
)
deficiency Tranfusi
)
Anemia PRC
)
defisiensi besi Transfusi
)
Anemia Trombosit
)
penyakit Transfusi
)
kronik Cryo
Prelatent iron Transfusi
) )
deficiency FFP
Transfusi
)
albumin

SI: 60-100 ug/dL 98. C

96. Ferritin: 15-200 ng/mL Seorang laki-laki usia 26 tahun di rawat di


bangsal Penyakit Dalam mengeluh demam
Seorang wanita usia 65 tahun datang ke TIBC: 250-460 ug/dL disertai menggigil, nausea dan
poliklinik dengan keluhan keluar darah dari Saturasi transferin: 20-50% didapatkan hemoglobinuria setelah 2 hari
kemaluan seperti darah menstruasi padahal transfusi. Pasien sering mendapat
berhenti menstruasi pada usia 8 tahun yang Hemosiderin sumsum tulang: Normal ++++, prelatent: +++, latent: transfusi . Pasien memiliki golongan
lalu. Pasien diketahui menderita kanker (-) darah A dan mendapat donor dari golongan
serviks. Pemeriksaan laboratorium didapatkan yang sama (A)
Hb 12 g/dL, lekosit 12.100/mm3, tromborit 97. C
403.000/mm3, SI 55 ug/dL, transferin 135 Seorang anak dengan hemofilia B datang Apakah reaksi yang dialami pasien sehubungan dengan
mg/dL dan butir hemosiderin (+2) dengan keluhan perdarahan pada kaki kanan gejala tersebut?
setelah terjatuh dari sepedanya , di IGD tidak
Apakah diagnosis kasus ini? tersedia konsentrat faktor IX reaksi
)
hipersensitivitas
tipe I x/menit, suhu 39 C, frekuensi nafas 20
reaksi x/menit, pharing tampak hiperemis.
)
hipersensitivitas Pemerikaan laboratorium didapatkan Hb 12
tipe II mg.dL, lekosit 15.000 u/dL, hitung jenis
reaksi 0/1/95/3/1. Pemeriksaan swab pharing
)
hipersensitivitas dengan pemeriksaan gram didapakan kokus
tipe III gram positif.
reaksi
)
hipersensitivitas Apakah sistim imun spesifik humoral yang berperan
tipe IV pada kasus?
reaksi
)
hipersensitivitas Antibodi
)
tipe V
) Komplemen
) Sitokin IL-2
) T sitotoksik
T delayed type
)
hypersensitivity

99. C Bakteri intraselular: Seluler

Seorang wanita usia 17 tahun datang ke Bakteri ekstraselular: humoral


poliklinik dengan keluhan demam tinggi 100. C
serta nyeri tenggorokan sejak 3 hari yang
lalu. pemeriksaaan fisik didapatkan tekanan Seorang laki-laki usia 17 tahun sedang di
darah 120/80 mmHg, denyut nadi 100 rawat di rumah sakit, dilaporkan tiba-tiba
oleh orang tuanya karena pasien sesak
napas dan penurunan kesadaran setelah Apakah yang mendasari patogenesis terjadinya defek
makan obat amoxisilin 1 jam yang lalu. sistim imun pada kasus tersebut?
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
sensorium koma, tekanan darah Gangguan klierens
)
60/palpasi, frekuensi napas 40x/mnt; kompleks imun
frekuensi nadi 120x/mnt, regular. Saturasi Hambatan jalur
)
oksigen 60%. Pasien pernah makan obat alternatif dan klasik
serupa selama ini tetapi tidak mengalami aktifasi komplemen
gejala yang sama seperti saat ini Gangguan
)
pembentukan dan
Apakah diagnosis pada kasus di atas? fungsi membrane
attack complex
Reaksi Hambatan jalur klasik
) )
anafilaksis aktifasi komplemen
derajat berat Gangguan fusi
)
Reaksi fagosom dan lisosom
)
anafilaktoid
derajat berat
Reaksi
)
anafilaksis
derajat sedang
Reaksi delayed
)
type
hypersensitivity
Reaksi kompleks
)
imun

101. C

Seorang anak usia 6 tahun dirawat


karena demam tinggi terus menerus
dan pasien ini dinyatakan dokter
menderita Sindroma Chediak
Higashi.
Reaksi Apakah yg diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
)
hipersensitivitas
tipe 3 Leukemia
)
Reaksi Limfoblastik
)
hipersensitivitas Leukemia
)
tipe 4 monositik
Reaksi akut
)
hipersensitivitas Leukemia
)
tipe 5 limfositik
kronik
Leukemia
)
mielositik
kronik
Leukemia
)
myeloblastik
102. C akut
o AKUT
Seorang laki-laki umur 17 tahun di rawat
 Pembentukan dan pematangan diblokir
di rumah sakit, dilaporkan tiba-tiba oleh
orang tuanya karena pasien sesak napas  Sei imatur (blast) cenderung berekspansi,
dan penurunan kesadaran setelah akumulasi dan supresi hematopoesis 
makan obat amoxisilin 1 jam yang lalu. sindroma kegagalan sumsum tulang
Pada pemeriksaan fisik didapatkan  SINDROM: anemi, leukopeni,
sensorium coma, tekanan darah trombositopeni (Seri darah putih, merah,
60/palpasi, frekuensi napas 40x/mnt; trombo): pansitopenia
frekuensi nadi 120x/mnt, regular.  Sel tidak matang  fungsi tidak sempurna:
Saturasi oksigen 60%. Pasien pernah
103. C  Gejala: leukopeni, trombositopeni,
makan obat serupa 7 bulan yang lalu
tetapi tidak mengalami gejala yang sama anemi (pucat)
Seorang laki-laki usia 34 tahun datang ke
seperti saat ini. Pasien mengaku alergi o Leukopeni bisa –sitosis:
poliklinik dengan keluhan perut membesar
terhadap ikan laut atau udang, dapat sejak 4 bulan yang lalu. keluhan disertai tapi jelek fungsi  mudah
timbul gatal dan bentol-bentol bila sering berkeringat, nyeri pada tulang dan infeksi (datang dengan
mengkonsumsi makanan tersebut. demam yg tidak tinggi sejak 1 bulan ini. demam, nyeri leher)
Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva o Trombositopeni: tanda
Apakah dasar patogenesis terjadinya kelainan di atas ? puucat, lien teraba S IV. Pemeriksaan perdarahan: lebam
laboratorium didapatkan Hb 7,4 g%, lekosit (ptechiae, purpura,
Reaksi 88.000/mm3, trombosit 458.000/mm3,
) ekimosis)
hipersensitivitas gambaran sumsum tulang tampak
tipe 1 o Anemia  eritropoesis
hiperseluler, sel blast ditemukan 10 %,
Reaksi terdapat banyak seri stadium granulosit. tidak baik
)
hipersensitivitas o KRONIK
tipe 2  Proliferasi masif sel matur
 Apoptosis inefektif  Ketika bengkak hebat, tidak bisa bergerak o Reaksi kompleks imun  aktivasi komplemen & sel
 Transformasi menjadi leukemia akut (hanya jangka pendek) PMN (inflamasi jaringan)  perubahan darah
 Matang  fungsi ada (bagus)   Gejala berat, efusi hebat tapi tidak sekretnya keluar  teraba purpura
pembesaran limpa, hati dikerjakan di perifer  kalau obatnya o Deposit IgA, infiltrasi neutrofil  vaskulitis
(hepatosplenomegali)  Hb 10, Leuko 200 keluar sedikit saja ke jaringan  atrofi leukositoklastik
ribu  datang dengan tidak pula sakit (kempot2)  Hanya terlihat ketika peradangan
104. Cv  Gejala sistemik: uveitis kronik pembuluh darah < 24 jam
 Sistemik tak terkontrol: prednison 0,25-1  Kalau > 24 jam  tidak terulangi
Seorang anak perempuan usia 6 tahun
mg/kgBB/hari (dosis tunggal)  berat:
dirawat karena demam tinggi naik turun
selama 2 minggu. Pemeriksaan fisik dosis terbagi  perbaikan maka turunkan
didapatkan temperature 39,5° C, Nadi 120 pelan2 lalu stop 106. C
x/menit, terdapat hepatosplenomegali,  ESO: ggn tumbuh, glaukoma, HT
pembengkakan pada kedua sendi lutut, Seorang bayi mengalami perdarahan
105. C
siku, telapak tangan dan kaki. dari umbilicus yang dicurigai akibat
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa defisiensi vit K (PDVK)
Apakah tatalaksana yang harus diberikan pada pasien kepoliklinik dengan keluhan bengkak pada sendi
JIA tipe ini? telapak kaki dan teraba hangat yang berlangsung Bagaimana hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita
sejak 2 hari yang lalu. Pembengkakan sendi ini?
Kortikosteroid didahului bintik-bintik merah dikaki sehari
) sebelumnya dan menyebar kebetis dan pantat. PT dan APTT normal,
sistemik )
Riwayat demam disangkal. Pasien dicurigai trombosit menurun
) Aspirin PT normal dan APTT
menderita Henoch Schonlein Purpura. )
) Artesunat memanjang, trombosit
Kortikosteroid Hasil biopsy kulit pasien diatas menunjukkan adanya normal
) leukosito klastikvaskulitis. Apakah kompleksimun yang PT memanjang dan
intraartikuler )
terdeposit di pembuluh darah pasien tersebut? APTT normal, trombosit
) Asamfolat normal
Komplemen PT dan APTT
) )
memanjang, trombosit
) IgG normal
IgE PT dan APTT
) )
memanjang, trombosit
) IgA menurun
) IgM
 Patogenesis
o IgA
o Pada HSP: gangguan galaktosa  IHK

o Intra-articular/ KS oral
sumsum Anemia defisiensi
)
tulang besi

107. C

Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke


poliklinik dngan keluhan benjolan di leher kanan
sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik
Softer nodes are the result of infections or inflammatory 109. V
didapatkan tanda vital dalam batas normal, teraba
conditions.
benjolan di area muskulus Seorang laki-laki usia 54 tahun datang ke
sternokleidomastoideus kiri, jumlah 2 buah, Risiko keganasan usia < 40 tahun: 0,4% poliklinik dengan keluhan badan lemah, mudah
diameter 2cm dan 1 cm, kenyal, mobile. capai. Keluhan disertai sering kesemutan,
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 14,1 mg/dL, LIMFADENITIS TB: contoh uji kelenjar getah kurang konsentrasi dan mudah pelupa.
lekosit 7000/uL, trombosit 298.000/uL, LED 40 bening melalui pemeriksaan Biopsi Aspirasi Jarum Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8
mm/jam Halus/BAJAH (Fine Neddle Aspirate Biopsy/FNAB) pada g/dL, lekosit 6800/mm3, trombosit
pasien dengan kecurigaan TB kelenjar 240.000/mm3, MCV 104 fl, MCH 34 pg,
Apakah pemeriksaan penunjang untuk menentukan (KEMENKES 2016 TATALAKSANA TB) retikulosit 1,2 %.
etiologi pada kasus? 108. C

Anemia dapat dibedakan berdasarkan Apakah etiologi kasus tersebut?:


Biopsi
) morfologi eritrosit yaitu MCV
eksisi Anemi
Sputum )
) Berikut yang termasuk anemia mikrositik yaitu: aplastik
BTA Anemi
Aspirasi )
) penyakit
jarum ) Anemia aplastik
kronik
halus Leukemia akut Anemi pada
) )
Rontgen penyakit
) Anemia defisiensi
foto ) ginjal
vitamin B12
thoraks Anemi
Anemia defidiensi )
Biopsis ) defisiensi
) asam folat
asam folat Makrositer, sel kg, tinggi badan 165 cm, konjungtiva pucat ,
)
Anemi round, howel hepar teraba 2 jbac, lien S II dan pada
)
defisiensi jolly bodies, extremitas tampak purpura. Pemeriksaan
vitamin B giant trombosit. laboratorium Hb 6,8 g % , lekosit 56.000/mm3,
12 trombosit 32.000/mm3. Gambaran darah tepi
 Gejala defisiensi vitamin B12: anemia, sore mouth, dijumpai sel limfoblast 25 %.
kehilangan rasa, atrofi mukosa, ggn SSP: memory loss (usia
40an udah lupa) Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
 Gejala defisiensi folat: alkohol (mudah kenyang) > 100
Limfositik
mg/dl  diagnosis sulit dibuat (harus dengan serum folat) )
leukemia
110. C akut
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke Myeblastik
)
poliklinik dengan keluhan badan lemah dan leukemia akut
mudah lelah sejak 1 bulan ini. Keluhan Limfositik
)
disertai dengan sariawan dan nyeri pada leukemia
lidah. Pasien diketahui seorang peminum kronik
alkohol sejak usia 20 tahun. Pemeriksaan Limfoblastik
)
fisik didapatkan tanda vital dalam batas leukemia akut
normal Pemeriksaan laboratorium Mielositik
)
menunjukkan Hb 8 g/dL, lekosit 6800/mm3, leukemia
trombosit 240.000/mm3, MCV 104 fl, kronik
MCH 34 pg, retikulosit 1,2 %. Pemeriksaan o AKUT
sumsum tulang didapatkan gambaran  Pembentukan dan pematangan diblokir
megaloblastik.  Sei imatur (blast) cenderung berekspansi,
akumulasi dan supresi hematopoesis 
Apakah gambaran yang dimaksud? sindroma kegagalan sumsum tulang
 SINDROM: anemi, leukopeni,
Makrositer, sel trombositopeni (Seri darah putih, merah,
) 111. C
oval, giant
trombo): pansitopenia
trombosit Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke IGD
Mikrositer, sel  Sel tidak matang  fungsi tidak sempurna:
) RS dengan keluhan gusi berdarah, badan  Gejala: leukopeni, trombositopeni,
oval, giant
terasa lemas, nafsu makan menurun.
trombosit anemi (pucat)
Keluhan disertai dengan demam tidak begitu
Makrositer, sel o Leukopeni bisa –sitosis:
) tinggi, keringat berlebihan terutama malam
oval, howel hari dan berat badan menurun 6 kg dalam 3 tapi jelek fungsi  mudah
jolly bodies bulan terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan infeksi (datang dengan
Makrositer, sel tekanan darah 120/80 mmHg ,denyut nadi 96 demam, nyeri leher)
)
round, howel x/menit, reguler, isi tegangan cukup, frekuensi o Trombositopeni: tanda
jolly bodies napas 24 x/menit, suhu 38,1 0C, berat badan 50 perdarahan: lebam
(ptechiae, purpura, Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke
ekimosis) poliklinik dengan keluhan sering sakit pada
o Anemia  eritropoesis lututnya sejak 6 bulan yang lalu apalagi bila
tidak baik terbentur dan hilang bila istirahat. Pasien
diketahui terjadi perdarahan setelah
o KRONIK
sirkumsisisi pada usia 6 tahun Pemeriksaan
 Proliferasi masif sel matur
fisik didapatkan tanda vital dalam batas
 Apoptosis inefektif normal, tidak pucat, tidak ada papil atrofi,
 Transformasi menjadi leukemia akut hepar dan lien tidak teraba, lutut kanan
 Matang  fungsi ada (bagus)  merah, panas bengkak dan nyeri bila
pembesaran limpa, hati digerakkan.. Hasil laboratorium didapatkan
(hepatosplenomegali)  Hb 10, Leuko 200 HB 14 g/dL, lekosit 9700/mm3, trombosit
ribu  datang dengan tidak pula sakit 375.000/mm3, hitung jenis 0/0/4/60/30/6.
112. C MCV 88 fL, MCH 32 pg, MCHC 35 g/dL
APTT 72” (memanjang).
Seorang anak laki-laki usia 1 tahun 8 bulan,
datang ke RS dengan keluhan pucat, sejak Diagnosis yang paling mungkin adalah 114. C
1 bulan lalu, perdarahan tidak ada,
pembesaran perut dan kelenjar limfe tidak Demam Seorang laki-laki umur 17 tahun di rawat di
) rumah sakit, dilaporkan tiba-tiba oleh orang
ada, riwayat ASI selama 6 bulan, diberikan reumatik
bubur susu saja sejak umur 6 bulan dan Dislokasi genu tuanya karena pasien sesak napas dan
) penurunan kesadaran setelah makan obat
saat ini hanya mau minum susu formula, dekstra
tidak mau makan nasi dan lauk seperti Hemartrosis amoxisilin 1 jam yang lalu. Pada
) pemeriksaan fisik didapatkan sensorium
daging. Dari hasil pemeriksaan fisik genu dekstra
didapatkan: konjunctiva pucat, tidak ada Osteoartritis coma, tekanan darah 60/palpasi, frekuensi
) napas 40x/mnt; frekuensi nadi 120x/mnt,
sklera ikterik, tidak didapatkan pembesaran genu dekstra
organ dan limfadenopati. Reumatoid regular. Saturasi oksigen 60%. Pasien
) pernah makan obat serupa 7 bulan yang lalu
artrits genu
Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat untuk kasus di dextra tetapi tidak mengalami gejala yang sama
atas? seperti saat ini. Pasien mengaku alergi
terhadap ikan laut atau udang, dapat
Anemia timbul gatal dan bentol-bentol bila
) mengkonsumsi makanan tersebut.
defisiensi besi
) Anemia aplastik
Bagaimana pathogenesis terjadinya alergi makanan
) Thalassemia ikan laut atau udang pada pasien?
Imun
) Terjadinya
trombositopenia )
purpura toleransi sistem
Leukemia akut imun makanan
) yang dicerna
113. C
Adanya toleransi 115. C
)
tersebut memicu Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
produksi IgE Dina anak perempuan 4 tahun, dengan diagnosis
spesifik terhadap thalassemia B mayor datang ke RS dengan kadar Leukemia
feritin 2000ug/dL )
allergen tersebut limfositik
IgE berikatan akut
) Terapi yang tepat untuk kasus di atas?
kuat dengan Leukemia
)
FceR pada mielositik
basofil dan sel Besi akut
)
mast elemental Limfoma
Kelasi )
IgE berikatan ) maligna
) Besi
kuat dengan Hodgkin
FceR pada ) Vitamin E Leukemia
)
eosinofil dan sel Asam folat limfositik
)
monosit kronik
IgG berikatan ) Vitamin c Leukemia
) )
kuat dengan mielositik
FceR pada kronik
eosinofil dan sel  Bedakan dengan limfositosis
monosit absolut:
o Leukosit: 100 ribu
o Limfosit 70%  70 rb
(Pasien CLL)
117. C

Seorang laki-laki 18 tahun datang ke


UGD karena batuk darah sejak 12
jam yang lalu disertai sesak napas.
116. C Batuk dikeluhkan pasien sejak 3
bulan yang lalu disertai demam
Seorang laki-laki berumur 60 tahun dengan malam hari dan penurunan napsu
keluhan badan lemah sejak 2 bulan yang lalu. makan. Pemeriksaan fisik paru
Keluhan disertai benjolan pada leher. didapatkan ronki basah kasar di
Pemeriksaan fisik diperoleh konjungtiva pucat, lapangan atas kedua paru. Gambaran
teraba benjolan regio cervical kiri dan kanan, rontgen thorax didapatkan adanya
aksila kiri dan kanan dengan konsistensi kavitas pada apeks paru kanan.
kenyal,batas tegas, tidak nyeri tekan, hepar
teraba 3jari bawah arcus costa, lien tak Apakah pathogenesis pada kasus?
teraba. Pemeriksaan laboratorium Hb 9 gr/dL,
lekosit 120.000 /mm3, trombosit : 85.000/mm3. Reaksi ikatan silang
Hitung jenis 0/1/0/10/85/4. )
antara alergen dan IgE
pd sel mast dan Keluhan disertai dengan mudah lelah, mual dan
menginduksi pelepasan tidak mau makan, berat badan dirasakan
mediator vasoaktif menurun >5 kg sejak 3 bulan terakhir .
Reaksi intermediet Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
)
berupa pembentukan 140/90 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, suhu
kompleks imun IgG dan 37,80C, frekuensni napas 20 x/menit, teraba
aktivasi komplemen dan benjolan leher jumlah 4 buah, berdiameter 1
atau sel NK/ ADCC cm, 1cm, 2cm dan 2,5 cm, konjungtiva pucat,
Reaksi intermediet hepatomegali, terdapat benjolan pada inguinalis
)
berupa pembentukan dekstra et sinistra berdiameter 2 cm dan 3 cm.
kompleks imun ADCC Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 6,9 mg/dL,
Reaksi Delayed Type lekosit 87.000/uL, trombosit 60.000/uL, LED 40
)
Hypersensitivity mm/jam
dimana sel limfosit T
mengaktifkan Apakah pemeriksaan penunjang menentukan etiologi
makrofag kasus?
119. C
Reaksi Delayed Type
)
Hypersensitivity yang Biopsi Seorang laki-laki usia 16 tahun sedang di
)
terjadi ikatan antigen eksisi rawat di rumah sakit, dilaporkan tiba-tiba
dan antibodi dan Biopsi oleh orang tuanya karena pasien sesak
)
pelepasan mediator insisi napas dan penurunan kesadaran setelah
vasoaktif Rontgen makan obat ciprofloksazin 1 jam yang lalu.
)
thoraks Pada pemeriksaan fisik didapatkan
foto sensorium koma, tekanan darah
Pungsi 60/palpasi, frekuensi napas 40x/mnt;
)
aspirasi frekuensi nadi 120x/mnt, regular.
sumsum Saturasi oksigen 60%. Pasien pernah
tulang makan obat paraseamol sebelumnya namun
Aspirasi tidak mengalami gejala yang sama seperti
)
biopsi saat ini
jarum
halus Apakah penatalaksanaan medikamentosa awal yang
tepat untuk kasus di atas?

Nebulisasi
)
salbutamol
118. C Hidrokortison
)
100 mg IV
Seorang laki-laki usia 62 tahun datang ke Adrenalin 0,3
poliklinik dengan keluhan benjolan di kedua )
cc-0,5 cc 1/1000
leher dan lipat paha sejak 3 bulan yang lalu. IM
Nebulisasi steroid Seorang wanita usia 45 tahun datang
)
lanjutkan steroid poliklinik dengan keluhan nyeri perut
Difenhidramin 25 sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai
)
mg IV dengan sendi nyeri, nyeri otot di
dilanjutkan tungkai, kesemutan di ujung jari dan
cimetidin IM kaki sejak 6 bulan ini. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 170/100
mmHg, denyut nadi 89 x/menit, suhu
37C, tampak livido retikularis pada
kedua lengan. Pada pemeriksaan
angiografi di temukan aneurisma pada
arteri mesentrika.

Apakah terapi pada kasus?

Omeprazole 2x40
)
mg IV selama 2-4
minggu
Sulfasalazin tablet
) 121. C
4x500 mg selama 6-8
bulan Seorang wanita usia 20 tahun datang ke
Metilprednisolon UGD RS dengan keluhan gusi berdarah.
)
tablet 2x4 mg se Keluhan disertai demam, badan lemah dan
lama 2-4 minggu bercak merah pada kedua kaki.
Hidroksi kloroquin Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
)
tablet 2x150 mg 120/80 mmhg, denyut nadi 92 x/menit, suhu
selama 6-8 bulan 39,5 C, conjuntiva pucat, hepar dan limfa
Metlprednisolon tak teraba dan ptekhiae kedua kaki.
)
injeksi 1 mg/kg BB Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
mg selama 4-8 4,5 g/dl, lekosit 1200 /uL, trombosit
minggu 20.000 /uL, hitung jenis. 0/0/3/50/39/8.

Bagaimanakah gambaran pemeriksaan aspirasi sumsum


tulang pada kasus?

Eritroid
)
hiperplasia
Hiperseluler
)
dengan sel lemak
120. C Hiperseluler
)
dengan
peningkatan sel
blast
Hiposeluler
)
dengan sel lemak
dan
limfositofenia
Hiposeluler
)
dengan sel
lemak dan
limfositosis

Anda mungkin juga menyukai