KONSEP TEORI
1. Defnisi
Placenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim yaitu
di atas dan dekat tulang cerviks dalam dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
internum. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4 - 0,6 % dari keseluruhan persalinan.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada
keadaan normal plasenta terletak di bagian atas uterus. (Prawirohardjo, S.,Wiknjosastro,
H.&Sumapraja,S. 2009).
Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
(Nugroho, 2012).
Sectio Caesaria (SC) adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat
diatas 500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. Sectio Caesaria
adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan
uterus (Oxorn & Forte, 2010)
2. Etiologi
a. Multipara
b. Mioma uteri
c. Kuretasi Berulang
d. Usia Kehamilan (diatas 35 tahun)
e. Bekas Seksio Sesaria
f. Riwayat Abortus
g. Defek Vaskularisasi pada Desidua
h. Plasenta yang besar dan luas
i. Wanita yang mempunyai riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
j. Perubahan Inflamasi atau atrofi
3. Manifestasi Klinis
a. Rasa taksakit, perdarahan uteri, terutama pada trimester ketiga.
b. Jarang terjadi pada episode pertamakejadian yang mengancam kehidupan atau
menyebabkan syok hipovolemik.
c. Beberapa adalah jelmaan untuk pertama kali, saat uteri bawah merentang dan tipis, saat
sobek dan perdarahan terjadi di lokasi implantasi bawah.
d. Placenta previa mungkin tidak menyebabkan perdarahan hingga kelahiran mulai atau
hingga terjadi dilatasi lengkap.
e. Mengalami rasa tak nyaman karena kontraksi uterus.
f. Pada pengkajian perut, jika fetus terletak longitudinal, ketinggian fundus biasanya lebih
besar dari yang diharapkan untuk umur kehamilannya karena placenta previa
menghalangi turunnya bagian – bagian janin.
g. Manuver leopod mungkin menampakkan fetus pada posisi miring atau melintang karena
abnormalitas lokasi implantasi placenta.
h. Seperti kaidah, fetal distress atau kemayian janin terjadi hanya jika bagian penting
placenta previa terlepas dari desidua basilis atau jika ibu menderita syok hipovolemik
4. Patofisiologi
Penyebab plasenta previa masih belum diketahui. Kondisi yang multi factorial telah
dipostulatkan berhubungan dengan multipara, gestasi berkali-kali, umur kehamilan dini,
kelahiran dengan sesarea sebelumnya, abortus, dan mungkin merokok. Berbeda pada
perdarahan trimester awal, pada perdarahan trimester dua dan tiga biasanya sekunder
Karena implantasi abnormal dari plasenta. Plasenta previa diawali dengan implantasi
embrio (embryonic plate) pada bagian bawah (kauda) uterus. Dengan melekatnya dan
bertumbuhnya plasenta, plasenta yang telah berkembang bias menutupi ostium uteri. Hal
ini di duga terjadi karena vaskularisasi desidua yang jelek, inflamasi, atau perubahan
atropik.
Clinical Pathway
Kehamilan Multiparitas Riwayat Riwayat Kelahiran Riwayat insisi Kehamilan Usia Merokok,
Ganda Abortus Sectio Caesaria Uterus Tua (>35 tahun) Kokain
Atrofi Desidua
Vaskularisasi Uterus
Tempat Blastosit Biasa
Vaskularisasi
Blastosit Mencari Plasenta Menurun
Tempat Yang Lebih Baik
PLASENTA PREVIA
Jaringan Meransang
Post SC
Terputus Area Sensorik
Pembentukkan Segmen Bawah Rahim dan Dilatasi Osteum Uteri
Segmen Membuka
Dx. Kep
Terlepasnya Vili Plasenta Dari Dinding Uterus Risiko Ganguan
Ibu dan Janin
AspianiReny. Y. 2017. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi NANDA, NIC
dan NOC. Jakarta : Trans Info Medika
Herdman, T. H. &Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnosis: Defnitions
& Clasifcation 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell
Manuaba. 2015. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Sastrawinata, S., 2017. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi, Edisi 2. Jakarta: EGC
Wilkinson, J.M., & Ahern N.R., 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Diagnosa
NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC. Edisi Kesembilan. Jakarta : EGC.