SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S.Pd)
Oleh:
TIARA EMILIZA
NIM. 1416253021
PERSEMBAHAN
1. Ayahku tercinta New Haifilzi Nata Buda dan ibuku Dahlimi, yang
Barkah Akbar yang telah menjadi penghibur disaat suka dan duka.
kesuksesanku.
lebih baik.
6
MOTTO
“Semakin lama hidup di dunia, semakin saya menyadari bahwa hal yang
paling memberikan makna kehidupan adalah hubungan dengan orang lain”
(william Skatner)
(Tiara Emiliza)
7
8
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan
Skripsi dengan judul Konsep Psikososial Menurut Teori Erik H. Erikson Terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini dalam Tinjauan Pendidikan Islam Shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada, Rasulullah Muhammad Saw. Penulis menyadari
skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai
pihak, Untuk itu kami menghaturkan terima kasih kepada:
2. Dr. Zubaedi, M.Ag.,M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Tadris IAIN
Bengkulu, sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan dorongan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah mengajarkan penulis selama penulis
masih di bangku kuliah.
6. Seluruh Staf Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu yang telah
menyiapkan segala urusan administrasi bagi penulis selama penulisan
skripsi ini.
9
7. Kepala dan seluruh Staf Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bengkulu yang telah menyediakan fasilitas buku sebagai refrensi penulis.
Tiara Emiliza
NIM. 1416253021
10
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………… ...............
.................................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah..................................................................................
.................................................................................................................. 18
C. Batasan Masalah .......................................................................................
.................................................................................................................. 19
D. Rumusan Masalah .....................................................................................
.................................................................................................................. 19
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................
.................................................................................................................. 19
F. Manfaar Penelitian ....................................................................................
.................................................................................................................. 19
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 76
B. Saran ............................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
ABSTRAK
Tiara Emiliza, Juli 2019, Konsep Psikososial Menurut Teori Erik H.Erikson
Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini dalam Tinjauan Pendidikan Islam, Skripsi:
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Tadris,
IAIN Bengkulu. Pembimbing: 1. Dr. Zubaedi M, Ag, M. Pd, 2. Fatrica Syafri, M.
Pd. I
BAB I
PENDAHULUAN
dalam hal ini adalah teori perkembangan psikososial Erik H.Erikson. Erikson
dengan suatu organisme yang menjadikan seseorang matang secara fisik dan
psikologis.1 Tak terkecuali pada perkembangan anak usia dini. Masa anak-
anak merupakan salah satu masa dalam rentang kehidupan manusia yang
pasti dilalui oleh semua manusia di dunia ini. Pada msa inilah terjadi banyak
sekali proses penanaman nilai kehidupan yang pertama kali. Pada masa ini
Ditangan anak-anak itulah masa depan bangsa ini berada, sehingga banyak
berharga yang harus dijaga baik-baik. Oleh karena itu sebagai generasi
1
Erik Erikson, 2010. Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson. Jakarta
2
optimal yang harus dilakukan sejak usia dini.2Termasuk didalamya pada masa
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, PAUD perlu
Pendidkan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
sosial. Ia tak akan mampu hidup seorang diri tanpa kehadiran orang lain.
Anak usia dini sangat bergantung dengan orangtua dan lingkungan sekitar
2
Husnul Bahri, Konep Tumbuh Kembang dan Kopetensi Pendidikan Anak Usia Dini, (Bengkulu:
Penerbit Panda,2016). Hlm 3
3
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2014). hlm 22-23.
3
diri, percaya diri, dan efikasi diri yang baik. Sebaliknya, ketidak mampuan
terasing, rendah diri, pesimis, apatis, merasa cemas, kuatir atau takut.
diri sendiri, dengan lingkungan, dan dengan Tuhan YME. Oleh sebab itu
tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, biasakan anak
4
Zubaedi, Strategi Taktis Pendidikan Karakter, (Depok, PT RajaGrafindo Persada. 2017), h 24
4
masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif. Sosialisasi dari orangtua ini
sangatlah diperlukan oleh anak, karena anak masih terlalu mudah dan belum
kematangan.5
hangat, penuh perhatian dan kasih sayang secara maksimal. Menurut Erik
dasar perkembangan pribadi yang sehat, stabil, percaya diri dan dapat
luhur, menjunjung norma, etika, dan adat istiadat dengan baik. Pada masa ini
5
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2011). H. 40
6
Erik Erikson, “Tahapan Perkembangan Psikososial Eric Erikson”, h. 3
5
Peran keluarga sangat diperlukan dalam hal ini yaitu orangtua atau
sehingga menjadi pribadi yang mandiri. Orangtua dapat melakukan tugas dan
anak menimbulkan perasaan kecewa, sedih, putus asa dan tidak bahagia. Oleh
karena itu orangtua merasa tidak mampu mendidik anak dengan baik.
pada anak-anak. Melalui aktivitas pengasuhan yang terlihat dari cara yang
dipilih orangtua dalam mendidik anak, anak akan tumbuh dan berkembang
orangtua dan anak yang penuh dengan konflik dan sikap kekerasan
7
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan, (Bandung:PT Refika Aditama,2011). Hlm 39
6
selanjutnya.8
kepribadian yang buruk pada anak, maka orangtua perlu melakukan langkah-
secara layak dan memadai artinya disini orangtua menyadari tugas-tugas dan
tinggal. 9
berkomunikasi dan memberi kasih sayang yang tulus pada anak, orangtua
dan motivasi dari orangtua cendrung akan tumbuh menjadi anak yang mampu
8
Zubaedi, Strategi Taktis Pendidikan Karakter, (Depok, PT RajaGrafindo Persada.2017), h.27
9
Monks Knoers,Siti Rahayu Aditomo, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta:Gadja Mada
University Press, 2006).h. 212
7
secara fisik maupun secara psikologis. Sikap anak cenderung didominasi oleh
pola pikir yang bersifat egosentris, maka sebaliknya orang dewasa sudah
mampu berpikir empati dan sosial, begitu juga dengan aspek daya pikir, anak
masih terbatas dengan hal yang kongkret, sedangkan orang dewasa sudah
dalam hal ini adalah teori perkembangan psikososial Erik Erikson. Erikson
dengan suatu organisme yang menjadikan seseorang matang secara fisik dan
psikologis.11
10
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana,2011).h. 150
11
Erik Erikson. 2010. Tahapan Perkembangan Psikososial Erik Erikson. Jakarta
8
dan tidak mampu hidup tanpa orang lain. Dengan hidup secara bersosial atau
berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar hidup akan menjadi
lebih indah dan harmonis dengan hidup bersosial manusia dapat merencanaka
atau memikirkan hal-hal yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun
orang lain.
tumbuh kembang dan setiap tahap mempunyai ciri tertentu. Tahap tumbuh
dibimbing dengan akrab, penuh kasih sayang tetapi juga tegas agar anak tidak
mengalami kebingungan.
sebaya, terlihat pada usia 2-3 tahun anak menunjukkan minat yang nyata
terhadap anak-anak lain, karena itu perlu diupayakan pendidikan anak usia
dini.12
yang terbentuk dari norma yang dianut dalam keluarga sebagai patokan
12
Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Malang: UIN Malang Press,2009), h.69
9
dalam mendidik seseorang anak karena pada saat lahir dan untuk masa
berikutnya yang cukup panjang anak memerlukan bantuan dari keluarga dan
memulai sesuatu hal yang masih sangat baru bagi kehidupan mereka, rasa
ingin tahu, penasaran dan mencontoh merupakan beberapa hal yang sangat
dominan terjadi pada mereka dimana pada masa ini mereka belajar berbagai
maupun non fisik menuju kesempurnaan. Pada masa ini juga terdapat
buruknya seorang anak dalam berprilaku biasanya terjadi pada masa ini
karena pada masa awal kanak-kanak ini mereka dalam masa mengimitasi apa
yang mereka dengar tanpa tau baik atau buruknya hal itu bagi mereka. Dan
13
Monks, Knoers dan Siti Rahayu, Haditomo, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press, 2006). H. 183
10
dalam hal ini peran orang tua sangat diperlukan dalam menentukan sikap
Perilaku yang bermasalah pada anak yaitu sesuatu yang sulit dihindari,
namun sedikitnya bisa diuasahkan agar tiadak terlalau besar sehingga dapat
terhadap perilaku anak yang bisa timbul karena keadaan anak itu sendiri.
Oleh karena itu keluarga dan peran orang tua sangat diperlukan pada masa
kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika
Pola asuh yang baik dan sikap positif lingkungan serta penerimaan
bagi anak dalam menilai diri sendiri. Anak menilai dirinya berdasarkan apa
memberikan sikap yang baik dan positif dan tidak memberikan label atau cap
14
Erik H. Erikson, “Perkembangan Psikososial Anak”, h. 7
15
Gerungan.”Psikologi Sosial”,(Bandung: Refika Aditama, 2002), hlm.185 .
11
yang negatif pada anak, maka anak akan merasa dirinya cukup berharga
kesadaran diri dan identitas. Erikson percaya bahwa setiap manusia berjalan
berteori delapan tahap, bahwa manusia melewati dari lahir sampai mati.
Anak mulai mengenal orang lain dan teman sebaya, baik disekolah maupun di
besar.17 Orangtua perlu mengawasi agar anak tidak meniru hal-hal yang buruk
karena pada usia dini anak merupakan peniru ulung. Untuk itu sangat perlu
diperhatikan, karena masa anak-anak merupakan masa peka yang juga disebut
sebagai masa emas (golden age) pada anak-anak usia dini yang hanya muncul
16
Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Malang:UIN Malang Press,2009), h.16
17
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Prenada Media Grup, 2011).h. 445
12
orangtua dan lingkungan sekitar. Agar masa emas ini tidak terlewatkan begitu
saja, maka anak harus mendapatkan perlakuan yang baik dari lingkungan
sekitarnya karena masa itulah yang akan membentuk pribadi anak menjadi
baik namun sebaliknya bila masa ini dibentuk dengan hal dan lingkungan
yang kurang baik maka anak akan mengalami hal yang kurang baik juga
kecerdasan.18
hal ini tentu keluarga yang pertama menjadi tempat anak dalam berinteraksi
18
Erik Erikson, “Perkembangan Psikososial Anak”, h.59
13
pula cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan sosial di
juga ikut mentukan norma dan kecakapanya dalam berintraksi dengan orang
lain.19
bertentangan antara satu dengan yang lain. Artinya bila kondisi keluarga
perkembangan kepribadian atau psikososial yang baik dan sehat pada anak.20
19
Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2002), h. 180
20
Agus Dariyo, Psikologi Perkembangan, (Bandung:PT Refika Aditama,2011), hlm.191 .
14
lingkungnnya atau bantuan dari orang lain untuk dapat tumbuh kembang
anak dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesama
berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dalam dari
dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain.
kalbu, akal, dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku. Asfek
nafsani manusia memiliki tiga daya yaitu: (1)qalbu (fit ra ilahiyah) sebagai
asfek supra kesadaran manusia yang memiliki daya emosi atau rasa. (2) akal
21
Julianto oli‟i, Perbandingan Konsep Perkembangan Kepribadian Manusia dalam Psikososial
Antara Teori Erik H. Erikson dan Ibn Khaldun. (Yogyakarta: Universitas Muhamadiyah Yogyakarta), hlm 68
15
kognisi atau cipta. (3) nafsu (fitra hayawaniyah) sebagai asfek pra atau bawah
kesadaran manusia yang memiliki daya konasi atau karsa. Dari sudut
dan konasi, yang terwujud dalm tingkah laku luar (berjaln, berbicara, dan
membentuk agar secara sosial anak dapat berkembang dengan baik. Keluarga
dalam hal ini merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu sistem sosial
yang ada dimasyarakat. Dalam hal ini, seorang ibu memiliki peran yang
sangat penting dan utama dalam memberikan pembinaan dan bimbingan bagi
anak baik begitu juga dalam perkembangan sosial anak. Banyak orang yang
berkomunikasi dengan lingkungan nya atau sosialnya kurang maka hal ini
akan menghambat interaksi dengan orang lain. Anak akan merasa terkucilkan
lingkungan sekitarnya dan anak yang memiliki sosial yang kurang ditandai
dengan sikap anak yang lebih sering menyendiri atau mengasingkan diri dari
teman sebayanya, anak menjadi pemalu dan lebih sering menutup diri.
Sering kita temui orang tua yang terlalu sibuk bekerja dan hal ini
yang sangat sedikit dalam bercengkrama dengan orang tua sehingga anak
secara sosial nya menjadi berkurang. Tentu dalam kondisi seperti ini,
22
Hazhira Qudsy, Optimalisasi Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran yang Berbasisi
Perkembangan Otak. (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 2010), hlm 29
16
mengembangkan sosial anak. Dan hal ini pula yang melatar belakangi peneliti
dilatih sejak usia dini agar perkembangan sosial anak dapat berkembang
B. Penegasan Istilah
1. Relevansi
Sesuatu yang memiliki kecocokan antara satu dan yang lain, sehingga
2. Konsep
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui ineraksi sosial.
psikososial.24
23
Suyadi,Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: PT Remaja Rosdak arya,2014), h. 22-23.
24
Erik Erikson. 2010. Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson.Jakarta.
18
merupakan masa yang sangat penting (golden age) yang hanya datang
satu kali dan tidak dapat diulang. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
berikutnya. Untuk itu pengalaman belajar pada usia dini perlu dirancang
selanjutnya.
C. Identifikasi Masalah
D. Batasan Masalah
19
meliputi: Percaya tidak percaya, otonomi dan ragu, inisiatif dan rasa bersalah
E. Rumusan Masalah
F. Tujuan Penelitian
Erikson?
G. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
pendidikan.
20
2. Secara Praktis
a. Bagi Anak
b. Bagi Orangtua
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perkembangan Psikososial
1. Pengertian Perkembangan
mental/psikologis.25
kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
25
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2010), h. 85
26
F.J.Monks dan A.M.P.Knoers, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press,2006), h. 1
22
dipelajari.
ٍي ٍء َخ ل َ ق ْ ن َ ا ه ُ ب ِ ق َ دَ ر
ْ َإ ِ ن َّ ا ك ُ َّل ش
(QS. Al-Qamar:49).27
yang telah diciptakan-Nya memiliki potensi dan bakat dalam dirinya yang
perlu dikembangkan.
lingkungan keluarga telah berupaya baik bagi perkembangan anak begitu juga
sejak usia dini sangatlah penting. Mengingat apa yang anak dapat pada usia
dini maka sikap itulah yang akan membentuk kepribadian anak ketika usia
27
QS. Al-Qamar:49
28
“ Dinamika Kepribadian Menurut Psikologi Islam,”di Kutip Oleh Muhimmatul Hasanah, Ummul
Qura Vol VI, No 2, (September 2015), h 110
23
bagi mereka. Pola asuh orangtua, sikap, serta situasi dan kondisi yang sedang
didalamnya perkembangan sosial anak.30 Hal ini juga ditegaskan oleh Nabi
30
Novan Ardy Wiyani, Konsep Dasar Paud, (Yogyakarta:Penerbit Gava Media,2002).h.104
24
pada hubungan yang dinamis atau faktor psikis atau sosial, yang saling
dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari
tahapan.32
31
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana. 2011), h 201
32
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), h. 21
25
tidak menyenangi atmosfer sekolah yang formal. Ia oleh orang tua dan
Pertama ia berjumpa dengan ahli analisa jiwa dari Austria yaitu Anna
psikoanalisa anak.33
33
Erik Erikson, 2010. Perkembangan Psikososial Eric Erikson, Jakarta
34
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenata Media
Group,2010), h.21
26
perkembangan psikososial.35
dengan diri masa yang akan datang dia menemukan tiga aspek ego yang
sendiri.
banyak dianut adalah teori psikosisal dari Erik Erikson. Teori psikososial
dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang
hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan
resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk
menurut Erik Erikson : Tahap 1 : Trust versus Mistrust (0-1 tahun), Tahap
psikososial Erikson, yang akan dilalui oleh manusia. Setiap manusia dapat
setiap tingkatan itu tertangani dengan baik oleh manusia, maka individu
tidak tertangani dengan baik, akan muncul perasaan tidak selaras pada
orang tersebut.
mengalami konflik atau krisis yang akan menjadi titik balik dalam setiap
37
Erik Erikson, Childhood and Society, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). H.291
28
psikososial. 38
tingkatannya tertangani dengan baik, orang itu akan merasa pandai. Jika
tingkatan itu tidak tertangani dengan baik, orang itu akan tampil dengan
38
Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, (Jakarta: Gunung Mulia,1990), h.39.
29
kegagalan.
paling dasar hidup. Dalam tahap ini bayi berusaha keras untuk
adalah bagian yang penting sekali dalam proses ini. Tetapi, alasan
tingkat ini akan merasa aman dan percaya diri, sementara yang tidak
berhasil akan merasa tidak cukup dan ragu-ragu terhadap diri sendiri.
ini akan membuat sang anak takut mengambil inisiatif atau membuat
keputusan karena takut berbuat salah. Anak memiliki rasa percaya diri
39
Erik H. Erikson, Childhood and Society, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). Hlm.294
31
ia dewasa. Bila anak berhasil melewati masa ini dengan baik, maka
hidupnya.40
Anak yang berhasil dalam tahap ini merasa mampu dan kompeten
jawab dan prakarsa. Mereka yang gagal mencapai tahap ini akan
Islam
40
Erik Erikson, Childhood and Society, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). H.306
32
teori Erikson menempatkan titik tekan yang lebih besar pada dimensi
manusia, dan bukan hanya tahun-tahun antara masa bayi dan masa
41
F.J.Monks dan A.M.P.Knoers,Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2006)
42
F.J.Monks dan A.M.P.Knoers, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2006).
33
tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia, satu
hal yang tidak dilakukan oleh Freud. Selain itu karena Freud lebih
lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena
masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu
memberi perhatian yang lebih kepada ego dari pada id dan super ego.
inisiatif sebagai bentuk dasar pada tahap awal, namun hal itu hanya
43
Julianto, Perbandingan Konsep Perkembangan Kepribadian Manusia dalam Psikososial Antara
Teori Erik H. Erikson Dan Ibn Khaldun, (Yogyakarta:Sumber Skripsi, 2016), h.74
35
ego, yang tidak ada pada psikoanalisis Freud, yakni kepercayaan dan
superego dan dunia luar. Jadi, ego di samping basil proses faktor-
lingkungan.
Freud.
44
Erik H. Erikson,Childhood and Society, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 84
36
lalu dan dengan diri masa yang akan datang. Dia menemukan tiga
45
F.J. Monks dan A.M.P.Knoers, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2006)
37
pemuasan id (oleh ibu) itu akan menimbulkan kesan bagi bayi tentang
mandiri, bebas dari dorongan drives darimana dia berasal. Hal yang
46
Erik Erikson, “Teori Psikososial ErIK Erikson”, h.34
47
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini,(Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2010), h.21
38
mereka. Ciri khas psikologi ego dari Erikson dapat diringkas sebagai
berikut:
neurotik.
membangun sistem kerja sendiri yang terlepas dari sitem kerja id.
perasaan keberlanjutan diri dengan masa lalu dan masa yang akan
datang.
48
Erik H. Erikson, Childhood and Society, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010),h,32
39
akhirat.
1. Kepercayaan diri
2. Inisiatif
49
Dwi S. Prasetya, Biarkan Anakmu bermain. (Yogyakarta: Diva Press, 2008), 14
41
sebagainya.50
lebih luas. Oleh karena itu, kehidupan keluarga yang harmonis perlu
menyesuaikan diri yang baik pada tahun prasekolah dan setelahnya. Pola asuh
orangtua salah satu aspek penting dalam hubungan orangtua dan anak dalam
polah asuh. Pola asuh bertujuan untuk mempertahankan kehidupan fisik anak
50
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan. H, 80
51
Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Komunikasi Orang tua dan Anak dalam Keluarga, (Jakarta:PT
Rineka Cipta, 2004). H. 49
42
dari dari kedua orangtuanya melalui keteladanan dan kebiasaan hidup sehari-
anak.52
1. Definisi Psikososial
pada aspek yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling
dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari
dilakukan para ahli menyimpulkan bahwa pendidkan anak sejak usia dini
52
Syaiful Bahri Djamarah. “Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalm Keluarga”, (Jakarta:PT
Rineka Cipta, 2004), h.24
43
dewasanya.53
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
jenjang pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak usia 0-6 tahun
yang disebut sebagai masa emas perkembangan. Usia dini disebut sebagai
masa kritis dan sensitif yang akan menentukan sikap, nilai dan pola
Di samping itu, pada usia ini anak-anak, masih sangat rentan yang
apabila penangannya tidak tepat justru dapat merugikan anak itu sendiri.
pendidikan yang sesuai bagi anak, agar anak pada saatnya memiliki
53
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h 83
54
Zubaedi, Strategi Taktis Pendidikan Karakter, (Depok: PT RajaGrafindo Persada.2017), h.2
44
individu yang berada pada rentang usia 0-6 tahun, merupakan kelompok
ini mengisyaratkan bahwa anak usia dini adalah individu unik dimana ia
adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan
usia dini berada pada rentang usia lahir sampai enam tahun.
setiap orang tua. Sejak lahir anak telah diberikan berbagai potensi yang
kepribadian tersebut semuanya berbahan baku sama yaitu dua dalil Al-
hakekat proses dan interaksi antara manusia. Sebagian besar dalam bentuk
dorongan dalam diri individu maupun dorongan dari luar individu, yang
dalam psikologi islam dimaknai sebagai aklah, baik dalam akhlak dalam
lainnya.
55
Syekh Muhammad Pirl Ali Al-Birkawi, The Book Of Character, Memandu Membentuk
Kepribadian Muslim Secara Autentik, Terjemahan dari Al-Thariqah Al-Muhammadiyyah karangan Imam
Birgivi, edisi inggris diedit Oleh Syekh Tosun,indianan, 2005.
56
Ibnu Khaldun, Muqqadimah, terj Ahmadi Thoha,(Jakarta:Pustaka Pirdaus)2014, hlm.528
46
H. Erikson dan Ibn Khaldun”. Pada skripsi ini persoalan yang dikaji dalam
Khaldun?
perkembangan kepribadian.
perkembangan emosional dan sosial anak. Salah satu aspek penting dalam
hubunganorang tua dan anak adalah pola asuh. Pada skripsi ini menekan
47
pada tiga bentuk pola asuh serta faktor-faktor yang mempengaruhi pola
asuh.
48
F. Kerangka Berpikir
Psikososial
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dalam penelitian.57
menghimpun data dari berbagai literatur. Literatur yang diteliti tidak terbatas
ensiklopedi, berbgai jenis laporan dokumen (baik yang belum maupun sudah
57
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008),hlm.3
58
Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negri Benkulu (FTT IAIN Bengkulu),
Pedoman Penulisan Skripsi, (Bengkulu: Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu, 2015), hlm,14
50
digunakan untuk mengumpulkan data yaitu data primer dan data sekunder.
Sumber data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh
dari sumber data dan penyidik untuk tujuan penelitian. Data primer
dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang luar penyelidik itu sendiri walau
yang dikumpulkan itu sebenarnya adalah data asli. Data sekunder dalam
Psikososial antara Teori Erik H.Erikson dan Ibn Khaldun (Julianto Oli‟i),
59
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta) hlm. 137
51
atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, website.
pokok permasalahan.
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
kali.
4. Triangulasi teori, adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu
data. Data dianalisis dengan menggunakan dua metode yaitu metode deduktif
dan iduktif.
buku.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data
tidak punya ayah karena orang tuanya sudah berpisah sehingga Erik
kandung Erik sendiri orang Denmark. Saat itu Erik berusia 3 tahun
60
Erik H.Erikson, Childhood and Soceity,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h.5
55
ditulis Erikson adalah: Young Man Luther (1958); Identity: Yout and
Moment (1975); Identity and the life Cycle (1980); dan Life Cycle
56
anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mantap dan mandiri tanpa
perhatian intens para ahli psikologi, dan juga tentunya perhatian orang
61
Erik Erikson. 2010. Teori Perkembangan Psikososil Erik H. Erikson.Jakarta
57
delapan tahapan.
psikososial.62
anak.
62
Erik Erikson, 2010.Teori Perkembangan Psikososial Erik H.Erikson.Jakarta
58
lalu dan dengan diri masa yang akan datang. 63 Seperti Sigmund Freud,
63
Erik H.Erikson, Childhood and Society,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010),h.74
64
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2010),h.25
59
bayi dan kanak-kanak, tahap kelima pada masa adolesen (remaja), dan
tiga tahap terakhir pada masa dewasa dan usia tua. Dari delapan tahap
kemasa dewasa. Pada masa ini sangat berarti bagi kepribadian dewasa.
dipenuhi oleh sang ibu atau pengasuh seperti makanan dan kasih
18 bulan -3 tahun)
menetap.
Anak belajar dari dirinya sendiri dan dari orang lain. Kemauan
65
Erik H.Erikson, “Tahapan Perkembangan Psikososial Eric Erikson”,h.2
61
bertindak.
1 Percaya dan tidak percaya Pada fase ini anak berusaha keras untuk
sepanjang hidupnya.
66
Erik H.Erikson.”Tahapan Perkembangan Psikososial Eric Erikson”, h.12
63
3 Inisiatif dan rasa bersalah Tahapan ini berkembang antara usia 3,5
sejak usia dini. Usia dini merupakan masa penting bagi perkembangan
67
Erik H. Erikson, Childhood and Society, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010),h.296
64
kelak. Selain itu, menanamkan moral pada generasi muda adalah usia
membangun bangsa.68
semakin maju, sehingga para pakar semakin yakin bahwa apabila pada
pada usia dini. Montessori mengatakan bahwa otak anak adalah ibarat
spon kering, apabila dicelupkan kedalam air akan menyerap air dengan
cepat. Apabila yang diserap adalah air bagus, maka baguslah ia.
Sebaliknya, apabiala yang diserap adalah hal-hal yang tidak baik, maka
jeleklah ia. Oleh karena itu, pengembangan kepribadian sejak usia dini,
mutlak diperlukan, karena saat usia anak sudah besar akan lebih sulit,
68
Yadi Purwanto, Psikologi Kepribadian Integrasi Nafsiyah dan „Aqliyah Perspektif Psikologi
Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), h.120
65
Skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain.
sekitar 20% hard skill dan sisanya 80% Soft skill. Bahkan orang-orang
kemampuan soft skill dari pada hard skill mereka. Hal ini mengisyaratkan
bahwa mutu pendidikan karakter untuk peserta didik sangat penting untuk
perkembangan harga diri, percaya diri, dan efikasi diri. Keluarga sangat
69
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011)
66
sejahterah.70
70
Zubaedi, Strategi Taktis Pendidikan Karakter, (Depok, PT RajaGrafindo Persada.2017), h.27
67
bertentangan antara yang satu dengan yang lain. Artinya bila kondisi
moral, etika, budi pekerti bahkan nilai religius sejak dini kepada anak-
bahwa hati dan otak pada diri seorang anak masih berupa lembaran
kertas kosong putih bersih (tabula rasa). Lembaran itu masih bersifat
71
Erik Erikson.2010.Teori Perkembangan Psikososial Erik H.Erikson.Jakarta
68
Memadai
72
Dini Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarata: Kencana Prenada Media
Group,2010),h. 26
69
sosial, memiliki rasa percaya diri, harga diri, inisiatif dan kreatif.
kepribadian anak.73
73
F.J.Monks dan A.M.P.Knoers, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press,2006), h.122
70
keilmuan. Pada masa ini pula peserta didik mulai sadar akan jati
74
Muhimmatul Hasanah, Dinamika Kepribadian Menurut Psikologi Islam, Jurnal Ummum Qura.
71
2. Analisis Data
oleh setiap orangtua. Sejak lahir anak telah diberikan berbagai potensi
75
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2011). H.145
72
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa ada dua hal potensi yang akan
bersabda:
ِّ َسا ِن ِو أَ ْو يُن
ص َرانِ ِو َ فَأَبَ َىاهُ يُ َه ِّىدَانِ ِو أَ ْو يُ َم ِّج،ط َر ِة
ْ ُِك ُّل َم ْىلُ ْى ٍد يُ ْىلَ ُد َعلَى ا ْلف
76
Novan Ardi Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini, (Yogyakarta: ; Ar Ruzz Media, 2012), Hlm
65
77
Idat suhada, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016)
hlm 39
73
anak.78
dalam amal perbuatan sesuai dengan tujuan ajaran islam. Karena itu
78
Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017) hlm 30
79
Zakiah Daradjat, pendidikan islam dalam keluarga dan sekolah, Jakarta: Prenada Media) h 273
74
anak menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal inipulah
1. Kepercayaan diri
2. Inisiatif
80
Dwi S. Prasetya, Biarkan Anakmu bermain. (Yogyakarta: Diva Press, 2008), 14
75
sebagainya.81
81
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan. H, 80
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara
dini dalam tinjauan pendidikan agama islam, namun ada persamaan dari
antara teori Erik H.Erikson, perkembangan anak usia dini, dan tinjauan
percaya diri untuk melakukan sesuatu, sehingga anak menjadi lebih mampu
sesuatu. Mengatakan bahwa anak usia dini adalah masa yang paling baik
dalam perkembangan psikososial anak usia dini. Yang dikenal dengan golden
age yaitu masa keemasan. Bahkan dalam tinjauan pendidikan islam lebih
sejak anak dalam kandungan. Anak yang dalam kandungan sudah dapat
mendengar dan merasakan. Dan oleh sebab itu ibu yang sedang hamil juga
dikenal dengan masa prenatal, atau masa dalam kandungan. Nilai agama
B. Saran
ilmiah ini dapat diterima dan dibaca, serta menjadi pedoman bagi orangtua,
dalam hal ini menjadi wawasan baru, untuk semua pihak, dan peneliti juga
perkembangan anak selain itu juga peneliti mengharapkan melalui karya ini
banyak yang menggunakan dan diterima oleh semua pihak dengan senang
hati.
78
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam
Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.
FTT IAIN Bengkulu. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Bengkulu: FTT IAIN.
Hidayah, Rifa. 2009. Psikologi Pengasuhan Anak. Malang: UIN Malang Press.
Mutia, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Shochib, Moh. 2012. Pola Asuh Orang tua. Jakarta:PT Renika Cipta
79
Wiyani Ardy, Novan. 2002. Konsep Dasar Paud. Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.