KONTRAK PAYUNG
PENYEDIAAN OBAT
Nomor: 171 Tahun 2014
KONTRAK PAYUNG ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”)
dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari Kanis tanggal Tiga puluh bulan
Januari tahun Dua ribu empat belas antara AGUS RAHARDJO, selaku Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang bertindak untuk dan atas nama
Femerintah Republik Indonesia, yang berkedudukan di SME Tower lantai 8 Jalan
Jenderal Gatot Soebroto Kav. 94 Jakarta, selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA” dan
Petrus Gunadi, Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama PT. SmithKline
Beecham Pharmaceuticals, yang berkedudukan di Menara Standard Chartered 35th
Floor, Jl. Prof. Dr. Satrio’ No. 164, Jakarta 12930, berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar No. 108 tanggal 28 November 1979, selanjuinya disebut
“PIHAK KEDUA”
MENGINGAT BAHWA:
(a) PIHAK PERTAMA telah meminta PIHAK KEDUA untuk menyediakan obat
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir
Kontrak ini (Gelanjutnya disebut “Pekerjaan Pengadaan Penyediaan
(b) PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan kepada PIHAK PERTAMA, memiliki
keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui
untuk menyediakan’ obat sesuai dengan persyaratan’ dan ketentuan dalam
Kontrak ini;
(c) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
penasehat huku
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan dan kondisi yang terkait.MAKA OLEH KARENA ITU, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini
bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:
1.
Nilai dalam katalog harga termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran;
peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Kontrak ini;
dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
ferpisahkan dari Kontrak ini:
adendum Kontrak;
pokok perjanjian;
surat penawaran, beserta penawaran harga;
syarat-syarat khusus Kontrak;
syarat-syarat umum Kontrak;
spesifikasi khusus; dan
spesifikasi umum;
Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki pada angka 3 di atas;
Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya:
wrepoge
a. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk:
Hak
1) Menerima keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA.
2) Mendapatkan laporan/data yang diperlukan dalam rangka monitoring
evaluasi pengadaan obat, termasuk data perjanjian pengadaan obat
dengan K/L/D/I,
3) Mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan
perundang-nndangan dan SSUK.
Kewajiban
1) Mempertimbangkan permintaan fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana
dan prasarana dari PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
2) Tidak menggunakan dan menginformasikan dokumen kontrak atau
dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-
gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PIHAK KEDUA.b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:
Hak
1) Mendapat kesempatan untuk didampingi oleh penasehat hukum;
2) Mendapat kesempatan untuk membaca dan memahami secara’ penuh
ketentuan Kontrak ini;
3) Mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
tmengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan dan kondisi yang terkait;
4) Meminta fasilitas-fasilitas dalam’ bentuk sarana dan prasarana dari
PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
kefentuan Kontrak,
Kewaji
1) Melayani seluruh pemesanan obat yang dibutuhkan oleh K/L/D/I
scsuai dengan kapasitas yang ditawarkan, melalui sistem e-purchasing,
2) Menjamin pelayanan purnajual sesuai dengan spesifikasi minimum;
8) Mengganti produk obat yang, berdasarkan hasil uji petik oleh Badan.
POM dinyatakan tidak layak sehingga harus ditarik dari peredaran
4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK
PERTAMA;
5) Memberikan keterangan-ceterangan yang _iperiukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA;
6) Wajib melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntuten’ atau Klaim
dani pikak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI oleh PIHAK KEDUA.
6, _ Kontrak iri mulai berlaku efeltif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan,
DENGAN DEMIKIAN, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani Konirak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak
‘sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
HagrERN
an! (g
sre 55‘b, FIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:
Hak
T) Mendapat kesempatan untuk didampingi oleh penasehat hukum;
2) Mendapat kesempatan untuk membaca dan memahami secara penuh
keteniuan Kontrak ini;
3) Mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan dan kondisi yang terkait;
4) Meminia fasilitas-fasilites dalam’ bentuk sarana dan prasarana dari
PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak.
Kewajiban
1) Melayani seluruh pemesanan obat yang dibutuhkan oleh K/L/D/I
sesuai dengan kapasitas yang ditawarkan, melalui sistem e-purchasing,
2) Menjamin pelayanan purnajual sesuai dengan spesifikasi minimum;
3) Mengganti produk obat yang berdasarkan hesil uji petik oleh Badan
POM dinyatakan tidak layak sehingga harus ditarik dari peredaran
4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK
PERTAMA;
5) Memberikan keterangan-keterangan yang _diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA;
6) Wajib melindungi PIHAK FERTAMA dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) oleh PIHAK KEDUA.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan,
DENGAN DEMIKIAN, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
‘menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan mclaksanakan Kontrak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia,
‘PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Kepala LKPP "~”SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi
8. Bahasa dan
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem
informasi elektronik yang memuat daftar, jenis,
spesifikasi teknis dan harga obat.
1.2 PIHAK PERTAMA adalah Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dalam hal ini
mewakili Femerintah Republik Indonesia untuk
melakukan perikatan kontrak payung penyediaan
obat.
1.3 PIHAK KEDUA adalah badan usaha atau orang
perseorangan yang menyediakan obat.
1.4 Kontrak Payung yang sclanjutnya disebut Kontrak
adalah perjanjian tertulis antara PIHAK PERTAMA
dengan PIHAK KEDUA dan mencakup Syarat-Syarat
‘Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan
bagian dari kontrak.
1.5 Nilai Kontrak adalah nilai yang ditayangkan pada
Katalog harga.
1.6 Hari adalah hari kalender.
1.7 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran)
adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan
dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dari penawaran.
1.8 Jadwal wakiu pelaksanaan adalah jadwal yang
‘menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan, terdini atas tahap
pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan
dapat dilaksanakan.
1.9 Masa Konirak adalah jangka waktu berlakunya
kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan
kontrak sampai dengan serah terima pekerjaan atau
masa pemeliharaan berakhir.
SSUK diterapkan secara Iuas dalam pelaksanaan pekerjaan
Penyediaan Obat ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan
keientuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Kontrak.
3.1. Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia kecuali
dalam rangka — pinjaman/hibah —luar—_negeri
menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa nasional
pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa
Inggris.3.2
4, Larangan 4d
Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme
(KKN) serta
Penipuan
42
43
44
5. Korespondensi 5.1
52
Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku
di Indonesia kecuali dalam rangka pinjaman/hibah
luar negeri menggunakan hukum yang berlaku di
Indonesia atau hukum yang berlaku di negara pemberi
pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan antara
Pemerintah dan negara pemberi pinjaman/bibah).
Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,
para pihak dilarang untuk:
a, mentawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
memberi atau menerima hadiah atau imbalan
berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya
untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan
b embuat dan/atau menyampaikan secara tidak
benar dokumen dan/atau keterangan lain yang
disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak ini,
PIHAK KEDUA menjamin bahwa yang bersangkutan
tidak akan melakukan tindakan yang dilarang diatas.
PIHAK KEDUA yang menurut penilaian PIHAK
PERTAMA terbukti melakukan larangan-larangan
diatas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif
sebagai berikut:
a, Pemutusan Kontrak,
b.Sanksi denda sebagaimana diatur dalam SSUK;
dan/atau
c. dimasukkan dalam daftar hitam.
PIHAK PERTAMA yang terlibat dalam KKN dan
penipuan dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail
dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak
yang tercantum dalam SSKK.
Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan
berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis
dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung
kepada wakil sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau
faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum
dalam SSKK.
6. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan’ setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh7. Perpajakan
PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA hanya dapat dilakukan
atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus
untuk PIHAK KEDUA perscorangan, PIHAK KEDUA tidak
boleh diwakilkan.
PIHAK KEDUA, berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan punguian lain yang dibebankan oleh
peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam
Nilai Kontrak.
BB. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN KONTRAK
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan
8. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
8.1
82
83
84
Kontrak ini berlaku efektif pada —_tanggal
penandatanganan Kontrak oleh para pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.
Waktu. pelaksanaan kontrak adaizh jangka waktu
yang ditentukan dalam SSKK.
PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal yang ditentukan dalam SSKK.
Apabila PIHAK KEDUA berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal Karena
keadaan diluar pengendaliannya dan PIHAK KEDUA
telah melaporkan kejadian tersebut kepada PIHAK
PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan
penjadwalan Kembali pelaksanaan tugas PIHAK
KEDUA dengan adendum kontrak.B.2 Perubahan Kontrak
9. Perubahan-
Kontrak
B.S Keadaan Kahar
10. Keadaan Kahar
10.1
10.2
10.3
10.4
10.5
10.6
Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum
kontrak.
Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini
adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
‘menjadi tidak dapat dipenuhi,
Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
bencana sosial;
pemogokan;
. kebakaran; dan/atau
gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
‘melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
‘Menteri teknis terkait.
pep pe
Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka PIHAK KEDUA
memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang.
Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk
pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan
Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan jangka wakiu terhentinya Kontrak akibat
Keadaan Kahar.
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan
Kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan
sanksi,
Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan
dihentikan semeniara hingga Keadaan Kahar berakhir
dengan ketentuan, PIHAK KEDUA berhak untuk
menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai,
Jika selama masa Keadaan Kahar PIHAK PERTAMA
‘memeriniahkan secara tertulis kepada FIHAK KEDUA
untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka
PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yangfelah dikeluarkan untuk bekerja dalam _situasi
demikian. Fenggantian biaya ini harus diatur dalam
suatu adendum Kontrak.
B4 Penghentian dan Pemutusan Kontrak
11. Penghentian
Kontrak
12, Pemutusan
Kontrak
18. Pemutusan
Kontrak oleh
PIHAK PERTAMA.
14, Pemutusan
Kontrak oleh
PIHAK KEDUA
Penghentian konirak dilakukan apabila pekerjaan telah
selesai atau terjadi keadaan kahar
Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PIHAK
PERTAMA atau pihak PIHAK KEDUA.
13.1
13.2
14.1
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, PIHAK PERTAMA
dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan
tertulis kepada PIHAK KEDUA setelah terjadinya hal-
hal sebagai berikut:
a. PIHAK = KEDUA lalai/cidera janji_ dalam
melaksanakan — kewajibannya dan _ tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu
yang telah ditetapkan;
b. PIHAK KEDUA berada dalam keadaan palit;
c. PIHAK KEDUA selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
4. PIHAK KEDUA terbuktimelakukan KN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
. pengaduan tentang penyimpangan _prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang.
Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan Karena
kesalahan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
dapat memasukkan PIHAK KEDUA dalam Daftar
Hitam.
PIHAK KEDUA dapat memutuskan Kontrak apabila
PIHAK PERTAMA gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan, Dalam hal ini pemutusan
Kontrak dilakukan sckurang-kurangnya 30 (tiga
puluh) hari setelah PIHAK KEDUA menyampaikan
pemberitahuan rencana pemutusan Kontrak secara
fertulis kepada PIHAK PERTAMA.
14.2 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 14.1 adalah:
a. akibat keadaan kahar sehingga PIHAK KEDUA
tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
b. PIHAK PERTAMA’ gagal mematuhi keputusan15, Pemutusan
Kontrak akibat
lainnya
akhir penyelesaian perselisihan,
Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PIHAK
PERTAMA terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka PIHAK PERTAMA dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
C. PENGAWASAN MUTU
16, Pengawasan dan PIHAK PERTAMA berwenang melakukan pengawasan dan
Pemeriksaan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. Apabila diperlukan, PIHAK
PERTAMA dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan ‘pelerjean yang dilaksanakan oleh PIHAK
UA.
D. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
17. Penyelesaian
nn
18, Itikad Baik
17.1 Para Pihak sepakat bahwa setiap perselisihan yang
timbul Karena perbedaan penafsiran dan atau
pelaksanaan Ferjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat oleh Para
Pihak. Setiap perbedaan penafsiran yang timbul wajib
diberitahukan secara tertulis oleh’ salah satu Pihak
kepada Pihak lainnya untuk kemudian dicarikan
penyelesaian yang baik berdasarkan data dan fakta
yang dimiliki oleh Para Pihak.
17.2. jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender tidak
didapat penyelesaian secara musyawarah untuk
mercapai mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk
mengajukan perselisihan tersebut ke Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BAND.
18.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam kontrak.
18.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-
masing pihak.
18.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik
untuk mengatasi keadaan tersebut,10
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi
B. Tanggal Berlaku
Kontrak Payung
C. Harga Kontrak
D. Jadwal
Pekerjaan
F. Distributor
Alamat Para Pihak sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA:
Nama : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Alamat : SME Tower Lantai 8, Jalan Jenderal Gatot
Soebroto Kav. 94 Jakarta
Telepon : (021) 7991025
Website: http://www.lkpp.go.id
Faksimili : (021) 7991125
PIHAK KEDUA:
Nama: PT SmithKline Beecham Pharmaceuticals
Alamat : Menara Standard Chartered 35th Floor, Jl.
Prof. Dr. Satrio No. 164, Jakarta 12930
Telepon : (62-21) 2553 2350
Website:
Faksimili : (62-21) 2553 2355
e-mail: Bram.baan@gsk.com
Kontrak berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
Harga dalam = kontrak — merupakan acuan untuk
penandatanganan Perjanjian Pembelian sampai dengan
tanggal 31 Desember 2014.
PIHAK KEDUA wajib menyediakan obat sesuai dengan
jangka waktu berdasarkan perjanjian pembelian yang
dilaksanakan dengan satker pada masing masing K/L/D/I.
PIHAK PERTAMA akan memberikan fasilitas-fasilitas kepada
PIHAK KEDUA dalam bentuk sarana dan prasarana untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.
PIHAK PERTAMA memfasilitasi penayangan produk yang
disepakati pada katalog obat dan aplikasi pembelian secara
elektronik.
Dalam melaksanakan perikatan dengan satker K/1/D/I,
PIHAK KEDUA dapat menunjuk distributor untuk melakukan
perikatan, pengiriman barang, dan menerima pembayaran,
Apabila PIHAK KEDUA menunjuk distributor, maka identitas
distributor tersebut ditayangkan pada catalog
Setiap wanprestasi yang bisa dibuktikan oleh PIHAK
PERTAMA dan/atau satker K/L/D/I yang dilakukan oleh
distributor menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.G. Pengiriman
Hi, Penyelesaian
n
Dalam pelaksanaan perjanjian pembelian dengan K/L/D/I,
PIHAK KEDUA menunjuk distributor untuk mewakili
pengiriman serta serah terima barang.
Jika perselisihan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
‘mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan
secara musyawarah, mediasi, konsiliasi, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk memilih Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan sebagai lembaga penyelesaian
sengketa.