Anda di halaman 1dari 5

OPERASI TEKNIK KIMIA II

Disusun Oleh : Kelompok 2

Lisa Laila Septa 061730400321


Masagus septian Halim 061730400322
Maya Sari Ogpa Putri 061730400324
M. Salman Alfarizi 061730400325
Nanda Shafira 061730400326
Raden Ayu Farah Bella A. 061730400327
Mutiara Aryani 061730400328
Nur Yuli 061730400329

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. H. Muhammad Yerizam, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2019/2020
1. Jelaskan Perbedaan Mekanisme Evaporasi dengan Destilasi !
1.1. Evaporasi
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga
didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi itu
sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah
menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya
adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan
adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitu pula,
evaporasi berbeda dengan distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan
walaupun uap itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang
merupakan produk yang berharga dan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.
Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa yang berlangsung :
− Interface evaporation, yaitu transformasi air menjadi uap air di permukaan tanah.
Nilai ini tergantung dari tenaga yang tersimpan.
− Vertikal vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang kenyang dengan uap air
dari interface ke uap (atmosfer bebas).

Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan
penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan berbagai cara,
diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi didasarkan pada proses
pendidihan secara intensif, yaitu :
− Pemberian panas ke dalam cairan.
Makin tinggi pressure makin besar panas yang dibutuhkan jadi pressure perlu diturunkan
untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal.
− Pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap.
Peristiwa bubbling yaitu terbentuknya nukleat sebagai awal pembentukan
gelembung.
− Pemisahan uap dari cairan.

Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke


dalam zat cair mendidih (Warren L. Mc Cabe, 1999).
1.2. Destilasi
Destilasi adalah cara pemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik
didih atau berdasarkan kemapuan zat untuk menguap. Dimana zat cair dipanaskan hingga
titik didihnya, serta mengalirkan uap ke dalam alat pendingin (kondensor) dan
mengumpulkan hasil pengembunan sebagai zat cair. Pada kondensor digunakan air yang
mengalir sebagai pendingin. Air pada kondensor dialirkan dari bawah ke atas, hal ini
bertujuan supaya air tersebut dapat mengisi seluruh bagian pada kondensor sehingga akan
dihasilkan proses pendinginan yang sempurna. Saat suhu dipanaskan, cairan yang titik
didihnya lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Uap ini akan dialirkan dan kemudian
didinginkan sehingga kembali menjadi cairan yang ditampung pada wadah terpisah. Zat yang
titik didihnya lebih tinggi masih tertinggal pada wadah semula.Prinsip dari destilasi adalah
penguapan dan pengembunan kembali uapnya dari tekanan dan suhu tertentu. Tujuan dari
destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya dan memisahkan cairan dari zat padat.
Uap yang dikeluarkan dari campuran disebut sebagai uap bebas. Kondensat yang jatuh
sebagai destilat dan bagian cair yang tidak menguap sebagai residu. Apabila yang diinginkan
adalah bagian bagian campurannya yang tidak teruapkan dan bukan destilatnya maka proses
tersebut dinamakan pengentalan dengan evaporasi. Destilasi adalah sebuah aplikasi yang
mengikuti prinsip-prinsip ”Jika suatu zat dalam larutan tidak sama-sama menguap, maka uap
larutan akan mempunyai komponen yang berbeda dengan larutanaslinya”. Jika salah satu zat
menguap dan yang lain tidak, pemisahan dapat terjadi sempurna. Tetapi jika kedua zat
menguap tetapi tidak sama, maka pemisahnya hanya akan terjadi sebagian, akan tetapi
destilat atau produk akan menjadi kaya pada suatu komponen dari pada larutan aslinya

1.3. Perbedaan Evaporasi dan Destilasi


Evaporasi berbeda pula dari distilasi, karena uapnya biasa dalam komponen tunggal,
dan walaupun uap itu dalam bentuk campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha
unutk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Selain itu, evaporasi biasanya digunakan untuk
menghilangkan pelarut-pelarut volatil, seperti air, dari pengotor nonvolatil. Contoh pengotor
nonvolatil seperti lumpur dan limbah radioaktif. Sedangkan distilasi digunakan untuk
pemisahan bahan-bahan nonvolatil.
2. Bagaimana Pengaruh Temperatur, Tekanan, dan Konsentrasi terhadap Peristiwa
Evaporasi dan Destilasi?
2.1. Evaporasi
− Temperatur, walaupun cairan bisa evaporasi di bawah suhu titik didihnya, namun
prosesnya akan cepat terjadi ketika suhu di sekeliling lebih tinggi. Hal ini terjadi
karena evaporasi menyerap kalor laten dari sekelilingnya. Dengan demikian,
semakin hangat suhu sekeliling semakin banyak jumlah kalor yang terserap untuk
mempercepat evaporasi.
− Tekanan, semakin besar tekanan yang dialami semakin lambat evaporasi terjadi. Pada
tetesan air yang berada di gelas botol yang udaranya telah dikosongkan (tekanan
udara berkurang), maka akan cepat terevaporasi.
− Konsentrasi, proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat
cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu
untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan
pelarut yang mudah menguap.
2.2. Destilasi
- Temperatur, pemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih
atau berdasarkan kemapuan zat untuk menguap, dimana zat cair dipanaskan hingga
titik didihnya.
- Tekanan, Prinsip dari destilasi adalah penguapan dan pengembunan kembali uapnya
dari tekanan dan suhu tertentu.
- Konsentrasi, apabila dilakukan pemisahaan antara dua campuran larutan atau lebih
dengan cara destilasi secara kontinyu maka konsentrasi produk akan lebih tinggi
dibandingkan dengan konsentrasi umpan.

3. Berikan Contoh Pabrik yang Menggunakan Peralatan Evaporator dan Destilasi !


Contoh perusahaan yang menggunakan evaporator dan destilasi yaitu :

1. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) Lumajang (Taufiq, 2010). Perusahaan ini


merupakan pabrik yang menghasilkan alkohol dan spiritus (PASA), untuk
menghasilkan alkohol perlu adanya mesin destilasi. Mesin destilasi yang digunakan
adalah destilator. Komponen destilator terdiri dari Mash & degasification column,
pre-running separating column, alcohol column, less & ractifying column dan
repurifying column.
2. PT Sinar Mas Resources and Technology Tbk Surabaya (Chistianto, 2011).
Merupakan pabrik penghasil minyak goreng, mesin yang digunakan adalah
deodorizer (T-302). Mesin ini berfungsi untuk menghilangkan asam lemak bebas atau
FFA yang masih terkandung serta menimbulkan bau dengan cara destilasi.
3. Pabrik penyulingan minyak atsiri jombang (bangsawan, 2003). Dalam pembuatan
minyak atsiri proses destilasi menggunakan alat ketel suling, pendingin (condesor),
pemisah minyak (decanter).
4. Khusus untuk industri migas, evaporator digunakan untuk memekatkan larutan crude
oil dengan menghilangkan kadar airnya sehingga meringankan kinerja kolom
Destilasi.

Anda mungkin juga menyukai