Anda di halaman 1dari 5

LAW AND START-UP FINANCE

Analisa Struktur/Anatomi Kontrak

(Surat Perjanjian Kerjasama Investasi)

Disusun oleh :

ARBY ZUMRONI ARIF (017201805027)

SALSA PIQRIA ( 017201805019 )

BAGUS PRIBADI (017201805017)

PRESIDENT UNIVERSITY

LAW MAJOR

2020
Analisa Struktur/Anatomi Kontrak (Surat Perjanjian Kerjasama Investasi).

Mengenai analisa struktur atau anatomi dari sebuah suarat kontrak, Kami
menggunakan reverensi strukur kontrak berdemensi nasional dimana terdapat 12 hal
pokok. Secara keseluruhan struktur Surat Perjanjian Kerjasama Investasi pada contoh
perjanjian nomor 1 (satu) telah memenuhi syarat-syarat surat kontrak berdimensi
nasional. Analisa struktur tersebut yakni1 :

1. Judul kontrak.

Judul kontrak adalah kepala dari kontrak. Judul kontrak pada surat perjanjian
tersebut sama dengan isi kontrak yang bersangkutan serta mencerminkan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam yang bersangkutan. Judul kontrak
tersebut adalah Surat Perjanjian Kerjasama Investasi. Judul ditulis di baris
paling atas pada halaman pertama kontrak yakni di atas introductory
paragraph. Ini bisa diletakkan baik itu pada halamn pertama kontrak atau pada
halaman sampul. Penulisannya dengan menggunakan huruf besar, posisi center
dengan diberikan bold2.

2. Pembukaan kontrak
Pembukaan kontrak merupakan bagian awal dalam suatu kontrak. Ada dua
model pembukaan kontrak, yaitu :
a. Tanggal kontrak disebutkan pada bagian awal kontrak
b. Tanggal kontrak disebutkan pada bagian akhir kontrak

Dimana dalam surat perjanjian investasi tersebut tanggal kontrak disebutkan


pada bagian awal kontrak.

3. Komparisi

1
Salim HS., dkk. Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta,
2014.
2 Salim H.S, Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, hlm. 1.
Komparisi adalah bagian dari suatu kontrak yang memuat identitas para pihak
yang mengikatkan diri dalam kontrak secara lengkap. Surat perjanjian
kerjasama investasi tersebut telah memenuhi isi atau content dari struktur
komparisi. Surat perjanjian kerjasama investasi tersebut berisi nama-nama para
pihak, NIK, umur, pekejaan, tempat tinggal, termasuk kapasitas yang
bersangkutan sebagai pihak pemegang kuasa dan bertindak untuk diri sendiri.

4. Restital (latar belakang)

Restital adalah penjelsan resmi atau latar belakang atas suatu keadaan dalam
suatu perjanjian untuk menjelaskan mengapa terjadinya perikatan. Dalam
restital juga dicantumkan sebab atau kausa yang halal dari masing pihak, hal ini
berguna karena sebab yang halal merupakan salah satu syarat sahnya perjanjian.
Dalam surat perjanjian kerjasama investasi tersebut, bagian restital terdapat
pada kalimat “Bahwa sebelum ditandatanganinya Surat Perjanjian ini, Para
pihak terlebih dahulu menerangkan hal–hal sebagai berikut: ….”

5. Definisi
Definisi adalah rumusan istilah-istilah yang dicantumkan dalam kontrak.
Tujuan mendifinisikan istilah adalah untuk memperjelas dan memperoleh
kesepakatan mengenai istilah kunci yang digunakan dalam kontrak tersebut
sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dari para pihak
yang membuat kontrak.

Surat perjanjian kerjasama investasi tersebut telah dilengkapi dengan istilah-


istilah yang didefinisikan yang digunakan pada pasal-pasal sehingga dapat
mempersingkat dalam merumuskan istilah pada pasal-pasal berikutnya.

6. Pengaturan hak dan kewajiban (subtansi kontrak ).


Substansi kontrak merupakan kehendak dan keinginan para pihak yang
berkepentingan. Surat perjanjian kerjasama investasi tersebut telah memenuhi
substansi kontrak yang mencakup keinginan-keinginan para pihak secara
lengkap, termasuk didalamnya objek kontrak, hak dan kewajiban para pihak,
dan lain-lain.
7. Domisili
Domisili adalah tempat seseorang melakukan perbuatan hukum. Perbuatan
hukum adalah suatu perbutan yang menimbulkan akibat hukum. Tujuan dari
penentuan domisili adalah untuk mempermudah para pihak dalam mengadakan
hubungan hukum dengan pihak yang lainnya. Dalam Pasal IX sudah jelas
bahwa kedua belah pihak telah sepakat dimana semua sengketa yang
timbul dari perjanjian akan diselesaikan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.

8. Keadaan memaksa
Adalah suatu keadaan ketika debitur tidak dapat melakukan prestasinya kepada
kreditur, yang sebabkan karna adanya kejadian yang berada diluar
kekuasaanya. Dalam kontrak baik demensi nasional maupun internasional
selalu dicantumkan ketentuan keadaan memaksa. Dalam perjanjian tersebut
pihak yang merasa dirugikan atas tindakan Wanprestasi tersebut berhak
meminta ganti kerugian dari pihak yang melakukan wanprestasi tersebut atas
sejumlah kerugian yang dideritanya, kecuali dalam hal kerugian tersebut
disebabkan karena adanya suatu keadaan memaksa.

9. Kelalaian dan pengakhiran kontrak


Adalah lalai atau tidak dilaksanakannya kewajiban oleh satu pihak atau debitur,
sebagai yang ditentukan dalam kontrak. Dalam kontrak juga dicantumkan
ketentuan yang berkaitan dengan pengakhiran kontrak. Pengakhiran kontrak
merupakan upaya untuk menghentikan atau mengakhiri yang dibuat oleh para
pihak. Dalam perjanjian tersebut apabila pihak tidak melaksanakan
kewajibannya dengan cukup bukti dan tanpa perlu dibuktikan lebih lanjut,
berhak memberikan ganti rugi sesuai kerugian yang dialami oleh pihak.
10. Pola penyelesaian sengketa
Merupakan bentuk atau pola untuk mengakhiri sengketa atau pertentangan yang
timbul diantara para pihak. Dalam perjanjian tersebut, kedua belah pihak
sepakat untuk sedapat mungkin menyelesaikan perselisihan tersebut dengan
cara musyawarah. Apabila musyawarah telah dilakukan oleh kedua belah
pihak, namun ternyata tidak berhasil mencapai suatu kemufakatan maka Para
Pihak sepakat bahwa semua sengketa yang timbul dari perjanjian akan
diselesaikan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

11. Penutup
Pentutup kontrak merupakan bagian akhir dari kontrak. Bunyi bagian penutup
adalah berbeda antara kontrak yang satu dengan yang lain baik yang dibuat
dalam bentuk akta dibawah tangan maupun akta otentik. Dalam pejanjian
tersebut, bagian penutup terdapat pada pasal X, yang berbunyi “Hal-hal yang
belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini……”

12. Tanda tangan


Merupakan nama yang dituliskan secara khas dengan tangan para pihak. Dalam
kontrak tersebut dibuat dalam bentuk dibawah tangan dimana tandatangan yang
dimuat dalam kontrak meliputi tandatangan para pihak.

Anda mungkin juga menyukai