Anda di halaman 1dari 19

PERAWATAN KOPLING PADA MOTOR

Dibuat dalam rangka seminar profesi teknik mesin

Oleh :

Karisma Nopiar 1602220079

UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK
MESIN TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Tujuan...................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................2

1.4 Manfaat.................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kopling................................................................................3

2.2 Jenis-jenis Kopling................................................................................4

2.3 Prinsip Kerja Kopling............................................................................5

2.4 Komponen-komponen Kopling.............................................................6

2.5 Kerusakan pada Kopling......................................................................11

2.6 Perawatan Kopling...............................................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................16
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-

Nya sehingga dapat menyelesaikan Makalah Perawatan pada Kopling motor ini.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak

karena telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan

sebagaimana mestinya. Makalah tentang kopling ini disusun berdasarkan apa yang

penulis dapatkan dari pembelajaran yang diberikan dosen serta dari berbagai

referensi yang penulis dapatkan.

Dengan tersusunnya makalah ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat

digunakan sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan.

Disamping itu penulis mengharapkan bahwa makalah ini tidak hanya sebagai

pelengkap tugas saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang

setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, Januari 2020

I
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring pesatnya perkembangan teknologi dimana sekarang dunia otomotif

sangat berperan aktif dalam menunjang perkembangan kehidupan kita sebagai

sarana transformasi maupun fasilitas lainnya. Pada umumnya masyarakat

berusaha agar kendaraan-kendaraan yang dimiliki selalu dalam kondisi yang baik

dan usia penggunaan dapat diperpanjang, namun hal tersebut perlu kita terapkan

dengan suatu sistem perawatan. Kita mengetahui bahwa setiap kendaraan

memerlukan suatu sistem untuk merubah kecepatan yang dihendaki. Untuk

merubah kecepatan sesuai yang diinginkan oleh pengemudi kita memerlukan

suatu alat yang disebut kopling, yang berfungsi untuk menghubungkan dan

melepaskan hubungan antara mesin dan trasmisi.

Beberapa masalah yang sering dihadapi dalam pengoperasiannya adalah

kopling slip, penyetelan kopling yang kurang tepat, hal seperti ini dapat

diakibatkan oleh kurangnya perawatan dan pengecekan pada komponen kopling.

Untuk mengatasi masalah diatas perlu diadakan perawatan yang baik dan benar.

Hal ini sangat penting demi terjaganya kelancaraan kendaraan serta keselamatan

terhindar dari kecelakaan yang dapat mengakibatkan kerusakan yang timbul.

1
1.2. Tujuan

1.2.1. Mengetahui komponen komponen dari kopling.

1.2.2. Mengetahui cara melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling.

1.3. Rumusan Masalah

1.3.1. Apa saja komponen-komponen dari kopling.

1.3.2. Bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling?

1.4. Manfaat

1.4.1. Bisa melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kopling

Kopling adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak

dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya

atau putaran, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam

keadaan diam yaitu kopling tetap maupun dalam keadaan berputar yaitu kopling

tidak tetap.

Kopling ini letaknya diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk

menghubungkan dan memutuskan putaran mesin dengan transmisi dan kopling ini

bagian utamanya yang mutlak untuk setiap kendaraan bermotor, dimana

penggerak diperoleh dari hasil-hasil pembakaran didalam silinder mesin.

3
2.2. Jenis-jenis Kopling

2.2.1. Kopling sentrifugal

Konpling ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dimana karena putaran

mesin sepatu Kopling akan terlempar keluar sehingga permukaan sepatu akan

menempel pada dinding dalam dari sebuah tromol kopling. Akibatnya tromol

Kopling ikut berputar, Tromol tersebut dihubungkan ke poros masuk dari

transmisi atau persnelling. Semakin cepat putaran mesin semakin kuat sepatu

menempel pada tromol. Jika putaran mesin rendah sepatu tidak menempel lagi

pada tromol. Jka putaran mesin rendah sepatu tidak menempel lagi pada tromol

sehingga hubungan terlepas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.

2.2.2. Kopling Piringan

Kebanyakan sepeda motor saat ini menggunakan Kopling piringan.

Piringan Kopling adalah beberapa plat yang berfungsi sebagai penerus putaran.

Plat-plat tersebut dibedakan menjadi plat gesek dan plat tekan.

Kopling Piringan dibedakan menjadi dua yaitu Kopling basah dan

Kopling kering. Pada sepeda motor banyak digunakan Kopling piringan model

basah. Dimana Kopling basah karena plat-plat Koplingnya selalu terendam oleh

oli pelumas.

4
2.2.3. Kopling V belt

Kopling V belt terdiri atas sabuk V dan roda puli. Kopling ini bekerja

berdasarkan gaya sentrifugal, Pada saat mesin berputar oleh gaya sentrifugal

sabuk V terdorong keluar, Oleh perpindahan sabuk V tersebut Kopling bekerja.

2.3. Prinsip Kerja Kopling

Pada saat mesin hidup atau dalam keadaan berjalan, plat kopling terjepit pada

roda penerus sehingga apabila roda penerus berputar plat kopling tersebut terbawa

dalam putaran, kopling berputar dan putaran diteruskan keroda belakang.

Pada saat pedal kopling diinjak, cicin penahan tertarik kebelakang plat kopling itu

bebas tidak terbawa oleh utaran roda penerus dan hubungan terputus, jika pedal

kopling dilepas, maka cicin penekan kembali seperti semula menjepit plat kopling itu

pada roda penerus kemudian plat kopling itu terbawa dalam putaran roda penerus dan

hubungan tersambung. Adapun urutan pemindahan tenaga sebagi berikut:

· Pada saat kopling berhubungan

Pada saat pedal kopling tidak diinjak plat tertekan kearah roda penerus oleh plat

penekan karena adanya tekanan dari coil spring. Apabila poros engkol berputar

plat kopling berhubungan dengan alur alur input shaft, hal ini menyebabkan infut

shaf berputar searah putaran kopling. Akibatnya tenaga mesin dipindahkan ke

transmisi.

5
· Pada saat kopling berhubungan

Pada saat pedal kopling tidak diinjak plat tertekan kearah roda penerus oleh plat

penekan karena adanya tekanan dari coil spring. Apabila poros engkol berputar

plat kopling berhubungan dengan alur alur input shaft, hal ini menyebabkan infut

shaf berputar searah putaran kopling. Akibatnya tenaga mesin dipindahkan ke

transmisi.

2.4. Komponen-komponen Kopling

1. Primary Driven Gear

Komponen berikutnya ialah gigi priner kopling yang dimana memiliki fungsi

sebagai media gesek yang pertama. Gigi primer ini menggantikan fungsi dari

flywheel. Jika dilihat secara seksama primary drive gear ini juga sama-sama

terhubung dengan clutch cover yang memutar komponen pressure plate didalam

kopling. Bentuk roda gigi ini memiliki diameter lebih besar dari pada primary

drive gear untuk meningkatkan perbandingkan giginya.

6
2. Clutch Cover

Cover ini terletak menempel pada gigi primer kopling. Fungsinya sebagai

penyalur putaran dari gigi primer ke beberapa pressure plat. Pada sistem kopling

motor ini, menggunakan beberapa plat kopling dan plat penekan. Plat penekan itu

akan berputar mengikuti putaran gigi primer kopling.

3. Multi Clutch Plate

Bagian ini sering disebut Plat Kopling atau piringan gesek ialah piringan yang

terletak diantara plat penekan didalam kopling. Fungsi utama dari plat ini ialah

sebagai penerima putaran dari pressure plate. Posisi clutch plate ini terhubung

dengan poros transmisi. Sehingga dalam kondisi bebas piringan ini tidak akan

berputar mengikuti pressure plate dan gigi primer.

7
4. Multi Friction Plate

Plat berikutnya terletak diantara clutch plate namun tidak terhubung dengan poros

transmisi melainkan terhubung dengan gigi primer. Fungsi dari komponen ini

ialah menyalurkan putaran dari gigi primer kopling menuju transmisi dengan

media gesekan.

Jadi didalam kopling multi plate letak plat ini dan plat kopling saling berselingan.

Tujuannya agar lebih awet dan lebih kuat dalam kondisi basah. Berbeda dengan

plat kopling, plat ini memiliki cakar yang terpaut ke clutch cover. Dari cakar

inilah clutch plate bisa berputar mengikuti putaran gigi primer.

5. Center Gear

Roda gigi ini terletak pada poros transmisi dan memiliki beberapa roda gigi

sebagai peletakan kampas kopling. Fungsi dari center gear ialah sebagai

komponen penyalur putaran dari kampas kopling menuju poros transmisi.

6. Pressure Plate

Plat penekan terletak diarea luar kopling motor, fungsinya sebagai media yang

menekan clutch plate kearah dalam sehingga clutch plate ini bisa menekan friction

plate untuk menyalurkan tenaga. Bentuk pressure plate ini tidak jauh beda dengan

kampas kopling mobil, hanya ukurannya saja yang lebih kecil.

8
7. Pressure Spring

Pegas penekan terletak didalam pressure plate. Fungsinya sebagai sumber tenaga

untuk menekan plat kopling. Ada sekitar 6 atau lebih pegas dengan kekuatan

tinggi, pegas ini diletakan secara rotari disekeliling pressure plate.

8. Release Fork

Garpu pembebas berfungsi sebagai tuas untuk mengendalikan pressure plate.

Dalam proses kerjanya pressure plate akan bergerak untuk menekan dan

membebaskan hubungan antara plat kopling dan friction plate. Garpu inilah yang

bertugas memudahkan proses ini, release fork hanya sebagai tuas namun yang

menggerakan tetap dari tuas kopling yang disalurkan dengan kabel kopling.

9. Clutch Adjuster

Clutch adjuster biasanya terletak diarea luar cover engine. Fungsi adjuster ini

ialah sebagai pangatur ketinggian kopling, tentu setiap pengguna memiliki

karakter yang berbeda. Ada yang suka menggunakan kopling pendek ada pula

yang menyukai kopling panjang. Keberadaan penyetel ini akan menyesuaikan

ketinggian kopling sesuai selera pengendara.

9
10. Clutch Handle

Clutch handle atau tuas kopling ialah alat input untuk mengatur kinerja kopling

secara langsung oleh pengguna. Jadi komponen inilah yang digunakan pengguna

untuk melakukan kontrol terhadap kopling motor, kalau pada mobil komponen ini

diganti dengan clutch pedal.

11. Clutch Cable

Kabel kopling ialah bahan berbentuk seperti kawat yang memiliki kekuatan

terhadap daya elastisitas tapi fleksibel. Karena sifatnya ini, kabel digunakan

sebagai penyalur tenaga dari tuas kopling ke release fork pada aktuator kopling.

Meski kopling motor didesai dengan model basah dan multi plate, bukan berarti

kopling ini tahan terhadap penggunaan yang keras. Komponen ini juga masih

menggunakan gesekan sehingga potensi kampas kopling yang tipis pasti terjadi.

10
2.5. keruskan Pada Kopling

1. Kopling selip

Kemungkinan sebab kerusakan

- Jarak kebebasan kabel Kopling tidak cukup.

- Lempengan gesek aus atau terbakar.

- Pegas Kopling menjadi lunak atau lembek / tidak memegas.

- Pelat-pelat Kopling berubah bentuk.

2. Kopling Menahan

Kemungkinan sebab kerusakan

- Tangkai Kopling mempunyai gerak main berlebihan.

- Pelat gesek atau pelat Kopling pecah.

- Pegas-pegas Kopling putus.

3. Kopling Sukar Untuk Bekerja

Kemungkinan sebab kerusakan

- Pelat gesek atau pelat Kopling yang berubah bentuk.

- Gerak yang tidak halus dari kabel Kopling.

11
4. Pemindahan Gigi Sukar atau Tidak Mungkin

Kemungkinan sebab kerusakan

- Operasi yang kurang baik dari alat-alat kontrol.

- Kopling tidak lepas sama sekali.

- Mekanisme pemindah gigi yang rusak.

2.6. Perawatan Kopling

1. Kopling yang selip

Bila Kopling mengarah ke keadaan selip atau menahan dengan adanya gerak

main lengan Kopling disetel dengan tepat, Kemungkinannya adalah keausan dari

pelat-pelat gesek, rumah Kopling tersebut atau hubungan dengan alur yang aus,

mekanisme pelepas Kopling yang rusak atau pegas Kopling yang telah menjadi

lunak , pemakaian Kopling yang terlalu sering dapat menyebabkan Kopling

terbakar, yang menjadi salah satu sebab Kopling menjadi selip. Sebuah Kopling

yang terbakar mempunyai pelat gesek yang berubah warna, semua bagian-bagian

tersebut harus diganti dengan yang baru. Harus diperhatikan bahwa Kopling dapat

terbakar karena viskositas oli yang renda, oli yang telah rusak atau permukaan oli

yang rendah.

12
2. Kopling yang menahan

Bila Kopling menahan, kemungkinan adalah karena kerusakan pada mekanisme

pelepas Kopling atau rumah Kopling atau hubungan dengan keausan bertangga.

Bila oli Kopling mempunyai viskositas yang terlalu tinggi atau mempunyai

kualitas yang kurang baik, Kopling dapat mengarah ke keadaan menahan.

2.6.1. Langkah-langkah perawatan Kopling

1. Rutin Mengganti Oli

Cara merawat motor kopling yang pertama adalah rutin mengganti oli.

Penggantian oli dianjurkan maksimal 2.000 km. Ingat, bukan jarak tempuhnya

yang menjadi patokan, melainkan lamanya mesin bekerja. Apalagi jika motor

kopling tersebut tidak memiliki pendingin cairan. Bila jarang dipakai, pastikan

penggantian oli tetap dilakukan secara teratur. Satu lagi, pilih oli yang sesuai

spesifikasi motor kopling.

2. Cek Kanvas Kopling

Mengecek kanvas kopling secara berkala bisa menghasilkan kinerja motor yang

semakin maksimal. Bukan hanya kanvas yang harus di cek, namun dalam cara

merawat motor kopling ini, Anda juga perlu rutin memeriksa kualitas per kopling.

Sebab jika per kopling melemah, kanvas motor kopling tidak akan bekerja

dengan baik. 13
3. Kualitas Bahan Bakar

Adapun cara merawat motor kopling lainnya adalah dengan memperhatikan

kualitas bahan bakar yang dipakai. Misalnya, motor kopling dengan tipe tertentu

membutuhkan bahan bakar khusus. Biasanya bahan bakar yang pas untuk kedua

motor kopling tersebut adalah Pertamax Plus. Sebab jika sembarang

menggunakan bahan bakar, kinerja mesin pun akan terganggu.

4. Membersihkan Kabel Tali Kopling

Salah satu hal juga yang menjadi kendala saat mengendarai motor kopling adalah

kasarnya tarikan tali kopling dari mesin yang lewat di dalam kabel. Untuk

mengatasi hal ini, rutin membersihkan tali kopling dan salurannya dengan

memberikan pelumas atau memakai cairan pembersih karat lain untuk motor.

Gunanya supaya jangan sampai tersumbat akibat kotoran dalam kabel

menghambat ketika melakukan transmisi gigi motor.

14
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan pada makalah ini yaitu:

1. Perawatan yang dilakukan pada kopling seharusnya dilakukan secara

preventive, dimana perawatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan

ada sistem kopling selama kendaraan dioperasikan.

2. Perawatan sistem kopling merupakan hal yang sangat penting dalam

menyangkut keselamatan penumpang.

3.2.Saran

1. Didalam sistem Kopling, pengguna diharapkan memahami fungsi dari Kopling

tersebut

2. pengguna diharapkan mengetahui komponen-komponen Kopling


15

DAFTAR PUSTAKA

http://dhinoardi.blogspot.com/2016/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://jurnal.pasarpolis.com/2017/05/16/5-cara-merawat-motor-kopling-yang-benar/

16

Anda mungkin juga menyukai