Anda di halaman 1dari 1

CONTOH KASUS AKUNTABILITAS (TANGGUNG JAWAB)

1. Seorang perawat melakukan tindakan kepada pasien yang telah melakukan operasi usus buntu,
kemudian ketika hendak memasangkan infus kepada pasien, perawat tidak melihat bahwa di
dalamnya terdapat gelembung udara sehingga masuk ke tubuh pasien dan menyebabkan
penyumbatan pada otak pasien. Pasien yang tadinya tidak hanya sakit pada bagian ususnya saja
kini menjadi mengalami penyumbatan pada bagian otaknya. Ketika ditelusuri, tidak ditemukan
dokumentasi keperawatan mengenai pasien tersebut. Bahwa sesungguhnya perawat yang
memasang infus itulah yang sengaja menghilangkan dokumentasi keperawatan pasien tersebut
supaya perawat tersebut tidak dimintai pertanggungjawaban dan pertanggung gugatan atas apa
yang terjadi pada pasien tersebut.
2. Seorang perawat seharusnya kerja sift malam, namun ketika dilihat pasiennya hanya sedikit,
perawat hanya datang ke rumah sakit untuk absensi saja tanpa merawat pasien yang masih ada
di situ. Sehingga perawat tetap menerima gaji sesuai absensi yang tertera padahal ia tidak
melakukan tindakan apapun pada pasien malam itu. Perawat meninggalkan rumah sakit hanya
karena diajak temannya menonton bioskop pada malam hari dan melalaikan tanggungjawabnya
sebagai seorang perawat.

PENYELESAIAN

1. Pihak rumah sakit menyelidiki terjadinya kasus tersebut dari kapan pasien tersebut mengalami
sumbatan di otaknya. Apabila memang dokumentasi keperawatan pasien tersebut hilang, maka
dapat ditelusuri melalui berbagai media, misalnya melalui perekaman radiologi, diagnosa
medisnya kira-kira sejak kapankah pasien tersebut mengalami hal tersebut dan kemudian
dilihat dari data perawat siapakah yang menangani pasien tersebut pada saat awal mula
munculnya sumbatan pada otak pasien. Sebab, apabila keluarga pasien tidak dapat menerima
malpraktek tersebut, perawat harus dimintai pertanggungjawaban dan pertanggung gugatan.
2. Pada kasus yang kedua, perawat tidak melakukan tugas sesuai tanggungjawabnya, padahal
seharusnya is bekerja pada malam itu, namun karena terlihat pasien hanya sedikit dan perawat
lainnya masih ada yang jaga pada malam itu, sehingga ia bias sesuka hati keluar rumah sakit
untuk menonton bioskop bersama temannya. Perawat tersebut dapat dikenai sanksi yang
pertama yaitu berupa teguran dan yang paling akhir yaitu hukuman di pengadilan atau pemutus
surat izin kerja perawat.

Jadi pada intinya bahwa seorang harus mampu melakukan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya
masing-masing. Dan perawat juga harus mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah ia lakukan.
Sebab apa yang dilakukan perawat jika ada kesalahan dapat dipertanggungjawabkan ataupun
dipertanggunggugatkan.

Anda mungkin juga menyukai