Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ISMIYATI USMAN

NIM : 1011417227
KELAS : H
JUDUL PENDAHULUAN TINJAUAN METODE DAFTAR
PUSTAKA PUSTAKA
1. Jurnal
Eksploitasi Di Indonesia, perlindungan terhadap Jenis penelitian ini Cendekia
seksual peraturan mengenai anak menjadi adalah sosio Hukum :
komersial anak perlindungan anak tanggung jawab yuridis atau Vol. 4, No
dan perlindungan telah diterbitkan negara, pemerintah, termasuk 1,
terhadap anak sesuai dengan masyarakat, keluarga penelitian September
dalam perspektif kebutuhan dan orang tua dalam deskriptif dengan 2018
HAM masyarakat di bidang kehidupan pendekatan secara 2. LPPM
Indonesia, peran agama, pendidikan, non doktriner, STIH
dunia international kesehatan dan sosial. memandang Putri
adalah dalam Bangsa Indonesia hukum sebagai Maharaja
mengawasi sebagai bagian dari gejala sosio Payakum
terpenuhinya hak masyarakat dunia empirik yang buh – 143
anak di Indonesia. mempunyai komitmen teramati dalam 3. 144 – P-
Dalam untuk menjamin pengalaman. ISSN :
Undang-undang terpenuhinnya hak Untuk itu, tidak 2355-
Nomor 35 Tahun anak dan perlindungan hanya mengkaji 4657. E-
2014 tentang anak merupakan dari aspek ISSN :
perlindungan anak bagian dari hak asasi normtifnya, tetapi 2580-1678
adalah orang tua, manusia sebagaimana juga hukum
keluarga, pemerintah tercantum dalam sebagaimana
dan negara, beban konstitusi yang tidak dalam realitasnya,
pertama dalam lain memberi makna metode
penyelenggaraan bahwa masa depan pendekatan yang
perlindungan anak anak Indonesia yang digunakan
jatuh pada orang tua. sejahtera, berkualitas pendekatan yuridis
kenyataanya, arti dan terlindungi. Akan normatif atau
penting dan peran tetapi kejahatan pendekatan
anak tersebut terhadap anak tiap perundang-
mengalami berbagai tahunnya meningkat undangan. Sebagai
macam masalah, dengan sangat pesat, spesifikasi
kompleksitas masalah berdasarkan hasil penelitian adalah
anak bersinggungan pantauan KPAI penelitian
dengan struktur dan (Komisi Perlindungan deskriptif yuridis
system berkembang. Anak Indonesia) dari analistis, dengan
Hak asasi anak ini tahun 2011 sampai sumber data
merupakan bagian 2014 sebelum g- berupa bahan
dari hak asasi berlakunya Undang- hukum primer,
manusia yang Undang No 35 Tahun sekunder dan
termuat dalam 2014 tentang tertier, serta yang
Undang-Undang Perlindungan Anak didukung dengan
Dasar 1945 dan terjadi 2178 kasus data primer dan
Konvensi kekerasan pada tahun dianalisis secara
perserikatan bangsa- 2011, sedangkan pada juridis kualitatif.
bangsa tentang hak tahun 2012 sejumlah
anak. Dari segi 3512 kasus, 2013
berbangsa dan terjadi 4311 kasus dan
bernegara anak tahun 2014 terjadi
adalah tunas, potensi 5066 kasus. Jumlah
dan generasi muda tersebut adalah anak
penerus cita-cita yang menjadi korban,
sementara anak yang
berhadapan dengan
hukum dari tahu 2011
sampai tahun 2015
berjumlah 6006 kasus,
selanjutnya kasus
pengasuhan 3160
kasus, pendidikan
1764 kasus, kesehatan
dan napza 1366 kasus
serta pornografi dan
cybercrime 1032
kasus. Data terakhir
yang dirilis Komisi
Perlindungan Anak
Indonesia tahun 2016
telah menerima 3851
pengaduan masyarakat
terkait pelanggaran
hak anak.hal tersebut
bahwa anak berada di
kondisi yang sulit baik
menjadi korban
kekerasan atau anak
yang berhadapan
dengan hukum belum
menunnjukan
perkembangan yang
baik. Banyak hal yang
sudah dilakukan oleh
pemerintah baik
kebijakan mengenai
perbaikan sanksi
kepada para pelanggar
perlindungan anak
ataupun upaya konkrit
yang sudah di
terapkan, terlepas dari
fakta-fakta tersebut
diatas maka hal lain
yang memprihatinkan
adalah eksploitasi
anak pada sektor
seksual. Pemerintah
mengakui tidak
adanya data akurat,
namun diperkirakan
dari semua kasus
eksploitasi seksual
sekitar 60% korbannya
adalah anak-anak.
Sedangkan mayoritas
60% korbannya
perempuan dan
sebagian anak laki-
laki. Eksploitasi
seksual komersial
anak dilaporkan
bahwa semua bentuk
eksploitasi komersial
anak di jumpai di
Indonesia seperti anak
yang dilacurkan,
pelacuran anak,
perdagangan anak
untuk tujuan seksual,
dan pornographi anak.
Diperkirakan sekitar
30% dari pekerja
seksual di Indonesia
yang jumlahnya
30.000-70.000 adalah
anak-anak. Hingga
saat ini metode
penanggulangan
pelanggaran
perlindungan anak
kebanyakan masih
pada tataran
pendampingan baik
anak yang berhadapan
dengan hukum
ataupun anak yang
menjadi korban.

Anda mungkin juga menyukai