1. latar Belakang
Kota Blitar memiliki banyak sekali peternak hewan kambing,dari yang individual mapun
sudah membentuk komunitas peternak kambing. Ini merupakan potensi daerah yang bagus karena
Blitar memiliki potensi pertanian dan peternakan yang seimbang,dimana dari limbah peternakan
bisa dimanfaatkan untuk pertanian,dan limbah pertanian bisa dimanfaatkan untuk peternakan.
Akan tetapi, timbul masalah ketika dari hasil peternakan maupun pertanian blum bisa
dimanfaatkan dengan baik. Parapeternak kambing hanya berfikir bagaimana kambingnya bisa
cepat besar dan dijual dengan harga mahal. Padahal jika mereka berfikir bagaimana dengan
kambing tersebut agar bisa memberi penghasilan harian atau mingguan justru akan lebih
menguntungkan mereka. Dari hewan kambing terdapat susu yang berkualitas baik yang memiliki
banyak manfaat dan khasiat. Susu kambing bila diolah dengan baik akan mampu meningkatkan
nilai dan citarasa susu tersebut. Dalam hal ini susu kambing akan kami olah menjadi Youghurt.
Dengan adanya dua potensi daerah tersebut,Oleh karena itu, kami membuat suatu produk
yang dapat meningkatkan pendapatan peternak kambing khusunya di Blitar dengan memanfaatkan
sayuran kreasikan dengan yoghurt. sayuran yang ada di kota Blitar didominasi oleh sayuran sawi
dan kubis yang mana ketersediaan sawi dan kubis ini relative banyak sedangkan pemanfaatannya
belum dilakukan secara optimal. sayuran tersebut kemudian diinovasikan dengan cara dihancurkan
dan dicampurkan ke dalam pembuatan yogurt dimana nantinya diharapkan dengan penambahan
sayuran ini dapat meningkatkan efek fungsional dari yoghurt karena sayuran sawi dan kubis
memiliki nilai gizi terutama serat dalam jumlah yang tinggi yang bermanfaat menurunkan kadar
kolesterol dalam tubuh.
Menurut literatur (Kusharto, 2006) serat dapat menurunkan kolesterol tubuh karena serat
mengikat asam empedu dalam proses pencernaannya dimana asam empedu disintesa dari
kolesterol. Penurunan kadar kolesterol tubuh ini baik untuk masyarakat yang gemar
mengkonsumsi junk food yang tinggi kolesterol. Serat juga dapat difermentasi oleh
mikroorganisme usus menghasilkan 50% serat tidak tercerna dan 50% asam lemak rantai pendek,
air, CO2 dan gas lain. Asam lemak rantai pendek ini akan menurunkan pH usus sehingga pH usus
sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme usus.
Untuk kontinuitas dalam hal ini ketersediaan bahan baku, bahan baku yang ada sangat
banyak dan jumlahnya sangat besar sehingga tidak akan terjadi kekurangan bahan baku untuk
program ini dan diharapkan nantinya inovasi dari pemanfaatan bonggol sayuran ini akan
menghasilkan produk yang berprofit tinggi, memberikan efek kesehatan bagi yang mengkonsumsi
dan juga dapat mengurangi volume sampah yang ada di kota Blitar.
Visi
Sebagai perusahaan produksi yang terdepan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan
petani.
Misi
ASPEK PEMASARAN
1. Gambaran Umum Pasar ( STP )
Segmen Pasar
Musim saat ini yang tidak menentu terkadang sangat panas dan terkadang dingin,
mempengaruhi pola minum seseorang. Perubahan musim yang tidak menentu ini membawa
dampak positif bagi inovator minuman dalam menyajikan minuman siap saji. Melihat keadaan
tersebut kami menawarkan produk “Frozzen Yoghurt Hipokolesterolemik” dari bahan nabati
dengan bahan campuran sayur sawi yang kaya akan kandungan serat, vitamin, protein yang bagus
di konsumsi bagi kesehatan.
Target Pasar
Target pasar utama dalam usaha ini adalah seluruh kalangan masyarakat seluruh Indonesia.
Positioning
Produk kami memiliki keunggulan yang belum ada produk serupa dipasaran. Produk yang ada
dipasaran hanya yoghurt olahan biasa akan tetapi produk kami lebih banyak kandungan nutrisinya
terutama untuk menurunkan kolestrol.
Permintaan
Penawaran
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT
menurut Kottler yang terdiri atas :
1. Product
2. Price
Penentuan harga merupakan bagian yang penting selain aspek inovasi pada produk.
Strategi penentuan harga diperuntukkan menarik minat konsumen pada saat usaha ini dijalankan.
Harga produk ditentukan sesuai dengan biaya pembuatan dan perhitungan BEP. Harga produk juga
sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan sehingga mampu untuk memuaskan konsumen,
namun harga yang kami tawarkan dapat di jangkau oleh masyarakat dari berbagai lapisan. Produk
ini kami jual dengan harga Rp 2.500,-
3. Promotion
Advertising (Iklan)
Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk
berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan
mencoba produk langsung.
Public Relation
Ikut serta dalam suatu acara (event) sebagai sponsorship untuk memperkenalkan produk dari
perusahaan kami kepada masyarakat umum.
4. Placement
Produk kami dijual di beberapa swalayan, outlate, kantin-kantin perguruan tinggi, retailer market.
5. People
Sumber daya dalam perusahaan kami merupakan orang-orang yang ahli dalam tiap bidangnya,
baik mulai proses produksi sampai pemasaran. Dan dengan penjaringan pada saat perekrutan yang
sangat selektif.
6. Process
Perusahaan kami sering mengadakan pelatihan pembuatan youghurt yang standartnya sesuai
dengan standard keamanan mutu yang diterapkan di perusahaaan kami .
7. Physical Evidence
Selain dijual ke swalayan- swalayan yang sudah menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan,
produk kami juga mempunyai outlet-outlet yang secara khusus menjual produk kami dengan
fasilitas yang membuat nyaman pengunjung mulai kebersihan, akses internet, dan juga audio
visual.
1 Aspek Organisasi
2. Perijinan
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat Badan POM merupakan syarat yang
mutlak dilakukan oleh produsen untuk menunjukkan bahwa produk tersebut layak untuk
dikonsumsi. Setelah mendapatkan ijin dari pihak terkait yaitu dinas kesehatan tingkat II (seperti
kota atau kabupaten), maka produk dapat dipasarkan setelah mendapatkan nomor seri izin BPOM.
Perijinan ini sangat penting baik bagi produsen maupun konsumen, bertujuan untuk melindungi
hak-hak konsumen yang sering disalahgunakan oleh produsen.
Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan
periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).
5. Survai Mesin /
Peralatan
6. Pemasangan Sarana
Penunjang
9. Operasional
ASPEK PRODUKSI
1. Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur
dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna
serta fungsinya.
Bentuk : bentuk dari produk kami berupa frozen yoghurt yang dikemas dalam cup.
Ukuran : terdapat dua jenis ukuran pada produk kami, yaitu ukuran 100 ml dan 150
ml
Warna : Percampuran warna dasar yoghurt dengan bergai warna dari sayur dengan
penambahan rasa
Fungsi : manfaat dari yoghurt yang sangat baik bagi kesehatan terutama pencernaan
dan dipadukan dengan aneka sayur sebagai serat yang berfungso untuk menurunkan
kolesterol
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
Manfaat inti (core benefit): Manfaat utama dari produk yang kami hasilkan yaitu yogurt
yang bernutrisi tinggi, baik untuk pencernaan dan bermanfaat untuk membantu
menurunkan kadar kolesterol tubuh.
Manfaat dasar (basic benefit): Manfaat dasar dari produk kami yaitu sebagai pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi masyarakat
Manfaat yang diharapkan (expected benefit): Manfaat yang diharapkan dari produk
yang kami hasilkan yaitu yoghurt yang bernutrisi tinggi, baik untuk pencernaan dan
bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol tubuh.
Manfaat di atas harapan (augmented benefit): Manfaat diatas harapan dari produk kami
yaitu sebagai kreasi baru dalam penyajian yoghurt dengan aneka sayur.
Manfaat potensial (potential benefit): manfaat potensial dari produk kami yaitu dari segi
kesehatan yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan sebagai pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi masyarakat serta kreasi baru dalam pengolahan yoghurt
sehinggadiharapkan dapatmenghasilkan keuntungan yang optimal.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir
(pemakai akhir); meliputi:
Convenience goods, Produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami adalah convenience
goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari- hari dan mudah untuk didapatkan. Produk
kami ialah frozen yoghurt yang dikemas dalam cup ukuran 100 ml dan 150 ml dengan
harga terjangkau dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa
dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
Bahan baku dan suku cadang: Susu, starter,sayur, gula, sirup
Barang modal: Kompor, panci, kulkas, dll
Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu
2. Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa
digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan
deskriptif.
3. Kapasitas Produksi
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor
produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan
sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu
pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi
biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam).
Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke
depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tahun Rencana produksi (dalam unit)
2013 50.000
2014 75.000
2015 100.000
Perusahaan kami berlokasi di Jln. Kediri-Blitar No 16 dengan luas tanah 3.000 m2.
Sistem Harian:
ASPEK KEUANGAN
1. Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3
perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan
format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
A. Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) Jumlah
(c = a + b)
(a) (b)
1. Modal Sendiri 100 % 0 0+100 = 100
2. Pinjaman 0 0
f. Infrastruktur 500.000
50.600.000
Jumlah
Jumlah 2.600.000
b. Penyusutan 50.000
c. Bunga Pinjaman 0
Jumlah 4.800.000
Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation
Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai
tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan
alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan
harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini
adalah:
Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan)
dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar
dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu
dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang
juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak
mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume
penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan
pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan
atau produksi.
dan
R/Crasio = Penerimaan
Total biaya produksi
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan
utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum
atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio
antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:
Rasio kontribusi margin = 1 – Biaya Variabel
Hasil Penjualan
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut:
Diajukan Kepada:
KABUPATEN BLITAR
E-mail:muhammadabdulaziz16@gmail.com
No HP:085735081718