JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
A. Sifat dan Contoh Kas dan Setara Kas
B. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas dan Setara Kas
1. Untuk memeriksa apakah terdapat pengendalian internal yang cukup baik atas kas dan
setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
Maksud dan ciri a-f
g. Blanko check dan giro harus disimpan ditempat yang aman supaya tidak
disalahgunakan, selain itu harus dihindari penandatanganan check dalam bentuk
blanko. Pada saat penandatanganan check harus dilampirkan bukti-bukti pendukung
yang lengkap.
h. Sebaiknya check dan giro ditulis atas nama dan check/giro ditandatangani oleh 2
orang untuk menghindari penyalahgunaan.
i. Sebaiknya kasir diasuransikan atau diminta menyerahkan uang jaminan, untuk back
up seandainya terjadi kehilangan uang atau kecurangan yang dilakukan oleh kasir.
j. Digunakan kuitansi yang bernomor urut tercetak (prenumbered).
k. Bukti-bukti pendukung dari pengeluaran kas yang sudah dibayar harus distempel
lunas, untuk menghindari kemungkinan untuk diproses pembayarannya dua kali.
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di laporan posisi keuangan
per tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan (existence).
Maksudnya auditor harus meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas yang
dimiliki perusahaan betul-betul ada dan dimilki perusahaan dan bukan milik
pribadi direksi atau pemegang saham. Oleh karena itu, auditor harus melakukan
kas opname dan mengirim konfirmasi bank.
3. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas betul-betul terjadi dan tidak ada transaksi fiktif (occurance).
4. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas semuanya sudah dicatat dalam buku penerimaan kas dan pengeluaran
kas, tidak ada yang dihilangkan (completeness).
5. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas sudah dicatat akurat, tidak ada kesalahan perhitungan matematis,
tidak ada salah posting dan klasifikasi (accuracy, posting, summarization, and
classification).
6. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas sudah dicatat pada waktu yang tepat, tidak terjadi pergeseran waktu
pencatatan (timing).
7. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas.
Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan
pelunasan obligasi berikut bunganya maka dana tersebut tidak dapat dilaporkan
sebagai bagian dari kas di aset lancar. Begitu juga jika ada saldo rekening giro
yang dibekukan karena perusahaan tersangkut masalah hukum, maka saldo
tersebut tidak boleh dilaporkan sebagai bagian dari kas di aset lancar. Hal tersebut
harus di jelaskan di catatan atas laporan keuangan.
8. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah
saldo tersebut dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau
dikreditkan ke laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Contoh : 31 Desember 2017 perusahaan mempunyai saldo bank US$10.000 yang
di buku besar dicatat dalam rupiah sebesar Rp 130.000.000.
Misal, kurs BI per 31 Desember 2017 :
- Kurs jual US$ 1 = Rp 13.500
- Kurs beli US$ 1 = Rp 13.300
Bank Rp 4.000.000
9. Untuk memeriksa apakah penyajian di laporan posisi keuangan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di Indonesia (presentation and disclosure).
Menurut SAK :
- Kas dan setara kas disajikan di laporan posisi keuangan sebagai aset lancar .
- Kas dan setara kas yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukkan dalam aset
lancar hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan dana
untuk melunasi kewajiban jangka pendek atau jika pembatasan tersebut hanya
berlaku selama satu tahun.
- Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai
kewajiban jangka pendek.
Saldo kredit dan debit rekening giro pada bank yang sama dapat digabung dan
disajikan pada laporan posisi keuangan sebagai satu kesatuan.
1. Pahami dan evaluasi internal control kas dan setara kas serta transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
Proses memaham dan mengevalusi inetrnal control atas kas dan setara kas serta
transaksi penerimaan dan pengeluran kas dan Bank merupakan bagian yang sangat
penting dalam suatu proses pemeriksaan akuntan. Kas dan setara kas dalam
perusahaan sering dikatakan sebagai darah dalam tubuh manusia. Jika perusahaan
mengalami kesulitan uang, sama seperti manusia yang “lesu darah“ atau
“kekurangan darah“.
Selain itu hampir semua transaksi perusahaan menyangkut kas dan setara kas.
Hasil evaluasi internal control atas kas dan bank serta transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas dan bank berupa kesimpulan apakah internal control tersebut
berjalan efektif atau tidak jika auditor menyimpulkan bahwa internal control
efektif, berarti luasnya pengujian atas kewajaran saldo kas dan setara kas per
tanggal laporan posisi keuangan (neraca) bias dipersempit, karena kemungkinan
terjadinya kesalahan adalah kecil dan jika kesalahan terjadi akan bias segera
ditemukan oleh pihak perusahaan. Untuk memahami internal control yang terdapat
di perusahaan auditor bias melakukan tanya jawab dengan klien dengan
menggunakan internal control questionnaires. Kemudian hasil tanya jawab
digambarkan lebih lanjut dalam flowchart, dan (jika dianggap perlu) dalam bentuk
cerita (narrative).
Garis besar sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas/bank pada PT
RENIKU adalah sebagai berikut:
No Uraian Dilakukan Oleh