Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN

MANFAAT ASPEK HUKUM DALAM DOKUMENTASI KEBIDANAN

Dosen Pembimbing :

Lidia Lushinta, M. Keb.

Disusun Oleh:
Kelompok 4

1. Amelia Haryanti Wahyuni P07224219003

2. Andi Tenri Angka P07224219004

3. Gusti Reni Anggini P07224219020

4. Leni Anjarwati P07224219023

5. Melysa Nur Aini P07224219024

PRODI DIII KEBIDANAN SAMARINDA TINGKAT 1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

2019/2020

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah Dokumentasi Kebidanan.

Dalam penyusunan makalah yang berjudul Manfaat Aspek Hukum Dalam


Dokumentasi Kebidanan ini, kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di
masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Lidia Lushinta, M. Keb
selaku dosen Dokumentasi Kebidanan kami, atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang
telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dan inshaallah sesuai yang kami harapkan. Dan
kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan bagi kita
semuanya. Aamiin.

Samarinda, 27 Januari 2020

Kelompok 4

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ II

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang. .............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah. ......................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan. ........................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................... 2

A. Dokumentasi Kebidanan Dalam Aspek Hukum ............................................................ 2


B. Manfaat Aspek Hukum Dalam Dokumentasi Kebidanan. ............................................. 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 7

A. Kesimpulan. .................................................................................................................... 7
B. Saran. .............................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 8

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sistem pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat
antara lain sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk
dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data
penelitian dan pendidikan, mempunyai nilai hukum dan merupakan dokumen
yang syah. Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan
yaitu segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi,dan keluarga berencana.
Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan
informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua
kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Dokumentasi kebidanan
sangat penting bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Hal ini karena
asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien membutuhkan pencatatan dan
pelaporan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menuntut tanggung
jawab dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami oleh klien berkaitan
dengan pelayanan yang diberikan.
Dokumentasi kebidanan juga digunakan sebagai informasi tentang status
kesehatan klien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh
bidan. Manfaat dokumentasi kebidanan dapat dilihat dari berbagai aspek-aspek,
seperti aspek administrasi, aspek hukum, aspek pendidikan, aspek penelitian,
aspek ekonomi, dan aspek manajemen.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana dokumentasi kebidanan dalam aspek hukum ?
2. Apa saja manfaat aspek hukum dalam dokumentasi kebidanan ?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui tentang dokumentasi kebidanan dalam aspek hukum.
2. Untuk mengetahui tentang manfaat aspek hukum dalam dokumentasi
kebidanan.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Dokumentasi Kebidanan Dalam Aspek Hukum


Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Wildan dan Hidayat (2009),
yang dimaksud dengan aspek hukum dalam dokumentasi adalah pembuatan
catatan harus berdasarkan standar asuhan kebidanan yang ditetapkan oleh
hukum sebagai bentuk perlindungan diriyang sah dari gugatan hukum. Menurut
Fauziah, Afroh, dan Sudarti (2010), rekam medis yang mudah dibaca dan
akurat merupakan dokumentasi pelayanan kesehatan yang sangatmenentukan
yang mengkomunikasikan informasi penting tentang pasien ke berbagai
profesional.
Dalam kasus hukum, rekam medis dapat menjadi landasan berbagaikasus
gugatan atau sebagai alat pembela diri bidan, perawat, dokter atau fasilitas
kesehatan. Tujuan utama dokumentasi kebidanan adalah untuk menyampaikan
informasi penting tentang pasien. Rekam medis digunakan untuk
mendokumentasikan proses kebidanan danmemenuhi kewajiban profesional
bidan untuk mengkomunikasikan informasi penting. Data dalam pencatatan
tersebut harus berisi informasi spesifik yang memberi gambaran tentangpasien
dan pemberian asuhan kebidanan.
Evaluasi status pasien harus dimasukkan dalam catatan tersebut. Aspek
hukum dalam pendokumentasian kebidanan terdiri dari dua tipe tindakan
hukum yaitu :
1. Tindakan sipil atau pribadi.
2. Tindakan sipil ini berkaitan dengan isu antar individu.
3. Tindakan criminal.
4. Tindakan kriminal berkaitan dengan perselisihan antara individu dan
masyarakat secara keseluruhan.
Menurut hukum jika sesuatu tidak didokumentasikan berarti pihak yang
bertanggung jawab tidak melakukan apa yang seharusnyan dilakukan. Jika
bidan tidak melaksanakan ataumenyelesaikan suatau aktivitas atau
mendokumentasikan secara tidak benar, dia bisa dituntut melakukan

5
malpraktik. Dokumentasi kebidanan harus dapat dipercaya secara hukum, yaitu
harus memberikan laporan yang akurat mengenai perawatan yang diterima
klien.
Menurut Widan dan Hidayat (2011), beberapa hal yang harus diperhatikan
agar dokumentasi dapat diterapkan sebagai aspek hukum yaitu :
1. Dokumentasi Informasi Yang Berkaitan Dengan Aspek Hukum
Dokumentasi informasi yang berkaitan dengan aspek hukum meliputi :
1) Catatan kebidanan pasien atau klien diakui secara hukum.
2) Catatan atau grafik secara universal dapat dianggap sebagai bukti dari
suatu pekerjaan.
3) Informasi yang didokumentasikan harus memberikan catatan ringkas
tentang riwayat perawatan pasien.
4) Dokumentasi perlu akurat sehingga sesuai dengan standar kebidanan
yang telah ditetapkan.
2. Petunjuk Untuk Mencatat Data Yang Relevan Secara Hukum
Berikut ini tiga petunjuk untuk mencatat data yang relevan secara hukum :
1) Mengetahui tentang malpraktek yang melibatkan bidan
a. Klien menjadi tanggung jawab perawat yang bersangkutan.
b. Bidan tidak melaksanakan tugas yang diemban.
c. Bidan menyebabkan perlukaan atau kecacatan pada klien.
2) Memperhatikan informasi yang memadai mengenai kondisi klien dan
perilaku, mendokumentasikan tindakan kebidanan dan medis, follow up,
pelaksanaan pengkajian fisik per shift, dan mendokumentasikan
komunikasi antara bidan dan dokter.
3) Menunjukan bukti yang nyata dan akurat tentang pelaksanaan proses
kebidanan.
3. Panduan hukum dalam mendokumentasikan asuhan kebidanan, Agar
dokumentasi dipercaya secara hukum, berikut panduan hukum dalam
mendokumentasikan asuhan kebidanan (Muslihatun, Mudlilah, dan
Setiyawati, 2009) :

6
1) Jangan menghapus dengan menggunakan tipex atau mencoret tulisan
yang salah, sebaiknya tulisan yang salah diberi garis lurus, tulis salah lalu
beri paraf.
2) Jangan menuliskan komentar yang bersifat mengkritik klien atau tenaga
kesehatan lainya.
3) Koreksi kesalahan sesegera mungkin, jangan tergesa-gesa melengkapi
catatan. Pastikan informasi akurat.
4) Pastikan informasi yang ditulis adalah fakta.
5) Jangan biarkan bagian kosong pada catatan perawat. Jika dibiarkan
kosong, oranglain dapat menambah informasi lain. Untuk
menghindarinya, buat garis lurus dan paraf.
6) Catatan dapat dibaca dan ditulis dengan tinta (untuk menghindari salah
tafsir).
Pembuatan catatan harus berdasarkan standar asuhan kebidanan yang
ditetapkan oleh hukum sebagai bentuk perlindungan diri yang sah dari gugatan
hukum. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar dokumentasi dapat
diterapkan sebagai aspek hukum, antara lain yaitu :
1. Harus sah dan disahkan secara hukum.
2. Kesalahan atau kerugian individu yang dapat diberikan ganti rugi menurut
hukunl biasanya berupa sejumlah uang.
3. Kelalaian atau kagagalan dalam menjalankan perawatan dengan baik dan
wajar yang telah melampaui. Batas standar asuhan kebidanan ditetapkan
oleh hukum.
4. Malpraktik, kelalaian profesi, atau kegagalan mematuhi standar asuhan
kebidanan yang harus dijalankan secara profesional.
5. Kewajiban, tuntutan hukum bagi seseorang untuk mematuhi standar
perawatan guna melindungi orang lain dari risiko gangguan nyata pada
seseorang.
6. Ganti rugi yang diminta melalui pengadilan oleh penderita karena keialaian
orang lain.
7. Liabilitas keputusan hukum bahwa seseorang bertanggung jawab atas
gugatan pada orang lain dan diwajibkan untuk membayar ganti rugi.

7
Dalam aspek hukum dokumentasi kebidanan juga memiliki beberapa isu
hukum yang terus berkembang. Sebagai wujud kelegalan, catatan asuhan
kebidanan dalam penulisannya harus memenuhi beberapa persyaratan seperti
tidak boleh dihapus rnengggunakan cairan penghapus, bila terdapat kesalahan
dan komentar dari tim kesehatan perlu dicatat, yang dicatat hanya fakta, jangan
membuat ruangan kosong pada catatan kebidanan, ditulis dengan jelas, apabila
ada instruksi yang meragukan agar dibuat catatan klarifikasi, catat hal-hal apa
yang dikerjakan.
Hindari catatan umum seperti keadaan tidak berubah atau bertambah baik,
mulailah catatan dengan waktu dan diakhiri dengan tanda tangan.
Kriteria tersebut digunakan dan dilaksanakan sesuai dengan standar. Apabila
suatu kriteria tidak terpenuhi, maka dokumentasi belum dianggap sempurna
dan fungsi aspek hukuml belum dapat dijadikan ukuran.
Di samping itu, ada beberapa situasi yang dapat memberi kecenderungan
pada tuntutan hukum dalam dokumentasi kebidanan, yaitu :
1. Kesalahan administrasi pengobatan.
2. Kelemahan dalam supervisi diagnosis secara adekuat dan penggunaan alat.
3. Kelalaian dalam mengangkat atau mengecek benda asing setelah operasi.
4. Mengakibatkan pasien terluka.
5. Penghentian obat oleh bidan.
6. Tidak memerhatikan teknik aseptik.
7. Tidak mengikuti peraturan dan prosedur yang diharuskan.
Kecerobohan bidan dalam melaksanakan tugas juga menjadi hal yang sangat
diperhatikan dalam dokumentasi kebidanan karena dapat dijadikan sebagai
tuntutan atau tuduhan. Akan tetapi, tidak semua kecerobohan dapat dituntut
melainkan diidentifikasi terlebih dahulu sampai sejauh mana tingkat
kecerobohannya.
Terdapat empat elemen kecerobohan yang harus dibuktikan penuntut
sebelum tindakan dapat dikenakan sanksi, yaitu sebagai berikut (Hidayat,
2002) yaitu :
1. Melalaikan tugas

8
Bidan adalah sebuah profesi yang mempunyai peran dan fungsi sebagai
pendidik serta pelaksana dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan
kepada individu, keluarga, maupun masyarakat. Tuntutan dapat dijatuhkan
apabila peran tersebut tidak dijalankan dengan sepenuhnya atau lalai dan
ceroboh dalam melaksanakan tugas.
2. Tidak memenuhi standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan telah ditentukan oleh organisasi bidan. Mereka
menata aturan atau batasan bagi praktik bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan, baik praktik individu maupun berkelompok.
3. Adanya hubungan sebab akibat terjadinya cedera
Seorang bidan dikatakan ceroboh apabila dalam menjalankan
tindakannya dapat menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh seperti
adanya luka atau kerusakan lainnya.
4. Kerugian yang aktual (hasil lalai)
Bidan dalam menjalankan perannya selalu berusaha memberikan
kenyamanan dan rasa aman pada pasien. Namun, sangat mungkin
tindakannya tersebut dapat mengakibatkan kerugian secara nyata pada
pasien. Dengan demikian, tindakan tersebut menunjukkan kecerobohan
yang memungkinkan tuduhan dan dijatuhkan dalam tuntutan.

B. Manfaat Aspek Hukum Dalam Dokumentasi Kebidanan


1. Menurut wildan dan hidayat (2009), manfaat dokumentasi berdasarkan
aspek hukum yaitu :
1) Semua catatan info tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan
bernilai hukum.
2) Dapat digunakan sebagai barang bukti pengadilan.
3) Pada kasus tertentu, pasien boleh mengajukan keberatannya untuk
menggunakan catatan tersebut dalam pengadilan sehubungan dengan
haknya akan jaminan kerahasiaan data.
2. Menurut Fauziah, Afroh, dan Sudarti (2010), manfaat dokumentasi
berdasarkan aspek hukum yaitu :

9
Aspek hukum melalui dokumentasi maka terdapat jaminan kepastian
hukum dan penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan,
karena semua catatan tentang pasien merupakan dokumentasi resmi dan
bernilai hukum. Hal tersebut sangat bermanfaat apabila dijumpai suatu
masalah yang berhubungan dengan profesi bidan, dimana bidan sebagai
pemberi ijasah dan pasien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi
diperlukan sewaktu waktu, karena dapat digunakan sebagai barang bukti di
pengadilan, maka dalam pencatatan data, data harus di identifikasi secara
lengkap, jelas, obyektif dan ditanda tangani oleh bidan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aspek hukum dalam dokumentasi adalah pembuatan catatan yang harus
berdasarkanstandar asuhan kebidanan yang ditetapkan oleh hukum sebagai
bentuk perlindungan diriyang sah dari gugatan hukum. Hal yang harus
diperhatikan agar dokumentasi dapat diterapkan sebagai aspek legal secara
hukum yaitu :
1. Konsep dokumentasi informasi yang berkaitan dengan aspek legal.
2. Petunjuk untuk mencatat data yang relevan secara legal.
3. Panduan legal dalam mendokumentasikan asuhan kebidanan.
Selain itu, terdapat empat elemen kecerobohan yang harus dibuktikan
penuntut sebelum bidan dikenakan sanksi meliputi :
1. Kelalaian dalam menjalankan tugas bidan.
2. Tidak memenuhi standar praktikkebidanan.
3. Adanya hubungan sebab akibat terjadinya cedera.
4. Kerugian yang aktual (hasil lalai).
Manfaat dokumentasi adalah hal-hal yang dapat diperoleh pada dokumentasi
yang kita lakukan. Adapun manfaat dokumentasi dalam aspek hukum yaitu
dapat digunakan sebagai barang bukti pengadilan.

B. Saran
Berdasarkan makalah ini kami melihat bahwa dokumentasi kebidanan itu
banyak memiliki manfaat dan fungsi, bagi para pembaca hendaknya dapat
memahami isi dari makalah ini dan dapat digunakan dengan baik bagi
mahasiswi kebidanan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, Afroh, dan Sudarti. 2010. Buku ajar dokumentasi kebidanan. Yogyakarta

: NuhaMedika.

Muslihatun, Mudlilah, dan Setiyawati. 2009. Dokumentasi kebidanan. Yogyakarta

: Fitramaya.

Varney. 1997. Varney’s midwifery, 3rd Edition. Sudbury, England : Jones and

Barlet.

Publishers.Widan dan Hidayat. 2011. Dokumentasi kebidanan. Jakarta : Salemba

Medika.

12

Anda mungkin juga menyukai