Disusun Oleh :
Nama : NIM :
FAKULTAS TEKNIK
2018
BAB I
TUJUAN PRAKTIK
A. Tujuan Perkuliahan
1. Setiap mahasiswa dapat mengopersikan mesin bubut,mesin frais,dan mesin sekrap
sesuai ketentuan dan benar.
2. Setiap mahasiswa dapat menyebutkan pekerjaan yang dapat dilakukan dengan
dengan mesin bubut,mesin frais dan mesin sekrap.
3. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan menguasai pembubutan, menggunakan mesin
frais dan penyekrapan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk – bentuk pahat dan kegunaannya.
6. Mahasiswa dapat mengetahui ukuran – ukuran benda kerja.
7. Mahasiswadapat mengetahui tentang penggunaan rumus yang diperlukan dalam
proses permesinan.
8. Mahasiswadapat mengetahui kerja efisien ( apa yang dikerjakan terlebih dahulu ).
9. Mahasiswa dapat mengetahui komponen – komponen mesin bubut beserta
fungsinya.
10. Mahasiswa dapat melakukan pencegahan tentang resiko dan bahaya pada mesin
bubut, mesin frais dan mesin sekrap.
B. Tujuan Praktikum.
1. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk mendapat menjalankan konsep kerja,
serta menganalisis permesinan konvensional dan mengoperasikan mesin perkakas
konvensional dalam mencapai produksi benda – benda kerja sesuai dengan
geometris produk.
2. Mahasiswa harus terampil mengoperasikan mesin-mesin perkakas, seperti
membubut rata,membubut bertingkat, menyekrap, mengefrais alur, dengan
prosedur dan sikap yang benar.
BAB II
Secara umum, gerakan pahat pada proses permesinan terdapat 2 tipe yaitu : gerak
makan (feeding movement) dan gerak potong (cutting movements). Sehingga berdasarkan
proses gerak potong dan gerak makannya, proses permesinan dapat di bagi menjadi
beberapa tipe, antara lain :
A.Mesin Bubut
Mesin frais adalah salah satu mesin perkakas yang secara khusus digunakan untuk
membentuk bidang datar pada benda kerja, dengan berbagai kelengkapannya mesin frais
memiliki fungsi yang sangat komplek dan beragam antara lain membentuk bidang datar,
lurus (linear), radius, alur, roda gigi dan lain-lain hingga benda-benda yang memiliki
bentuk tidak beraturan. Sebagaimana pada mesin perkakas pada umumnya, mesin frais
membentuk benda kerja melalui proses penyayatan dengan menggunakan alat potong
(tool) yang beraneka ragam baik jenis maupun bentuknya sesuai dengan fungsi pengerjaan
yang akan dilakukan. Yang berbeda dari mesin ini dibandingkan dengan mesin bubut yang
telah diuraikan diatas ialah dimana penyayatan dilakukan oleh gerakan alat potong.
Mesin frais yang umum digunakan, jika dilihat dari jenisnya dapat dibedakan men-
jadi 3 jenis yaitu :
Gambar 9.53 memperlihatkan salah satu bentuk mesin frais pada posisi kerja
horizontal dimana mesin frais ini memiliki kedudukan pisau (cutter) pada posisi
horizontal. Mesin frais seperti yang terlihat pada gambar 9.53 sebenarnya adalah mesin
frais universal (universal milling machines), karena tidak terdapat mesin yang khusus
horizontal, namun mesin universal ini dilengkapi dengan peralatan yang dapat
mengubah posisi kerja dari mesin itu sendiri. Sedangkan pada gambar 9.54 dan 9.55 ialah
mesin frais vertical dimana spindlenya berada pada posisi vertical. kedudukan cutternya
didudukan pada spindlenya dengan bentuk yang berbeda dengan yang digunakan dalam
pengefraian horizontal (tentang pisau frais akan dibahas pada uraian lebih lanjut). Benda
kerja didukan diatas meja mesin dengan berbagai alat pemegang (holder).
Sedangkan pada mesin frais yang dikontrol secara numeric oleh sistem komputer
hanya dicapai dengan gerakan pada tiga sumbu, yakni sumbu X (memanjang), Y
(melintang) dan sumbu Z (Vertical), yang lainya menyudut dan radius merupakan
gabungan dari ketiganya.
C.Mesin Sekrap.
Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini
digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan
lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin
perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam
keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju
mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh
dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda
bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak
engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda
gigi beputar maka tap engkol beputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur
lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula
panjang langkah berubah.
Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana. Biasanya digunakan dalam ruang
alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah untuk
prototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan pahat bubut. Proses sekrap
tidak terlalu memerlukan perhatian/ konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan
penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap horizontal.Selain
itu, ada mesin sekrap vertikal yang biasanya dinamakan mesin slotting/slotter. Proses
sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap(shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan
untuk benda kerja yang relatif kecil, sedang proses planner untuk benda kerja yang besar.
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri atas
rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda kerja didukung pada
rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau
vertikal dengan tangan atau penggerak daya.Pada mesin ini pahat melakukan gerakan
bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan gerakan ingsutan.Panjang langkah
maksimum sampai 1.000 mm, cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.
Mesinsekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut
serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu mesin ini
juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal.Gerakan pahat
dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah
memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga dilengkapi dengan meja putar, sehingga
dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan pembagian bidang yang sama besar.
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat). Benda
kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat membuat
gerakan ingsutan dan gerak penyetelan.Lebar benda ditentukan oleh jarak antartiang
mesin.Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.
Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu mekanik dan
hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism. Pada mekanisme ini roda
gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang disambung pada poros motor
listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dari
roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit (strokes per minute, SPM). Mesin
dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap
sama sepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari langkah kerja, langkahnya dapat
dibalikkan sehingga jika mesin macet lengannya dapat ditarik kembali.Kerugiannya yaitu
penyetelan panjang langkah tidak teliti.
BAB III
LANGKAH KERJA
1. POROS BERTINGKAT
A. Teori Dasar
Membubut bertingkat yaitu membubut rata dengan bermacam-macam diameter
dengan menggunakan pahat bubut rata. Pada dasarnya membubut bertingkat sama
seperti dengan membubut rata tapi hanya diameter bendanya yang bervariasi.
B. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat poros bertingkat yaitu :
a. Alat – alat yang digunakan :
1. Mesin bubut beserta peralatannya dan perlengkapannya
2. Mesin potong atau Gergaji mesin
3. Mistar sorong atau Mistar ingsut
4. Pahat bubut rata, pahat bubut facing , pahat alur
b. Bahan – bahan yang digunakan :
1. Besi berbentuk silinder ( ∅ ),berukuran
- Diameter : 25 mm
- Panjang : 102 mm
2. Air pendingin atau Bromus
C. Langkah Kerja :
a. Pertama potong benda kerja sesuai dengan panjang benda kerja yang telah
ditentukan dan beri toleransi kira – kira sepanjang 2-3 mm
b. Ikat atau Pasang benda kerja pada pencekam (chuck) yang terdapat pada kepala
tetap di mesin bubut dan atur letak kecenteran benda kerja tersebut dengan
menggunakan kepala lepas
c. Pasang pahat potong jenis rata kiri pada tool post atau rumah pahat dan atur letak
kecenterannya terhadap benda kerja
d. Atur kecepatan potongnya pada mesin, Hidupkan saklar utama yang terdapat pada
kepala tetap. Kemudian mulailah proses pemakanan benda kerja secara perlahan –
lahan dengan ketebalan pemakanan 1,5 - 2,5 mm. Sebelum melakukan pemakanan
sebaiknya hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah meratakan permukaan benda
kerja atau yang dinamakan dengan proses fasing. Kemudian lakukan proses
pemakanan secara berulang – ulang sampai mendapatkan ukuran yang sudah
ditentukan yang terdapat pada jobsit
e. Yang harus kita ingat dalam proses pembubutan poros bertingkat ini, yang terlebih
dahulu kita kerjakan adalah benda kerja yang mempunyai diameter yang lebih besar.
Kemudian diikuti dengan diameter yang lebih kecil begitu selanjutnya sampai
selesai.
f. Bubutlah hingga rata dan panjang menjadi 100 mm.
g. Bubut lagi diameter tingkat pertama benda kerja hingga 22 mm
h. Bubutlah hingga diameter 22 mm tadi hingga memiliki panjang 43 mm dan
diameter tingkat kedua menjadi 18 mm
i. Bubut terus hingga diameter 18 mm tadi memiliki panjang 22 mm dan diameter
tingkat ketiga 13 mm.
j. Bubut lagi hingga diameter 13 mm memiliki panjang 20 mm dan diameter tingkat
keempat menjadi 9mm.
k. Setelah mendapatkan ukuran yang dikehendaki untuk menghilangtkan sudut – sudut
yang tajam, sebaiknya lakukanlah proses chamfer.
l. Setelah selesai proses pembubutan poros bertingkat, matikan seluruh saklar pada
mesin. Pastikan mesin sudah dalam keadaan tidak menyala,kemudian lepaskan
benda kerja dari pencekam diikuti dengan pelepasan pahat pada toolpos atau rumah
pahat
m. Kemudian yang terakhir, yang harus dilakukan adalah bersihkan seluruh komponen
- komponen mesin bubut dari beram – beram dari hasil pembubutan serta pastikan
air–air yang ada pada komponen mesin dibersihkan atau dilap dengan kain
lap.Setelah itu lumasi komponen mesin yang saling bergesekan dengan oli agar
tidak terjadi korosi atau pengkaratan serta mengurangi gesekan saat mesin
digunakan atau sedang melakukan proses.
2. PARALEL
A. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami fungsi dari setiap komponen mesin sekrap.
2. Mengetahui dan memahami teknik dasar pengoprasian mesin sekrap dengan benar.
3. Mampu mengerjakan pekerjaan dengan mesin sekrap dengan benar.
Bahan :
1. Logam besi persegi panjang dengan ukuran 155 mm x 50 mm x 19 mm. Akan dibuat
menjadi ukuran 150,5 mm x 45,5 mm x 12,5 mm, kemudian akan di amplas untuk
diperhalus lagi agar menjadi ukuran yang akurat yaitu 150mm x 45 mm x 12 mm.
155 mm
19mm
50
mm
D. Hasil Praktikum
1. Benda kerja terlebih dahulu diratakan.
2. Pengerjaan terlebih dahulu dimulai dari bagian bawah benda karena dianggap lebih
mudah prosesnya. Pada proses ini terlebih dahulu benda di sekrap di bagian tengah
sedalam 2mm dan selebar ±10mm. Selanjutnya untuk membuat siku pahat
dimiringkan 900.
3. Pengerjaan dilanjutkan ke bagian atas benda kerja. Masih dengan posisi pahat
dimiringkan, pemakanan dilakukan dari luar.
Pada hari pertama, tahap ini kegagalan yang saya alami adalah saya gagal atau tidak
dapat menyelesaikan bagian proses di atas sampai rapih dan saya tidak sempat
mengerjakan proses yang terakhir yaitu membuat kedalaman lancip dengan sudut 600.
Hal itu dikarenakan kurangnya waktu yang saya butuhkan, saya terlalu lama
menghabiskan waktu memahami mesin karena saya baru pertamakali mengoprasikan
mesin sekrap sehingga waktu mengerjakan benda kerja menjadi kurang.
Pada akhirnya saya dapat menyelesaikan praktek permesinan dengan ukuran yang
dibutuhkan.
150mm
12mm
45
mm
3.ENGSEL
2. Mesin Bubut
3. Jangka Sorong
5. Pahat Bubut
5. Jangan menyimpan alat-alat yang tajam dan sejenisnya di dalam saku pakaian kerja
6. Jangan hidupkan mesin apabila kunci cekam masih berada pada cekam
KESIMPULAN
Perhitungan dan langkah kerja diatas bertujuan untuk melatih mahasiswa terampil
dalam mengoperasikan mesin-mesin perkakas dan mampu menganalisis proses nya, tidak
lupa juga setiap mahasiswa harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Pada
zaman sekarang ini banyak produk bersaing di pasaran, oleh karena itu kita harus meniliki
standar agar produk yang kita kerjakan dikenal masyarkat luas. Pengendalian mutu
menganut prinsip yang tidak asing lagi yaitu ”Tulis yang anda kerjakan dan kerjakan apa
yang anda tulis”