Artikel Pengelolaan Limbah Padat
Artikel Pengelolaan Limbah Padat
Oleh :
NADIA RAHMATILLAH 1541420005
2017
Sistem Pengelolaan Limbah Padat
Faktor yang mempengaruhi jenis dan besarnya timbunan sampah adalah, jenis bangunan
yang ada, tingkat aktivitas, iklim, musim, letak geografis, letak topografi, jumlah
penduduk, periode sosial ekonomi, tingkat teknologi. Dengan mengetahui macam serta
besarnya timbunan sampah akan mempermudah pengelolaannya, karena pengelolaan
sampah di kota besar biasanya dilakukan secara komunal, sehingga diperlukan
pengelolaan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Pemilihan teknologi akan
dipermudah oleh pengetahuan tentang jenis dan karakter timbunan sampah yang
dihasilkan.
Sistem pengelolaan limbah padat domestik terdiri dari aspek teknik operasional, aspek
organisasi, aspek pembiayaan, aspek pengaturan, dan aspek peranserta masyarakat
1. Jenis limbah padat yang dikenal, terdiri atas garbage, rubbish, dust and ash,
demolation and construction wastes, bulky wastes, hazardous wastes, water and
waste treatment plant.
2. Faktor yang mempengaruhi jenis dan besarnya timbunan sampah adalah, jenis
bangunan yang ada, tingkat aktivitas, iklim, musim, letak geografis, letak
topografi, jumlah penduduk, periode sosial ekonomi, tingkat teknologi.
3. Sistem pengelolaan limbah padat domestik terdiri dari aspek teknik operasional,
aspek organisasi, aspek pembiayaan, aspek pengaturan, dan aspek peranserta
masyarakat.
4. Dalam Sistem pengumpulan dikenal dengan pengumpulan individual tidak
langsung, pengumpulan individual langsung, pengumpulan komunal langsung,
pengumpulan komunal tidak langsung.
5. Dalam sistem pengumpulan dengan menggunakan container dikenal dengan
hauled container system, yang memiliki dua tipe, yaitu conventional mode,
exchange container mode, serta stationery container system.
6. Dalam hal pemindahan dan pengangkutan, bila ditinjau dari cara pemuatannya,
transfer depo (transfer station) terdiri dari beberapa jenis, yaitu direct discharge,
indirect discharge, atau kombinasi antara direct discharge and indirect discharge.
7. Tempat pembuangan akhir yang sering digunakan adalah open dumping, control
land fill, sanitary land fill.
8. Istilah yang paling dikenal pada bagian pengolahan adalah recycling, reuse dan
recovery.
STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT PT X - PASURUAN SEBAGAI
UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH
Abstrak
Kata kunci: produksi bersih, pengelolaan limbah, limbah padat & limbah cair
BAB I
PENDAHULUAN
b. Produksi Bersih
Di Indonesia, produksi bersih diperkenalkan oleh BAPEDAL (Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan) pada tahun 1993. Sejak saat itu Produksi
bersih terus dikembangkan dan disebarluaskan ke seluruh sekto-sektor terkait
di Indonesia. Pada tahun 1995, Pemerintah Indonesia mencanangkan
Komitmen Nasional Produksi Bersih.(Pusat Produksi Bersih Nasional, 2005).
Beberapa ahli telah merumuskan beberapa pengertian mengenai produksi
bersih (cleaner production). (Kep Men LH, No 75 tahun 2004)) Menetapkan
bahwa produksi bersih merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan
yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus
menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk
mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.. Pendekatan program
ini bersifat proaktif yang diterapkan untuk menselaraskan kegiatan
pembangunan ekonomi dengan upaya perlindungan lingkungan. Tujuan
utama dari penerapan Cleaner Production ini adalah dengan melakukan
implementasi perubahan dalam desain produk, proses manufakturing, dan
teknik-teknik manajemen untuk meningkatkan efisiensi, mencegah polusi
dan mengurangi limbah.
4. Menentukan input-output
Tim audit kemudian mengumpulkan data mengenai input bahan. Sebetulnya
untuk menentukan input-output ini akan lebih jelas jika dibuat tabel seperti
berikut ini:
ton/jam l/detik
4.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, serta hasil pembahasan mengenai objek
studi maka dapat diambil kesimpulan, di antaranya: