Anda di halaman 1dari 2

Home » Hubungan Sistem Pencernaan Dengan Sistem Reproduksi Wanita » Hubungan Sistem Pen

cernaan Dengan Sistem Reproduksi WanitaHUBUNGAN SISTEM PENCERNAAN DENGAN SISTEM R


EPRODUKSI WANITA

Hubungan Sistem Pencernaan Dengan Sistem Reproduksi Wanita

1. MulutGusi hiperemi, berongga, dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah karena kad
ar estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan poliferasi jaringa
n ikat (gingivitis tidak spesifik). Tidak ada peningkatan sekresi saliva. Namun, wanita mengeluhka
n ptialisme (kelebihan saliva) perasaan ini diduga akibat wanita secara tidak sadar jarang menela
n saat merasa mual

.2. GigiWanita hamil memerlukan sekitar 1,2 g kalsium dan fosfor dalam jumlah yang kira-kira sa
ma setyiap hari selama ia hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi sekitar 0.4 g dari
pada kebutuhan saat ia tidak hamil. Diet yang seimbang memenuhi kebutuhan ini. Namun, defisi
ensi diet yang berat dapat mengurangi simpanan unsur-unsur ini di dalam tulang, tetapi tidak m
enarik kalsium dari giginya. Demineralisasi gigi tidak terjadi selama masa hamil. Oleh karena itu,
pepatah kuno yang mengatakan “satu gigi untuk setiap anak” tidaklah benar. Hygiene gigi yang
burukj selama masa hamil atau pada setiap waktu dan gingivitis dapat menimbulkan karies gigi
yang dapat menyebabkan gigi hilang.

3. Nafsu MakanNafsu makan berubah selama ibu hamil. Pada trimester pertama sering terjadi pe
nurunan nafsu makan akibat mual (nausea) dan / atau muntah (vomitus). Mual dan muntah adal
ah masalah umum selama awal kehamilan. Banyak wanita yang merasa mual yang menyatakan k
eletihan. Wanita yang merasa mual sering mengatakan keletihan daripada mereka yang tidak mu
al, namun wanita yang merasa mual berat mengatakan keletihan yang lebih berat. Gejala ini mu
ncul pada sekitar setengah jumlah kehamilan dan merupakan akibat perubahan pada saluran cer
na dan peningkatan kadar hCG dalam darah. Pada trimester kedua, nausea dan vomitus lebih ja
rang dan nafsu makan meningkat. Peningkatan nafsu makan ini memenuhi kebutuhan untuk pert
umbuhan janin.

4. Esofagus, Lambung, dan Usus HalusPada sekitar 15% sampai 20% wanita hamil, heniasi bagian
atas lambung (hiatus hernia) terjadi setelah bulan ke tuijuh atau ke delapan kehamilan. Keadaan
ini disebabkan pergeseran lambung keatas, yang menyebabkan hiatus diafragma melebar. Kondi
si ini lebih sering terjadi pada wanita multi para, wanita yang gemuk, atau wanita yang lebih tu
a. Peningkatan produksi estrogen menyebabkan penurunan sekresi asam hydrochloride. Peningkat
an produksi progesterone menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun, sehingga terjdi
regergitasiesofagus, peningkatan waktu pengosongan lambung, dan peristalsis balik. Akibatnya,
wanita “tidak mampu mencerna asam” atau mengalami nyeri ulu hati (pirosis). Sebagai respons t
erhadap peningkatan kebutuhan selama masa hamil, besi siap di absorpsi di usus halus. Pada u
mumnya, jika individu kekurangan besi, absorpsi meningkat. Peningkatan progesterone yang men
yebabkan kehilangan tonus otot dan penurunan peristaltis menyebabkan absorpsi air di usus bes
ar meningkat sehingga dapat terjadi konstipasi. Selain itu, konstipasi merupakan akibat hiperistalsi
s (perlambatan usus), pilihan makanan yang tidak lazim, kurang cairan, distensi abdomen akibat
kehamilan, dan pergeseran khusus akibat kompresi. Hemoroid (varises vena di rectum dan anus)
dapat semakin menonjol keluar atu berdarah saat buang air besar. Kebiasaan buang air tipe kh
as tinja terbentuk pada awal kehidupan. Variasi akan diperhatikan dan dapat dipersepsikan sebag
ai proses penyakit. Ileus yang melemah (melambat, pergerakan menurun) setelah melahirkan, keh
ilangan cairan setelah melahirkan dan rasa tidak nyaman di perineum menyebabkan konstipasi b
erlanjut.

5. Kandung Empedu dan HatiKandung empedu cukup sering distensi akibat penurunan tonus ot
ot selama masa hamil. Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan empedu biasa terjadi.
Gambaran ini, bersama hiperkolesterolemia ringan akibat peningkatan kadar progesterone, dapat
menyebabkan pembentukan batu empedu selama masa hamil. Fungsi hati sulit di nilai selama m
asa hamil, hanya sedikit perubahan fungsi hati yang terjadi selama masa hamil. Gejala-gejala yan
g mengganggu ini mereda segera setelah wanita melahirkan

.6. Rasa Tidak Nyaman di AbdomenPerubahan pada abdomen yang dapat menimbulkan rasa tid
ak nyaman meliputi panggul berat atau tertekan, flatulen (pembentukan gas berlebihan dalam la
mbung), distensi dan kram usus, serta kontraksi uterus. Selain pergeseran usus, tekanan akibat p
embesaran uterus meningkatkan tekanan vena di dalam panggul. Walupun kebanyakan rasa tida
k nyaman diabdomen yang merupakan konsekuensi perubahan maternal yang normal, petugas k
esehatan harus secara konstan waspada terhadap kemungkinan gangguan, seperti obstruksi usus
atau proses peradangan.Apendistis mungkin sulit didiagnosa. Apendiks bergeser ke atas dank e
arah lateral, ke tempat yang tinggi dank

Anda mungkin juga menyukai