ECM adalah metode lain yang diusulkan untuk mendeteksi karies.
Demineralisasi, dalam teori,
menciptakan porositas; porositas akan terisi dengan air dan ion dari air liur yang menyebabkan perubahan konduktivitas listrik. Alat ECM menggunakan suatu arus balik frekuensi tunggal yang tetap, untuk mengukur 'bulk resistance' dari jaringan gigi. Tingkat konduktansi listrik ditentukan oleh sifat-sifat substansi termasuk porositas, bidang kontak, ketebalan jaringan, hidrasi enamel, dan kandungan ionik cairan gigi. Metode ini menunjukkan hasil yang menjanjikan menunjukkan kinerja yang unggul untuk FOTI dan radiografi pada lesi awal. Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya noda sebagai faktor pengganggu. Masalah lain adalah variasi luas pada reproduktifitas, mungkin karena kontak probe yang tidak konsisten dengan permukaan gigi.Metode lain berdasarkan fluoresensi telah tersedia secara komersial dalam beberapa tahun terakhir. QLF adalah bantuan diagnostik untuk deteksi, kuantifikasi dan pemantauan demineralisasi enamel dini. Teknik ini didasarkan pada prinsip eksitasi dentin dengan cahaya biru (370 nm) dan akan membuatnya menjadi fluoresensi ke wilayah hijau kuning. Ketika lesi hadir, peningkatan hamburan cahaya membuat lesi muncul sebagai bintik-bintik gelap pada latar belakang hijau terang. Hilangnya gambar fluoresensi dapat dikuantifikasi sehubungan dengan jaringan sehat.Hilangnya fluoresensi diperoleh dengan rekonstruksi fluoresensi enamel sehat, dengan asumsi 100%. Penurunan fluoresensi ditentukan dengan menghitung perbedaan persentase antara permukaan aktual dan permukaan yang direkonstruksi. Setiap area dengan penurunan fluoresensi lebih dari 5% dianggap sebagai lesi. Keandalan QLF in vivo tampaknya sangat baik untuk kuantifikasi lesi karies awal pada permukaan yang halus. QLF juga telah menunjukkan kemampuan untuk mendeteksi dan mengukur perubahan kandungan mineral dan ukuran lesi dengan menunjukkan respon dosis antara F dan pasta gigi non F dalam uji klinis jangka pendek. QLF adalah alat potensial untuk mendeteksi lesi karies awal dan untuk pemantauan intervensi. Metode lain berdasarkan pencitraan dan auto fluoresensi jaringan gigi untuk mendeteksi karies adalah kamera SoproLife®. Kamera beroperasi dalam tiga mode: untuk mode siang hari, empat LED lampu putih diaktifkan; untuk mode diagnostik dan perawatan, cahaya disediakan oleh empat LED biru (450 nm). Kamera baru, Soprocare®, juga menyediakan tiga mode klinis: siang hari, karies, dan mode periodontal. Literatur tentang SoproLife® terbatas pada hasil awal saja.