Anda di halaman 1dari 1

1.

3 Mekanisme
1. Stage I: Injury
Besar lokasi dan pola kerusakan jaringan tergantung pada besar, frekuensi dan arah gaya yang
menyebabkan kerusakan tersebut. Tekanan berlebih yang ringan akan menstimulasi resopsi
pada tulang alveolar disertai terjadinya pelebaran ruang ligamen periodontal. Tegangan berlebih
yang ringan juga menyebabkan pemanjangan serat-serat ligamen periodontal serta aposisi
tulang alveolar. Pada area dimana terdapat peningkatan tekanan, jumlah pembuluh darah akan
berkurang dan ukurannya mengecil. Sedangkan pada area yang keteganganya meningkat,
pembuluh darahnya akan membesar.
Tekanan yang besar akan menyebabkan terjadinya perubahan pada jaringan periodonsium,
dimulai dengan tekanan dari serat-serat yang menimbulkan area hyalinisasi. Kerusakan
fibroblast dan kematian sel-sel jaringan ikat kemudian terjadi yang mengarah kepada area
nekrosis pada ligamen periodontal. Perubahan pembuluh darah terjadi: selama 30 menit,
hambatan dan stase (penghentian) pembuluh darah terjadi: selama dua sampai tiga jam,
pembuluh darah terlihat bersama eritrosit yang mulai terbagi menjadi kepingan-kepingan dan
dalam waktu antara satu hingga tujuh hari, terjadi disintegrasi dinding pembuluh darah dan
melepaskan isinya kejaringan sekitarnya.pada keadaan ini terjadi peningkatan resopsi tulang
alveolar permukaan gigi.
2. Stage II: Repair
Perbaikan selalu terjadi secara konstan dalam jaringan periodonsium yang normal dan trauma
oklusi menstimulasi peningkatan aktivitas perbaikan. Jaringan yang rusak dihilangakan, sel-sel
dan serat-serat jaringan ikat, tulang dan sementum dibentuk dalam usaha untuk mengantikan
jaringan periodonsium yang rusak.
3. Stage III: Adaptasi
Ketika proses perbaikan tidak dapat menandingi kerusakan yang diakibatkan oklusi, jaringan
periodonsium merubah bentuk dalam usaha untuk menyesuaikan struktur jaringan dimana
tekanan tidak lagi melukai jaringan. Hasil dari proses ini adalah penebalan pada ligamen
periodontal yang mempunyai bentuk funnel pada puncak dan angular pada tulang tanpa formasi
poket dan terjadi kelonggaran pada gigi yang bersangkutan.

1.4 Gambaran Klinis


Gambaran klinis dari TFO:
1. Sakit atau rasa ketidaknyamanan.
2. Sensitif pada tekanan.
3. Sakit pada wajah atau sendi temporomandibula.
4. Resesi pada gingival.
5. Celah pada gingival yang hiperplastis dan menyeluruh atau disebut juga Mc Call’s Festoon.
6. Poket periodontal/ kehilangan perlekatan epitel gingival.
7. Kegoyangan gigi.
8. Migrasi dan atau posisi gigi yang abnormal.

Dafpus :
Carranza, Fermin A. Periodontal Respons to External Forces: in Carranza’s Clinical Periodontology 10th Ed.
St. Louis: WB. Saunders. 2006, page. 467-474.

Anda mungkin juga menyukai