Anda di halaman 1dari 8

Tugas Fisika

Energi

Nama : Albert Sullivan


Kelas : XII MIPA 1
Terkait dengan persoalan energy, setiap Negara mencoba untuk menemukan energy – energy yang
baru.
Energi Yang dapat diperbaharui
Sumber energi terbarui dapat digunakan tanpa batas waktu dan tidak perna habis, karena dapat
dipulihkan dalam waktu relatif singkat serta persediaan yang melimpah, seperti misalnya tenaga
air (karena adanya siklus air) atau panas bumi dan sinar matahari langsung. Berikut ini adalah
sumber energi yang dapat diperbaharui:Contohnya sebagai berikut :

1. Tenaga Air

Air yang mengalir dapat digunakan sebagai sumber energi guna mendapatkan energi gerak (kincir
air) atau energi listrik yang sering disebut dengan pembangkit listrik tenaga air. Prinsip kerjanya
yaitu dengan menggunakan turbin yang dialiri air sehingga dapat mengaktifkan sebuah generator
yang dapat menghasilkan energi listrik. Untuk skala industri misalnya saja PLTA, terlebih dahulu
dibangun sebuah bendungan yang dapat menampung air dalam jumlah yang banyak sehingga
mampu menggerakkan beberapa turbin dan menghasilkan energi listrik dalam skala besar.

2. Panas Bumi

Panas bumi adalah sumber energi yang berasal dari dalam perut bumi. Secara alami, di dalam perut
bumi terdapat energi panas dalam jumlah yang besar yang dihasilkan oleh magma yang bergerak
ke atas permukaan bumi. Panas dari dalam bumi ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk uap panas
yang langsung dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk pembangkit listrik tenaga
panas bumi (PLTP). Panas bumi adalah sumber energi yang dapat dipindahkan atau dialirkan. Di
indonesia memiliki banyak gunung merapi, oleh karena itu sangat tepat bila panas bumi digunakan
sebagai salah satu alternatif sumber energi.

3. Biomassa

Biomassa adalah energi yang dihasilkan dari keseluruhan makhluk hidup (hidup atau mati), seperti
tumbuh-tumbuhan, binatang, mikroorganisme dan bahan organik (termasuk sampah organik),
unsur-unsur utama dari biomassa adalah zat-zat kimia (molekul) yang sebagian besar mengandung
atom karbon. Apabila kita membakar biomassa, maka karbon tersebut akan dilepaskan ke udara
dalam bentuk karbon dioksida (CO2), serta dapat juga dihasilkan dari proses pembusukan
mikroorganisme.

4. Sampah Organik

Sampah organik merupakan jenis sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sampah
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi karena pada sampah organik tersebut
mengalami penguraian akan menghasilkan biogas, biogas dapat menghasilkan energi listrik
(PLTG) dan energi panas (kompor gas). Pemanfaatan sampah organik ini sering kita temui di
tempat pembuangan sampah.
5. Tenaga Angin

Sumber energi yang satu ini sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, misalnya untuk
menggerakkan kapal layar dan menggerakkan mesin untuk memproduksi listrik (kincir angin).
Saat ini Indonesia telah memanfaatkan tenaga angin ini untuk memproduksi listrik, khusunya di
daerah-daerah pedalaman atau daerah tertinggal. Dari semua sumber energi yang terbarui, tenaga
angin inilah yang saat ini merupakan sumber energi yang paling ekonomis.

Energi Yang Tidak dapat diperbaharui


Keberadaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui sangat terbatas, karena proses
pembentukannya membutuhkan waktu yang sangat lama bahkan mencapai jutaan tahun.
Sedangkan proses eksploitasinya dilakukan secara besar-besaran, sehingga ketersediaan sumber
energi tersebut dari tahun-ketahun mengalami penurunan secara drastis. Sumber energi yang tidak
dapat diperbaharui digolongkan dalam dua jenis, yaitu bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara
dan gas bumi) dan bahan bakar nuklir (uranium).Contohnya sebagai berikut :
Bahan Bakar Fosil
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahan bakar fosil terdiri dari minyak bumi, gas bumi dan
batu bara. Sumber energi ini berasal dari makhluk hidup dan mikroorganisme yang hidup selama
jutaan tahun silam dan terkubur di dalal perut bumi. Akibat dari pengaruh tekanan dan suhu tinggi
membuat fosil-fosil tersebut berubah menjadi gelembung-gelembung minyak dan gas, sedangkan
batu bara terbentuk karena proses penguraian yang tidak sempurna. Untuk lebih jelasnya silahkan
dibaca penjelasan berikut ini:

1. Minyak Bumi
Minyak bumi cairan kental berwarna hitam yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon sehingga
bila dibakar akan menghasilkan gas karbon dioksida dan air. Minyak bumi dapat ditemukan
dibawah perut bumi dengan kedalaman 500-3000 meter bahkan lebih dari itu. Untuk itu minyak
bumi ini harus dipompa keluar dan dialirkan ke instalasi penyulingan minyak untuk diproses lebih
lanjut sehingga menghasilkan berbagai macam jenis bahan bakar, seperti bensin, solar, minyak
tanah, avtur dan lain sebagainya. Selain itu, hasil olahan minyak bumi masih dapat diolah lebih
lanjut pada industri petrokimia sehingga menghasilkan berbagai macam produk lain, seperti
misalnya plastik, pupuk, alat kosmetik dan serat kain.
2. Gas Bumi
Pada dasarnya, proses pembentukan minyak bumi selalu diikuti oleh pementukan gas bumi,
sehingga sering ditemukan sumur minyak yang didalamnya terdiri dari minyak bumi dan gas alam.
Gas bumi sebagian besar terdiri dari metana (CH4), yaitu sekitar 75-95% dan sedikit karbon
dioksida serta belerang. Gas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan bahan
bakar gas. Selain sebagai pemasok sumber energi, gas bumi dapat juga digunakan sebagai bahan
baku pembuatan pupuk, karena gas bumi mengandung metana (CH4) dalam jumlah yang besar.
3. Batu Bara
Proses pembentukan batu bara mirip dengan pembentukan sumber energi fosil lainnya. Batu bara
berasal dari makhluk hidup dan mikroorganisme yang mati dan terkubur selam berjuta tahun,
setelah melalui proses yang panjang disertai pengaruh suhu dan pergerakan lapisan bumi sehingga
menghasilkan lapisan-lapisan yang tebal dan tertimbun di dalam tanah (batu bara). Pengambilan
batu bara dari dalam bumi dilakukan dengan cara penambangan, selanjutnya batu bara tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.

Bahan Bakar Nuklir


Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui lainya yaitu bahan bakar nuklir. Uranium merupakan
bahan bakar nuklir utama, seperti halnya batu bara, bahan bakar nuklir juga terdapat didalam
lapisan tanah sehingga untuk mengeksploitasinya dibutuhkan proses penambangan. Energi dari
uranium tidak dilepaskan melalui proses pembakaran tetapi melalui proses reaksi khusus berupa
pemisahan inti atom yang akan menghasilkan energi yang sangat besar. Pemisahan satu atom akan
melepaskan beberapan neutron yang akan membantu proses pemisahan atom uranium lainnya.
Dalam proses pemisahan tersebut akan berlangsung sangat cepat disertai energi tinggi berupa
energi panas.
Energi panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air sehingga akan menghasilkan uap,
selanjutnya uap tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin yang akan menggerakkan generator
listrik. Namun, pengggunaan energi nuklir harus dengan perhatian khusus , karena reaktor nuklir
bisa saja mengalami kebocoran yang dapat menyebabkan radisai yang tentunya sangat
membahayakan, sehingga hanya negara yang berteknologi tinggi saja yang memanfaatkan
uranium sebagai sumber energi.

Upaya yang dilakukan oleh Negara – Negara di dunia dalam mengurangi penggunaan
energy fosil
KTT Perubahan Iklim ke 21 di Paris, Prancis mengeluarkan Kesepakatan Paris (Paris
Agreement),[11] menyetujui kesepakatan pembatasan dan atau penggunaan sumber energi
berbahan fosil secara bertahap untuk menekan terjadinya pemanasan global.[12] Kesepakatan
tersebut harus diikuti oleh seluruh negara dunia, swasta dan lainnya. Langkah cepat pertama kali
dilakukan Irlandia dengan menarik semua investasi di semua perusahaan berbahan bakar fosil,
Pemerintah Irlandia menyebutkan eksplorasi berlebihan bahan bakar fosil adalah "salah secara
moral", dan berisiko memperburuk masa depan ekonomi yang terkait dengan ancaman perubahan
iklim.[13].
Di Asia perubahan kebijakan dari energi fosil menuju EBT perlahan mulai dilakukan investasi di
bidang EBT mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan meski minyak dan gas masih
menjadi primadona di tengah tumbuhnya perekonomian di Benua Asia. Salah satu negara yang
paling banyak menyumbang investasi EBT adalah China di mana seperempatnya berasal dari
China. Secara keseluruhan China, India dan Asia Tenggar menyumbang 40 persen investasi EBT
di Benua Asia.[14] Lebih jauh disebutkan kebijakan EBT di China dan Amerika Serikat dapat
mengurangi permintaan bahan bakar fosil mencapai 12 persen pada 2040 secara global.[15]
Kontribusi Uni Eropa terhadap penghapusan bertahap bahan bakar fosil juga terlihat dalam Paket
Iklim dan Energi Uni Eropa[16]. Transfer pengetahuan, teknologi dan dana juga digelontorkan oleh
Uni Eropa terhadap negara dunia berkembang dalam memerangi laju perubahan iklim dan
pemanasan global. Pemerintah Indonesia misalnya membuka diri dengan Uni Eropa dalam
kerjasama subsektor energi baru terbarukan.[17] Intensif pembiayaan dan transfer teknologi disertai
pengetahuan juga diberikan oleh Uni Eropa pada sejumlah negara berkembang.
Dampak yang ditimbulkan oleh energi yang berasal dari fosil :

Dampak Terhadap Udara dan Iklim

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara)
juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NO2),dan sulfur
dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).

Emisi NO2 (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NO2 ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasi NO2 berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk
pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan
mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NO2 tersebut berubah menjadi
asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NO2di udara, setengah dari konsentrasi SO2
juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat
(H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi gas NO2 dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam
nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun
hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan
normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan
(danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan
terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan
rusaknya bangunan (karat, lapuk).

Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NO2, SO2, O3 di
udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat
menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.

Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi
CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi
peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari
(radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal
tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi
yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah
satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.

Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon
dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton
karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang
dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
Dampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang
tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan
tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada
dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.

Dampak Terhadap Tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu
bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka
(Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa
lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk
pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan
selama waktu tertentu.

Upaya Negara dalam mencegah dampak penggunaan energi fosil

Selain melakukan efisiensi energi, tiga hal yang dibutuhkan dalam proses penurunan emisi
adalah: mempercepat transisi dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT), meningkatkan
produktivitas energi, agar sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, dan mempersempit gap antara
negara-negara yang telah menerapkan energi bersih dengan negara yang mengalami keterbatasan
dalam mendapatkan akses dasar

Kelebihan Sumber Energi Alternatif

Berikut adalah kelebihan sumber energi alternatif.

1. Energi Terbarukan

Energi alternatif merupakan sumber energi terbarukan sehingga tidak akan terjadi krisis
kelangkaan.Sumber energi seperti matahari dan panas bumi akan selalu tersedia dan tidak pernah
habis seperti minyak bumi atau batubara.

2. Ramah Lingkungan

Energi alternatif tidak menghasilkan limbah yang akan membahayakan lingkungan dalam jangka
panjang.Bahan bakar minyak yang digunakan untuk menjalankan mobil, misalnya, menghasilkan
banyak gas yang berpengaruh buruk bagi lingkungan.
3. Sumber Energi Gratis

Dengan mengesampingkan biaya produksi, sumber energi alternatif tidak perlu dibeli.Sumber
energi seperti sinar matahari, angin, dan air hanya membutuhkan biaya awal untuk instalasi
untuk kemudian dapat berjalan dengan sendirinya.Hal ini tentu saja berbeda dengan minyak
bumi atau batubara yang harganya selalu naik.

4. Pasokan Melimpah

Relevansi dari poin ini akan bervariasi untuk tiap lokasinya.Jika berada di daerah dengan banyak
sinar matahari, maka Anda akan memiliki banyak pasokan energi surya.Demikian juga, jika
Anda memasang kincir angin di daerah berangin, maka Anda akan menerima pasokan konstan
energi angin.

Kekurangan Sumber Energi Alternatif

Berikut adalah kekurangan sumber energi alternatif.

1. Biaya Instalasi Awal Tinggi

Biaya instalasi awal untuk pembangkit listrik dari energi alternatif, misalnya, relatif tinggi.Contoh,
bendungan perlu dibangun untuk membuat pembangkit listrik tenaga air.Membangun bendungan
termasuk relokasi penduduk melibatkan biaya yang sangat tinggi.

2. Penyimpanan dan Transportasi

Salah satu alasan utama mengapa energi alternatif belum digunakan secara luas adalah karena
penyimpanan dan biaya transportasi yang masih tinggi.Sementara teknologi kincir angin dan
pembangkit listrik tenaga air telah semakin disempurnakan, sumber energi lain masih memerlukan
banyak pemyempurnaan.

3. Tidak dapat Diandalkan

Sumber energi alternatif sangat tergantung pada faktor-faktor alami.Misalnya, jika terjadi kemarau
panjang, tingkat produksi pembangkit listrik tenaga air akan terhambat.Demikian pula tanpa sinar
matahari yang cukup, listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.
4. Belum Efisien

Hingga saat ini, pembangkit dari sumber energi alternatif belum bisa beroperasi seefisien sumber
energi konvensional.Teknologi yang tersedia saat ini belum cukup mampu menggantikan energi
konvensional dengan energi alternatif.

Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar konsumsi energi tentunya
sangat besar.Usaha yang dilakukan pemerintah ialah upaya jangka panjang dan jangka pendek
yaitu sebagai berikut

1. Perubahan funfamental pengolaan subsidi energi dalam arti subsidi digeser ke yang
sifatnya produktif.
2. Revolusi sumber energi dari yang terjadinya semata – mata bergantung pada fosil,berubah
menjadi diversifikasi sumber energy non – fosil yang lebih banyak .
3. Konservasi energi yang terus didorong agar pengunaan energi lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai