Anda di halaman 1dari 6

 FUNGSI JARINGAN AKAR

Walaupun pada tumbuhan monokotil dan juga pada tumbuhan dikotil mempunyai suatu sistem perakaran
yang tentunya berbeda, namun memiliki fungsi akar yang sama. Bagian akar adalah organ yang ada pada
tumbuhan yang mempunyai fungsi dengan penjelasan sebagai berikut :

 Digunakan untuk melakukan proses penyerapan terhadap air dan juga unsur-unsur hara yang diambil dari
bagian dalam tanah.
 Digunakan untuk mendukung dan juga memperkuat berdirinya bagian tubuh tumbuhan.
 Jika dilihat dari jenis tumbuhannya, akar mempunyai fungsi untuk alat bernafat, seperti contohnya pada
tumbuhan bakau.
 Sedangkan pada beberapa jenis tumbuhan lainnya, akar mempunyai fungsi untuk suatu tempat yang
digunakan sebagai penyimpanan cadangan makanan dan juga sebagai alat perkembangbiakan secara
vegetative.

 FUNGSI JARINGAN BATANG

Jaringan penyusun batang dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu bentuk irisan melintang dan bentuk irisan
membujur.
Jaringan pada Irisan Melintang Batang
Jika batang diiris secara melintang, umumnya jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri dari 3 bagian,
yaitu epidermis, korteks dan stele.

a. Epidermis

Merupakan jaringan pada batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat tanpa ada ruang antar
sel, pada dinding luarnya terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air
yang terlalu besar. Tumbuhan yang telah berumur tua, fungsi jaringan primer digantikan oleh kambium.
Kambium ini melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel.
b. Korteks

Merupakan jaringan pada batang yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan
berdinding tipis serta mempunyai banyak ruang antar sel. Pada jaringan ini terdapat kolenkim dan
sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan.

c. Silinder pusat (Stele)

Bagian dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Perisikel terletak setelah jaringan
endodermis dan mengelilingi berkas pembuluh batang, serta berfungsi sebagai pemberi kekuatan pada
batang. Berkas pengangkut terletak pada bagian dalam perisikel. Berkas pengangkut terbagi 2 yaitu xilem
dan floem. Xilem dan floem pada tumbuhan herba membentuk berkas pembuluh tersendiri yang
berbentuk lingkaran. Xilem berada di sebelah dalam floem.

Terdapat dua tipe berkas pembuluh, yaitu tipe kolateral terbuka dan tipe kolateral tertutup. Tipe kolateral
terbuka terdapat pada tumbuhan dikotil dimana terdapat kambium vaskuler yang memisahkan xilem dan
floem. Sedangkan tipe kolateral tertutup terdapat pada tumbuhan monokotil, dimana pada berkas
pembuluhnya tidak terdapat kambium vaskuler. Bagian tengah pada batang terdapat empulur yang
berfungsi sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan. Empulur terdiri dari sel-sel parenkim yang besar
dan berdinding tipis.

Jaringan pada Irisan Membujur Batang


Jika batang diiris secara membujur terlihat daerah titik tumbuh pada batang yang terdiri atas tiga
kelompok sel pemula sebagai pembentuk jaringan-jaringan pada batang. Jaringan pembentuk batang
tersebut terdiri atas:

 Dermatogen yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan epidermis


 Periblem yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan korteks
 Plerom yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan silinder pusat (stele)

Pembelahan sel yang terjadi pada titik-titik tumbuh disebut juga dengan pertumbuhan primer. Selain itu
juga terdapat pertumbuhan sekunder akibar dari aktivitas kambium. Kambium pada batang mengalami
pertumbuhan ke arah luar dan dalam. Aktivitas kambium ke arah dalam menghasilkan pembuluh xilem
(kayu) sedangkan aktivitas ke arah luar menghasilkan pembuluh floem (kulit).
Pada batang, aktivitas kambium ke arah dalam lebih besar daripada ke arah luar. Hal ini menyebabkan
jaringan pada batang bagian dalam (bagian kayu) akan lebih tebal daripada jaringan pada batang bagian
luar (bagian kulit). Umumnya ini terjadi pada batang tumbuhan dikotil. Namun batang tumbuhan
monokotil, jika telah mencapai ukuran tertentu tidak akan bertambah besar lagi karena tidak memiliki
kambium sehingga pertumbuhan sekunder tidak terjadi.

 FUNGSI JARINGAN PADA DAUN

Jaringan Penyusun Daun


Sebelum membahas tentang apa saja jaringan penyusun daun, ada baiknya Anda memahami apa saja
fungsi daun bagi tumbuhan. Seperti yang kita tahu, daun memang mempunyai beberapa fungsi penting
bagi tumbuhan. fungsi-fungsi daun tersebut antara lain :

 Tempat diambilnya zat anorganik terutama karbondioksida (CO2) dan keluarnya gas hasil
fotosintesis (oksigen/O2)
 Gas masuk dan keluar melalui stomata yang terdapat di bagian atas dan bawah daun.
 Tempat terjadinya fotosintesis
 Tempat diolahnya zat-zat anorganik menjadi zat-zat organik yang diperlukan untuk pertumbuhan
tumbuhan.
 Tempat penyimpanan makanan
 Tempat untuk proses transpirasi
 Tempat untuk proses respirasi

1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan penyusun daun yang letaknya terdapat pada bagian atas dan bawah
daun, sehingga sering disebutkan adanya jaringan epidermis atas dan epidermis bawah. Jaringan ini
berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari patogen, paparan cahaya, kerusakan mekanis atau
perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim. Jaringan epidermis mengalami modifikasi, yaitu:

 Kutikula. Kutikula terbentuk dari penebalan dinding sel luar epidermis atas. Kutikula berfungsi
sebagai jaringan di bawahnya serta mencegah penguapan, sehingga dapat mengurangi kehilangan
air melalui epidermis atas.
 Stoma. Stoma juga disebut dengan stomata karena berjumlah banyak. Stoma merupakan alat
pengambil CO¬2 sebagai salah satu zat anorganik untuk fotosintesis dan mengeluarkan O2
sebagai hasil dari fotosintesis. Pada daun, stoma terletak di bagian epidermis bawah.
 Trikomata. Trikomata disebut dengan sel rambut halus. Trikomata terbentuk di epidermis atas
atau bawah daun dan berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan.
 Bulliform dan velamen. Merupakan sel penyimpanan air yang berukuran lebh besar daripada sel
epidermis lainnya

Jaringan Mesofil
Jaringan mesofil tersusun dari jaringan-jaringan parenkim yang menempati sebagian besar ruang pada
daun. Jaringan ini terdiri dari dua jaringan, yaitu:

a. Jaringan tiang
Jaringan tiang disebut juga sebagai jaringan pagar atau jaringan palisade. Jaringan penyusun daun ini
berbentuk memanjang, tersusun rapi dan rapat serta terletak di bawah epidermis bagian atas daun.
Fotosintesis lebih banyak terjadi di jaringan ini karena jaringan ini memiliki kloroplas yang lebih banyak
daripada jaringan bunga karang.
b. Jaringan bunga karang
Jaringan bunga karang disebut juga jaringan spons. Jaringan penyusun daun ini berbentuk hexagonal
seperti pada sel-sel parenkim, tersusun sangat longgar dan lebih berongga daripada jaringan palisade dan
berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan juga tempat penyimpan cadangan makanan.

Berkas Pembuluh Xilem dan Floem


Sama halnya dengan akar, daun pun memiliki berkas pembuluh, yaitu xilem (pembuluh kayu) dan floem
(pembuluh tapis). Jaringan penyusun daun ini terletak di antara jaringan mesofil dan jaringan epidermis
bawah. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan hara mineral yang dibawa dari xilem akar ke daun.
Floem berfungsi untuk mendistribusikan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.

Jaringan Kolenkim dan Jaringan Sekretori


Selain ketiga jaringan utama tersebut, pada daun juga terdapat jaringan kolenkim serta jaringan sekretori.
Kolenkim merupakan jaringan penguat, terletak di antara jaringan parenkim di lumen daun dan berfungsi
untuk menguatkan daun dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Jaringan sekretori terdapat
pada tumbuhan tertentu. Contoh dari jaringan sekretori pada daun ini misalnya terdapat pada saluran
getah, sel-sel kristal dan kelenjar yang biasanya dapat ditemukan pada jaringan mesofil daun.

 FUNGSI JARINGAN BUNGA


Kelopak Bunga (Kalik)

 Umumnya berwarna hijau.


 Terletak pada bagian terluar dari bunga.
 Kelopak tersusun atas sel –s el epidermis yang dilapisi oleh stomata, kitin dan trikoma.
 Fungsi kelopak pada bunga adalah untuk melindungi bagian dalam bunga, terutama pada bunga yang
masih kuncup.

Mahkota Bunga (Korola)

 Terletak pada lapsian kedua sebelah dalam kelopak.


 Mahkota bunga adalah yang bertanggung jawab memberikan warna dan keindahan pada bunga.
Bagian ujungnya umumnya memiliki bentuk dan warna yang beraneka ragam.
 Mahkota bungan tersusun atas sel – sel epidermis yang menonjol yang disebut dengan papila.
 Pada bagian pangkal mahkota bunga terdapat sel – sel nektaria yang menghasilkan cairan manis dan
lengket yang disebut nektar.
 Nektar inilah yang dihisap olehs erangga sebagai makanan.

Benang Sari (Stamen

 Merupakan alat kelamin jantan pada bunga.


 Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari.
 Tangkai sari tersusun atas jaringan parenkim dan jaringan epidermis yang dilapisi oleh kutikula.
 Benang sari memiliki beberapa lapisan dinding dinataranya : (1) epidermis (2) endotesium (3) lapisan
tengah (4) tapetum
 Didalam kepala sari terdapat kantong yang berisi serbuk sari sebagai sel gamet jantan.

Putik (Pistilium)
 Terletak di bagian tengah bunga
 Putik terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) kepala putik (2) tangkai putik (3) bakal biji (ovulum) (4)
bakal buah (ovarium) dan (5) sel telur (ovum).
 Sel telur merupakan sel kelamin betina sehingga putik berperan sebagai alat kelamin betina.
 Apabila putik dan benang sari telah masak, maka akan terjadi penyerbuka (polinasi)
 Jika serbuk sari berhasil menempel di kepala putik, maka akan terjadi pembuahan (fertilisasi) yang
akan emnghasilan buah dan biji.

Dasar Bunga
Merupakan bagian tempat pada bunga tempat tumbuhanya perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) serta
alat kelamin bungan (putik dan benang sari).

Anda mungkin juga menyukai