Padang Arafah
Ketika Nabi Muhammad saw sedang menunaikan ibadah haji, beliau berkhutbah di hadapan
seluruh umatnya di Padang Arafah. Khutbah ini menjadi pesan Nabi Muhammad saw kepada
umat muslim yang menunaikan haji dan perlu diamalkan hingga hari ini.
Isi dari khutbah Nabi Muhammad saw tersebut menyuruh kita untuk selalu menjaga akhlak
ketika sedang menunaikan haji sehingga akhlak yang baik tersebut dapat selalu kita terapkan
di kehidupan kita sehari-hari.
Selain itu, pesan dalam khutbah Nabi Muhammad saw tersebut mengingatkankan para
jemaah haji untuk selalu menjaga persaudaraan dengan baik, di mana mekah dan padang
Arafah merupakan tempat berkumpulnya umat muslim sedunia ketika musim haji.
Menjaga nilai-nilai persaudaraan, hak-hak asasi manusia, serta menjaga kehormatan setiap
manusia sangatlah penting, terutama ketika beribadah haji. Contohnya, melempar jumrah
yang dilakukan oleh jutaan umat hendaknya dilakukan dengan tertib, tanpa saling dorong-
mendorong, dan lain sebagainya.
“Wahai manusia sekalian, dengarkanlah perkataanku ini, karena aku tidak mengetahui
apakah aku dapat menjumpaimu lagi setelah tahun ini di tempat wukuf ini.
Transaksi riba yang dilakukan pada masa jahiliyah juga tidak sudah tidak berlaku lagi sejak
hari ini. Transaksi yang aku nyatakan tidak berlaku lagi adalah transaksi riba Abbas bin
Abdul Muthalib. Sesungguhnya seluruh transaksi riba itu semuanya batal dan tidak berlaku
lagi.
Sesungguhnya zaman akan terus berputar, seperti keadaan berputarnya pada waktu Allah
menciptakan langit dan bumi. Satu tahun adalah dua belas bulan. Empat bulan diantaranya
adalah bulan-bulan suci. Tiga bulan berturut-turut: Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan
Muharram. Bulan Rajab adalah bulan antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban.
Takutlah kepada Allah dalam bersikap kepada kaum wanita, karena kamu telah mengambil
mereka (menjadi isteri) dengan amanah Allah dan kehormatan mereka telah dihalalkan bagi
kamu sekalian dengan nama Allah.
Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isteri kamu dan isteri kamu
mempunyai kewajiban terhadap diri kamu. Kewajiban mereka terhadap kamu adalah mereka
tidak boleh memberi izin masuk orang yang tidak kamu suka ke dalam rumah kamu. Jika
mereka melakukan hal demikian, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak
membahayakan. Sedangkan kewajiban kamu terhadap mereka adalah memberi nafkah, dan
pakaian yang baik kepada mereka.
Wahai manusia sekalian, dengarkanlah dan ta’atlah kamu kepada pemimpin kamu ,
walaupun kamu dipimpin oleh seorang hamba sahaya dari negeri Habsyah yang berhidung
pesek, selama dia tetap menjalankan ajaran kitabullah (Al Quran ) kepada kalian semua.
Lakukanlah sikap yang baik terhadap hamba sahaya. Berikanlah makan kepada mereka
dengan apa yang kamu makan dan berikanlah pakaian kepada mereka dengan pakaian yang
kamu pakai. Jika mereka melakukan sesuatu kesalahan yang tidak dapat kamu ma’afkan,
maka juallah hamba sahaya tersebut dan janganlah kamu menyiksa mereka.
Kalau kamu semua nanti akan ditanya tentang aku, maka apakah yang akan kamu katakan?
Semua yang hadir menjawab: Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan tentang
kerasulanmu, engkau telah menunaikan amanah, dan telah memberikan nasehat. Sambil
menunjuk ke langit, Nabi Muhammad saw kemudian bersabda: ” Ya Allah, saksikanlah
pernyataan mereka ini..Ya Allah, saksikanlah pernyatan mereka ini..Ya Allah, saksikanlah
pernyataan mereka ini..Ya Allah, saksikanlah pernyatan mereka ini.”(HR. Bukhari dan
Muslim)