Anda di halaman 1dari 2

Judul Jurnal: Peran Bheijingan Dalam Pemilihan Kepala Desa

Penulis: Ilham Bin Yasin

1. Jenis penulisan dalam jurnal ni sudah jelas, yaitu menjelaskan peranan sangat penting
yang dimainkan oleh kelompok bheijingan dalam proses pemenangan salah satu kandidat
kepala desa yang secara etika menciderai nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

2. The Problem

1. Susunan kalimat dalam jurnal (Peran Bheijingan Dalam Pemilihan Kepala Desa)
terdapat beberapa kalimat yang sulit dimengerti, dan banyak penempatan bahasa
asing yang seharusnya menggunakan bahasa indonesia.
2. Masalah dalam jurnal ini hanya menggunakan satu sudut pandang, yaitu hanya
melihat sisi negative dari sepak terjang kelompok Bheijingan. Peneliti tidak secara
objektif melakukan observasi dari tokoh (kelompok lain) yang juga ikut serta terlibat
dalam proses kontestasi pemilihan kepala desa. Contoh tokoh masyarakat seperti
Kiyai yang memiliki basis masa yang cukup besar dan sangat dipatuhi oleh
pengikutnya (jamaahnya).
3. Secara metodologi dalam pengumpulan data, tingkat kevalidan data dari jurnal ini
kurang akurat. Hal ini dikarenakan peneliti hanya memperoleh informasi dari si
pelaku (bheijingan) dan tidak melakukan kroscek kembali kepada masyarakat yang
menjadi objek (sasaran) dari sepak terjang kelompok bheijingan tersebut.
4. Peneliti perlu melihat permasalahan ini dari sudut pandang strategi politik.
5. Peneliti seharusnya mempelajari akar dan sejarah kebudayaan bheijingan dalam
kontestasi pemilihan kepala desa. Apakah masyarakat mendukung sikap dan
perlakuan dari kelompok tersebut atau justru sebaliknya menolak dan mengutuk
pengkebirian hak-hak demokrasi masyarakat atas perlakuan yang mereka terima dari
kelompok bheijingan tersebut. Jika dilihat dari pembahasan jurnal (Peran Bheijingan
Dalam Pemilihan Kepala Desa) merupakan hal yang sudah menjadi suatu kebiasaan
lumrah dan dianggap tidak bertentangan dengan nilai dan norma dimasyarakat
walaupun pada dasarnya hal tersebut sangat bertentangan dengan undang-undang
yang berlaku, dimana setiap masyarakat diberikan kebebasan berpendapat dan
memilih pemimpin berdasarkan hati nuraninya masing-masing. Melihat permasalahan
ini penulis berspekulasi bahwa kebudayaan yang terbangun di sana adalah bentuk
musyawarah mufakat kelompok kecil dalam menentukan plihan kepala desanya
dengan menggunakan kelompok bheijingan tersebut menjadi wadah dalam
menyatukan prsepsi dan pilihan dalam pemilihan kepala desa. Sedangkan hari H
pencoblosan di TPS hanya merupakan bagian lanjutan dari teknis untuk memenuhi
syarat sah yang berlaku sesuai undang undang pemilu.
3. The Designe

1. Jenis penelitian dalam jurnal (Peran Bheijingan Dalam Pemilihan Kepala Desa)
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini sudah sesuai dengan
karakteristik permasalahan yang diteliti dilapangan.
2. Empirical problem dalam jurnal ini sangat jelas dan dengan mudah dapat dipahami.
3. Dalam jurnal ini, penulis belum melihat analisis data yang digunakan oleh peneliti
menggunakan model analisis seperti apa.
4. Dalam penulisan jurnal (Peran Bheijingan Dalam Pemilihan Kepala Desa) hanya
mengulas sisi negative saja. Seharusnya penulis mengemukakan sisi yang ideal
seharusnya seperti apa. Agar terlihat jelas tingkat jomplang antara teori dan kenyataan
dilapangan lebih jelas dimata pembaca. Lebih baik lagi apabila peneliti
menambahkan kajian yuridis berupa undang-undang yang menjamin kebebasan
masyarakat dalam menentukan pilihannya.

4. The Interpretation

1. Kesimpulan dan hasil dari penelitian dalam jurnal ini konsisten dan rinci karena peneliti
mampu menggambarkan beberapa kunci dari strategi pemetaan suara dalam kontestasi
pemilihan kepala desa di lokasi penelitian.

Catatan: jurnal ini sudah bagus dan cukup lengkap, penulis memberikan saran agar peneliti
menampilkan permasalahan di lapangan kemudian dibandingkan dengan kondisi ideal yang
seharusnya seperti apa yang diamanatkan oleh undang-undang. agar pembacadengan jelas
bisa melihat permasalahan yang ditampilakan dalam jurnal ini.

Anda mungkin juga menyukai