Nilai Tanah→suatu pengukuran nilai yang didasarkan pada kemampuan tanah secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktifitas dan strategi ekonominya. Harga tanah→penilaian atas tanah yg diukur berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satu satuan luas tertentu pada pasaran lahan Pengembangan lahan→perubahan dari landform (natural/semi natural) menjadi bentuk lain untuk tujuan tertentu seperti - 1939 pertanian atau perumahan. - Sektor memancar dari pusat (CBD) disepanjang 2. Konsep teori pemanfaatan lahan rute transportasi Konsentrik Zone (Burgess,1920) TimeFrame - Pendapatan dan status masyarakat terpecah - Kawasan perumahan mencerminkan pemisahan sosial Asumsi - Permukiman akan berkembang disepanjang jalan - Kota-kota akan berkembang dari pusat (CBD) Kota-kota tumbuh menjadi serangkaian - Daerah berpenghasilan rendah dan industri cincin yg mengarah ke luar dari pusat kota. bersebelahan TimeFrame - Orang kaya memilih tempat terbaik - 1920 Kritik terhadap teori Hoyt - Masyarakat terbiasa dgn - Tua tingkatan/kelas - Sangat umum - Perumahan terpisah menurut - Realitanya, sebagian besar zona mencakup pendapatan lebih dari dua penggunaan lahan - Kurangnya infrastruktur transportasi - Tidak mempertimbangkan dampak skema Asumsi pembaruan kota - Bangunan tua dipusat kota Hoyt VS Burgess - Bangunan baru di pinggir kota Teori Hoyt bisa didapatkan dari data statistik. - Nilai tanah tertinggi di pusat kota Perubahannya selalu menggunakan data - Kelompok berpenghasilan rendah statistik, sehingga kurang terbuka terhadap kekurangan transportasi dan tinggal di kritik yg diterima Burgess. dekat pusat kota Multiple Nuclei Model - Diskriminasi ekonomi dan ras yg kuat - Kota akan berkembang jika transportasi memadai 5 ciri konnsentrik zone - Kawasan pusat bisnis - Transisi dan industri (pendapatan rendah, perumahan tua, ghettos) - Perumahan pendapatan rendah - Perumahan pendapatan menengah - Perumahan pendapatan atas Masalah di Burgess Model - Tua - 1945 - Tidak mempertimbangkan - Seiring dengan pertumbuhan di daerah kepemilikan mobil perkotaan, kota tumbuh dan berkembang di - Lansekap tidak dipertimbangkan pusat pertumbuhan baru - Dampak industri dan transportasi Asumsi terhadap pengunaan lahan tidak - Kota modern, lebih baik dari teori seimbang sebelumnya - Daerah tidak pernah pasti - Dari masing” pusat pertumbuhan akan ada Hoyt Sektor Model pertumbuhan baru lagi - Dari pertumbuhan baru akan Kawasan agropolitan Yaitu kawasan yang bergabung menjadi satu wilayah terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan dengan kota lama pada wilayah perdesaan sebagai sistem Teori produksi pertanian dan pengelolaan - Gabungan dari Burgess dan hoyt sumberdaya alam tertentu yang - Menunjukkan beberapa penggunaan ditunjukkan oleh adanya keterkaitan lahan yg hampir sama, misal kawasan fungsional dan hierarki keruangan satuan industri sistem permukiman dan sistem agribisnis Kritik Kawasan Metropolitan Yaitu kawasan - Tidak cocok untuk semua kota perkotaan inti dengan kawasan perkotaan - Terlalu rumit di sekitarnya yang mempunyai saling Apakah model” tersebut relevan dengan kota keterkaitan fungsional yang dihubungkan saat ini? sistem jaringan prasarana wilayah - Sekarang skema pembaruan perkotaan dan terintegrasi, dengan jumlah penduduk perubahan dalam masyarakat daerah sekurang-kurangnya 1 juta jiwa. perumahan berpenghasilan tinggi sering Kawasan Megapolitan Yaitu kawasan yang ada di dekat CBD terbentuk dari dua atau lebih kawasan - Kota” modern berkembang melampaui metropolitan yang memiliki hubungan model” tersebut – urban sprawl fungsional dan membentuk sebuah sistem 3. Konsep penataan ruang Kawasan Lindung Yaitu wilayah yang Penataan ruang adalah proses perencanaan ditetapkan dengan fungsi utama tata ruang ruang, pemanfaatan ruang, dan melindungi kelestarian lingkungan hidup pengendalian pemanfaatan ruang. yang mencakup sumberdaya alam dan Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang sumberdaya buatan memiliki kegiatan utama bukan pertanian Kawasan Budidaya Yaitu wilayah yang dengan susunan fungsi kawasan sebagai ditetapkan dengan fungsi utama untuk tempat permukiman perkotaan, pemusatan budidaya atas dasar kondisi dan potensi dan distribusi pelayanan jasa sumberdaya alam, sumberdaya manusia, pemerintahan, pelayanan sosial dan dan sumberdaya buatan kegiatan ekonomi. Kawasan Strategis Kabupaten/Kota Yaitu Kawasan Pantai. Pantai adalah bagian dari wilayah yang penataan ruangnya muka bumi dari muka air laut rata” diprioritaskan karena mempunyai terendah sampai air laut rata” tertinggi. pengaruh sangat penting dalam lingkup kawasan kota pantai/tepi laut mempunyai kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, lebih banyak potensi untuk dikembangkan, budaya, dan atau lingkungan. terutama berkaitkan dengan aspek fungsi 4. Jelaskan dan aksesibilitas. Proses Perencanaan suatu pemikiran untuk Kawasan Perdesaan Yaitu wilayah yang mencapai suatu cita-cita dan tujuan di masa mempunyai kegiatan utama pertanian, datang yang lebih baik, dengan termasuk pengelolaan sumberdaya alam mempertimbangkan usaha-usaha dengan susunan fungsi kawasan sebagai pemanfaatan segala sumber daya yang tempat permukiman perdesaan, pelayanan dimiliki secara efektif, efisien dan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan berkelanjutan dengan memperhatikan kegiatan ekonomi kendala maupuan keterbatasan yang ada. Kawasan Pertanian Dalam arti luas (prosedur penyusunan dan penetapan) meliputi kegiatan pertanian (tanaman Pemanfaatan (program dan pembiayaan) pangan, hortikultura, biofarmaka), Untuk menampung kegiatan warga kota perkebunan, kehutanan, perikanan, dan dalam rangka: pemenuhan kebutuhan & peternakan. mendukung fungsi kota Kawasan Pariwisata adalah suatu Untuk pengamanan kawasan-kawasan kawasan yang mempunyai luas tertentu lindung dalam kota & kelestarian yang sengaja dibangun dan disediakan lingkungan untuk kegiatan pariwisata atau jasa wisata. Pengendalian (pengawasan dan penertiban) Kawasan Ekowisata merupakan salah satu pengendalian pemanfaatan ruang kegiatan pariwisata yang berwawasan diselenggarakan melalui kegiatan lingkungan dengan mengutamakan aspek pengawasan dan penertiban terhadap konservasi alam, aspek pemberdayaan pemanfaatan ruang (pasal 17). sosial budaya ekonomi masyarakat lokal Pengawasan adalah usaha untuk menjaga serta aspek pembelajaran dan pendidikan. kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi yang ditetapkan dalam rencana tata kawasan tersebut serta dengan ruang yang meliputi (pasal 18 ayat 1). mengembangkan potensi kearifan Penertiban (pasal 18 ayat 2) yaitu usaha masyarakat setempat dalam mengelola untuk mengambil tindakan terhadap lingkungan alam dan lingkungan buatan. pemanfaatan yang tidak sesuai dengan b. Strategi Pengembangan rencana melalui pemeriksaan dan Beberapa strategi pengembangan yang penyelidikan dapat diterapkan antara lain : 5. Proses penilaian lahan pada saat pengembanagn 1. Pengembangan secara mengelompok lahan→ lahan, penggunaan lahan, karakteristik (clustered), yaitu pengembangan kawasan lahan, kualitas lahan, dan persyaratan pantai yang diarahkan ke pedalaman. penggunaan lahan. Pendekatan yg paling sesuai Melalui strategi ini diharapkan dan sering diterapkan dalam metode penilaian permasalahan yang mungkin dapat timbul yg merupakan pengembangan dari pendekatan karena penggunaan tanah/lahan sekitar pendapatan yaitu metode pengembangan tanah pantai secara ekstensif sepanjang pantai dan metode penyisaan tanah. atau gangguan terhadap kelestarian 6. Konsep Pengembangan Kota Pantai lingkungan hidup dapat dibatasi dan dilokalisasi ke arah pedamanan. 2. Pengembangan secara reklamasi, yaitu pengembangan kawasan pantai yang ditujukan untuk mendapatkan lahan pengembangan baru melalui pengurukan atau pengeringan. Strategi ini dipilih antara lain karena semakin langkanya ketersediaan lahan perkotaan untuk mengakomodir pemenuhan kebutuhan fungsi perkotaan seperti transportasi, drainase, permukiman, fasilitas umum dan lain-lain. 3. Pengembangan secara revitalisasi, yaitu a. Pendekatan pengembangan kawasan pantai melalui Beberapa pendekatan perencanaan dalam cara pemugaran, konservasi (pelestarian) pengembangan kawasan kota pantai, antara lingkungan maupun penataan lingkungan. lain: Pemilihan strategi ini didasarkan pada 1. Pendekatan Komprehensif, merupakan kondisi kawasan dimana terdapat area yang pendekatan perencanaan yang didasarkan kumuh (slum area) atau pada kawasan pada rencana makro suatu kota pantai, yang berpotensi untuk pengembangan sehingga rencana pengembangan ekonomi, sosial atau budaya. permukimannya harus merupakan turunan 7. Perangkat pengaturan unsur pengembangan dari rencana makro kota induknya. lahan 2. Pendekatan Front-Edge, merupakan pengaturan melalui hukum kepemilikan pendekatan perencanaan yang lahan oleh swasta memanfaatkan keberadaan air sebagai bagian depan dari bangunan, orientasi kegiatan penduduk, pintu gerbang kota, dsb. 3. Pendekatan Partisipatorik, merupakan pendekatan perencanaan yang melibatkan/ mengikutsertakan semua pelaku pengaturan sertipikasi tanah pembangunan (pemerintah, swasta dan masyarakat setempat) dalam proses perencanaan kawasan permukiman di kota pantai. 4. Pendekatan Tekno-Ekonomis, merupakan pendekatan perencanaan yang didasarkan pada pertimbangan inovasi teknologi, tetapi masih dalam kelayakan ekonomi. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan 5. Pendekatan Kultural dan Kearifan Masyarakat, merupakan pendekatan perencanaan yang mempertimbangkan sosial-budaya komunitas masyarakat di Transfer of Development Right (TDR) o Beberapa kegiatan kota muncul sebagai akibat potensi perairan yang dapat dimanfaatkan dan di pihak lain beberapa fungsi kota dapat menimbulkan jenis pemanfaatan kawasan perairan dan pantai. o Perkembangan kota sebagai Pengaturan perizinan, meliputi: implikasi berlangsungnya fungsi a. Ijin prinsip; izin usaha/tetap kota dan fungsi perairan, mempunyai beberapa permasalahan. Permasalahan b. Izin lokasi tersebut dapat menimbulkan jenis pemanfaatan kawasan perairan. b. Flora dan Fauna Jenis vegetasi spesifik seperti tanaman bakau dapat berfungsi untuk c. Planning permit mencegah abrasi, serta menjadi pemandangan alami. Cocok bagi pengembangan perikanan darat (tambak) dan perikanan laut. d. Izin gangguan (Hinder Ordonantie) c. Ekonomi Sosial Budaya Secara ekonomi, mempunyai potensi perkembangan kegiatan-kegiatan perkotaan seperti pusat industri e. IMB perikanan, pusat kegiatan yang berkaitan dengan pelabuhan, pergudangan, pusat distribusi, komersial, perumahan, dsb; sehingga f. Izin Penghunian Bangunan (IPB) pada umumnya mempunyai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari kota/kawasan lainnya. Memiliki potensi budaya seperti 8. Pemecahan masalah pengembangan lahan kota budaya masyarakat nelayan yang unik pantai atau campuran dari berbagai jenis a. Permasalahan Fisik Lingkungan - Merupakan dataran subur dan budaya-lokal dan asing yang memberi sebagian besar memiliki sumber daya watak/karakter, sehingga dapat mineral. dikembangkan sebagai potensi wisata. - Muka air tanah tinggi sehingga Peninggalan sejarah seperti Museum memiliki cukup banyak ketersediaan Bahari, dapat dijadikan obyek wisata air. potensial, dengan mempertimbangkan - Keunggulan lokasi kawasan yang mempunyai akses langsung ke air pelestarian cagar budaya (UU No. mengakibatkan percepatan 5/1992 tentang Benda Cagar Budaya). pengembangan kawasan. Hal ini d. Perumahan dan Pemukiman menjadikan kota pantai sering menjadi Merupakan salah satu alternatif pusat pertumbuhan bagi wilayah yang pemecahan masalah penyediaan lebih luas (hinterland). perumahan sebagai akibat - Tiga hal pokok yang harus kekurangan/kesulitan lahan baru diperhatikan dalam meninjau (semakin mahal, dan terbatas). pemanfaatan badan perairan terhadap Adanya perumahan di pinggiran air perkembangan kota, yaitu : dan/atau di atas air merupakan potensi o Sifat fisik kawasan perairan wisata yang perlu dikembangkan, menentukan adanya kesempatan seperti permukiman yang terdapat di untuk pengembangan kegiatan Brunei Darussalam. fungsional tertentu yang e. Sarana dan Prasarana Lingkungan mempengaruhi jenis kegiatan Sebagai tempat bertemunya darat kota. dengan air, kawasan perkotaan pantai dapat diakses dari daratan maupun dari c. Orientasi masa depan perairan, dan oleh karenanya sangat potensial, bila dipandang dari sudut transportasi dengan adanya pelabuhan atau dermaga. Keberadaan pasar terapung sebagai penunjang ekonomi kota dan potensi wisata. d. Perlu memilih dan menentukan f. Pengelolaan Kawasan Otorisasi khusus seperti Kawasan Berikat dapat membuka peluang industri g. Status hukum/legalitas kawasan Pengakuan terhadap lokasi tersebut akan mempermudah usaha penataan dan perbaikan lingkungan serta menjadikannya bagian integral rencana e. Perlu pengalokasian sumber daya pengembangan tata ruang kota. Memungkinkan sarana hunian (rumah) dijadikan jaminan kredit bank. 9. Kendala Pengembangan Kawasan Pedesaan terbatasnya akses dan ketersediaan prasarana dan sarana; kurangnya pemanfaatan teknologi akibat f. Berorientasi pada tindakan dan rendahnya tingkat pengetahuan dan kepentingan kolektif keterampilan; semakin terbatasnya sumberdaya lahan terutama akibat meningkatnya alih fungsi lahan pertanian produktif khususnya di Pulau Jawa; menurunnya ketersediaan SDA dan kualitas lingkungan hidup akibat g. Proses yang terus menerus pemanfaatan yang berlebihan dan tak terkendali; terbatasnya lapangan kerja alternatif dalam sektor pertanian; lemahnya keterkaitan kawasan perdesaan dengan kawasan perkotaan untuk menunjang sistem jaringan agribisnis; dan 11. Isu-isu pengembangan lahan belum efektifnya penyelenggaraan a. Mengacu pada suatu peraturan daerah pemerintahan desa baik dalam Ada pelapisan peraturan pemerintah yang menyalurkan aspirasi masyarakat maupun kompleks yang dapat berdampak pada dalam memfasilitasi partisipasi sebidang tanah. masyarakat. Ini mungkin termasuk otoritas federal, 10. Teknik Penerapan Pengembangan Lahan seperti US Army Corps of Engineers atau a. Proses Perencanaan Pengembangan Lahan EPA; otoritas negara, seperti departemen jalan raya; dan otoritas lokal, seperti kota atau kabupaten. b. Selalu mengutamakan kebutuhan lingkungan - Clean air (udara bersih Clean Air Act dirancang untuk b. Orientasi pada perubahan sebagai alat melindungi kesehatan masyarakat dan mencapai tujuan kesejahteraan publik dengan menetapkan National Ambient Air Quality Standards (NAAQS) dan mengatur emisi polutan udara berbahaya. a. Menetapkan standar kualitas udara sekitar b. Membutuhkan State b. Membutuhkan FEMA untuk Implementation Plans (SIP) mengembangkan peta dataran c. Peningkatan pengawasan emisi banjir berbasis risiko kendaraan c. Membutuhkan peraturan lokal d. Meningkatkan fokus pada pola tentang pengembangan di dataran penggunaan lahan. banjir dengan imbalan - Clean water (Air Bersih) ketersediaan asuransi banjir Clean Water Act (CWA) adalah d. Mandat pembelian asuransi banjir landasan perlindungan kualitas air untuk properti di Daerah Bahaya permukaan di Amerika Serikat. Banjir Khusus (Undang-undang ini tidak menangani - Historic Preservation langsung air tanah atau masalah National Historic Preservation Act kuantitas air.) (NHPA) disahkan untuk melestarikan a. Melarang pembuangan polusi situs bersejarah dan arkeologi. b. Menetapkan standar kualitas air Undang-undang tersebut membuat c. Membutuhkan izin untuk mengisi Daftar Tempat Bersejarah Nasional, air hujan dan lahan basah daftar Landmark Bersejarah Nasional - Pemeliharaan spesies dan Kantor Pelestarian Sejarah Tujuan dari Endangered Species Act Negara. (ESA) adalah untuk melindungi dan a. Membuat Daftar Tempat memulihkan tanaman dan hewan yang Bersejarah Nasional, Tempat terancam punah dan habitat di mana Bersejarah Nasional dan Kantor mereka ditemukan. Pelestarian Sejarah Negara a. Identifikasi spesies yang terancam b. Kemitraan dengan negara untuk punah melestarikan sumber daya b. Menentukan "habitat kritis" bersejarah c. Melarang “mengambil” dan c. Harus menilai dampak dari membahayakan spesies dan tindakan pada situs mana pun habitatnya yang terdaftar pada, atau d. Membutuhkan izin untuk memenuhi syarat untuk didaftar, perubahan habitat pada Daftar Tempat Bersejarah - Waste Disposal Laws (Polusi) Nasional a. The Comprehensive d. Mungkin memerlukan desain Environmental Response, ulang, mitigasi, atau tindakan lain Compensation, and Liability Act untuk mengurangi atau (CERCLA) menyediakan menghilangkan dampak "Superfund" federal untuk - Emerging Federal Level Issues membersihkan lokasi limbah Sementara sebagian besar peraturan berbahaya yang tidak terkendali pertanahan federal telah ada di buku atau terbengkalai serta selama beberapa dekade, baru-baru kecelakaan, tumpahan, dan ini, ada minat yang meningkat untuk pelepasan darurat lainnya dari mengambil sejumlah langkah yang polutan dan kontaminan ke dalam juga akan berdampak pada bagaimana lingkungan. dan di mana pengembangan lahan b. Resource Conservation and dapat terjadi. Recovery Act (RCRA) Mengatur a. Meningkatkan Kebijakan dan pengangkutan / pembuangan Efisiensi Energi limbah berbahaya dan Mandat b. Mempromosikan Pembangunan yang menyatakan membuat dan Hijau dan Bangunan Hijau menerapkan rencana pengelolaan c. Mengatasi Perubahan Iklim / limbah padat untuk limbah tidak Meningkatkan Keberlanjutan dan berbahaya Ketahanan c. EPA’s Brownfields Program - State Level Issues Mendorong penggunaan kembali a. Rencana tata guna lahan negara properti yang terkontaminasi jarang - Flood Disaster Protection b. Pemerintah daerah jarang a. Membuat program asuransi banjir c. Mandat negara untuk rencana nasional lokal memang ada d. "Solusi" perumahan yang terjangkau e. Izin lingkungan juga Keberlanjutan. Kebutuhan akan f. Biaya dampak dan kekuatan pariwisata yang sadar lingkungan, hijau perpajakan dan berkelanjutan, serta mendukung - Local Level Issues keseimbangan antara perkembangan a. Otoritas perencanaan lokal ekonomi dan sosial akan meningkat. didelegasikan oleh negara, dan Standar. Kualitas produk dan jasa berbeda: pariwisata, serta keahlian khusus sektor o Aturan "Dillon" versus pariwisata menjadi kebutuhan. Aturan Rumah Musim. Fluktuasi kunjungan o Bawah ke atas vs. atas ke wisatawan ditentukan oleh kondisi bawah sosial, ekonomi dan lingkungan. b. Banyak masalah dan pemain Diversifikasi. Kebutuhan akan o Beberapa departemen / diversifikasi produk pariwisata untuk lembaga memenuhi kebutuhan khusus, antara o Sedikit koordinasi / lain: healthy and wellness tourism, komunikasi MICE industry, wisata kapal pesiar dan c. Banyak peluang untuk partisipasi kapal layar, senior tourism, dll. publik c. 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional 12. Strategi Pengembangan Pariwisata 10 Destinasi Wisata Prioritas: Danau Toba, a. Statistik potensi pariwisata indonesia Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Lebih dari 300 suku bangsa dan 742 Kepulauan Seribu dan Kawasan Kota Tua, bahasa. Borobudur dan sekitarnya, Bromo-Tengger- Lebih dari 17.100 pulau. 6.000 Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, diantaranya belum dihuni. Wakatobi, dan Morotai 8 Situs Warisan Dunia berada di d. Dukungan pemerintah dalam Indonesia. pengembangan pariwisata (Di Kabupaten 16% reptil dan amfibi Lebak) 35 primata (25% endemik) - Dekonsentrasi untuk Provinsi Banten 17% burung (26% endemik) tahun 2018 melalui Kementerian 121 kupu-kupu (44% endemik) Pariwisata sebesar 12% mamalia (36% endemik) Rp2.369.665.000,00 dengan rincian Hutan hujan tropis terbesar output kegiatan (sesuai Kepmenpar 51 taman nasional Nomor: KM.101/KU.101/MP/2017) Top 3 mega biodiversitas setelah Brazil sbb.: & Zaire 59% tanah Indonesia adalah Layanan Perencanaan sebesar hutan tropis, setara dengan 10% dari Rp85.465.000,00 total hutan dunia. Event Pariwisata Daerah dan b. Tantangan Pariwisata Promosi Pariwisata Mancanegara sebesar Rp850.000.000,00 Sumber daya. Indonesia diberkahi Misi Penjualan MICE dan Minat dengan keragaman alam dan budaya Khusus di Australia sebesar untuk dapat menjadi one-stop-service- Rp150.000.000,00 destination yang mampu menyediakan berbagai pilihan wisata di dunia. Sertifikasi SDM Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat Pola berwisata. Jenis-jenis perjalanan Pariwisata sebesar pariwisata adalah untuk liburan, bisnis, Rp1.284.200.000,00 pendidikan, dan MICE. Selain itu - DAK Reguler Fisik Pariwisata Tahun kecenderungan wisatawan nusantara 2018 sebesar Rp1.966.814.000,00 adalah mengunjungi sanak saudara. untuk DTW di Kecamatan Bayah, Teknologi memungkinkan orang untuk dengan rincian menu kegiatan sbb.: traveling lebih jauh dengan lebih cepat. Pembangunan tempat ibadah Tingkat pendapatan. Seiring dengan sebesar Rp659.814.000,00 meningkatnya pendapatan, pariwisata Pembuatan jalur pejalan bukan lagi tersier, namun menjadi kaki/jalan setapak/jalan dalam kebutuhan hidup pokok bagi manusia. kawasan, broadwalk, pedestarian, Sumber Daya Manusia. Pembangunan dan tempat parkir sebesar pariwisata adalah pembangunan Rp1.307.000.000,00 manusia. Pariwisata diharapkan - DAK Fisik Pariwisata Tahun 2019 memperluas peluang ekonomi dan untuk 10 destinasi pariwisata prioritas meningkatkan kualitas hidup. direncanakan akan difokuskan melalui DAK Penugasan, dengan menu Pengembangan Desa Wisata kegiatan sbb.: Hijau) Pembangunan Fasilitas 13. Aplikasi perhitungan dan proses pengembangan Pendukung Kawasan lahan Pondok/Rumah Wisata: Toilet komunal, Sumber Air Bersih komunal, Tempat Ibadah, Penataan Lansekap, Jalan Internal, Tempat Parkir Pembangunan Kawasan Dermaga Wisata: 14. Potensi pengembangan kawasan pedesaan Titik Labuh/Singgah Kapal a. Landasan Hukum Yacht, Boardwalk, Sumber Pasal 83 ayat (2) UU No. 6 tahun 2014 Air Bersih, Toilet, Papan Pusat Informasi Wisata, ....Pembangunan Kawasan Perdesaan Tempat Parkir, Jalan Internal, dilaksanakan dalam upaya Kios Cinderamata/kuliner mempercepat dan meningkatkan Pembangunan Rest Area: kualitas pelayanan, pembangunan, dan Sumber Air Bersih, Toilet, pemberdayaan masyarakat Desa di Tempat Parkir, Alat Kawasan Perdesaan melalui Komunikasi Darurat, Tempat Ibadah, Penataan Lansekap, pendekatan pembangunan partisipatif Jalan Internal, Kios Kuliner Pasal 83 ayat (1) UU No. 6 tahun 2014 dan cinderamata : ...perpaduan pembangunan antar Pembangunan Track Wisata desa... Alam: - Mengutamakan Nilai Kerjasama Jalan Setapak dan/atau Jalur bukan Persaingan---Penguatan Sepeda, Papan Petunjuk, Sosial---Posisi Tawar Masyarakat Toilet, Hiker’s Shelter/Hut, Sumber Air Bersih (Politik Lokal) e. Model pengembangan desa wisata - Memperhatikan Skala Ekonomi-- - Perencanaan - berorientasi Ekonomi Lokal a) Tata Kelola/Kelembagaan - Mempertimbangkan Kesatuan (Peraturan Desa, pembentukan Ekosistem---memperhatikan forum, penguatan koperasi dan keberlanjutan sumberdaya alam BUMDes) - Implementasi dan lingkungan a) Pengembangan Produk (Produk b. Lokomotif bangunan desa dan daerah Wisata, Produk UMKM, Keterkaitan dengan industri) b) Peningkatan kapasitas/pelatihan dan coaching (Tourism Information(ITC), homestay, kuliner, pengembangan website dan penulisan untuk publikasi melalui website, pengolahan limbah, tour guide, pengelolaan bisnis c) Promosi dan Pemasaran (Kerjasama dengan Biro Perjalanan Wisata, pelatihan pemasaran secara online) d) Investasi dan Pembiayaan (Tanggung Jawab sosial perusahaan, PPP, Program Kementerian) c. Pengembangan Pedesaan Berbasis Bisnis - Monitoring da Evaluasi Rakyat Standar/Pedoman (Adopsi kriteria global untuk Pariwisata Berkelanjutan, Panduan 15. Konsep Pengembangan Lahan a. Interaksi d. Historic Mill Site