PENDAHULUAN
1. Kapsul lensa
Kapsul lensa merupakan lamina basal dengan ketebalan sekitar 10-20
mikrometer. Kapsul lensa tersusun dari kolagen tipe-IV dan
glikoprotein yang menutupi seluruh permukaan lensa. Kapsul berfungsi
untuk mempertahankan bentuk lensa saat akomodasi.
2. Epitel subkapsul
Epitel subkapsul terdapat pada bagian depan dan samping lensa dan
tersusun atas selapis sel kuboid yang saling berhubungan melalui gap
junction.
2. Akomodasi
Akomodasi merupakan kemampuan mata untuk menyesuaikan
fokus cahaya tepat di bagian retina yang sensitif sehingga objek yang
dekat maupun objek yang jauh dapat terlihat sama jelas. Dibutuhkan
penyesuaian bola mata untuk mencapai proses akomodasi yaitu dengan
cara mengubah kecembungan atau konveksitas lensa. Menurut teori
Young- Helmholtz, lensa akan menjadi datar karena ligamentum
suspensorium terbentang dari kapsula lentis dan melekat di prosesus
siliaris ketika kita melihat objek yang jauh dan ketika melihat objek
dekat lensa akan menjadi cembung (kurvatura anterior meningkat)
karena kontraksi dari muskulus siliaris dan ligamentum suspensorium
mengendur. Selain konveksitas lensa, penyesuaian pada bola mata juga
terjadi pada konvergensi bola mata akibat kontraksi muskulus rektus
medial dan konstriksi pupil akibat kontraksi muskulus konstriktor
pupilae. 4
PATOFISIOLOGI KATARAK
Terdapat 2 teori yang dapat menyebabkan terjadinya katarak yaitu:
1. Teori hidrasi
Teori ini terjadi karena gagalnya mekanisme pompa aktif pada epitel lensa
sehingga menyebabkan air sulit dikeluarkan dari lensa sehingga tekanan osmotik
bertambah dan lensa mengeruh.
2. Teori sklerosis
Teori ini lebih banyak terjadi pada pasien usia lanjut dimana serabut
kolagen semakin bertambah dan memadat terutama di bagian tengah lensa
sehingga terjadi sklerosis nukleus lensa. 10
KATARAK JUVENIL
Katarak juvenil adalah jenis katarak yang terjadi pada anak usia antara 1-
40 tahun. Sama seperti katarak kongenital, katarak jenis ini juga jarang dijumpai
dan penanganannya sama seperti katarak yang lain. 6
KATARAK SENILIS
Katarak senilis atau biasa disebut age-related cataract merupakan katarak
yang berhubungan dengan penambahan usia dan merupakan katarak yang paling
sering dijumpai (90%). Setelah usia 70 tahun, lebih dari 90% individu mengalami
katarak tipe ini. Umumnya bersifat bilateral namun selalu salah satu mata terkena
lebih awal dari yang lain. 6
2. Intumesen
Kekeruhan ditandai dengan pembengkakan lensa akibat
penyerapan air ke dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung dan iris
terdorong ke depan. Hal ini membuat bilik mata depan terlihat lebih
dangkal.7,9
3. Imatur
Kekeruhan belum mengenai seluruh bagian lensa tetapi volume
lensa dapat bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik dan bahan
lensa yang degeneratif sehingga dapat menimbulkan glaukoma sekunder
sebagai penyulitnya.9
4. Matur
Kekeruhan sudah mengenai seluruh bagian lensa yang dapat
dikarenakan oleh deposisi ion Ca. Dapat menyebabkan kalsifikasi lensa
jika terus berlanjut.9
5. Hipermatur
Pada stadium ini, protein di bagian korteks sudah mencair dan
mengalami kebocoran sehingga keluar melalui kapsul dan menyebabkan
lensa mengerut.9
DIAGNOSIS KATARAK
Diagnosa katarak senilis dapat dibuat dari hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium preoperasi dilakukan untuk
mendeteksi adanya penyakit-penyakit yang menyertai, seperti diabetes melitus,
hipertensi, dan kelainan jantung.
Saat anamnesa, perlu digali adanya gejala yang sesuai dengan katarak
seperti pandangan kabur, berkabut, atau pandangan ganda, silau dan terdapat
lingkaran saat melihat cahaya, persepsi warna terganggu, dan lain-lain. Selain itu
ditanyakan juga riwayat kebiasaan seperti merokok, ataupun riwayat penyakit
seperti diabetes melitus.
Pada pasien katarak sebaiknya juga dilakukan pemeriksaan visus untuk
mengetahui ketajaman pengelihatan pasien. Visus pasien dengan katarak
subcapsuler posterior dapat membaik dengan dilatasi pupil. Perlu dilakukan juga
pemeriksaan menggunakan slit lamp untuk melihat opasitas atau kekeruhan lensa
dan juga melihat struktur lain seperti konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan.
Pemeriksaan lain untuk menentukan stadium katarak senilis yaitu
pemeriksaan Shadow test dengan cara menyinarkan pen light pada pupil dengan
membentuk sudut sekitar 45 derajat dengan dataran iris dan dilihat bayangan iris
pada lensa keruh. Pada katarak matur, bayangan iris sudah tidak terbentuk lagi,
sedangkan pada katarak imatur, bayangan iris masih tampak. Selain itu,
pemeriksaan oftalmoskopi direk dan indirek dalam evaluasi dari intergritas bagian
belakang harus dinilai.
3. Phacoemulsification
Phacoemulsifikasi atau disebut juga PHACO adalah teknik untuk
membongkar dan memindahkan kristal lensa. Teknik ini merupakan salah satu
teknik ECCE yang paling sering digunakan. Pada teknik ini, diperlukan irisan
sangat kecil (sekitar 2-3 mm) di kornea. Getaran ultrasonik diperlukan untuk
menghancurkan katarak lalu mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang
telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa introkular yang dapat dilipat
dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena insisi kecil maka tidak perlu jahitan,
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata 12
Rumah Sakit Sumber Waras
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 1 Juni 2019 – 4 Agustus 2019
akan pulih dengan sendirinya sehingga pasien dapat cepat kembali melakukan
aktivitas sehari-hari. Prosedur dapat dlihat di gambar 7. 6
JENIS-JENIS IOL
PROGNOSIS KATARAK
Prognosis penglihatan untuk pasien anak yang memerlukan operasi
katarak tidak sebaik prognosis penglihatan untuk pasien senilis. Ambliopia dan
anomali saraf optik atau retina dapat memperburuk prognosis. Namun prognosis
akan membaik dengan pembedahan.6
2. Mescher AL. Editor. Junqueira’s basic histology text & atlas. 13th Ed.
New York: McGraw-Hill; 2013
3. Gartner LP, Hiatt JL. Buku Ajar Berwarna Histologi. 3th ed. Singapore:
Elsevier; 2014
5. Sitorus RS, dkk. Buku Ajar Oftalmologi. 1st ed. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI; 2017