ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA KEDUDUKAN DAN WAKTU
PASAL 1
1. Organisasi ini Bernama Gabungan Kelompok Tani Sri Asih disingkat Gapoktan Sri Asih.
2. Organisasi ini berkedudukan di Desa/kota Kecamatan negara Indonesia.
3. Organisasi ini di bentuk pada hari rabu tanggal 17 Maret 2004 di Desa Tegalwaru
Kecamatan Cilamaya.
BAB II
AZAS,TUJUAN, DAN SIFAT
PASAL 2
Pasal 3
2. Organisasi berperan :
4. Untuk mencapai tujuannya, maka Gapoktan Sri Asih menyelenggarakan usaha sebagai
berikut :
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4
ANGGOTA BIASA
Pasal 5
1. Keanggotaan mulai berlaku setelah tercatat dalam buku daftar anggota.
2. Keanggotaan melekat pada anggota dan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang
lain dengan dalih apapun.
3. Anggota yang melanggar ketentuan AD/ART,peraturan-peraturan khusus serta
keputusan musyawarah menurut tingkatannya dapat di berhentikan atas persetujuan
musyawarah di tingkatannya.
Pasal 6
1. Mengundurkan diri.
2. Meninggal dunia.
3. Diberhentikan dari keanggotaannya sesuai dengan ketentuan pada pasal 5 Ayat 3.
Pasal 7
Pasal 8
a. Pengurus di pilih dari Pengurus menurut tingkatannya dan atau pengurus setingkat
dibawahnya baik yang sedang aktif maupun yang sudah pernah.
b. Memiliki kemampuan mengelola Organisasi.
c. Bersedia di calonkan dan dipilih menjadi pengurus pengurus.
Pasal 9
Pasal 10
Pengurus berkewajiban :
1. Memimpin Organisasi melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama
organisasi.
2. Menyelenggarakan Musyawarah pengurus dan anggota serta
mempertanggungjawabkan kepada rapat anggota pelaksanaan tugas pengurus.
3. Menyelenggaran administrasi organisasi.
4. Menyusun, mengajukan dan melaksanakan rencana kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja organisasi.
5. Menyelengarakan pembukuan organisasi.
6. Memberikan penyuluhan-penyuluhan serta pelayan kepada anggota tentang isi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ( AD-ART ).
7. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah hal-hal yang menyebabkan
timbulnya kesalahpahaman.
BAB VI
PENGAWAS
Pasal 12
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam musyawarah menurut tingkatannya.
2. Pengawas bertanggung jawab kepada musyawarah anggota.
3. Yang dapat dipilih menjadi pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Mempunyai sikap dan perilaku yang baik,di dalam maupun diluar organisasi.
b. Mempunyai wawasan yang luas,pengetahuan serta ketrampilan yang baik terutama di
bidang pengawasan.
Pasal 14
2. Terhadap pihak ketiga maka mereka yang melakukan pengawasan dan atau
pemeriksaan atas organisasi dan Juga Dewan pengawas di haruskan merahasiakan
segala sesuatu tentang keadaan organisasi yang di dapatkannya dalam melakukan
tugasnya.
BAB VII
DEWAN PENASEHAT
Pasal 15
BAB VIII
MUSYAWARAH-MUSYAWARAH
Pasal 16
Pasal 17
1. Musyawarah sah jika di hadiri lebih dari setengah jumlah yang berhak mengikuti
musyawarah tersebut .
2. Jika tidak memenuhi jumlah anggota yang dimaksudkan dalam ayat 1 pasal 17
musyawarah di tunda selambatnya 1 X 24 Jam, setelah rapat di tunda dan ternyata
tidak mencapai jumlah peserta seperti pada ayat 1 maka rapat anggota tetap di
laksanakan.
BAB IX
SANKSI
Pasal 18
a. Peringatan,
b. Pemberhentian tidak dengan hormat.
c. Diberhentikan dengan hormat dari keanggotaan organisasi.
d. Diajukan ke pengadilan apabila tidak bisa diselesaikan secara
internal sesuai AD/ART.
e. Skorsing
BAB X
PEMBUKUAN ORGANISASI
Pasal 19
1. Tahun buku Gapoktan ini adalah tahun fiskal yaitu tanggal 1 januari s/d 31desember.
2. Setiap transaksi keuangan di catat dalam pembukuan.
BAB XI
MODAL ORGANISASI
Pasal 20
Pasal 21
1. Biaya pertemuan/musyawah.
2. Biaya Administrasi organisasi.
3. Biaya untuk kegiatan usaha dengan persetujuan dari anggota.
4. Biaya Transportasi pengurus untuk mengikuti musyawarah dan atau kegiatan untuk
dan atas nama organisasi.
5. Pengunaan uang kas organisasi harus efisien dan efektif,kemudian di Bukukan
sebagaimana tercantum dalam pasal 13 serta dilaporkan secara berkala.
BAB XII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 22
Pasal 23
1. Perubahan anggaran dasar dapat diadakan bila disetujui oleh musyawarah Inti.
2. Perubahan yang akan di ajukan harus disampaikan kepada anggota selambat-
lambatnya 7 hari sebelum musyawarah dilaksanakan.
BAB XIV
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 24
BAB XV
PENUTUP
Pasal 25
Anggaran Dasar ini disetujui dan di sahkan oleh musyawarah Inti pada tanggal 17 Maret
2004 dan di tanda tangani oleh kami pengurus Asosiasi Petani Pengusaha Indonesia
yang diberi mandat oleh anggota.
PENGURUS
PASAL 1
1. Organisasi ini adalah Gabungan Kelompok Tani di singkat Gapoktan Sri Asih.
2. Gapoktan Sri Asih ini berkedudukan di Desa/Kota kecamatan diwilayah negara
Republik Indonesia.
3. Gapoktan Sri Asih ini di bentuk pada tanggal 17 Maret 2004 bertempat di Aula Desa
Tegalwaru kecamatan Cilamaya Wetan.
BAB II
AZAS,TUJUAN, DAN PRINSIP
PASAL 2
3. Dalam menjalankan organisasi dan usaha ini Gapoktan Sri Asih menganut prinsip :
BAB III
USAHA
Pasal 3
Untuk mencapai tujuan diatas Gapoktan Sri Asih menyelenggarakan yaitu mengelola
usaha yang dimiliki oleh anggota serta mengadakan kerja sama teknologi , kerja sama
dengan pihak ketiga untuk kebutuhan anggota Gapoktan Sri Asih
BAB IV
FUNGSI PERAN DAN USAHA
Pasal 4
1. Gapoktan Sri Asih berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
4. Untuk mencapai tujuannya maka Gapoktan Sri Asih menyelenggarakan usaha sebagai
berikut :
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 5
Yang dapat diterima menjadi anggota adalah individu / Kelompok Tani dari Desa
Tegalwaru ataupun dari luar Desa Tegalwaru yang secara suka rela mendaptarkan diri
untuk menjadi anggota, UP FMA di masing-masing kelompok tani, Pengurus UP FMA,
dan petani yang mempunyai kepedulian akan petani dan masyarakat desa dan telah
berhasil dalam mengembangkan usaha tani yang di kelola.
Pasal 6
1. Keanggotan Gapoktan Sri Asih mulai berlaku setelah tercatat dalam buku daftar anggota
.
2. Keanggotaan melekat pada orang per orang dan tidak dapat di pindah tangankan
kepada siapapun dengan alasan apapun.
3. Anggota yang melanggar AD-ART,Peraturan khusus dan keputusan musyawarah dapat
di berhentikan dengan persetujuan musyawarah.
Pasal 7
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Diberhentikan keanggotaannya sesuai BAB V pasal 6 ayat 3.
Pasal 8
BAB VI
PENGURUS
Pasal 9
1. Pengurus Gapoktan Sri Asih dipilih dari dan oleh musyawarah menurut tingkatannya.
2. Ketua Gapoktan Sri Asih dipilih dari anggota .
3. Yang dapat dipilih sebagai pengurus Gapoktan Sri Asih yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Memiliki kemampuan mengelola organisasi bersedia dicalonkan dan di pilih
menjadi pengurus Gapoktan Sri Asih
b. Telah menjadi anggota aktif minimal 5 Tahun.
Pasal 10
Pengurus Gapoktan Sri Asih terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang yang terdiri dari
Ketua, Sekretaris, Bendahara
Pasal 12
Pengurus berkewajiban :
a. Memimpin Gapoktan Sri Asih melakukan segala perbuatan hukum untuk dan
atas nama Gapoktan Sri Asih
b. Menyelenggarakan musyawarah pengurus dan musyawarah anggota serta
mempertanggungjawabkan kepada musyawarah anggota pelaksanaan tugas
pengurus.
c. Menyelenggarakan administrasi organisasi.
d. Menyusun, mengajukan dan melaksnakan rencana kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja Gapoktan Sri Asih
e. Menyelenggarakan pembukuan Gapoktan Sri Asih
f. Memberikan penyuluhan-penyuluhan serta pelayanan kepada anggota tentang
isi anggaran dasaar dan anggaran rumah tangga.
g. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah hal-hal yang menyebabkan
timbulnya kesalahpahaman
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 13
1. Struktur organisasi
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Devisi-devisi
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Unit Pelayanan
4. struktur organisasi di tiap tingkatannya disesuaikan dengan
kebutuhan.
5. Dalam melaksanakan kebijakan organisasi secara operasioanal
kepengurusan menurut tingkatannya dapat berhubungan dengan
instansi pemerintah, swasta,organisasi sosial,perguruan tinggi.
BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 14
a. Mempunyai sifat dan perilaku yang baik,di dalam maupun diluar Gapoktan Sri Asih.
Pasal 15
Pasal 16
1. Bila pengelolaan Gapoktan Sri Asih dilakukan secara profesional dengan mengangkat
direksi/manager maka unsur pengawas dapat ditiadakan atau diadakan sewaktu-
waktu sesuai dengan kebutuhan melalui musyawarah dengan demikian fungsi
pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab Pengurus.
2. Terhadap pihak ketiga maka mereka yang melakukan pengawasan dan atau
pemeriksaan atas Gapoktan Sri Asih dan juga Dewan Penasehat di haruskan
merahasiakan segala sesuatu tentang keadaan Gapoktan Sri Asih yang di dapatnya
dalam melakukan tugasnya.
BAB IX
DEWAN PENASEHAT.
Pasal 17.
1. Untuk kepentingan Gapoktan Sri Asih musyawarah Anggota dapat mengangkat Dewan
Penasehat.
2. Musyawarah anggota dapat mengangkat orang bukan anggota yang mempunyai
keahlian khusus sesuai dengan kebutuhan Gapoktan Sri Asih untuk menjadi Dewan
Penasehat.
3. Anggota Dewan Penasehat tidak menerima Gaji akan tetapi dapat diberikan uang jasa
atau honorarium sesuai keputusan musyawarah.
4. Anggota Dewan Penasehat tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah anggota
maupun musyawarah pengurus.
5. Dewan Penasehat dapat memberikan saran atau pendapat kepada pengurus untuk
kemajuan Gapoktan Sri Asih di minta maupun tidak di minta.
BAB XI
MUSYAWARAH-MUSYAWARAH.
Pasal 18
1. Musyawarah Inti
a. Musyawarah Inti sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi diadakan sekali
dalam 5(lima) tahun.
b. Memilih dan Menetapkan dewan Pengurus.
c. Menetapkan dan atau merubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
d. Menetapkan program umum organisasi.
e. Menilai pertanggungjawaban pengurus pusat.
f. Memilih dan menetapkan Dewan Penasehat.
g. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
3. Musyawarah Kerja
Musyawarah Kerja sebagai wadah untuk merumuskankebijakan organisasi 5 tahun
sekali
4. Musyawarah Pleno
Sebagai wadah dalam mengambil keputusan pengurus inti diadakan sedikitnya 1 (satu)
tahun sekali.
BAB XII
ATRIBUT
PASAL 19
1. Cap. ( Contoh )
2. Papan nama Sekretariat
BAB XI
SANKSI
Pasal 19
Apabila anggota dan pengurus melanggar ketentuan AD-ART dan peraturan lainnya
yang berlaku dapat di berikan sanksi oleh musyawarah anggota berupa :
a. Peringatan
b. Pemberhentian bukan atas kemauan sendiri
c. Di pecat dari jabatan
d. Diajukan ke pihak yang berwenang
BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN
Pasal 20
1. Perubahan anggaran dasar dapat dilakukan bila di usulkan oleh 50 % di tambah satu
anggota Gapoktan.
2. Perubahan anggaran dasar dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip dan aturan yang ada.
BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS.
Pasal 21
1. Musyawarah Inti menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus yang
menurut peraturan pelaksanaan dari pada ketentuan Anggaran Dasar.
2. Penetapan atau perubahan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus di
laksanakan pada musyawarah Inti
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 22
Anggaran Rumah Tangga ini telah di setujui dan di sahkan oleh musyawarah anggota
tanggal 17 Maret 2004 dan ditanda tangani oleh kami pengurus yang diberikan mandat
oleh musyawarah anggota .
PENGURUS