Anda di halaman 1dari 19

AD/ART Gapoktan Sri Asih

ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA KEDUDUKAN DAN WAKTU

PASAL 1

1. Organisasi ini Bernama Gabungan Kelompok Tani Sri Asih disingkat Gapoktan Sri Asih.
2. Organisasi ini berkedudukan di Desa/kota Kecamatan negara Indonesia.
3. Organisasi ini di bentuk pada hari rabu tanggal 17 Maret 2004 di Desa Tegalwaru
Kecamatan Cilamaya.

BAB II
AZAS,TUJUAN, DAN SIFAT

PASAL 2

1. Organisasi ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang dasar 45 serta kekeluargaan


dan gotong royong
2. Organisasi ini bertujuan :

a. Meningkatkat kerja sama serta berorientasi keseimbangan tujuan individu,organisasi,


ekonomi,dan sosial.
b. Meningkatkan produksi usaha tani yang digeluti oleh para anggota dengan menerapkan
manajemen dan teknologi secara tepat.
c. Meningkatkan teknologi dan pemanfaatan informasi serta kerja sama yang di
cerminkan oleh tingkat produktifitas usaha para anggota.

3. Organisasi ini mempunyai sifat Keilmuan,Berjiwa kewirausahaan dan independen


serta terbuka dengan mengembangkan jiwa kemandirian dalam berusaha dengan
berbasis pada sektor pertanian dan perdesaan dalam upaya pengembangan sumber
daya profesional dan handal dengan tidak berafiliasi pada salah satu partai politik.
BAB III
FUNGSI,PERAN,DAN USAHA.

Pasal 3

1. Organisasi ini berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan


kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi,sosial.

2. Organisasi berperan :

a. Secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggota.


b. Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan ketahanan
perekonomian.

3. Berusaha untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian yang merupakan


usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

4. Untuk mencapai tujuannya, maka Gapoktan Sri Asih menyelenggarakan usaha sebagai
berikut :

a. Mengadakan usaha barang-barang primer dan sekunder yang berdasarkan kegiatan


usaha di bidang pertanian .
b. Menjalankan usaha di bidang pertanian Tanaman pangan, Hortikultura, Perkebunan
dan peternakan.
c. Menjalankan kegiatan pengolahan hasil pertanian.
d. Menjalankan pelayanan jasa UPJA ALSIN dan P4S
e. Menjalankan usaha produktif lain sesuai dengan kesepakatan bersama dan Tidak
bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan-
peraturan tambahan organisasi.
f. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain,perusahaan swasta, BUMN/BUMD dan
Pemerintah dalam usaha/permodalan yang saling menguntungkan.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 4
ANGGOTA BIASA

Yang dapat diterima menjadi anggota adalah :

1. Setiap orang/anggota kelompok Tani yang berada diwilayah Desa Tegalwaru


ataupun dari luar Desa tegalwaru
2. Pengurus UP FMA dari masing-masing Kelompok tani
3. Petani yang mempunyai usaha di bidang pertanian dengan mengedepankan
kepentingan petani maupun organisasi di bidang pertanian.

Pasal 5
1. Keanggotaan mulai berlaku setelah tercatat dalam buku daftar anggota.
2. Keanggotaan melekat pada anggota dan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang
lain dengan dalih apapun.
3. Anggota yang melanggar ketentuan AD/ART,peraturan-peraturan khusus serta
keputusan musyawarah menurut tingkatannya dapat di berhentikan atas persetujuan
musyawarah di tingkatannya.

Pasal 6

Keanggotaan berakhir bilamana :

1. Mengundurkan diri.
2. Meninggal dunia.
3. Diberhentikan dari keanggotaannya sesuai dengan ketentuan pada pasal 5 Ayat 3.

Pasal 7

1. Setiap anggota mempunyai kewajiban :

a. Mematuhi Anggaran Dasar(AD) dan Anggaran Rumah Tangga(ART),peraturan


peraturan organisasi,keputusan rapat yang telah disepakati dalam musyawarah.
b. Berpartisipasi didalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh organisasi menurut
tingkatannya.
c. Berpartisipasi didalam kegiatan usaha yang diselenggarakan berdasarkan asas
kekeluargaan.
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan bedasarkan azas kekeluargaan.

2. Setiap anggota berhak :

a. Menghadiri,menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.


b. Memilih pengurus dan dapat dipilih menjadi pengurus.
c. Mengeluarkan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat baik di minta
maupun tidak di minta.
BAB V
PENGURUS

Pasal 8

1. Pengurus dipilih dari anggota dan oleh musyawarah menurut tingkatannya.


2. Yang dapat dipilih sebagai pengurus adalah yang memenuh syarat sebagai berikut:

a. Pengurus di pilih dari Pengurus menurut tingkatannya dan atau pengurus setingkat
dibawahnya baik yang sedang aktif maupun yang sudah pernah.
b. Memiliki kemampuan mengelola Organisasi.
c. Bersedia di calonkan dan dipilih menjadi pengurus pengurus.

3. Pengurus melaksanakan ketentuan yang di cantumkan dalam AD/ART, keputusan-


keputusan rapat anggotan dan peraturan peraturan organisasi.
4. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban pengurus lebih dulu dilantik oleh pengurus
setingkat diatasnya.

Pasal 9

1. Masa jabatan pengurus berlaku selama 5 Tahun.


2. Ketua atau pengurus lama dapat dipilih kembali.

3. Musyawarah menurut tingkatannya dapat memberhentikan pengurus apabila terbukti :

a. Melakukan kecurangan dan merugikan organisasi.


b. Melanggar ketentuan-ketentuan dalam AD/ART,peraturan peraturan Organisasi dan
hasil-hasil keputusan Musyawarah.
c. Sikap dan tindakan yang menimbulkan konflik yang berkepanjangan dan berdampak
negatif/buruk yang dapat merugikan organisasi.
d. Tersangkut masalah hukum yang telah mempunyai kekuatan tetap.

Pasal 10

Pengurus organisasi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang yang terdiri dari


Ketua,sekretaris ,Bendahara dan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.
Pasal 11

Pengurus berkewajiban :

1. Memimpin Organisasi melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama
organisasi.
2. Menyelenggarakan Musyawarah pengurus dan anggota serta
mempertanggungjawabkan kepada rapat anggota pelaksanaan tugas pengurus.
3. Menyelenggaran administrasi organisasi.
4. Menyusun, mengajukan dan melaksanakan rencana kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja organisasi.
5. Menyelengarakan pembukuan organisasi.
6. Memberikan penyuluhan-penyuluhan serta pelayan kepada anggota tentang isi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ( AD-ART ).
7. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah hal-hal yang menyebabkan
timbulnya kesalahpahaman.

BAB VI
PENGAWAS

Pasal 12

1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam musyawarah menurut tingkatannya.
2. Pengawas bertanggung jawab kepada musyawarah anggota.
3. Yang dapat dipilih menjadi pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
berikut :

a. Mempunyai sikap dan perilaku yang baik,di dalam maupun diluar organisasi.
b. Mempunyai wawasan yang luas,pengetahuan serta ketrampilan yang baik terutama di
bidang pengawasan.

4. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 5 Tahun.

5. Pengawas bertugas untuk :

a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan


organisasi sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan disampaikan kepada
pengurus dengan tembusan pemerintah.
Pasal 13

1. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya pengawas berwenang untuk mengunakan


fasilitas dan sarana yang tersedia dengan keputusan musyawarah.
2. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya pengawas berwenang untuk meneliti segala
catatan,barang-barang,uang serta hal-hal yang menyangkut pengawasan.

Pasal 14

1. Bila pengelolaan organisasi dilakukan secara profesional dengan mengangkat


direksi/maneger maka unsur pengawas dapat ditiadakan atau diadakan sewaktu-waktu
sesuai dengan kebutuhan melalui musyawarah anggota dengan demikian fungsi
pengawasan menjadi tugas dan tanggung jawab pengurus.

2. Terhadap pihak ketiga maka mereka yang melakukan pengawasan dan atau
pemeriksaan atas organisasi dan Juga Dewan pengawas di haruskan merahasiakan
segala sesuatu tentang keadaan organisasi yang di dapatkannya dalam melakukan
tugasnya.

BAB VII
DEWAN PENASEHAT

Pasal 15

1. Untuk kepentingan organisasi musyawarah menurut tingkatannya dapat mengangkat


dewan penasehat.
2. Musyawarah menurut tingkatnya dapat mengangkat orang bukan anggota yang
mempunyai keahlian sesuai dengan kepentingan Gapoktan Untuk menjadi Dewan
Penasehat.
3. Anggota Dewan penasehat tidak mempunyai hak suara dalam rapat anggota maupun
rapat pengurus.
4. Dewan penasehat dapat memberikan saran atau pendapat kepada pengurus untuk
kemajuan organisasi baik diminta maupun tidak diminta.

BAB VIII
MUSYAWARAH-MUSYAWARAH

Pasal 16

Musyawarah yang di laksanakan terdiri dari :


a. Musyawarah Inti
b. Musyawarah Luar biasa
c. Musyawarah kerja
d. Musyawarah Pleno
e. Musyawarah Harian Pengurus

Pasal 17
1. Musyawarah sah jika di hadiri lebih dari setengah jumlah yang berhak mengikuti
musyawarah tersebut .
2. Jika tidak memenuhi jumlah anggota yang dimaksudkan dalam ayat 1 pasal 17
musyawarah di tunda selambatnya 1 X 24 Jam, setelah rapat di tunda dan ternyata
tidak mencapai jumlah peserta seperti pada ayat 1 maka rapat anggota tetap di
laksanakan.

BAB IX
SANKSI

Pasal 18

Apabila anggota atau pengurus melanggar ketentuan AD/ART dankeputusan-keputusan


organisasi serta keputusan Musyawarah yang telah disahkan dan berlaku dalam
Organisasi dapat diberikan sanksi Melalui Musyawarah di tingkatannya berupa :

a. Peringatan,
b. Pemberhentian tidak dengan hormat.
c. Diberhentikan dengan hormat dari keanggotaan organisasi.
d. Diajukan ke pengadilan apabila tidak bisa diselesaikan secara
internal sesuai AD/ART.
e. Skorsing

BAB X
PEMBUKUAN ORGANISASI

Pasal 19

1. Tahun buku Gapoktan ini adalah tahun fiskal yaitu tanggal 1 januari s/d 31desember.
2. Setiap transaksi keuangan di catat dalam pembukuan.
BAB XI
MODAL ORGANISASI

Pasal 20

1. Modal Organisasi Terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

2. Modal Sendiri dapat berasal dari :


a. Iuran anggota
b. Dana cadangan
c. Hibah

3. Modal Pinjaman dapat berasal dari :


a. Anggota
b. Bank dan Lembaga keuangan lainnya
c. Sumber lainnya yang sah

Pasal 21

Pengunaan/pengeluaran uang kas organisasi dalam bentuk :

1. Biaya pertemuan/musyawah.
2. Biaya Administrasi organisasi.
3. Biaya untuk kegiatan usaha dengan persetujuan dari anggota.
4. Biaya Transportasi pengurus untuk mengikuti musyawarah dan atau kegiatan untuk
dan atas nama organisasi.
5. Pengunaan uang kas organisasi harus efisien dan efektif,kemudian di Bukukan
sebagaimana tercantum dalam pasal 13 serta dilaporkan secara berkala.

BAB XII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 22

1. Jika terjadi perselisihan akan diselesaikan secara kekeluargaan.


2. Apabila upaya kekeluargaan tidak menyelesaikan perselisihan tersebut pada ayat 1
maka diselesaikan sesuai AD/ART atau hukum yang berlaku.
BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 23

1. Perubahan anggaran dasar dapat diadakan bila disetujui oleh musyawarah Inti.
2. Perubahan yang akan di ajukan harus disampaikan kepada anggota selambat-
lambatnya 7 hari sebelum musyawarah dilaksanakan.

BAB XIV
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS

Pasal 24

1. Musyawarah Inti menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus


peraturan organisasi yang menurut peraturan pelaksanaan dari pada ketentuan
anggaran dasar ini.
2. Penetapan atau perubahan Anggaran Rumah Tangga dan Peraaturan khusus serta
peraturan organisasi dinyatakan sah bila di setujui oleh musyawarah Inti

BAB XV
PENUTUP

Pasal 25

Anggaran Dasar ini disetujui dan di sahkan oleh musyawarah Inti pada tanggal 17 Maret
2004 dan di tanda tangani oleh kami pengurus Asosiasi Petani Pengusaha Indonesia
yang diberi mandat oleh anggota.

PENGURUS

GAPOKTAN SRI ASIH

KETUA SEKRETARIS BENDAHARA

HADI SUHERMAN UPANDI URYAT

ANGGARAN RUMAH TANGGA


BAB I
NAMA KEDUDUKAN DAN WAKTU

PASAL 1

1. Organisasi ini adalah Gabungan Kelompok Tani di singkat Gapoktan Sri Asih.
2. Gapoktan Sri Asih ini berkedudukan di Desa/Kota kecamatan diwilayah negara
Republik Indonesia.
3. Gapoktan Sri Asih ini di bentuk pada tanggal 17 Maret 2004 bertempat di Aula Desa
Tegalwaru kecamatan Cilamaya Wetan.

BAB II
AZAS,TUJUAN, DAN PRINSIP

PASAL 2

1. Gapoktan Sri Asih berazaskan Pancasila dan Undang-Undang 45.


2. Gapoktan Sri Asih ini bertujuan :

a. Meningkatkat kerja sama serta berorientasi keseimbangan tujuan individu, organisasi,


ekonomi,dan sosial.
b. Meningkatkan produksi usaha tani/nelayan yang digeluti oleh para anggota dengan
menerapkan menejemen dan teknologi secara tepat.
c. Meningkatkan teknologi dan pemanfaatan informasi serta kerja sama Yang di
cerminkan oleh tingkat produktifitas usaha para anggota.

3. Dalam menjalankan organisasi dan usaha ini Gapoktan Sri Asih menganut prinsip :

a. Keanggotaan sukarela dan terbuka.


b. Pengendalian anggota secara demokratis,jujur.dan profesional.
c. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi.
d. Pemberian diri hadir dalam setiap pertemuan.
e. Otonomi dan kemandirian.
f. Pendidikan dan pelatihan informasi teknologi.
g. Kerja sama.
h. Kepedulian antar sesama anggota dan masyarakat lain.

BAB III
USAHA

Pasal 3

Untuk mencapai tujuan diatas Gapoktan Sri Asih menyelenggarakan yaitu mengelola
usaha yang dimiliki oleh anggota serta mengadakan kerja sama teknologi , kerja sama
dengan pihak ketiga untuk kebutuhan anggota Gapoktan Sri Asih
BAB IV
FUNGSI PERAN DAN USAHA

Pasal 4

1. Gapoktan Sri Asih berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

2. Gapoktan Sri Asih berperan:

a. Secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan


anggota dan masyarakat.
b. Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan ketahanan
perekonomian desa.

3. Berusaha untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian yang merupakan


usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

4. Untuk mencapai tujuannya maka Gapoktan Sri Asih menyelenggarakan usaha sebagai
berikut :

a. Menjalankan usaha tani di bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan


dan peternakan yang prioritasnya didasarkan pada peluang komoditi tersebut dalam
mensejahterakan anggota serta mendukung kesinambungan roda organisasi gapoktan
Sri Asih Usaha tani tanaman pangan.
b. Usaha tani komoditi hartikultura.
c. Usaha Tani perkebunan (Pengolahan hasil)
d. Usaha Tani Peternakan.
e. Usaha Jasa UPJA ALSIN dan P4S
f. Usaha lainnya yang berbasis pertanian.
g. Usaha Pengolahan Hasil Komoditi pertanian.
h. Mengadakan kerja sama diantaranya dengan pemerintah, koperasi,
perbankan,Produsen saprodi, serta pihak lain dalam usaha/permodalan yang saling
menguntungkan.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 5

Yang dapat diterima menjadi anggota adalah individu / Kelompok Tani dari Desa
Tegalwaru ataupun dari luar Desa Tegalwaru yang secara suka rela mendaptarkan diri
untuk menjadi anggota, UP FMA di masing-masing kelompok tani, Pengurus UP FMA,
dan petani yang mempunyai kepedulian akan petani dan masyarakat desa dan telah
berhasil dalam mengembangkan usaha tani yang di kelola.
Pasal 6

1. Keanggotan Gapoktan Sri Asih mulai berlaku setelah tercatat dalam buku daftar anggota
.
2. Keanggotaan melekat pada orang per orang dan tidak dapat di pindah tangankan
kepada siapapun dengan alasan apapun.
3. Anggota yang melanggar AD-ART,Peraturan khusus dan keputusan musyawarah dapat
di berhentikan dengan persetujuan musyawarah.

Pasal 7

Keanggotaan dalam Gapoktan Sri Asih ini berakhir bilamana anggota:

a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Diberhentikan keanggotaannya sesuai BAB V pasal 6 ayat 3.

Pasal 8

1. Setiap anggota Gapoktan Sri Asih mempunyai kewajiban :

a. Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,peraturan khusus dan


keputusan-keputusan musyawarah anggota.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Gapoktan Sri Asih.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang di selenggarakan berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan.

2. Setiap anggota Gapoktan Sri Asih berhak :

a. Menghadiri menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam musyawarah anggota.


b. Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas.
c. Memanfaatkan Gapoktan Sri Asih untuk mendapatkan pelayanan yang sama antar
anggota Gapoktan Sri Asih
d. Meminta keterangan mengenai perkembangan Gapoktan Sri Asih

BAB VI
PENGURUS

Pasal 9
1. Pengurus Gapoktan Sri Asih dipilih dari dan oleh musyawarah menurut tingkatannya.
2. Ketua Gapoktan Sri Asih dipilih dari anggota .

3. Yang dapat dipilih sebagai pengurus Gapoktan Sri Asih yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Memiliki kemampuan mengelola organisasi bersedia dicalonkan dan di pilih
menjadi pengurus Gapoktan Sri Asih
b. Telah menjadi anggota aktif minimal 5 Tahun.

4. Pengurus melaksanakan ketentuan yang dicantumkan dalam ADART, keputusa


musyawarah, dan peraturan-peraturan khusus.

Pasal 10

1. Masa jabatan pengurus berlaku selama 5 Tahun.


2. Ketua tidak boleh dipilih kembali apabila telah menduduki jabatan sebagai ketua
selama 3 periode berturut-turut.

3. Musyuawarah anggota untuk pemberhentian pengurus apabila terbukti:

a. Melakukan kecurangan dan merugikan organisasi.


b. Melanggar ketentuan-ketentuan AD-ART, keputusan musyawarah anggota,peraturan-
peraturan khusus.
c. Sikap dan tindakan yang menimbulkan konflik yang berkepanjangan dan berdampak
negatif/buruk pada kemajuan Gapoktan Sri Asih.
d. Tersangkut masalah hukum yang sudah mendapat kekuatan tetap.
Pasal 11

Pengurus Gapoktan Sri Asih terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang yang terdiri dari
Ketua, Sekretaris, Bendahara

Pasal 12
Pengurus berkewajiban :

a. Memimpin Gapoktan Sri Asih melakukan segala perbuatan hukum untuk dan
atas nama Gapoktan Sri Asih
b. Menyelenggarakan musyawarah pengurus dan musyawarah anggota serta
mempertanggungjawabkan kepada musyawarah anggota pelaksanaan tugas
pengurus.
c. Menyelenggarakan administrasi organisasi.
d. Menyusun, mengajukan dan melaksnakan rencana kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja Gapoktan Sri Asih
e. Menyelenggarakan pembukuan Gapoktan Sri Asih
f. Memberikan penyuluhan-penyuluhan serta pelayanan kepada anggota tentang
isi anggaran dasaar dan anggaran rumah tangga.
g. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah hal-hal yang menyebabkan
timbulnya kesalahpahaman

BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 13

1. Struktur organisasi

a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Devisi-devisi

2. Struktur organisasi di tingkat Kelompok Tani


a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Devisi-devisi

3. Struktur organisasi ditingkat Devisi

a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Unit Pelayanan
4. struktur organisasi di tiap tingkatannya disesuaikan dengan
kebutuhan.
5. Dalam melaksanakan kebijakan organisasi secara operasioanal
kepengurusan menurut tingkatannya dapat berhubungan dengan
instansi pemerintah, swasta,organisasi sosial,perguruan tinggi.

BAB VIII
PENGAWAS

Pasal 14

1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam musyawarah.


2. Pengawas bertanggung jawab kepada musyawarah.
3. Yang dapat dipilih menjadi pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat- syarat
sebagai berikut :

a. Mempunyai sifat dan perilaku yang baik,di dalam maupun diluar Gapoktan Sri Asih.

b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta ketrampilan yang baik


terutama di bidang pengawasan.

4. Pengawas di pilih untuk masa jabatan 5 (Tahun) tahun.

5. Pengawas bertugas untuk :

a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan Pengelolaan.


b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan di sampaikan kepada
pengurus dengan tembusan kepada pemerintah.

Pasal 15

1. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya pengawas berwenang untuk mengunakan


fasilitas sarana maupun dana yang tersedia dengan keputusan musyawarah anggota.
2. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya pengawas berwenang untuk meneliti segala
catatan, barang-barang, uang, serta bukti-bukti yang ada pada organisasi.

Pasal 16

1. Bila pengelolaan Gapoktan Sri Asih dilakukan secara profesional dengan mengangkat
direksi/manager maka unsur pengawas dapat ditiadakan atau diadakan sewaktu-
waktu sesuai dengan kebutuhan melalui musyawarah dengan demikian fungsi
pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab Pengurus.
2. Terhadap pihak ketiga maka mereka yang melakukan pengawasan dan atau
pemeriksaan atas Gapoktan Sri Asih dan juga Dewan Penasehat di haruskan
merahasiakan segala sesuatu tentang keadaan Gapoktan Sri Asih yang di dapatnya
dalam melakukan tugasnya.
BAB IX
DEWAN PENASEHAT.

Pasal 17.

1. Untuk kepentingan Gapoktan Sri Asih musyawarah Anggota dapat mengangkat Dewan
Penasehat.
2. Musyawarah anggota dapat mengangkat orang bukan anggota yang mempunyai
keahlian khusus sesuai dengan kebutuhan Gapoktan Sri Asih untuk menjadi Dewan
Penasehat.
3. Anggota Dewan Penasehat tidak menerima Gaji akan tetapi dapat diberikan uang jasa
atau honorarium sesuai keputusan musyawarah.
4. Anggota Dewan Penasehat tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah anggota
maupun musyawarah pengurus.
5. Dewan Penasehat dapat memberikan saran atau pendapat kepada pengurus untuk
kemajuan Gapoktan Sri Asih di minta maupun tidak di minta.

BAB XI
MUSYAWARAH-MUSYAWARAH.

Pasal 18

Musyawarah yang dilaksanakan terdiri dari :

1. Musyawarah Inti
a. Musyawarah Inti sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi diadakan sekali
dalam 5(lima) tahun.
b. Memilih dan Menetapkan dewan Pengurus.
c. Menetapkan dan atau merubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
d. Menetapkan program umum organisasi.
e. Menilai pertanggungjawaban pengurus pusat.
f. Memilih dan menetapkan Dewan Penasehat.
g. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

2. Musyawarah Luar biasa


a. Muslub sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi penganti Musyawarah inti.
b. Apabila kelangsungan hidup organisasi dalam keadaan terancam.
c. Diadakan oleh pengurus Gapoktan Sri Asih.
d. Diadakan atas permintaan 2/3 dari jumlah pengurus.
e. Atas persetujuan dari Dewan penasehat.

3. Musyawarah Kerja
Musyawarah Kerja sebagai wadah untuk merumuskankebijakan organisasi 5 tahun
sekali

4. Musyawarah Pleno
Sebagai wadah dalam mengambil keputusan pengurus inti diadakan sedikitnya 1 (satu)
tahun sekali.

5. Musyawarah harian pengurus


Sebagai wadah dalam menjalankan program kerja pengurus intidiadakan sesuai
kebutuhan.

BAB XII
ATRIBUT

PASAL 19

Atribut berupa logo Gapoktan Sri Asih diatur sebagai berikut :

1. Cap. ( Contoh )
2. Papan nama Sekretariat

BAB XI
SANKSI

Pasal 19

Apabila anggota dan pengurus melanggar ketentuan AD-ART dan peraturan lainnya
yang berlaku dapat di berikan sanksi oleh musyawarah anggota berupa :

a. Peringatan
b. Pemberhentian bukan atas kemauan sendiri
c. Di pecat dari jabatan
d. Diajukan ke pihak yang berwenang

BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN

Pasal 20

1. Perubahan anggaran dasar dapat dilakukan bila di usulkan oleh 50 % di tambah satu
anggota Gapoktan.
2. Perubahan anggaran dasar dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip dan aturan yang ada.
BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS.

Pasal 21

1. Musyawarah Inti menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus yang
menurut peraturan pelaksanaan dari pada ketentuan Anggaran Dasar.
2. Penetapan atau perubahan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus di
laksanakan pada musyawarah Inti

BAB XIV
PENUTUP

Pasal 22

Anggaran Rumah Tangga ini telah di setujui dan di sahkan oleh musyawarah anggota
tanggal 17 Maret 2004 dan ditanda tangani oleh kami pengurus yang diberikan mandat
oleh musyawarah anggota .

PENGURUS

GAPOKTAN SRI ASIH

KETUA SEKRETARIS BENDAHARA

HADI SUHERMAN UPANDI URYAT

Anda mungkin juga menyukai