PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sehat adalah sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang, peserta
didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Dalam
mewujudkan sekolah sehat pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan
bagian dari program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pentingnya kesadaran
dan perilaku siswa siswi tentang cuci tangan dengan sabun harus di tingkatkan.
Untuk meminimalkan terjadinya penyakit seperti sakit perut dan diare yang dapat
mengganggu proses belajar para siswa dan siswi maka tim peneliti memilih mini
project yang terfokus pada Cuci Tangan Pakai Sabun, untuk mendapatkan deskripsi
1
pengetahuan para siswa dan memberi demonstrasi langsung cara cuci tangan yang
benar untuk menambah pengetahuan siswa.
B. Tujuan
Jangka pendek
Meningkatkan pengetahuan siswa/siswi tentang pentingnya 6 langkah cuci
tangan memakai sabun di SDN 01 Jeneponto.
Meningkatkan perilaku siswa/siswi terhadap perilaku cuci tangan memakai
sabun di SDN 01 Jeneponto.
Jangka menengah
Jangka panjang
Bagi Sekolah
2
Hasil mini project dapat dimanfaatkan oleh pihak Puskesmas sebagai bahan
masukan dalam program kesehatan lingkungan.
Terciptanya hidup sehat dan perilaku bersih untuk wilayah Puskesmas
Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.
Mengurangi angka kesakitan anak terutama penyakit saluran pencernaan
melalui cuci tangan.
D. Bentuk Kegiatan
E. Kriteria siswa
Siswa yang berperan aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah
Berprestasi di sekolah
Berbadan sehat
Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
Berpenampilan bersih dan berperilaku sopan.
Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
Mendapatkan izin dari orang tua untuk ikut serta dalam kegiatan sosialisasi.
F. Pelaksanaan Kegiatan
Panitia Pelaksana
- Kepala Puskesmas Binamu Kota
- Pegawai Puskesmas Binamu Kota
- Dokter Internsip Puskesmas Binamu Kota periode Mei – September
2019
3
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini diperuntukkan bagi
- 20 (dua puluh) orang siswa yang terdiri dari perwakilan kelas 4 dan 5 di
SDN 01 Jeneponto.
Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : 03 – 10 Agustus 2019
Lama kegiatan : 8 hari
Tempat : SD Negeri 01 Jeneponto
Adapun rencana susunan acara sebagai berikut :
4
SUSUNAN PANITIA
Pembina :
Panitia Pelaksana
Anggota :
SEKRETARIAT
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. MILESTONE/PENTAHAPAN
Setelah pembuatan rancangan proyek kegiatan mini project, kegiatan selanjutnya
adalah pelaksanaan kegiatan. Pada pelaksanaan tentunya memerlukan pentahapan
pelaksanaan, berikut tahapan pelaksanaan kegiatan mini projek :
Pada tahapan pembentukan tim kerja ini, dokter internsip mengadakan rapat
pembentukan tim di unit kerja yaitu di puskesmas binamu kota jeneponto
dengan dihadiri oleh seluruh dokter interensip dan kepala Puskesmas Binamu
Kota. Rapat dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2019, pada rapat ini salah satu
dokter internsip sebagai pemimpin rapat memaparkan maksud dan tujuan dari
proyek mini project yaitu pengetahuan dan perilaku cuci tangan dengan sabun
di SDN 01 Jeneponto yang akan dilaksanakan, serta permintaan persediaan
peserta rapat untuk menjadi tim kerja.
6
Audiensi dan dukungan ke Kepala Sekolah SD Negeri 01 Jeneponto
7
4. MILESTONE IV: Tahapan Pelaksanaan Kegiatan:Pengenalan Mengenai
Dokter Kecil
Pada tahapan ini, pelaksana kegiatan adalah sumber daya internal, yaitu
dokter internsip PKM Binamu Kota dan sumber daya eksternal UKS, yang
dilakukan dengan metode tanya jawab. Dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus
2019.
8
6. MILESTONE VI: Tahapan Monitoring dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan monitoring guna melihat tahapan kegiatan dan
mengevaluasi hasil kegiatan dan kendala-kendala yang ada, tingkat
keberhasilan, serta tindak lanjut kegiatan tentang pengetahuan dan perilaku
cuci tangan pada tanggal 10 Agustus 2019.
9
8. MILESTONE VIII: Tahapan Pembuatan Laporan Hasil Kegiatan
Setelah seluruh tahap kegiatan mini project yang dilaksanakan, agar pelatihan
ini terdokumentasi dengan baik maka perlu dibuat pencatatan dan pelaporan
yang senantiasa dilaporkan dan dikonsultasikan ke coach dalam bentuk
laporan hasil implementasi kegiatan pelatihan.
10
6. Terindentifikasi potensial a. Melakukan monitoring Sabtu, 10
masalah pada setiap b. Melakukan evaluasi Agustus
tahapan dan strategi 2019
penyelesaian
7. Terbentuknya dokter Tercapainya tujuan terbentuknya Sabtu, 8
kecil SD Negeri 01 kader dokter kecil Januari 2019
Jeneponto
8. Tersedianya laporan Membuat laporan implementasi Selasa, 13
proyek perubahan proyek perbahan Agustus
2019
B. ANALISIS STAKEHOLDER
Defender Aphatetic
Orang tua murid SD Masyarakat sekitar SD
Influence Negeri 01 Jeneponto Negeri 01 Jeneponto
(pengaruh)
Rendah
11
Analisis stakeholder pada saat implementasi kegiatan
Defender Aphatetic
Masyarakat sekitar SD
Influence Negeri 01 Jeneponto
(pengaruh)
Rendah
C. Strategi Komunikasi
Stakeholder promotor
12
Perlu dialog secara intensif.
Memperlakukan mereka secara respect
Stakeholder laten
13
BAB III
ANALISIS CAPAIAN KEGIATAN
14
B. Kendala Internal dan Eksternal
1. Kendala Internal
Kendala internal, yaitu kendala internal yang muncul dalam pelaksanaan
kegiatan pelatihan dokter kecil ini, yaitu:
a. Kurangnya kerjasama antar tim kerja.
b. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung bagi dokter internsip
dalam mewujudkan implementasi kegiatan tentang pengetahuan
dan perilaku cuci tangan dengan sabun di SDN 01 Jeneponto.
2. Kendala Eksternal
Terbatasnya ruang dan waktu dalam pelaksanaan kegiatan tentang
pengetahuan dan perilaku cuci tangan dengan sabun di SDN 01
Jeneponto.
15
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil implementasi dari kegiatan pelatihan dokter kecil
ini, maka dapat disimpulkan tujuan dalam pendidikan kegiatan pengetahuan
dan perilaku cuci tangan dengan sabun tercapai. Peserta dokter kecil mampu
melakukan cuci tangan 6 langkah memakai sabun untuk menciptakan perilaku
hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat.
B. REKOMENDASI
Diharapkan sektor terkait yang menyelenggarakan kegiatan tentang
pengetahuan dan perilaku cuci tangan dengan sabun, lebih termotivasi dalam
meningkatkan kemampuan siswa-siswi di SD Negeri 01 Jeneponto.
16