Anda di halaman 1dari 21

Ns. Dedi Saputra, M.

Kes
Peralatan dari Institusi untuk mencapai tujuan
organisasi mobilisasi kebutuhan manusia

(Huber,2000)
Pengorganisasian

Tindakan mengusahakan hubungan-hubungan perilaku yang


efektif antara masing-masing orang, sehingga mereka dapat
bekerjasama secara efisien dan memperoleh kepuasan diri dalam
melaksanakan tugas-tugas terpilih di dalam kondisi lingkungan

yang ada, untuk mencapai tujun dan sasaran (GR. Terry).


1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
1.Pembagian Kerja
2.Pendelegasian Tugas
3.Koordinasi
4.Manajemen Waktu
1. Jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan
kemampuannya

2. Tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan


tertulis

3. Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas

4. Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat


hubungannya

5. Mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan

6. Penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan


dan waktu
Manfaat
1. Mengembangkan rasa tanggung jawab

2. Meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri

3. Berkualitas

4. Lebih komit dan puas pada pekerjaan.

5. Bagi kepala bidang keperawatan sendiri adalah mempunyai waktu lebih banyak
untuk melakukan hal-hal lain seperti perencanaan dan evaluasi, meningkatkan
kedewasaan dan rasa percaya diri, memberikan pengaruh dan power baik intern
maupun ekstern, dapat mencapai pelayanan dan sasaran keperawatan melalui
usaha orang lain.
Hambatan

1. Meyakini pendapat yang salah “Jika kamu ingin hal itu

dilaksanakan dengan tepat, kerjakanlah sendiri”.

2. kurang percaya diri

3. Takut dianggap malas

4. Takut persaingan

5. Takut kehilangan kendali

6. Merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan

pendelegasian, mempunyai definisi kerja yang tidak jelas


Hambatan

7. Menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain

8. Kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya

masalah, sehubungan dengan tugas yang didelegasikan

9. Kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan

10. Kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap staf, merasa

staf kurang

11. Memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan

tugas tersebut.
1. Tetapkan tugas yang akan didelegasikan

2. Pilihlah orang yang akan diberi delegasi

3. Berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas

4. Uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil
tersebut

5. Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut

6. Minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf
tersebut atas tugas yang didelegasikan.

7. Tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan

8. Berikan dukungan

9. Evaluasi hasilnya
1. Komunikasi terbuka
2. Dialog

3. Pertemuan/rapat

4. Pencatatan dan pelaporan


5. Pembakuan formulir yang berlaku.
1. Menghindari perasaan lepas antar tugas
yang ada dibangsal / bagian dan
perasaan lebih penting dari yang lain
2. Menumbuhkan rasa saling membantu
3. Menimbulkan kesatuan tindakan dan
sikap antar staf
1. Menganalisa waktu yang dipakai; membuat agenda
harian untuk menentukan kategori kegiatan yang ada
2. Memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap
aktifitas
3. Menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan,
dan perkembangannnya serta tujuan yang akan
dicapai
4. Mendelegasikan
1. Terperangkap dalam pekerjaan

2. Menunda karena takut salah

3. Tamu yang tidak terjadwal


1. Manajer Keperawatan Tertinggi : Direktur Keperawatan / Kabid
Keperawatan (Kelas A&B)/Kepala Seksi Keperawatan (kelas C)
2. Manajer Keperawtan Menengah : Jabatan setingkat kepala seksi
keperawatan (Kelas A&B) jabatan struktural dan jabatan
setingkat penyelia/pengawas pada jabatan fungsional.
3. Manajer Keperawatan Terendah : Kepala Ruang Rawat Inap dan
Kepala Ruang Rawat Jalan
(Depkes, 2002)
1. Struktur Organisasi

--struktur bentuk dan bagan.. surat keputusan menteri


Kesehatan no. 134 dan 135 tahun 1978 Struktur Ruang Rawat
tidak Termasuk kedalam Struktur Organisasi Rumah Sakit, oleh
karena itu direktur rumah sakit perlu menerbitkan surat
keputusan yang ngatur struktur organisasi ruang rawat.

2. Pengelompokkan Kegiatan

--Memudahkan pembagian tugas pada perawat sesuai dengan


pengetahuan dan keterampilan dimiliki peserta sesuai dengan
kebutuhan klien pengorganisasian tugas perawat ini disebut
metode penugasan.
Suatu Organisasi yang anggotanya adalah

perawat rumah sakit yang memiliki otonomi

untuk mengatur diri sendiri dalam upaya

meningkatkan kerja profesionalnya

(Swansburg, 1999)
Terdiri 2 yaitu :

1. Standing Commitee - Penasehat yang berwenang

memberikan masukan kepada pemimpin suatu

organisasi secara langsung

2. Ad Hoc Commitee -dibentuk berdasarkan tujuan

spesifik yang dibubarkan setelah tujuan tercapai


1. Mengorganisasikan kegiatan pelayanan keperawatan

melalui penggabungan pengetahuan, keterampilan, dan

ide-ide

2. Menggabungkan sekelompok orang yang menyadari

pentingnya sinergi dan kekuatan berpikir agar dapat

memperoleh output yang paling efektif.


1. Menmbentuk panitian atau kelompok kerja untuk

menulis standar 9Standar Askep, standar praktek

dan standar ketenagaan)

2. Memantau pelaksanaan tugas dan panitia komite

keperawatan yang ada di unit keperawatan dan

mensosialisakan standar tersebut


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai