Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Tarakan adalah sebuah kota di Kalimantan Utara, Indonesia dan juga
merupakan kota terbesar di Kalimantan Utara dan akan terus bertambah jumlah
penduduknya, Kota ini memiliki luas wilayah 250,80 km² dan sesuai dengan data
Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pada tahun 2018 sebesar 253,026 jiwa.
Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk di kota Tarakan yang terus berkembang
tentu akan semakin memacu perkembangan pusat-pusat perekonomian baru, baik pusat
perdagangan, perkantoran, industri, permukiman, dan Pendidikan. Dengan
perkembangan tersebut, dibutuhkan berbagai fasilitas penunjang untuk melakukan
aktivitas, salah satunya adalah prasarana transportasi seperti juga kota lainnya yang ada
di Indonesia. Dikota Tarakan juga bekembang layanana transportasi berbasis jaringan
(transportasi daring). Hal ini menyebabkan layanan angkutan umum yang bersifat
konvensional semakin terdesak dan dapat dikatakan hamper mengalami “kematian”.
Di kota Tarakan angkutan umum penumpang diatur dalam Peraturan Daerah Kota
Tarakan No 21 Tahun 2002 tentang Perizinan Angkutan Jalan.

Terminal merupakan bagian dari sistem transportasi, secara umum terminal


penumpang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Kenyamanan
pelayanan ataupun kecepatan pergerakan penumpang sangat menentukan kapasitas
sebuah terminal, selain itu terminal juga merupakan titik awal maupun titik akhir
perjalanan orang untuk melakukan perjalanan. Disamping itu, terminal meruupakan
prasarana angkutan jalan dan sebagai sumber pembangkit lalulintas. (Ismunandar,
2018). Direktorat Jendral Perhubungan Darat dan Direktorat Jendral Bina Marga Tahun
1981, mendefinisikan terminal sebagai prasarana angkutan penumpang, tempat
kendaraan untuk mengambil dan menurunkan penumpang, tempat pertukaran jenis

1
angkutan yang terjadi sebagai akibat tuntutan efisiensi perangkutan kegiatan tersebut
merupakan objek retrebusi terminal
Parameter langsng dilakukan penulis dilapangan memberikan kesan bahwa
terminal angkutan darat di kota Tarakan pada umumnya belum memenuhi kriteria
terminal tipe C yaitu terminal angkutan darat dalam kota atau kabupaten sesuai
peraturan pemerintah No 40 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penyelenggaraan
Terminal Penumpang Angkutan Jalan. Untuk mengkaji lebih teliti kebutuhan akan
terminal angkutan darat yang memenuhi persyaratan, maka studi penulis akan
melakukan penelitian tentang terminal angkutan darat dengan mengambil lokasi
penelitian pada Terminal Angkutan Darat Bom Panjang Kota Tarakan, dengan judul
penelitian “ANALISIS KINERJA TERMINAL ANGKUTAN DARAT DI KOTA
TARAKAN ( Studi kasus: Terminal Bom Panjang Jl. Kusuma Bangsa Kota
Tarakan)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar uraian dari latar belakang maka dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :

1. Apakah fasilitas pada terminal pasar bom panjang sudah sesuai dengan peraturan
pemeritah No 40 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penyelenggaraan
Terminal Penumpang Angkutan Jalan ?
2. Bagaimana tingkat pelayanan pada terminal Bom Panjang untuk para pengguna
jasa?

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah :
1. Mengetahui fasilitas terminal Bom Panjang terhadap kesesuaian dengan
peraturan pemeritah No 40 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan
Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan

2
2. Mengetahui tingkat kinerja dari fasilitas terminal Bom Panjang bagi pengguna
jasa.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan tujuan di atas maka yang menjadi pokok batasan dalam penulisan
ini adalah sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian dilakukan pada terminal Bom Panjang
2. Data yang diamati antara lain volume kendaraan yang menggunakan terminala
tersebut, volume pengguna jasa terminal tersebut.
3. penelitian ini difokuskan pada terminal Bom Panjang pada saat melaksanakan
penelitian
1.4 Mamfaat Peneletian
Manfaat yang dilakukan dari penelitian ini adalah:
1. Dapat menjadi informasi atau bahan masukan bagi pihak yang terkait ataupun
innstansi pemerintahan dalam merencankan dan membangun fasilitas terminal
yang memadai dan menarik peminat masyarakat untuk menggukannnya.
2. Menjadi bahan bacaan dalam dunia Pendidikan khususnya jurusan Teknik Sipil
di bidang transportasi.
3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai