Anda di halaman 1dari 4

SKANDAL KEUANGAN PERUSAHAAN TOSHIBA

Sejarah berdirinya perusahaan Toshiba dapat ditelusuri pada tahun 1875 saat berdirinya
pabrik pertama di kota Tokyo. Pabrik ini didirikan untuk memenuhi permintaan dari
pemerintah Jepang yang saat itu sedang membawa Jepang masuk ke era modernisasi. Selama
perjalanan sejarahnya termasuk melalui Perang Dunia ke-2 dan beberapa kali krisis ekonomi
di Jepang, Toshiba secara pasti meningkat di dalam penjualannya dan mengembangkan
produk-produk yang inovatif hingga dikenal di seluruh dunia. Sebagai salah satu merek
ternama di Jepang, Toshiba telah menerima berbagai penghargaan karena menjadi pionir dalam
menemukan radar, oven microwavge, sistem MRI, laptop, dan DVD. Pada tahun 2015, Toshiba
telah mengoperasikan seluruh bisnisnya dalam skala golbal di berbagai industri, termasuk
semikonduktor, elektronik, infrastruktur, peralatan rumah tangga dan alat-alat kesehatan
dengan penjualan yang mencapai lebih dari 63 milyar dolar Amerika dan telah mempekerjakan
lebih dari 200.000 karyawan di seluruh dunia.Kualitas seluruh produk maupun jasa yang
ditawarkan oleh Toshiba menempatkan perusahaan tersebut dalam 10 perusahaan terbesar di
Jepang.

Pada bulan Mei 2015, Toshiba mengejutkan seluruh dunia saat menyatakan bahwa
perusahaannya tengah melakukan investigasi atas skandal akuntansi internal dan harus
merevisi perhitungan laba dalam 3 tahun terakhir. Pengumuman tersebut sangat tidak disangka
karena Toshiba telah menjadi lambang perusahaan Jepang yang sangat kuat. Setelah
diinvestigasi secara menyeluruh, diketahuilah bahwa Toshiba telah kesulitan mencapai target
keuntungan bisnis sejak tahun 2008 di mana pada saat tengah terjadi krisis global. Krisis
tersebut juga melanda usaha Toshiba hingga akhirnya Toshiba melakukan suatu kebohongan
melaluiaccounting fraudsenilai 1.22 milyar dolar Amerika.Tindakan ini dilakukan dengan
berbagai upaya sehingga menghasilkan laba yang tidak sesuai dengan realita.

Pada tanggal 21 Juli 2015, CEO Hisao Tanaka mengumumkan pengunduran dirinya
terkait skandal akunting yang ia sebut sebagai peristiwa yang paling merusak merek Toshiba
sepanjang 140 tahun sejarah berdirinya Toshiba. Delapan pimpinan lain juga ikut
mengundurkan diri, termasuk dua CEO sebelumnya. Nama Toshiba kemudian dikeluarkan dari
indeks saham dan mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Pada akhir tahun 2015,
Toshiba telah merugi sebesar 8 milyar dolar Amerika.
Terbongkarnya kasus ini diawali saat audit pihak ketiga melakukan investigasi internal
terhadap keuangan perusahaan. Berdasarkan informasi tersebut diketahui bahwa manajemen
perusahaan menetapkan target laba yang tidak realistis sehingga saat target tersebut tidak
tercapai, pemimpin divisi terpaksa harus berbohong dengan memanipulasi datalaporan
keuangan.
Toshiba memiliki budaya perusahaan yang menuntut kepatuhan terhadap atasan, dan
hal inhi merupakan faktor penting yang menghasilkan praktek manipulasi laporan keuangan.
Selain itu hasil investigasi juga menunjukkan masalah internal sehingga Toshiba gagal untuk
mencegah tanda-tanda yang merugikan perusahaan. Meskipun pimpinan manajemen Toshiba
telah berupaya keras untuk memulihkan kondisi perusahannya, namun hingga awal 2017
Toshiba masih dalam proses bangkit dari dampak buruk skandal di tahun 2015.

TOKYO, KOMPAS.com - Raksasa elektronik asal Jepang, Toshiba menyatakan bahwa


kerugian yang dialami pada tahun 2016 lebih besar dari prediksi sebelumnya. Toshiba
mengindikasikan kerugian bersih mencapai 995 miliar yen, lebih tinggi dibandingkan estimasi
sebelumnya, yakni 950 miliar yen. Mengutip BBC, Sabtu (24/6/2017), Toshiba pun kini sudah
diturunkan menjadi emiten lapis kedua di bursa saham Tokyo.

Pasalnya, Toshiba telah mengonfirmasi bahwa bebannya lebih tinggi dibandingkan aset.
Toshiba juga sudah telah mengantongi persetujuan dari regulator untuk menunda pelaporan
laporan keuangan tahunan hingga 10 Agustus 2017. Sebelumnya, batas akhir pelaporan laporan
keuangan pada 30 Juni 2017.

Pada April lalu, Toshiba menyatakan masa depan bisnisnya mulai diragukan setelah
mengalami serangkaian kesulitan. Skandal akuntansi terkuak pada tahun 2015 lalu, hingga
membuat CEO dan beberapa manajer senior Toshiba mengundurkan diri. Dalam skandal
tersebut, Toshiba terbukti menggelembungkan laba dalam 7 tahun terakhir sebesar 1,2 miliar
dollar AS. Pada Januari 2017 lalu, masalah lain menimpa Toshiba, yakni unit nuklirnya di AS,
Westinghouse, mengalami masalah finansial.

Serangkaian masalah finansial yang dialami Toshiba memaksa perusahaan itu berupaya
menjual unit bisnis chip-nya. Toshiba sendiri adalah produsen chip terbesar kedua di dunia.
Produk-produk chip buatan Toshiba digunakan pada pusat-pusat data dan produk konsumer di
seluruh dunia, termasuk iPhone dan iPad.
1. Net Worth / Net Income Overstatements
Time Difference
Toshiba mengejutkan seluruh dunia saat menyatakan bahwa perusahaannya tengah melakukan
investigasi atas skandal akuntansi internal dan harus merevisi perhitungan laba dalam 3 tahun
terakhir. Setelah diinvestigasi secara menyeluruh, diketahuilah bahwa Toshiba telah kesulitan
mencapai target keuntungan bisnis sejak tahun 2008 di mana pada saat tengah terjadi krisis global
Fictitious Revenues
Toshiba melakukan suatu kebohongan melalui accounting fraud senilai 1.22 milyar dolar Amerika.

Concealed Liabilities and Expenses


Kewajiban tersembunyi dapat mencakup jaminan melekat penjualan tidak dilaporkan atau
kelalaian kewajiban sederhana. Beban dapat disembunyikan oleh kapitalisasi yang
menyebar biaya keluar selama beberapa tahun dengan mencatat aset dan depresiasi tahunan
daripada benar mengakui seluruh biaya dalam satu tahun. Dalam hal ini Toshiba melakukan
kecurangan penghitungan sebesar 45 milyar yen. Dari kerugian bersih mencapai 995 miliar
yen, lebih tinggi dibandingkan estimasi sebelumnya, yakni 950 miliar yen.
Improper Asset Valuations
Toshiba telah mengonfirmasi bahwa laporan keuangan pada akun aset lebih tinggi.
Improper Disclosures

Manajemen perusahaan menetapkan target laba yang tidak realistis sehingga saat target
tersebut tidak tercapai, pemimpin divisi terpaksa harus berbohong dengan memanipulasi
datalaporan keuangan.

1. Net Worth / Net IncomeUnderstatements

Time Difference
Skandal akuntansi internal dan harus merevisi perhitungan laba dalam 3 tahun terakhir. Setelah
diinvestigasi secara menyeluruh, diketahuilah bahwa Toshiba telah kesulitan mencapai target
keuntungan bisnis sejak tahun 2008 di mana pada saat tengah terjadi krisis global
Understated Revenues

Toshiba memaksa perusahaan itu berupaya menjual unit bisnis chip-nya. Toshiba sendiri
adalah produsen chip terbesar kedua di dunia. Produk-produk chip buatan Toshiba
digunakan pada pusat-pusat data dan produk konsumer di seluruh dunia, termasuk iPhone
dan iPad.
Overstated Liabilities and Expenses
Toshiba mengindikasikan kerugian bersih mencapai 995 miliar yen, lebih tinggi
dibandingkan estimasi sebelumnya, yakni 950 miliar yen
Improper Asset Valuations
Setelah diinvestigasi secara menyeluruh, diketahuilah bahwa Toshiba telah kesulitan mencapai
target keuntungan bisnis sejak tahun 2008 di mana pada saat tengah terjadi krisis global. Krisis
tersebut juga melanda usaha Toshiba hingga akhirnya Toshiba melakukan suatu kebohongan
melaluiaccounting fraudsenilai 1.22 milyar dolar Amerika.Tindakan ini dilakukan dengan berbagai
upaya sehingga menghasilkan laba yang tidak sesuai dengan realita.

Improper Disclosures

Terbongkarnya kasus ini diawali saat audit pihak ketiga melakukan investigasi internal
terhadap keuangan perusahaan. Berdasarkan informasi tersebut diketahui bahwa
manajemen perusahaan menetapkan target laba yang tidak realistis sehingga saat target
tersebut tidak tercapai, pemimpin divisi terpaksa harus berbohong dengan memanipulasi
datalaporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai