TESIS
Disusun Oleh:
ARI MUSTOFA
NIM S810908103
SURAKARTA
2009
PRO SES PELAKSANAAN PRAKTIK MESIN CNC (MILLING ) UNTUK
TESIS
O leh:
ARI MUSTO FA
NIM S810908103
Mengetahui ,
ii
PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK MESIN CNC (MILLING ) UNTUK
TESIS
O leh:
ARI MUSTO FA
NIM S810908103
Mengetahui
iii
PEERS EMBAHAN DAN MO TTO
PERSEMB AH AN
1. Ibu, mertua, istri , anak dan saudarak u tercinta yan g telah setia membantu
Surakarta.
MO TTO .
1. Bar ang siapa berjalan unt uk m en untut ilmu maka Allah akan m emudahkan
2. Bar ang siapa m emberikan pet unj uk kebaik an, maka baginy a akan
mendapatkan gan jaran seperti ganjaran yan g diterima oleh oran g yan g
mengik utinya, dan tidak berk uran g sedikitp un hal itu dari gan jaran oran g
iv
PERNYATAAN
NIM : S810908103
adalah bet ul-betul karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk
Sepanjang pen getahuan saya, dalam tesis ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah dit ulis atau diterbitkan oleh oran g lain, kec uali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apa bila kem udian terbukti pernyat aan saya in i tidak benar, maka saya
ber sedia menerima sangsi aka dem ik, ber upa pen cabutan gelar yan g saya pero leh
dari tesis ini.
Ari Mustofa
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis p anjatka kehadirat Allah SWT, Tuhan yan g Maha
Pengasih dan Penyayang yan g telah memberikan pet unjuk dan bimbingan p ada
Tesis ini dimaksudkan unt uk memberik an gam baran tentang p elak san aan
praktik m esin CNC Millin g di SMK YP Co lom adu dalam usah a untuk
Tem uan penelitian dalam tesis ini m udah-mudah an akan ber guna bagi
aktivis diudnia pendidikan ma upun p elak san aan pen didikan lainnya. Penulis
menyadar i sepen uhnya bah wa penelitian ini m em punyai ket erbatasan dan
kelemahan unt uk itu saran dan kritik yang bersifat m em bangun sangat diharapkan.
bim bin gan dar i berbagai pihak oleh karena itu pada ke sem patan ini pen ulis
1. Rekt or Un iver sitas Sebelas Maret yang telah m em berikan ijin untuk
3. Prof. Dr. Mulyot o, M.Pd, Selaku ketua pro gram studi teknologi
pem belajaran.
vi
4. Prof.Dr.Joko Nurkam to,M.Pd selak u pembimbing kedua yan g telah
Colomadu Karanganyar .
7. Drs. Sugijanto,MM, selak u kepa la Seko lah Menen gah Kejur uan YP
10. Istri , anak dan saudar ak u yan g telah m emberik an sem angat sehingga
11. Seluruh pihak yan g tidak bisa pen ulis sebutkan satu per satu yan g telah
Semoga amal baiknya senantia sa men dap atkan balasan pah ala, rahmat dan
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL.................................................................................... xi
ABSTRACT.............................................................................................. xv
viii
E. Kegunaan Penelitian ..................................................... 8
ix
BAB IV. H ASIL DAN PEMBAH ASAN ............................................... 64
A. Deskripsi SMK............................................................................. 64
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka berfikir............................................................ 49
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiv
PERNYATAAN
NIM : S810908103
Menyatakan dengan sesun gguhnya bahwa tesis yan g berjudul Proses Pelak san aan
Praktek Mesin CNC (Milling) Unt uk Menin gkat kan M utu Lulusan Seko lah
Menengah Kejuruan ( SMK) YP Coloma du Karangany ar a dalah betul-betul k arya
saya sendiri dan belum pernah diajukan unt uk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi.
Sepanjang pen getahuan saya, dalam tesis ini tidak terdap at karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diter bitkan oleh orang lain, k ecuali y an g secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apa bila kemudian ter bukti pernyataan say a in i tidak benar, m aka saya ber sedia
menerima san gsi akademik, berupa p enca butan gelar yang say a peroleh dari tesis
ini.
Surakarta, 2009
xv
Ari Mustofa
xvi
ABSTRAK
xiv
Kesiapan komponen sekolahan, tingkat kem ampuan siswa, manajemen yang baik,
partisipasi dunia kerja. b) faktor yang mengham bat ; Penyusunan jadwal
pelaksanaan praktik di DU/DI, sarana dan prasarana yang kurang
memadahi,proses pem bim bingan, proses sinkronisasi. 3) hasil pelaksanaan praktik
mesin CNC m engalam i peningkatan hal ini dapat dilihat dari uji kompetensi yang
dilakukan pada kelas XI dan uji kompetensi yang dilaksanakan pada kelas XII.
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti mengajukan saran sebagai berikut
: 1) Kepada pihak SMK YP Colomadu Karanganyar; a) Koordinasi dan
kom unikasi yang sudah berjalan baik antara sekolah dan dunia usaha atau dunia
industri dan m ajelis sekolah untuk dapat dipertahankan. b) Perlunya evaluasi dan
monitoring tentang proses pelaksanaan praktik m esin CNC secara terpadu dan
berkelanjutan dan c) Pihak sekolah harus senant iasa melakukan pendekatan untuk
mengajak partisipasi lebih dalam kepada dunia industry agar tercipt a suatu
kerjasama yang lebih baik tentang lowongan pekerjaan. 2) Kepada pihak
pem erintah hendaknya ada upaya yang nyata dan berkelanjutan unt uk bisa
memberikan rangsangan kepada kalangan industry agar mereka termotivasi untuk
terlibat secara emosional dalam pelaksanaan praktik mesin CNC. 3) Kepada dunia
insustri atau dunia usaha supaya lebih memperhatiakan terhadap program
pelatihan mengenai prakt ik mesin CNC.karena dunia kerja mem erlukan tenaga
yang professional yang berkom peten pada bidangnya. Dengan suatu cara yang
kongkrit yaitu ikut membahas pada saat penyusunan program.
xv
1
BAB I
PENDAH ULUAN
Negara-negara yang m aju seperti Am erika, Inggris, Jerm an, Perancis, Rusia, Cina,
sebagai factor strategis dalam menciptakan kem ajuan bangsanya. Pendidikan yang
berkualitas dapat menghasilkan sum ber daya manusia yang bermutu, dengan
indikator berkualifiksi ahli, teram pil, kreatif, inofatif, berkualitas , produkt if, serta
memiliki attitude (sikap dan perilaku) yang positif. Hal tersebut m endorong suatu
Negara m enjadi Negara yang maju dan pesat dalam perkembangan ilmu
yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber
memiliki daya adapt asi dan daya saing tinggi. Atas dasar itulah m aka
dilaksanakan agar sejalan dengan tuntutan dunia kerja serta tunt utan kehidupan
relevansi antara pendidikan, pem bangunan dan kebutuhan m asyarakat, pem erintah
2
diperkuat keterkaitan ant ara pendidikan dan industri serta dunia usaha dalam
berbagai sektor pembangunan akan tenaga ahli yang teram pil sesuai dengan
usaha/industri pada proses kegiatan belajar mengajar pada SMK, adalah sulitnya
membentuk budaya dan etos kerja pada siswa bila Kegiatan Belajar Mengajar
pem erataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan tata kelola, akunt abilitas
dan citra public pengelolaan pendidikan dan tersedianya sarana dan prasarana
yang m endukung. Bidang pendidikan m empunyai peranan yang pent ing didalam
menyiapkan sumber daya manusia yang berguna bagi pem bangunan. Dalam
rangka menyiapkan sum ber daya m anusia yang dapat berperan aktif didalam
lulusannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Perubahan social ekonomi dan
memperhatilkan : (1) tugas pokok yang akan dilakukan di dunia kerja bagi
lulusannya, (2) kem ampuan teori dan praktek yang dipersyaratkan bidang
pekerjaan tertentu, serta (3) seberapa besar frekuensi kompet ensi itu dilakukan
untuk bekerja dalam bidang tertent u. Secara rinci m isi penyelenggaraan SMK
tingkat menengah unt uk mengisi kebutuhan kerja saat ini dan m asa mendatang,
serta (4) menyiapkan tamatan agar m enjadi warga Negara yang produktif,siap
Pertam bahan lulusan SMK dengan daya serap dunia kerja tidak seimbang.
rendahnya kualitas lulusan,kualifikasi lulusan tidak sesuai atau daya serap kerja
yang rendah. Akhir-akhir ini tudingan banyak diarahkan pada rendahnya mutu
pem belajaran dan praktek yang diselenggarakan di SMK selalu tertinggal dengan
kenyataan dilapangan.
Keberhasilan SMK dapat diukur dari seberapa besar para lulusan dapat
terserap lapangan kerja. Realitasnya bahwa baru 33,33% lulusan SMK bekerja
dengan tunt utan keahlian yang dibutuhkan. Pada tahun 2008 jum lah industry di
jawa tengah tercatat sebanyak 644.276 unit usaha yang terdiri dari industry besar
778 unit usaha dan industry kecil dan m enengah 645.054 unit usaha dengan
tenaga kerja yang terserap di industry sebesar 566.946 orang dan 2.569.821 orang
terserap di industry kecil ( Aliyud Darojat, 2009 : 1). Dari data diatas dunia
( SMK ) dapat dilakukan dengan upaya m eningkat kan m utu kom petensi lulusan
sesuai dengan program keahlian yang dimiliki. Dalam UU Nom or 20 tahun 2003
pasal 57 ayat 1 ditegaskan bahwa evaluasi atau penilaian dilakukan dalam rangka
pada SMK sekaligus unt uk menum buh kembangkan system nilai dan ukuran
keberhasilan pendidikan SMK yang nantinya akan mencipt akan lulusan yang
kem am puan yang ditetapkan perlu diadakan pengujian secara sistem atis dan
menyeluruh terhadap proses dan hasil baik kerja,ketika belajar di sekolah maupun
ketika belajar melalui bekerja langsung di instit usi pasangan. Pengujian terhadap
kom petensi yang harus dikuasai, sedangkan sertifikasi diartikan sebagai proses
tertentu m elalui suatu proses pengujian keahlian yang mengacu pada standart
berkesinam bungan unt uk mem ant au proses, kem ajuan, dan perbaikan hasil dalam
bent uk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
tent ang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar
6
Atas berbagai pem ikiran tersebut diatas , m aka perlu dilakukan penelitian
mengenai opt imalisasi proses pelaksanaan praktek m esin CNC (Milling) untuk
B. Fokus Masalah
tahun ajaran 2009/2010 secara formal telah m elaksanakan prakt ek mesin CNC
kom petensi keahlian pem esinan yang dimiliki oleh siswa program keahlian t eknik
lembaga pendidikan kejuruan dalam kat egori baik dari sisi fasilitas,
pem belajarannya.
7
2. Mengam ati realita tentang pelaksanaan praktek m esin CNC (Milling) pada
awal kegiatan dan selama pelaksanaan praktek selalu disertai dengan kendala
dimilikinya.
C. Rumusan Masalah
2. Fakt or-faktor apa saja yang mendukung dan m engham bat proses pelaksanaan
Karanganyar.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari Penelitian ini adalah untuk m endapat tindak lanjut
berupa kebijakan dari pem erintah daerah dan pusat, sehingga proses pelaksanaan
praktek m esin CNC (Milling) unt uk m eningkat kan m utu lulusan program
Keahlian Pem esinan dapat dirasakan m anfaatnya oleh semua unsur, baik para
8
siswa, pihak sekolah, dunia usaha atau industri (DU/DI), pemerint ah maupun
masyarakat.
mutu lulusan agar lulusannya bekerja sesuai dengan kompet ensi yang
dimilikinya.
E. Kegunaan Penelitian
teoritis.
berikut:
sebagai berikut:
a. Mampu memberikan sum bangan teori pada proses pelaksanaan praktek m esin
Pem esinan
c. Dapat dipakai sebagai bahan kajian lebih mendalam bagi penelitian –penelitian
lanjutan yang sifatnya lebih luas dan mendalam baik dari sisi wilayah maupun
substansi permasalahannya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan m erupakan pendidikan yang mem bekali anak didik
dengan suatu ketrampilan tertentu agar para lulusan siap m em asuki lapangan
kerja. Calhoun & Finch ( 1982 : 12 ) Mengem ukakan bahwa pendidikan kejuruan
sebagai suatu proses penyiapan tujuan untuk bekerja dan meningkatkan pot ensi
tenaga kerja. Unityed states congress yang dikutip oleh slamet PH ( 1991 :1 )
menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah program pendidikan yang secara
langsung dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk pekerjaan tertent u atau
untuk pertambahan karier seseorang.
Dari berbagai pendapat diatas sdapat disimpulkan bahwa pendidikan
kejuruan m erupakan pendidikan yang m em bant u mengem bangkan potensi yang
dim iliki peserta didik sebagai persiapan untuk bekerja atau melanjutkan pada
jenjang yang lebih tinggi. Senada dengan penjelasan tersebut Wenrich ( 1974 :
12 ) m engem ukakan bahwa pendidikan kejuruan m elibatkan sem ua aspek ranah
yang terdapat pada seseorang ,yaitu ketrampilan m otirik,kognitif dan afektif
dengan memperlihatkan sikap dan nilai kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan
sebagaimana ditegaskan dalam pasal 15 UU SISDIKNAS merupakan pendidikan
menengah yang mem persiapkan peserta didik terutama unt uk bekerja dalam
bidang tertentu. Adapun tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan m enengah
kejuruan adalah sebagai berikut:
Tujuan um um:
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha esa,
11
Ciri yang m embedakan ant ara pendidikan kejuruan dengan jenis pendidikan
umum ,yaitu bahwa pendidikan kejuruan berorentasi pada penyiapan peserta didik
untuk mem asuki lapangan kerja, m aka salah satu tolok ukurnya rentang waktu
memperoleh pekerjaan, keberhasilan ditempat kerja serta tamatan tersebut mampu
berkem bang ditem paty kerjanya. Daya serap lulusan oleh lapangan pekerjaan
merupakan salah satu ketentuan dalam pelaksanaan kurikulum dan bahkan
menjadi salah satu ukuran dalam m enilai keberhasilan Sekolah Menengah
Kejuruan.
4. Profil Kom pete nsi Lulusan Program Keahlian Tekni k Perm esinan
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir pada penelitian ini di awali dengan bent uk penelitian yang
mengacu pada deskripsi lapangan serta output pendidikan yang berlangsung
dalam objek penelitian. Dalam hal ini pelaksanaan Uji Kompetensi yang
dilaksanakan di SMK Negeri 2 Karanganyar.
Pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan
untuk menghasilkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.Keberadaan uji kompetensi diharapkan dapat mengem bangkan fungsi dan
sarana kendali m utu pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan sekaligus
menghasilkan peserta didik yang kompeten di bidangnya.
Pelaksanaan Uji Kompetensi diharapkan dapat memotivasi sekolah agar
selalu meningkatkan m utu dan hasil lulusannya serta m eningkat kan mutu
pendidikan dan prestasi lulusan keberhasilan lulusan.
Secara sistematis, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
14
Pem belajaran
SDM Guru Uji Kom petensi
berbasis kompet ensi
Mitra Kerja
15
BAB III
A. Jenis Penelitian
1. Bentuk penelitian
Sesuai dengan permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Winarno Surahmad (1994: 139) berpendapat bahwa penyelidikan
deskriptif adalah penyelidikan yang tertuju pada pem ecahan masalah yang ada
pada m asa sekarang. Berdasarkan pengertian tersebut diatas penelitian ini akan
mendeskripsikan tentang pelaksanaan uji kompetensi program keahlian teknik
pem esinan sebagai upaya peningkatan m utu lulusan di SMK Negeri 2
Karanganyar.
Di tinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kasus
atau studi kasus . Winarno Surakhmad ( 1994 : 143 ) berpendapar bahwa: “ studi
kasus m erupakan jenis metode jenis metode diskript if yang memusatkan perhatian
pada suatu kasus secara intensif dan mendetail”. Subyek yang diteliti terdiri dari
satu unit yang dipandang sebagai kasus.
Adapun alasan penggunaan metode diskript if dengan pendekatan studi
kasus adalah :
1. Masalah yang diteliti m erupakan m asalah yang ada pada saat sekarang.
17
2. Strategi penelitian
Untuk mengkaji perm asalahan penelitian diperlukan suatu pendekatan
melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi yang dipilih oleh peneliti
akan digunakan unt uk m engamati, mengumpulkan informasi dan untuk
menyajikan hasil penelitian serta pemilihan instrument peneliti yang akan
dipergunakan untuk m engumpulkan informasi.
Menurut M. Aslan Suhudi ( 1991: 38) strategi penelitian dibedakan atas
pendekatan kualitatif, pendekatan kuant itatif dan kombinasi ant ara pendekatan
kualitatif dan kuant itatif. Masing-masing pendekatan tersebut mempunyai
perbedaan dalam hal teknis penelitian. Peelitian kualitatif lebih menekankan pada
diskripsi atau penjelasan dalam prosesnya, sedangkan penelitian kualitatif lebih
menekankan pada jum lah angka-angka tertentu.
D. Sumber Data
1. Informan
Yaitu seorang yang dipandang mengetahui permasalahan yang sedang dikaji
dalam penelitian dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti berupa kata-
kata. Informan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah inform an yang benar-
benar m engetahui permasalahn sihingga dioperoleh data yang objekt if, yaitu:
1. Kepala SMK Negeri 2 Karanganyar.
2. Ketua program teknik pemesinan SMK Negeri 2 Karanganyar.
3. Siswa kelas XII Program keahlian teknik pemesinan SMK Negeri 2
Karanganyar.
3. Dokumen
Dokumen m erupakan sum ber data tambahan, bukan hanya tulisan saja,
tetapi juga berupa rekam an, gambar atau benda yang berkaitan dengan suatu
aktivitas atau peristiwa tertentu. Dokum en yang diperlukan dalam penelitian ini
antara lain : rekaman hasil wawancara, data tentang pelaksanaan uji kompetensi,
data-data penilaian uji kom petensi dan data lain yang dapat mem berikan
keterangan tambahan tent ang pelaksanaan uji kompetensi.
E. Teknik Sampling (C uplikan)
Teknik sampling digunakan untuk menyeleksi atau m emfokuskan
permasalahan agar pemilihan sam ple lebih m engarah pada tujuan penelitian.
H.B Sutopo ( 1996 : 52 ) m engatakan bahwa” Teknik cuplikan m erupakan suatu
bent uk kasus atau proses bagi pemusatan atau pem ilihan dalam penelitian yang
mengarah pada seleksi”
Cuplikan dalam penelitian ini bersifat purposive sam pling, dim ana peneliti
cenderung memilioh informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk
menjadi sumber data yang m ant ap dan mengetahui m asalah-masalah sehubungan
dengan permasalahan secara mendalam. Namun demikian inform an yang dipilih
dapat m enunjuk informan lain yang lebih tahu, maka informan dapat berkem bang
sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam mem peroleh data.
2. Wawancara
W awancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari
informan, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya. Data yang dikumpulkan
dari wawancara m erupakan data penguat bagi penemuan data yang dikumpulkan
dengan pengam atan, sekaligus data-data lain yang diperlukan unt uk mendukung
penjelasan tent ang permasalahan penelitian.
Sumber data dan data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini melalui
kegiatan wawancara, yaitu:
a) Kepala sekolah SMK Negeri 2 Karanganyar, untuk mem peroleh
informasi tentang pelaksanaan uji kom petensi.
b) Ketua program teknik pem esinan, unt uk memperoleh informasi dan
masalah-masalah yang tim bul dalam pelaksanaan uji kom petensi
c) Siswa kelas XII teknik pemesinan yanmg melaksanakan uji
kompetensi, unt uk memperoleh informasi m engenai uji kom petensi
dan masalah yang dihadapinya
d) Perusahaan atau instansi dari luar yang berfungsi sebagai verifikator
dalam pelaksanan uji kompetensi sehingga mendapatkan informasi
tent ang pelaksanaan uji kompetensi dan sejauh m ana peranan uji
kompetensi dalam upaya m eningkatkan prestasi lulusan
21
3.Dokument asi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari arsip dan
dokumen yang ada.m isalnya data tentang kegiatan pelaksanaan uji kom petensi
dan tentang system penilaian uji kompetensi, data tentang peserta uji
kom petensi,data tentang prosedur uji kompetensi, data tent ang hasil kerja uji
kom petensi dan data-data yang lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
1. Triangulasi
Menurut Lexy j Moleong ( 1997;178 ) “Triangulasi adalah teknik
pem eriksaan keabsahan data yang mem anfaatkan sesuatu diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu” Patton seperti
yang dikutif H.B Sutopo (1996:70) m em bedakan empat macam teknik
trianggulasi data sebgai cara untuk m eningkatkan validitas data dalam penelitian
kualitatif , yaitu:
a. Trianggulasi data atau sumber, yaitu teknik trianggulasi yang
m engarahkan peneliti agar di dalam mengum pulkan data wajib
m enggunakan berbagai sum ber data yang tersedia
b. Trianggulasi metode, yaitu jenis trianggulasi yang dilakukan dengan
cara mengum pulkan data sejenis tetapi berbeda teknik atau metode
pengumpulannya.
c. Trianggualsi peneliti yaitu hasil penelitian yang bias diuji
validitasnya oleh beberapa peneliti
d. T rianggulasi teori yaitu trianggulasi dengan cara m enggunakan
perspektif lebih dari satu teori dalam m em bahas perm asalahan.
22
2. Reviu Informan
Reviu informan m erupakan suatu pengem bangan validitas yang perlu
dilakukan dalam penelitian kualitatif.pada penyususnan laporan ,walaupun
belumutuh perlu dikomunikasikan dengan informan, khususnya yang dipandang
sebagai key person. Hal ini dilakukan unt uk mengetahui apakah laporan yang
telah disusun m erupakan pernyataan atau diskripsi sajian yang bisa disetujui. Hal-
hal yang perlu dikomunikasikan dalam hal penelitian ini adalah: pelaksanaan uji
kom petensi, ham batan dalam pelaksanaan uji kompetensi dan peranan uji
kom petensi dalam upaya meningkatkan prestasi lulusan program keahlian teknik
pem esinan dan lain –lain hal-halyang berhubungan dengan penelitian ini.
Penarikan kesimpulan
Reduksi data
(Verifikasi)
24
b. Reduksi data
c. Penyajian Data
Sebagai proses analisis data selanjutnya, inti dari penyajian data ini adalah
mengorganisis informasi secara sistematis untuk m emperm udah penelitian dalam
menggabungkan dan m erangkai keterikat an antar data dalam m enyusun
penggambaran proses dan fenomena yang ada pada obyek penelitian. Untuk
mempermudah penyajian data ini digunakan pengelom pokan data, jaringan kerja
berkaitan kegiatan laporan. Kesemuanya dirancang guna m erakit informasi secara
teratur dan akhirnya peneliti dapat m elihat fenomena itu berhubungan denga teori
yang releva.
25
d. Menarik Kesimpulan
Merupakan analisis rangkaian pengolahan data yang berupa gejala kasus
yang terdapat di lapangan. Penyusunan cacatan, pola dan arahan sebab akibat di
lakukan secara teratur. Artinya kesimpulan akhir yang ditulis merupakan
rangkaian keadaan dari yang belum jelas kemudian m eningkat sampai pada
pernyataan yang telah m emiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap
fenomena yang ada. Disamping itu dalam penarikan kesim pulan peneliti juga
mendiskusikan permasalahan dengan pihak-pihak yang relevan yang akhirnya
terjadi sebuah kesepakatan kesim pula.
I. Prosedur Penelitian
Analisis data awal di lakukan untuk m engetahui apakah data yang telah di
kum pulkan tersebut sesuai dengan yang di harapkan. Sehingga akan dapat di
ketahui mana data-data yang di perlukan dan data yang tidak di perlukan.
Data yang di analisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang di peroleh
dalam pengum pulan data dan m erupakan data yang sangat mendukung tujuan
penelitian.
Setelah sem ua data di analisis dengan teknik analisis yang sesuai dengan
penelitian kualitatif, tahap selanjutnya adalah m enarik kesimpyulan/verifikasi dari
apa yang di hasilkan dalam analisis data tersebut.
Dalam tahap ini, semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan
hasil yang di capai di tulis dan di laporkan kepada pihak – pihak yang
berkepentingan dan bentuk laporan harus sesuai dengan aturan yang sudah di
tetapkan.
27
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1
B. Ident ifikasi Masalah……………………………………………... 3
C. Rumusan Masalah……………………………………………….. 4
D. Tujuan Penelitian………………………………………………… 5
E. Kegunaan Penelitian…………………………………………….. 5
A. Landasan Teori…………………………………………………. 6
1. Teknik pem belajaran simulasi…….……………………… 6
2. Teknik pem belajaran ceramah…..………………………… 6
3. Langkah-langkah ………………….. ……………………… 8
4. Asas-asas……………………………….. …………………. 9
5. Intelegensi…………………………………………………. 10
6. Teori tentang intelegensi…………………………………… 12
7. Fakt or-fakt or intelegensi…………………………………… 13
8. Alat ukur intelegensi……………………………………….. 14
9. Hubungan intelegensi……………………………………….. 15
B. Kerangka Berfikir……………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….24
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kejuruan
untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kem am puan beradaptasi dilingkungan
kerja, m elihat peluang kerja dan m engem bangkan diri dikem udian hari.
global, c. m erubah status warga bangsa Indonesia ( sebagai siswa yang m asih
berpenghasilan ), d. mem beri pengetahuan, ketram pilan dan sikap sebagai bekal
bagi pekerja guna mem enuhi dan mengembangkan ketrampilan kerja agar mampu
untuk mem esuki dunia kerja tertent u. Sedangkan Calhoun and Finch (1982:12)
mengem ukakan bahwa pendidikan kejuruan sebagai suatu proses penyiapan yang
bertujuan untuk bekerja dan peningkatan pot ensi tenaga kerja. United States
attitutedes work habits, and appreciations needed by workers to enter and m ake
pada dasarnya mengembangkan ketram pilan, kem am puan, pem ahaman, sikap,
mengem bangkan ketrampilan kerja, agar mampu m enjadi pekerja yang betul-betul
berguna dan produktif). Senada dengan pendapat itu, Evan dan Herr (1978:8)
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu bidang pekerjaan
tertentu.
dim iliki peserta didik sebagai persiapan untuk bekerja atau melanjutkan pada
jenjang yang lebih tinggi. Senada dengan penjelasan tersebut Wenrich ( 1974 :
yang terdapat pada seseorang, yaitu ketrampilan motirik, kognitif dan afektif
umum yaitu orientasinya pada penyiapan peserta didik untuk m em asuki dunia
pekerjaan melalui latihan kerja pada pola magang. Pola latihan ini dilakukan
untuk m enerapkan teori yang telah diperoleh dari sekolahan ke dunia industri dan
dapat menghasilkan tenaga kerja yang terampil dengan tingkat mem adahi pada
berbagai jenis pekerjaan dan jabatan kejuruan serta secara lebih luas akan dapat
untuk mem pelajari yang lain. Sedangkan m enurut Thorogood (1982:5) dikatakan
pendidikan kejuruan m em iliki tugas khusus yaitu m em bekali peserta didik dengan
memasuki dunia kerja. Hubungan dengan pem enuhan tenaga kerja pendidikan
kejuruan m em berikan pengetahuan dan ket ram pilan yang diajarkan di sekolah
ident ik dengan unsur-unsur yang ada di lapangan kerja sehingga peserta didik siap
peraturan pem erintah nomor 29 Tahun 1990 pasal 1 ayat 3 tent ang pendidikan
pada jenjang menengah yang menggunakan pengem bangan kem am puan siswa
industry.
a. Teknik bangunan yang terdiri dari teknik konstruksi baja, konstruksi kayai,
teknik batu dan beton, teknik pekerjaan finishing, teknik gambar bangunan,
teknik plum bing & sanitasi, m anajem en property, tiknik furniture dan int erior
decorator.
b. Teknik geodesi dan geomat ika yang terdiri dari teknik survey dan pemet aan.
c. Teknik ket enagalisrikan terdiri dari Teknik transmisi tenm aga listrik,
pem bangkit tenaga listrik, pem anfaatan tenaga listrik dan teknik otonasi.
d. Teknik Inform asi dan komunikasi terdiri dari Rekayasa perangkat lunak,
Industri,TeknikMekatronik.
g. Teknik pendingin dan tata Udara terdiri dari Teknik Pendingin & T ata Udara
h. Teknik pem esinan terdiri dari Teknik Mesin Produksi, Teknik Pengelasan,
i. Teknik otomot if terdiri dari Kendaraan Ringan, Sepeda Motor Kecil & Besar
Perbaikan Bodi & Cat dan Teknik Alat Berat dan Ototronik.
15
j. Bisnis dan Manajemen terdiri dari Administrasi Perkant oran, Akunt ansi,
untuk bekerja dalam bidang tertent u. Adapun tujuan um um dan tujuan khusus
a. Tujuan umum:
1) Meningkatkan keimanan dan ket aqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha esa,
2) Mengem bangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
bertanggung jawab.
4) Mengem bangkan potensi peserta didik agar mem iliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup serta m emanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.
b. Tujuan Khusus:
sendiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia
16
industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kom petensi
2) Menyiapkan peserta didik agar m am pu memilih karier, ulet dan gigih dalam
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mam pu mengembangkan diri dikem udian hari baik secara m andiri maupun
tersebut dikelompokkan m enjadi bidang keahlian sesuai dengan kelom pok bidang
Industri atau Usaha ( DU/DI ). Penamaan bidang keahlian dan program keahlian
pada kurikulum KTSP dikem bangkan m engacu pada nam a bidang dan program
yang berlaku pada kurikulum SMK edisi 2004. Kurikulum dikem bangkan
berdasarkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki pot ensi sentral
untuk mengem bangkan potensinya agar m enjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, neraklaq mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, m andiri dan menjadi warga Negara yang dem okratis serta bertanggung
jawab.
17
advokasi dan perintisan yang dilakukan oleh kepala sekolah, tim pengem bang
yang dijabarkan dalam sejum lah peraturan, salah satunya Peraturan pem erintah
(PP) Nomor 19 Tahun 2005 tent ang standar nasional pendidikan (SNP). Peraturan
ini memberikan arahan tent ang perlunya disusun dan dilaksanakannnya delapan
standar nasional pendidikan (SNP), yaitu standar isi, standar proses, standar
kom petensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga pendidikan, standar sarana dan
pendidikan.
Standar isi mencakup materi dan tingkat kompet ensi untuk m encapai
kom petensi lulusan pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Dalam
standar isi diatur tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar
Kompet ensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD) dari setiap m ata pelajaran pada
setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan m enengah.
bent uk kom petensi yang dinilai sangat penting dan perlu bagi peserta didik dalam
kom petensi yang telah ditetapkan oleh Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI)
1) Program Normatif
Program Norm atif adalah suatu kelom pok m ata diklat yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi yang utuh yang mem iliki norm a-norma
kehidupan sebagai makluk individu atau makluk social baik sebagai warga Negara
Indonesia maupun warga dunia. Program ini diberikan agar peserta didik bisa
hidup dan berkem bang selaras dalam kehidupan pribadi, social dan bernegara.
Program ini berisi mata diklat yang lebih m enitik beratkan pada norm a, sikap dan
perilaku yang diajarkan, ditanam kan dan dilatihkan pada peserta didik disam ping
kandungan pengetahuan dan ketrampilan yang ada didalam nya. Mata diklat pada
2) Program Adaptif
Program Adaptif adalah kelom pok m ata diklat yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan
kuat untuk m enyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
dilingkungan social, lingkungan kerja serta mampu m engem bangkan diri sesuai
dengan perkem bangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program ini berisi
mata diklat yang lebih menitik beratkan pada pemberian kesempatan kepada
peserta didik untuk m emaham i dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya mem ahami dan
harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelom pok m ata diklat yang berlaku
19
program keahlian
peserta bdidik agar m emiliki kompet ensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja
jum lah kompet ensi yang harus dipelajari, jika SKKNI menunt ut m asa pendidikan
lebih dari tiga tahun m aka m asa pendidikan dapat diperpanjang paling banyak dua
1) Kegiatan pembelajaran
a) Kegiatan Kurikuler
kurikulum.
20
b) Kegiatan Ektrakurikuler
(3) PMI
(4) Kesenian
keberm aknaan bagi peserta didik, keadaan dan kem am puan sekolah serta
dipilih.
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran
bahwa unt uk mencapai mutu ketram pilan tamatan yang berkualitas, proses
based learning), pem belajaran tuntas ( mastery learning) dan belajar penemuan
21
collaboration learning).
kom petensi m enurut Jackson dan Schuler (dalam bukunya Ella Yulaeawati, 2006:
17) ” kompetensi merupakan ket rampilan , pengetahuan, dan kemam puan ,serta
ciri-ciri yang lain yang menunjukkan bahwa seseorang mam pu bekerja secara
efektif”. Menurut zam tim ah (2000:208) kom petensi diartikan sebagai kem am puan
dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga dapat
baiknya) .Dan Ahmad Jaedun (2000: 45) berpendapat bahwa kompetensi diartikan
sebagai kemam puan yang dimiliki seseorang untuk melakukan tugas tertentu.
John Stevenson dalan Subijanto (2000: 87-88) m engatakan bahwa kom petensi
terdiri dari pengetahuan dan ketram pilan yang secara spesifik tersetandart dan
diterapkan dalam pekerjaan yang dipersyaratkan bagi tenaga kerja. Senada dengan
22
ketram pilan, dan sikap. Berpijak dari pendapat tersebut diatas m aka kom petensi
dapat diartikan sebagai kemampuan , ketrampilan dan sikap yang dimiliki oleh
secara jelas kompet ensi yang harus dimiliki atau ditampilkan peserta didik setelah
maka dalam kegiatan pem belajaran peserta didik akan terhindar dari mem pelajari
materi yang tidak perlu yaitu materi yang tidak m enunjang tercapainya
penguasaan kompetensi.
Dengan dem ikian kom ponen m inimal pembelajaran berbasis kom petensi adalah:
dicapai.
23
suatu m ata pelajaran. Dengan kom petensi yang telah ditent ukan secara tertulis,
siapa pun yang mengajarkan mata pelajaran tertent u tidak akan bergeser atau
e) mem perbarui sistem evaluasi dan pelaporan hasil belajar peserta didik. Dalam
bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar peserta didik yang
lain.
f) mem perjelas komunikasi dengan peserta didik tentang tugas, kegiatan, atau
pengalaman belajar yang harus dilakukan dan cara yang digunakan untuk
h) mem perbaiki sistem sertifikasi. Dengan perum usan kompetensi yang lebih
(SMK) adalah unt uk m emperoleh hasil yang tinggi dalam m em bekali siswa
dengan kompetensi tertentu yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia kerja
(DU/DI). Melalui pendekat an ini siswa diharapkan mam pu menguasai kom petensi
yang dipersyaratkan untuk m em asuki dunia kerja atau industri dengan ketent uan
yang berlaku.
berikut:
uji kompet ensi dan sertifikasi kom petensi yaitu proses pengujian dan
pem berian sertifikat bagai peserta unt uk memperoleh pengakuan bahwa yg
bersangkuatan memiliki kompetensi atau keahlian dalam bidang tertentu
sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan pekerjaan tertentu.dasar
dijadikan patokan dalam m enetapkan jenis dan tingkat keahlian yang
diujikan dan dicamtumkan pada sertifikat kompetensi, adalah standar
keahlian yang berlaku dilapangan pekerjaan tertent u(Enterprise
standart).dan atau standart yang disepakati oleh beberapa lapangan
pekerjaan tertentu(industri standart)
didik terhadap suatu satuan kompet ensi atau kualifikasi tertent u”. Depdiknas
peserta didik yang telah m emenuhi standart, dilaksanakan pada akhir proses
25
kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang lazim digunakan di dunia kerja atau dunia
dibutuhkan dalam dunia usaha atau dunia industri (DU/DI) yang dapat digunakan
secara langsung oleh tam atan dalam memasuki lapangan pekerjaan. Pembelajaran
siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang berwawasan dunia usaha atau
kem am puan penalaran yang tinggi. Para siswa yang memiliki atau m enguasai
kom petensi dasar kejuruan yang baik akan sangat m em bant u dalam kegiatan
pem belajaran dan pentahapan m enjadi jelas. Pengorganisasian isi materi dengan
kom petensi yang sulit dengan m em perhatikan fakt or peserta didik. Gagne yang
of com ponent skill that must be learn before com plex skill of which there are
apath can be learned ”. ( suatu pem belajaran yang secara hieraki mengacu kepada
kem am puan yang rum it, yang merupakan suatu bagian yang dapat dipelajari).
berbasis kompetensi dim aksudkan adalah pendekatan dalam pem belajaran yang
kom petensi m aupun kompetensi dasar m ata pelajaran tertentu. Dalam model yang
paling sederhana, dikemukakan bahwa jika setiap peserta didik diberikan waktu
sesuai dengan yang diperlukan unt uk mencapai suatu tingkat penguasaan, dan jika
dia menghabiskan wakt u yang diperlukan, m aka besar kem ungkinan peserta didik
menguasai tujuan belajar, sesuai dengan tahapan tersebut maka siswa akan
melakukan kegiatan pem belajaran yang sesuai dengan struktur. Siswa dinyatakan
telah berhasil menyelesaikan tahapan belajar bila m ereka telah m enguasai tujuan
tersebut, gagne dalam Driscoll (1994: 339) mem berikan contoh tentang
mereka m engident ifikasi karakteristik dari segitiga atau dengan kata lain, jika
mereka tidak dapat membedakan secara perseptual dari beberapa segitiga dan
segitiga).
dalam mem pelajari m ata pelajaran yang ditempuh. Bila telah tunt as mem pelajari
tahapan berikutnya. Bagi siswa yang pandai dan memiliki kem am puan dasar
kejuruan serta mempunyai kemampuan adaptif dan daya nalar yang baik, niscaya
dapat m enyelesaikan kegiatan belajarnya lebih cepat . Dem ikian juga dengan siswa
yang kurang pandai dan tidak m em iliki kemampuan dasar kejuruan serta tidak
mempunyai kemampuan adaptif dan daya nalar yang baik, tetap akan dapat
yang m em iliki kemampuan cepat , nam un dem ikian akan m em butuhkan waktu
yang lebih lam a. Tujuan belajar tuntas ini adalah unt uk meningkatkan keefekt ifan
mencapai tujuan dengan cara memberikan perhatian yang cukup pada kebutuhan
yang jelas dan penyajian yang m enarik. Mengingat penyajian m ateri yang
sistematis dan menarik mem berikan kepuasan kepada siswa (Carrol dan Bloom
dalam Joyce, Weil and Calhoun 2000: 444). Bimbingan belajar harus berorentasi
penguasaan m ateri pem belajaran dalam bent uk unit-unit pem belajaran yang
berbasis produksi sangat dipengaruhi oleh beberapa sub sistem dalam kegiatan
belajar, ant ara lain a) penyesuaian dan penjabaran dengan isi kurikulum dengan
yang saling berkaitan dan harus dikuasai oleh siswa agar dapat menem puh m ateri
pem belajaran yang diharapkan dapat m em ajukan cara belajar akt if dan
(penem uan dapat terjadi terutama bila individu ikut terlibat secara
Belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar discovery, ini mempunyai
arti bahwa siswa belajar m elalui berpartisipasi secara aktif dengan konsep-
yang diperoleh melalui belajar tersebut akan bertahan lebih lam a, dan mempunyai
keingintahuan siswa, memberi motifasi belajar unt uk bekerja terus sam pai
ketram pilan dalam memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain, dan siswa
adalah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental
melalui tukar pendapat, diskusi dan m embaca dan m encoba sendiri agar siswa
dapat belajar sendiri. Menurut Ratna W ilis dahar (1996 : 160) metode
pem belajaran discovery adalah suatu cara yang dapat melatih kemampuan-
Dengan demikian dapat dikat akan bahwa m etode pem belajaran discovery
adalah suatu metode dalam proses belajar dan pembelajaran dimana guru
problem solving (pem ecahan masalah). Menurut Sund and Trowbridge (1978: 64)
siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Lebih lanjut Sund and
Adapun inquiry dibent uk meliputi discovery dengan perkataan lain inquiry adalah
prosedur pem belajaran yang mem ent ingkan pembelajaran individual, siswa
melakukan percobaan unt uk memperoleh suatu konsep atau prinsip dalam suatu
31
proses mental. Metode discovery dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu free
dengan konsep-konsep dan prinsip yang sudah ada dan berusaha menarik
informasi, dari mana, dan apa yang dapat mereka olah. Bagi siswa yang
lebih penting adalah harus berani memulai inisiatifnya sendiri. Dalam free
discovery ini struktur peristiwa belajar siswa benar-benar terbuka dalam arti
yang telah ada dan proses akomodasi yaitu dengan perubahan dalam arti
b) Guided discovery, pada discovery ini guru berperan sebagai pem bimbing
siswa dalam belajar. Guru mencoba membantu siswa untuk mem peroleh
pencapaian tujuan intruksional dalam hal ini daftar kegiatan yang telah
dipersiapkan.
prinsip yang dapat diukur. Untuk mem peroleh jawaban dari pertanyaan-
ditemukan hasilnya berupa konsep dan prinsip yang benar-benar masih baru.
Metode pembelajaran discovery mem berikan hal-hal yang baru yang sebelum nya
belum pernah dialam i dan dilakukan oleh siswa sehingga siswa akan m em iliki
dan Calhoun (2000: 179-181) sebagai berikut: (1) guru menyajikan situasi
data dan verifikasi mengenai suatu informasi yang dilihat dan dialam i,(3)
pengum pulan data dan eksperimen para siswa diperkenalkan dengan elem en baru
proses penemuan
sebagai berikut: (a) Penyajian masalah dalam bentuk lembar kerja siswa, (b)
diskusi pengarahan, (c) kegiatan penem uan, (d) diskusi akhir, (e) pengem bangan
kelompok kecil, yang dalam kelompok tersebut terdapat kerjasam a ant ar anggota
term asuk hubungan antar pribadi (Slavin, 1995:11-12). Strategi pembelajaran ini
terdiri dari kelom pok-kelom pok yang heterogen. Kompetisi diperlukan untuk
Salah satu cara terbaik untuk m engembangkan belajar yang aktif adalah
membantu siswa mem pelajari m ateri pelajaran dan ket rampilan sem ata, namun
juga m elatih siswa dalam meraih tujuan-tujuan hubungan sosial dan kemanusiaan.
Model pem belajaraan kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur
tujuan dan struktur penghargaan (reward). Struktur tugas mengacu pada dua hal,
yaitu pada cara pembelajaran yang diorganisasikan dan kegiatan yang dilakukan
siswa dalam kelas. Strukt ur tujuan adalah sejumlah saling ketergant ungan yang
34
kooperatif.
siswa bekerja sam a dalam m emecahkan pokok bahasan tertentu dengan langkah
siswa m em bent uk kelompok sendiri dengan anggot a 2 sam pai 6 anak, kemudian
dalam kelas. Selanjutnya Muslim Ibrahim, Fida Rachm adiarti, Moham ad Nur dan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut; a) Siswa bekerja dalam kelom pok secara
kooperatif unt uk menunt askan materi belajarnya. b) Kelom pok dibent uk dari
siswa yang m em iliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. c) Bila m ana
mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelam in yang
berbeda. D) Penghargaan lebih berorent asi kelompok dari pada individu. Slavin
sebagai berikut:
pem belajaran.
f. Penyesuaian individu.
ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan penghargaan. Menurut Anita Lie
(1999: 12)
pem belajaran kooperatif adalah sistem pem belajaran yang mem beri
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sam a dengan sesam a siswa
dalam tugas-tugas yang berstrukt ur. Ini juga disebut sistem pembelajaran
gotong royong atau cooperative learning. Dalam sistem ini guru bertindak
sebagai fasilitator.
Unt uk mencapai hasil yang m aksimal ada lima unsur dalam pembelajaran got ong
perorangan, 3) Tatap muka, 4) Kom unikasi ant ar anggota dan 5) Evaluasi proses
b) Siswa harus bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelom poknya,
d) Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab kepada anggota kelom poknya.
kelompoknya.
36
CNC (Milling) m erupakan salah satu program pendidikan SMK dalam rangka
pada sederet kegiatan yang akan dilakukan untuk m encapai suatu tujuan tertentu.
untuk mencapai tujuan, unit organisasi yang bertanggung jawab untuk setiap
dilakukan dalam rangka pem baharuan sistem pendidikan, dengan m aksud agar
sistem tersebut dapat lebih serasi dengan tuntutan kebutuhan m asyarakat serasi
pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dari usaha
produkt ivitas dan efisiensi proses pem belajaran (Karti Soeharto,dkk, 2003:19).
perlu m enangkap dan m emaham i m akna dan jiwa dari paradigm a yang muncul
Dengan adanya tuntutan pengem bangan sumber daya manusia era global
dan kebijakan m akro pemerint ah tent ang ot onomi daerah, Direkt orat
1) Peningkatan peran
3) Penjenjangan pendidikan
adalah proses panataan konsep, perencanaan dan im plem ent asi pendidikan
penyesuaian peran, bidang dan program keahlian serta jenjang pendidikan SMK
berikut:
program dan bidang keahlian serta jenjang m elalui kursus dan program
Diplom a.
(PPKT).
(4) Bidang keahlian dan program keahlian SMK yang sesuai dengan
program keahlian yang ada diseluruh SMK baik negeri maupun swasta dengan
melibatkan unsur wilayah yang terkait melalui pengkajian pot ensi wilayah untuk
39
kebutuhan m asyarakat.
kejuruan
bersangkutan.
(1) Sekolah m enengah Kejuruan memiliki bidang dan program keahlian yang
(2) Calon siswa/orang tua murid memperoleh informasi m engenai bidang dan
suatu proses pembinaan, pengem bangan dan pem berdayaan SMK yang
dapat berperan sebagai SMK Regional Cent er. Dalam hal ini SMK RC bukan
2) Sebagai pusat layanan jasa dan inform asi bagi pengembangan ekonom i
m asyarakat.
keahlian.
baik.
sebagai akt ivitas nyata maupun aktivitas tersebunyi, yang terwujud pada
a. Mem iliki ahklak dan budi pekerti yang luhur, jujur dan bertanggung jawab.
b. Mem iliki keinginan dan sem angat m encari tahu dan mampu
why)
c. Mem iliki sikap yang taat pada prosedur, tepat wakt u, tidak bosan, akurasi,
teliti dan daya juang tinggi melalui pengem bangan (tool skill developm ent)
e. Melalui pengem bangan sikap sosial (social attitude) memiliki kem am puan
berdasarkan kompet ensi m erupakan suatu system dimana siswa baru dianggap
42
mem enuhi tujuan dalam kondisi yang diinginkan. Dikatakan performance yang
berbeda dari kompetensi yang lain dalam hal jum lah bagian-bagiannya. Ada
kompetensi yang lebih bergantung pada pengetahuan dan ada yang lebih
yang penuh tangtangan diperlukan kem am puan yang bersifat generic yang
disebut kompetensi transfersal, yang melintas batas disiplin ilmu dan melintas
untuk kinerja pertum buhan ekonom i m oderen. Oleh karena itu diperlukan
tenaga kerja yang siap berkembang, adaptif, m am pu bekerja dalam tim dan
mem erlukan biaya besar, tetapi harus diupayakan agar tidak semua biaya yang
Tugas berat ini tentu saja tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada
mem bahu untuk menghasilkan tenaga kerja yang teram pil dan kerkinerja
basis dari pem belajaran kejuruan. Sistem ini mem pertem ukan pembelajaran
teori dan prakt ik dan mem adukan pengetahuan terstrukt ur dengan keterampilan
aktif dalam suatu konteks yang sesuai. Dua tempat pem belajaran yang
berbeda, sekolah dan perusahaan, berinteraksi dalam peran yang berbeda, tetapi
44
sekedar praktik.
berorient asi pada kelom pok kualifikasi yang khas pada pekerjaan yang
dasar untuk setiap bidang pekerjaan, tetapi harus selaras dengan konteksnya.
berada pada tempat pekerjaan tertent u, siap kerja dan siap unt uk terus belajar
serta berkembang lebih lanjut. Dengan kata lain pendidikan kejuruan harus
menjadi jem batan untuk pelatihan lebih lanjut. Oleh karena itu dua komponen
tenaga kerja pada suatu tempat kerja yang senant iasa berubah, karena dunia
kerja ditopang oleh dua hal: teknologi yang senant iasa berkembang dan
harus diarahkan pada tujuan tersebut. Kualifikasi tambahan pada diklat reguler
penyiapan peserta didik unt uk memasuki lapangan kerja, m aka salah satu tolok
lulusan oleh lapangan pekerjaan m erupakan salah satu ketent uan dalam
pelaksanaan kurikulum dan bahkan menjadi salah satu ukuran dalam menilai
kebutuhan dunia kerja apabila : a) Masa tunggu tamatan sampai mem peroleh
program atau bidang keahlian yang diberikan dan c) Tingkat partisipasi lulusan
di dunia pekerjaannya tinggi atau prosent ase lulusannya yang terserap di dunia
dengan kebutuhan pem bangunan serta dunia industry semakin dirasakan karena
yang sejalan dengan tunt utan pembangunan baik secara kuantitatif maupun
secara utuh.
kom petensi akuntansi sebagai upaya peningkatan m utu lulusan program keahlian
pelaksanaan, Fakt or-faktor yang m enjadi kendala dan peranan pelaksanaan uji
kom petensi akuntasi dalam m eningkatkan m utu lulusan SMK Negeri 3 Surakarta.
Metode yang digunakan adalah m etode diskriptif. Teknik pengum pulan data
dengan pengam atan, wawancara dan dokum ent asi. Analisis data dengan teknik
analisis model int erakt if. Kesimpulan dalam penelitian ini (1) proses pelaksanaan
kebutuhan siswa, penentuan lokasi, pengam bilan tugas akhir memerlukan biaya
khusus diluar biaya operasional, peran pem bimbing yang kurang maksimal, (3)
meliputi hal-hal sebagai berikut uji kompetensi akan mampu m eningkat kan
kem am puan siswa dalam hal penguasaan kompetensi apabila dilaksanakan sesuai
dengan pedom an dan petunjuk pelaksanaan dan persiapan awal sam pai pengujian.
upaya peningkatan m utu ket rampilan lulusan SMK Negeri 2 kota Surakarta.
menjadi kendala dan peranan model PSG dalam m eningkat kan m utu ketrampilan
data dengan pengamatan, wawancara dan dokum ent asi. Teknik penarikan sam pel
dengan metode snow ball sampling. Analisis data dengan teknik analisis m odel
interakt if. Hasil penelitian (1) proses pelaksanaan PSG mencakup 5 kegiatan yaiti:
singkronisasi program dengan pendekatan yang opt im al, pem bimbingan siswa di
industry oleh guru dan instrukt ur, memonotoring dan evaluasi serta penilaian
terhadap kem ajuan siswa. (2) fakt or yang menghambat antara lain: faktor
pem bimbingan oleh guru, factor penyusunan jurnal harian. (3) model dalam upaya
(2008) Penelitian yang dilakukan oleh LPMP Sulawesi selatan, dengan judul
penelitian Opt imalisasi Proses Pelaksanaan Uji Kompet ensi untuk Meningkatkan
Mutu Lulusan SWekolah Menengah Kejuruan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapat tindak lanjut berupa kebijakan dari pemerintah daerah dan pusat
sehingga pelaksanaan uji kompet ensi dapat dirasakan m anfaatnya oleh semua
unsure baik bagi para siswa, pihak sekolah, dunia usaha/industry (DU/DI),
pem erintah m aupun masyarakat. Jenis penelitian kualitatif. hasil penelitian (1)
pelaksanaan penilaian hasil belajar, (2) berdasar analisa SWOT terdapat 4 faktor
kunci yang dipilih sebagai penghambat dan pendukung yaitu : kekuatan (S)
jum lah dan kompetensi tenaga pengajar sesuai dengan keadaan yang ada.
(O) jaringan kerjasama/ kemit raan dengan DU/DI dan istansi yang terkait.
Ancam an (T) profil sekolah belum banyak dikenal oleh masyarakat um um .(3)
SMK Negeri 2 Somba Opu Sunggum inasa Kabupaten Gowa dalam m eningkat kan
pengajar,(b) m engopt imalkan kerja sam a sekolah terhadap sem ua unsure, (c)
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir pada penelitian ini di awali dengan bent uk penelitian yang
dalam objek penelitian. Dalam hal ini proses pelaksanaan prakt ek mesin CNC
untuk menghasilkan peserta didik terutama unt uk bekerja dalam bidang tertentu.
mengem bangkan fungsi dan sarana kendali mutu pendidikan pada Sekolah
bidangnya.
49
sekolah agar selalu m eningkat kan m utu dan hasil lulusannya serta m eningkat kan
Materi prakt ek
Fakt or yang
Mitra Kerja menghambat dan
mendukung
Hasil Prakt ek
50
50
BAB III
B. Jenis Penelitian
mendapatkan data yang lebih lengkap, m endalam dan dapat m em berikan jawaban
51
kualitatif.
pada pemecahan masalah yang ada pada m asa sekarang. Berdasarkan pengertian
praktek m esin CNC (Milling) program keahlian teknik pemesinan sebagai upaya
Di tinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kasus
atau studi kasus . Winarno Surakhmad ( 1994 : 143 ) berpendapar bahwa: “ studi
kasus m erupakan jenis metode jenis metode diskript if yang memusatkan perhatian
pada suatu kasus secara intensif dan mendetail”. Subyek yang diteliti terdiri dari
kasus adalah :
mengapa, sebab proses terjadinya sesuatu yang lebih pent ing dan bermakna
daripada adanya sesuatu. Ada dua pertimbangan pokok m engapa penelitian ini
manusia, peneliti relative kesulitan dalam m emaham i kerangka dan ruang lingkup
industry. Peneliti harus datang sendiri dan m elibatkan secara langsung dalam
proses pem belajaran dan proses pelaksanaan prakt ek mesin CNC (Milling) itu
sendiri. Pemahaman yang m endalam m engenai hal itu lebih tepat m enggunakan
pendekatan kualitatif.
53
C. Sumber Data
kualitatif bias berupa orang, peristiwa dan lokasi, benda, dokum en atau arsip”.
Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa sumber data dalam penelitian ini
sangat beragam . Oleh karena itu ketepatan dalam m em ilih dan m enentukan jenis
data sangat penting, karena akan dapat menentukan ketepat an dan kelayakan data
yang diperoleh.
Sum ber data yang dim anfaatkan dalam penelitian ini adalah:
1. Informan
dalam penelitian dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti berupa kata-
kata. Informan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah inform an yang benar-
tam a peneliti memilih sumber data 4 orang. Nam un setelah dilapangan sum ber
yang akan melibatkan tempat ,pelaku dan peristiwa yang terjadi. Adanya peristiwa
Tem pat dan lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan
penelitian juga m erupakan salah satu jenis sum ber data yang bias dimanfaatkan
oleh peneliti. Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMK YP
Colomadu Karanganyar
3. Dokumen
Dokumen m erupakan sum ber data tambahan, bukan hanya tulisan saja,
tetapi juga berupa rekam an, gambar atau benda yang berkaitan dengan suatu
aktivitas atau peristiwa tertentu. Dokum en yang diperlukan dalam penelitian ini
antara lain : rekaman hasil wawancara, data tentang pelaksanaan uji kompetensi,
data-data penilaian uji kom petensi dan data lain yang dapat mem berikan
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam
alam iah), sum ber data primer, dan teknik pengum pulan data lebih banyak pada
Ada tiga teknik yang digunakan unt uk mengum pulkan data dalam penelitian
ini, yaitu:
terhadap objek penelitian dan m encatat fenom ena yang diselidiki melalui
pengam atan secara langsung dan m emperhatikan secara cerm at tentang proses
2. Wawancara
informan, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya. Data yang dikumpulkan
dari wawancara m erupakan data penguat bagi penemuan data yang dikumpulkan
dengan pengam atan, sekaligus data-data lain yang diperlukan unt uk mendukung
Lincoln and Guba dalam Sugiyono (2008 : 322) mengemukakan ada tujuh
Sumber data dan data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini melalui
masalah yang timbul dalam proses pelaksanaan prakt ek mesin CNC (Milling).
3) Siswa kelas XII teknik pem esinan, unt uk memperoleh informasi m engenai
4) Perusahaan atau instansi dari luar yang berfungsi sebagai verifikator dalam
informasi tentang sejauh mana peranan praktek m esin CNC (Milling) dalam
3. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari arsip dan
dokumen yang ada, misalnya data tent ang kegiatan proses pelaksanaan praktek
mesin CNC (Milling) dan tentang sistem penilaian, data tentang peserta, data
tent ang prosedur, data tentang hasil kerja dan data-data yang lain yang
atau m em fokuskan permasalahan agar pem ilihan sam ple lebih mengarah pada
tujuan penelitian. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah
57
purposive sam pling dan snowball sam pling. Sugiyono (2008: 300) Purposive
sam pling adalah “teknik pengambilan sam pel sum ber data dengan pertim bangan
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau m ungkin dia sebagai penguasa sehingga
“ Teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jum lahnya sedikit,
lam a-lama menjadi besar”. Hal ini dilakukan karena jum lah sum ber data yang
Menurut Lincoln dan Guba dalam j Sugiyono (2008: 311) mengem ukakan
bahwa ; Naturalistic sampling is, then, very different from convent ional sampling.
maxim ize informat ion, not to generalization.( Penentuan sampel dalam penelitian
1. Triangulasi
pem eriksaan keabsahan data yang mem anfaatkan sesuatu diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu” Patton seperti
58
trianggulasi data sebgai cara untuk m eningkatkan validitas data dalam penelitian
kualitatif , yaitu:
a. Trianggulasi data atau sum ber, yaitu teknik trianggulasi yang m engarahkan
pengumpulannya.
beberapa peneliti yang lain. Dari pandangan dan tafsir yang dilakukan oleh
beberapa peneliti terhadap hasil yang dikumpulkan yang pada akhirnya bisa
sum ber digunakan untuk m engum pulkan data sejenis dengan m enggunakan
m enggunakan nara sum ber yang berbeda yaitu kepala sekolah dan
mengum pulkan data sejenis dengan m enggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda, yaitu:
2. Reviu Informan
key person. Hal ini dilakukan unt uk mengetahui apakah laporan yang telah
60
disusun merupakan pernyataan atau diskripsi sajian yang bisa disetujui. Hal-hal
yang perlu dikomunikasikan dalam hal penelitian ini adalah: proses pelaksanaan,
ham batan dan peranan pelaksanaan praktek m esin CNC (Milling) dalam upaya
meningkatkan mutu lulusan program keahlian teknik pemesinan dan lain –lain
3. Perpanjangan pengamatan.
melakukan pengam atan, wawancara lagi dengan sum ber data yang pernah ditemui
peneliti dengan nara sum ber akan sem akin terbent uk, semakin akrab, sem akin
disembunyikan.
two or more people”. (Hubungan adalah sebuah kepercayaan bersama dan emosi
antara dua orang atau lebih ). Dalam melakukan perpanjangan pengam atan
sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah
data yang diperoleh itu setelah dicek kemabali kelapangan benar atau tidak,
4. Meningkatkan ketekunan.
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan
urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistem atis. Sebagai bekal
61
peneliti unt uk meningkatkan ket ekunan adalah dengan cara membaca berbagai
referensi buku m aupun hasil penelitian atau dokument asi-dokum entasi yang
dim ulai dengan m enelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu
Penarikan kesimpulan
Reduksi data
(Verifikasi)
Langkah pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengum pulan data
yang telah diuraikan diatas, yang terdiri dari wawancara, observasi dan
dokumentasi. Pengum pulan data dilaksanakan selam a data yang diperlukan belum
memadai dan akan dihent ikan apabila data-data yang diperlukan telah m em adai
2. Reduksi data
berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data
juga m enulis mem o.Proses reduksi ini berlangsung terus sam pai laporan akhir
penelitian ini.
3. Penyajian Data
Sebagai proses analisis data selanjutnya, inti dari penyajian data ini adalah
penggambaran proses dan fenomena yang ada pada obyek penelitian. Untuk
mempermudah penyajian data ini digunakan pengelom pokan data, jaringan kerja
63
teratur dan akhirnya peneliti dapat m elihat fenomena itu berhubungan denga teori
yang relevan.
4. Menarik Kesimpulan
yang terdapat di lapangan. Penyusunan cacatan, pola dan arahan sebab akibat di
rangkaian keadaan dari yang belum jelas kemudian m eningkat sampai pada
pernyataan yang telah m emiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap
fenomena yang ada. Disamping itu dalam penarikan kesim pulan peneliti juga
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi SMK
kelas jauh STM Marhaenis Surakarta, sebagai tempat menggunakan gedung STN
1 Col. Pembelajaran dilakukan pada siang hari dengan jurusan m esin umum
Pada tahun 1971 STM tersebut bergant i nam a dengan STM Pancasila . Pada
tahun ini terjadi pergant ian kepala sekolah dari Soem ant o digant ikan oleh Drs.
Setiawan. Pada tahun 1973 atas dukungan Indardi, BA pada saat itu sebagai
Pada tahun 1975 karena ada edaran surat yang menyatakan tidak dibenarkan
menjadi STM Pemda Colomadu. Suasana memperhat inkan timbul karena ada
surat keputusan sekolah swasta tidak boleh menggunakan fasilitas sekolah negeri.
Pada saat itu kem am puan untuk operasionakl sekolah sangat terbatas. Kemudian
timbul suatu gagasan untuk m em buat sekolah yang memiliki sarana dan prasarana
sendiri dengan letak sekolah yang strategis. Maka Drs Setiawan bermusyawarah
65
dengan Sunarto, BcHk , Drs. Agus Mulyot o dan Rikant o, m ewujudkan sekolah
dengan memiliki tanah , gedung dan sarana dan prasarana yang baik.
Pada tanggal 5 Agustus 1977 terkum pul uang sebesar 750.00 rupiah dari
Drs. Setiawan sebesar 250.00 rupiah, Sunarto, BcHk sebesar 200.00 rupiah, Drs.
Agus Mulyono sebesar 200.000 rupiah dan Rikanto, sebesar 50.000 rupiah. Uang
tersebut digunakan unt uk membeli tanah sawah HM 316 a/n Ruwoto, Ny Sukini
2
dan Ngatini dengan luas 2030 M dengan letak di Desa Jetak Bolon .
Pada tahun 1979 STM Pemda Colomadu m enempati gedung baru. Proses
belajar dilakukan pada pagi dan sore hari dengan jurusan teknik m esin dan listrik.
Karena pada saat itu masih kekurangan peralatan prakt ek maka khusus anak kelas
Pada tanggal 8 Juli 1983 sekolah membeli tanah HM 62 dengan luas 1935
2
m yang letaknya sejajar dengan tanah yang lam a. Atas nama Ngadiyem
Kartopawiro. Dari tanah tersebut digunakan unt uk membangun ruang kelas, ruang
praktek, kantor, perpustakaan dan musola. Pada tahun tersebut dipasang listrik e
Tanggal 15 Agustus 1985 dengan adanya surat dari Gubernur Jawa Tengah
tanggal 23 Nop 1983 tentangan larangan m endirikan sekolah swasta dengan nam a
Pemda m aka didirikanlah Yayasan Pendidikan Colom adu dengan Akta Not aris
Ayu Mahyastuti Not onegara Nogi tanggal 15 Agustus 1984. Pada tanggal 11
Pada tanggal 21 Januari 1988 atas bantuan kepala desa Bolon dan LKMD ,
yayasan pendidikan Colomadu berhasil membeli tanah kas Desa Bolon seluas
2
8770m . Disebelah selatan gedung lama dengan cara tukar guling dengan
bertingkat dua.
sm kyp.sch.id.
SMK YP
Colomadu
Angkatan Udara Adi
Sumarmo
Ke Kartasura
Surakarta
67
2) NIP : ---
Colomadu Karanganyar
S2 : Megister managemen
Colom adu
d. Status Tanah
- bersertifikat
e. Program Keahlian
2) Jumlah Siswa
4) Fasilitas Penunjang
2
a) Lapangan Upacara : 1.000 m
b) PNS : 16 orang
c) GTY : 14 orang
70
d) GTT : 17 orang
NO NAMA NO NAMA
1 Menik Susilowati 13 Wakim an
2 Junaidi Budi Susetyo, A.Md 14 Tri Sarjono
3 Wahyu Indarto 15 Suratman
4 Heru Triatmojo 16 Daliyo
5 Riyanti 17 Budiyatmo
6 Sri Wahyuni 18 Darmadi
7 Puji Widodo 19 Seto Prasetyo
8 Himawan Trianto 20 Sartono
9 Suyono 21 Marno
10 Agus Purnomo
11 Sri Waluyo
12 Rinto Herjanto, SE
menjadi sekolah mandiri dengan menggali dan menghimpun sem ua potensi yang
ada unt uk meningkatkan m utu lulusannya yang mem iliki kesem purnaan sesuai
Pembangunan.
4. Struktur organisasi
1) Kepala Sekolah
c/q. kepala bidang Dikm enjur Propinsi Jawa tengah terhadap keseluruhan
kegiatan dan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang ada disekolah
sum ber daya secara efektif dan efisien dengan peraturan unt uk mencapai tujuan
sekolah dibantu oleh guru, pegawai tata usaha dan pegawai lainnya yang ada
dibawah pembinaannya.
yaitu:
1. Kegiatan harian
berakhirnya pelajaran.
2. Kegiatan mingguan
SPP.
3. Kegiatan bulanan
5. Kegiatan tahunan
tingkat/ lulusan.
STK , STT B, sertifikat dan traskrip nilai kepada siswa lewat orang tua/
wali.
penambahannya.
6. Rapat-rapat.
7.Kepegawaian.
9. Kesiswaan.
berhalangan hadir.
terutam a dalam :
(4) Riset.
81
Pem bina OSIS mempunyai t ugas mem bantu kepala sekolah dalam hal:
menunjang pendidikan.
sekolah.
(3) Pengarahan dan pemilihan pengurus OSIS , MPK dan kelompok belajar.
dilaksanakan sesuai dengan AD dan ART OSIS yang telah disyahkan dan
(7) Pembinaan dalam pelaksanaan intra dan ekstra kurikuler yang di koordinir
oleh wakil kepala sekolah dan bekerja sama dengan bagian pengajaran dan
siswa, mem bina bakat dan m inat siswa, mempertinggi mental dan m oral
siswa agar para siswa benar-benar m enjadi siswa yang berjiwa pancasila.
(1)Urusan pengajaran.
(3) BP.
yang dilakukan.
(c) PSG.
(g) Dll.
Petugas bim bingan dan penyuluhan m em punyai tugas dan tanggung jawab
siswa.
gam baran tent ang pekerjaan yang sesuai, pem ilihan jurusan keperguruan
pramuka,. PMR, UKS dan Pembina ekstra kurikuler yang lain dem i
bagi siswa.
pokok tersebut, guru mem bant u kepala sekolah dalam hal m engatur :
a) Program pengajaran.
c) Pengelolaan kelas.
d) Pengelolaan perpustakaan.
e) Kegiatan jurusan.
Sesuai dengan lingkup, fungsi dari tugas guru tersebut diatas guru sebagai petugas
instruksional.
Kegiatan penialain proses dan hasil belajar anak didik, m encakup aspek
(a) Evaluasi form atif ialah kegiatan penialaian yang dilakukan pada akhir
(b) Evaluasi sumatif ialah kegiatan penilaian yang dilakukan pada akhir
satuan pelajaran.
(c) Ujian akhir sekolah dilaksanakan pada setiap akhir seluruh program
berhasilnya siswa.
Pelaksanaan UAS didasarkan pada peraturan / ket ent uan yang ditertibkan oleh
jurusan.
d) Mengadakan observasi dan evaluasi terhadap kem ajuan dan kem am puan
jurusan.
yang bersangkutan.
bersangkutan.
yang bersangkutan.
d) Mem buat laporan berkala m engenai invent aris ruangan dan m utasi
barang/alat.
d) Menjaga, mem elihara dan m embina agar kelas asuhannya tetap t ertib, rapi
nilai di leger dan raport, m em buat catatan khusus tentang keadaan dan
pem binaan.
petugas BP.
MAJELIS SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH KEP ALA SEKOLAH DU/DI
Ka. SUBAG TU
Keterangan
Alur Tugas
92
Karanganyar
Pelaksanaan praktik mesin CNC baik untuk m esin Milling ( Frais ) ataupun
Turning ( Bubut ) dilaksanakan pada kelas XI dan kelas XII. Adapun kompet ensi
yang harus diberikan unt uk kelas XI dan kelas XII guru SN ( Wakasek Bidang
eksekusi program pada mesin CNC. Soal berbent uk teori dan praktik yang
berorent asi pada pembuatan produk yang dapat digunakan didunia industry
ataupun dunia usaha. Unt uk kelas XI teori diberikan disekolah sedangkan praktik
karena pengoperasian mesin CNC dan m engeset m esin CNC sangat sulit sehingga
Tent ang m ateri yang digunakan tersebut sebagaim ana yang diungkapkan
oleh guru SJ sebagai berikut :“ Materi yang digunakan untuk m esin m erek EMCO
dengan mesin Model TU-3A dan VMC-100. Mesin tersebut untuk SMK YP tidak
Unit Three Axists ) adalah m esin perkakas dengan gerakan automatis yang
dikontrol oleh seperangkat alat-alat elekt ronik dengan program sebagaim anan
pada m esin TU-2A. Mesin ini dapat dioperasikan dengan dua cara yaitu secara
manual atau fungsi m anual dan secara CNC atau fungsi CNC. Letak
perbedaannya hanya pada papan pengendalian tam bah tom bol M yang berfungsi
Siswa harus m engerti tent ang tombol yang terdapat pada m esin CNC TU-
sebagai berikut :
94
“Mesin CNC TU-3A adalah mesin yang sangat sensitive, artinya bahwa
pengoperasian mesin ini harus mengerti betul bahasa mesin yang digunakan
juga karena dimensi mesin sangat kecil. Kesalahan pemrogram an dan
pengoperasian mesin CNC TU-3A dapat berakibat kerusakan pada
perangkat lunak sebagai pemrograman dan perangkat keras yaitu m esin itu
sendiri”. ( CL.No. 05:02 )
pem rogram an dilakukan m enggunakan suatu alat yang dinam akan simulasi.
Simulasi ini berbentuk suatu program dimana program tersebut dibuat seperti
program yang ada pada mesin yang ada. Didalam sim ulasi tersebut sudah tersedia
suatu miniature m esin yang didalam nya terdapat pergerakan pahat, benda kerja
yang digunakan, serta apabila terjadi kesalahan dalam pem rogram an akan muncul
Mesin yang ada di BBLKI Surakarta unt uk TU-3A terdapat 1 unit dan VMC 100
terdapat 1 unit m aka strategi yang digunakan didalam pembelajaran yaitu seperti
Pendidikan Sistem Ganda) yang dilakukan selama 1 bulan untuk setiap siswa.
kurikulum bersifat dinam is sesuai dengan tunt utas jam an, kurikulum
dikembangkan sesuai dengan visi dan misi sekolah, seperti diungkapkan oleh
“Kurikulum dikem bangkan sesuai dengan visi, m isi sekolah yang ada.
Sebagai contoh pada program teknik pem esinan dalam kurikulum tidak
ada pelajaran praktek las tetapi di SMK YP Colomadu mem berikan
pelajaran praktek las sebagai m uatan local. Juga pada mata pelajaran
bahasa Jepang diberikan m engacu pada banyaknya perusahaan Jepang
yang ada di Indonesia”. (CL.No.03:01 )
Di sepakati bersama pada bulan Januari sampai bulan Maret siswa berada di
BBLKI Surakarta. SMK YP Karanganyar untuk kelas XI terdapat tiga kelas ini
berarti dimulai dari kelas XI TP-A praktik pada bulan Januari. Hal tersebut sesuai
berikut:
pem bimbingan dilakukan selama pembelajaran teori dan praktik yang dipandu
oleh pembimbing . kehadiran pem bimbing dilengkapi dengan surat tugas agar
lingkup pembimbingan oleh guru berkisar pada pem berian motivasi dan dorongan
96
serta m enanyakan m ateri yang diberikan sesuai tidak dengan standar kompet ensi
Pem bim bingan juga bertujuan unt uk ber koordinasi dengan instrukt ur .
sejauh mana m ateri yang diberikan di sekolah dengan kenyataan dilapangan. Dari
pem bimbingan tersebut dapat diperoleh hal-hal yang berkaitan dengan proses
belajar dan mengajar disekolah, sehingga guru CNC yang memberikan teori
mengedit program dan m em program m esin CNC. Mesin yang digunakan di SMK
YP Colomadu yaitu mesin CNC Milling dengan m erk Siemens dengan control
Sinumerik 802 c base line. Mesin ini berbeda dengan m esin yang digunakan untuk
praktik kelas XI baik dari dimensi , pem rogram an serta pengoperasiaannya. Mesin
yang digunakan ini adalah PU ( Produc Unit ) yang banyak digunakan di dunia
industry.
Pengadaan m esin CNC ini dari bant uan pemerintah m elalui dana APBD, hal
adalah bant uan pemerintah tahun 2006 dimana dari 3 unit m esin SMK YP salah
satu penerima m esin CNC tersebut. Mengingat harga mesin yang sangat m ahal
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah setrategi pem belajaran aktif dengan
cara siswa di bagi m enjadi beberapa kelom pok. Pem buatan program dilakukan
dengan menggunakan lem bar persiapan kerja serta sim ulasi dengan computer.
berbagai respon yang perlu dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan adalah
sebagai berikut:
menjadi m esin yang bekerja secara automat is m em erlukan seorang opeartor m esin
terdapat nya m esin CNC Milling disetiap industri. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh kepala benmgkel sarang teknik suatu bengkel
98
mesin konvensional sudah beralih ke mesin yang digerakkan secara autom atis.
mesin ini menggunakan bahasa G Kode yang setiap operator mesin belum tent u
mengetahuinya”. ( CL .No.06:03 )
802C ini menggunakan bahasa pem rogram an atau G kode yang hampir sam a
seperti mesin CNC buatan Jepang ( Fanuc ) , Cina dan Austria. Setiap anak harus
mampu m em buat program sesuai dengan job sheet yang telah ditentukan.
CNC Milling sinumeric 802C. sebelum dilakukan eksekusi kedalam mesin CNC,
program tersebut di tuliskan pada computer simulasi . dari simulasi tersebut dapat
diketahui apakah program tersebut salah atau program tersebut sudah betul. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan instruktur praktik m eswin CNC bp. SJ sebagai
berikut :
Tabel 5: Bahasa pemrograman untuk mesin CNC Milling sinum eric 802 C
No Kode Keterangan
1 G00 Gerakan cepat tanpa pem akanan
2 G01 Gerakan lurus dengan penyayatan
3 G02 Gerakan melingkar searah jarum jam
4 G03 Gerakan melingkar berlawanan jarum jam
5 G05 Gerakan melingkar m elalui titik tengah
6 G33 Membuat ulir
7 G65 Mengetap
8 G25 Mengorangi perputaran mesin
9 G26 Menambah perputaran m esin.
10 G40 Membatalkan g41 atau g42
11 G42 Berada di luar benda kerja
12 G41 Berada di dalam benda kerja.
13 G70 Bentuk dalam inchi
14 G94 Feed dalam m m/menit
15 G95 Feed dalam m m/ref
16 M03 Spidel berputar searah jaru jam
17 M04 Spidel berputar berlawanan jarum jam
18 M30 Berakhir program
19 M05 Spindle off
20 M08 Cooling on
21 M09 Cooling off
22 M06 Penggantian tool
23 M40 Pemindahan speed secara autom atic
24 LCYC 82 Untuk pengeboran
25 LCYC 83 Membuat lubang
26 LCYC 840 Tapping dengan mengganti chuck
27 LCYC 84 Tapping tanpa m enggant i chuck
28 LCYC 75 Membuat pockets
a. Fakt or pendukung
100
sebagai berikut :
“Ada beberapa ham batan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan praktik
m esin CNC di SMK YP Colomadu Karanganyar. Namun apapun jenis dari
hambatan itu pelaksanaan praktik m esin CNC harus tetap dijalankan”.
Diantaranya mesin yang digunakan untuk praktik yaitu 1 unit, padahal
jumlah siswa yang prakt ik 20 sampai dengan 35 siswa
“ (CL .No.01:05 )
Ham batan dalam hal fasilitas yang paling dirasakan adalah kurangnya m esin
unt uk sim ulasi. Untuk kelas XI yang pelaksanaan praktik melalui kerjasam a
dengan BBLKI Surakarta unt uk menyewa peralatan dikenakan biaya yang cukup
mahal.selain kerusakan tool juga ditanggung oleh siswa dengan cara m enggant i
tool yang rusak tyersebut. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh siswa AP (
siswa SMK YP Kelas XII ) sebagai berikut : “Biaya penyewaan m esin CNC di
101
BBLKI adalah 350.000 rupiah selama sebulan hal tersebut sangat m em beratkan
siswa, juga kerusakan pahat , siswa juga diharuskan m enggant i alat tersebut
.No.08:1 )
dengan cara melakukan subsidi kepada m urid sejumlah 160.000 rupiah setiap
ukuran dari Ø 10 s/d Ø20 dan berbagai bentuk pahat. Apabila terjadi kerusakan
pada pahat tersebut siswa tidak di kenakan biaya penggantinya. Semua itu
pem belajaran tidak terganggu.hal tersebut juga disampaikan oleh kepala sekolah
menjadi kendala dalam pelaksanaan praktek mesin CNC namun apapun jenis dari
ham batan tersebut pelaksanaan praktek mesin CNC tetap dilakukan. Dalam
pasangan.
sebagai berikut : ‘Saya rasa ham batan dalam pelaksanaan mesin CNC adalah
melakukan sinkronisasi kompetensi yang ada pada DU/DI dengan kompet ensi
pem agangan yang sudah ditentukan oleh sekolah tidak sesuai dengan jadwal
yang ada di industri, biaya yang dikeluarkan untuk biaya magang di industri
sangat tinggi. Hal tersebut seperti yang dikem ukakan oleh kepala sekolah SMK
instrukt ur.seorang instruktur m engampu 2 kelom pok yang terdiri dari 5 sampai
dengan harapan dari siswa. Selain itu pelaksanaan pengajaran dilakukan secara
sam pai 5 siswa . hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru SJ sebagai berikut:
mutu lulusan .
Hasil pelaksanaan Prakt ik mesin CNC ini dapat dilihat adanya uji
kompet ensi yang diselenggarakan oleh BBLKI Surakarta pada kelas XI dan uji
kompet ensi yang diadakan di SMK YP Colomadu pada kelas XII , sebagai
berikut:
Tabel. 6 Hasil Uji Kompet ensi Uji kompetensi pada kelas XII
Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa hasil pelaksanaan uji kompetensi yang
dilakukan pada kelas XI dan uji kompetensi yang dilaksanakan pada kelas XII
mengalami peningkat an. Hal ini tidak terlepas dari pola m agang yang
dilakukan dengan industri yang m emiliki mesin CNC kususnya mesin CNC
a. YAMAHA Kerawang
c. Marum o Kerawang
Prakt ik ini dilakukan selama sem inggu dengan menggunakan mesin CNC
yang ada di industri tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh W aka Humas
kerjasama ini diharapkan siswa mem iliki pengetahuan yang luas m engenai
pengoperasian dan pemrograman mesin CNC dari berbagai merk”.
( CL.No.07:01 )
Selama 1 minggu siswa akan diberi materi sesuai dengan kompetensi yang
ada di SMK. Uji kompet ensi dilakukan oleh perusahaan yang ditem pati dengan
tujuan sejauhm ana siswa m enguasai kompetensi tersebut. Apabila siswa telah
akan m enerim a sertifikat uji kompetensi dari perusahaan tersebut. Sebagaim anan
berikut :
Tanggapan dunia kerja selama ini bahwa siswa yang m agang selam a 1
minggu menunjukkan kem ajuan yang sangat pesat. Materi yang m ereka bawa dari
sekolahan tidak jauh berbeda dengan m ateri pembelajaran praktik di industri. Hal
Siswa yang praktik selalu dilibatkan pada proses suatu pekerjaan yang
ada dilokasi kerja. Bagi instrukt ur hal ini menguntungkan karena proses kerja
yang biasanya dikerjakan sendiri dengan hasil yang konstan, namun keberadaan
C. PEMBAHASAN
mesin produksi . Pelaksanaan prakt ik ini bagian integral dari upaya peningkatan
mutu lulusan agar nbenar-benar sesuai tunt utan standart dunia usaha atau dunia
industri. Oleh karena itu pelaksanaan praktik mesin CNC diharapkan tidak
sem ata-mat a bersifat praktik semata m elainnkan unt uk menent ukan kompeten
dengan standart pem buatan benda kerja yang standar. Mulai dari pembacaan
gam bar, serta proses produksi. Dengan adanya pelaksanaan praktik ini dapat
kompet ensi keahlian yang sesuai dengan kriteria atau standart dunia usaha atau
dunia industri. Dengan proses pelaksanaan praktik mesin CNC Milling ini siswa
memiliki kompetensi yang akan digunakan unt uk bekerja di suatu industry atau
kem am puan ,serta ciri-ciri yang lain yang m enunjukkan bahwa seseorang
mam pu bekerja secara efekt if”. Menurut zamtimah (2000:208) kom petensi
sebagai kem am puan yang dimiliki seseorang unt uk melakukan tugas tertentu.
John Stevenson dalan Subijant o (2000: 87-88) mengatakan bahwa kompet ensi
terdiri dari pengetahuan dan ketrampilan yang secara spesifik tersetandart dan
maka kompetensi dapat diartikan sebagai kemam puan , ketram pilan dan sikap
111
yang dim iliki oleh seseorang atau sekelompok tenaga kerja untuk
secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau ditampilkan peserta didik
dari mempelajari materi yang tidak perlu yaitu materi yang tidak m enunjang
Kejuruan (SMK) adalah unt uk memperoleh hasil yang tinggi dalam membekali
siswa dengan kompetensi tertent u yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia
keahlian (UKK).
mem persiapkan siswa unt uk memasuki dunia kerja). Pem belajaran produktif
berkaitan erat dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia usaha atau
dunia industri (DU/DI) yang dapat digunakan secara langsung oleh tam atan
mem peroleh pengalam an belajar yang berwawasan dunia usaha atau dunia
industri (DU/DI).
Sistem pem belajaran tuntas (marter learing) adalah pola pem belajaran
Program pembelajaran dan pent ahapan m enjadi jelas. Gagne yang dikutip
com ponent skill that must be learn before com plex skill of which there are
sebelum kemampuan yang rumit, yang merupakan suatu bagian yang dapat
dipelajari).
yang paling sederhana, dikem ukakan bahwa jika setiap peserta didik diberikan
penguasaan, dan jika dia menghabiskan waktu yang diperlukan, maka besar
pem belajaran yang diharapkan dapat memajukan cara belajar aktif dan
beroreintasi pada proses serta menem ukannya sendiri. Menurut Bruner (1982:
20) discovery learning atau belajar penemuan adalah berusaha sendiri untuk
hanya dapat terjadi m elalui belajar discovery, ini m empunyai arti bahwa siswa
belajar tersebut akan bertahan lebih lama, dan mem punyai efek transfer yang
mem beri m otifasi belajar unt uk bekerja terus sam pai m enemukan jawaban
mem ecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain, dan siswa menganalisa
adalah suatu cara m engajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan
ment al melalui tukar pendapat, diskusi dan m em baca dan m encoba sendiri agar
siswa dapat belajar sendiri. Menurut Ratna Wilis dahar (1996 : 160) metode
pem belajaran discovery adalah suatu cara yang dapat m elatih kem ampuan-
dan Calhoun (2000: 179-181) sebagai berikut: (1) guru menyajikan situasi
pengum pulan data dan verifikasi mengenai suatu informasi yang dilihat dan
CNC (MILLING) .
a. Faktor pendukung
b) Bahan praktik.
(MILLING) diadakan uji kom petensi. Kom petensi lulusan SMK akan
a) Memiliki ahklak dan budi pekerti yang luhur, jujur dan bertanggung
jawab.
know why)
c) Memiliki sikap yang taat pada prosedur, tepat wakt u, tidak bosan,
skill development)
Kom petensi yang satu berbeda dari kom petensi yang lain dalam hal
dengan baik tidak terlepas dari manajemen yang baik. Mulai dari
117
berada pada tempat pekerjaan tertentu, siap kerja dan siap untuk
independen.
Sem akin tingginya tunt utan dunia kerja yang sejalan dengan
2) Proses sinkronisasi.
adalah jadwal pem agangan yang sudah ditentukan oleh sekolah tidak
dengan baik.
120
baik. Perubahan dalam belajar mencakup dimensi yang sangat luas. Masing-
Waktu metode serta sarana pem belajaran m ungkin dapat sama tetapi hasil belajar
pot ensial atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang. Penguasaan hasil belajar
oleh seseorang dapat dilihat dari perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
ketram pilan berfikir maupun ketram pila m otorik. Hampir sebagian terbesar dari
Perubahan yang terjadi pada siswa setelah m elakukan praktik mesin CNC
(MILLING) adalah kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Perubahan ini terjadi
Kompet ensi yang dimiliki oleh siswa dapat digunakan sebagai bahan untuk
A. Kesim pulan
Dari paparan hasil penelitian dan pem bahasan temuan penelitian di atas
Milling pada kelas XI dan kelas XII. Pelaksanaan prakt ik mesin CNC
b. Dalam proses praktik m esin CNC Milling unt uk kelas XII selain siswa
praktik di SMK YP Colom adu unt uk mengenal produk mesin CNC Milling
122
e. Pola pemagangan praktik mesin CNC pada institusi pasangannya dengan
kerja, sedangkan guru hanya sebagai pem bim bing non teknis.
pendekatan pem belajaran berbasis kompet ensi (com petency based learning
collaboration learning ).
teknik pemesinan.
a. Fakt or pendukung
123
3) Manajemen yang baik.
4) Proses sinkronisasi.
Karanganyar terutama pada prakt ik mesin CNC Milling dilakukan dengan cara
bekerja sam a dengan instit usi pasangan . Pelaksanaan mesin CNC Milling di
industry siswa dibekali ilmu pengetahuan tent ang mesin CNC Milling dan
pengesetan dan pengoperasian mesin CNC dengan segara m erek dan seri yang
di sekolah dan di dunia kerja yang dilaukuakn secara sistem atis adan sinkron
124
hasil penelitian tersebut setidaknya memberikan implikasi baik secara teoritis
1. Secara teoritis, penelitian ini akan membuka wacana kepada para peneliti
sangat luas dan masih terbuka luas untuk dikaji lebih m endalam . Penelitian ini
2. secara prakt is, hasil penelitian ini akan m em berikan suatu dampak psikis secara
nyata kepada pihak sekolah bahwa selama ini ternyata proses pelaksanaan
praktik mesin CNC telah memperoleh pengakuan oleh masyarakat , untuk itu
dan peralatan prakt ik masih belum tercukupi, hal ini m enjadi kendala bagi
m enjembatani dan menjadi fasilitator ant ara kepentingan sekolah dan dunia
industry atau usaha, sehingga dengan adnya koordinasi dan kominikasi yang
125
baik antara sekolah dan m ajelis sekolah akan tercipta dampak yang positif
Dengan ket erlibatan dunia kerja dalam pelaksanaan prakt ik mesin CNC
maka akan berdam pak bahwa duni kerja akan lebih memaham i
C. Saran-saran
adanya beberapa ham batan, sehingga proses pelaksanaan prakt ik mesin CNC
belum bisa berjalan sesuai dengan harapan. Agar proses pelaksanaan praktik
mesin ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan m aka peneliti perlu
menyarankan :
a. Koordinasi dan komunikasi yang sudah berjalan baik ant ara sekolah
dan dunia usaha atau dunia industri dan m ajelis sekolah untuk dapat
dipertahankan.
126
c. Pihak sekolah harus senant iasa m elakukan pendekatan untuk m engajak
kerja mem erlukan tenaga yang professional yang berkom peten pada
bidangnya. Dengan suatu cara yang kongkrit yaitu ikut mem bahas pada
127
128
DAFTAR PUSTAKA
Bruner, J, 1982. The Process of Education. Com bridge: Harvard University Press.
Driscoll, M.P. 1994. Psychology of learning for instruction. Boston : Allyn and
Bacon
Ella Yulaelawati.2004. Kurikulum dan pem belajaran: Filosofi teori dan Aplikasi.
Bandung: Pakar Raya
Muslim Ibrahim, Fida Rachmadiarti, Muham mad Nur dan Ismoyo. 2000.
Pem belajaraan Kooperative. Surabaya: Unes University Press.
Slam et PH. 1991. Pendidikan Menengah Kejuruan Antara Relaita dan Ideal.
Makalah Pada seminar Nasional Rekayasa pendidikan Teknologi P3GT,
Cimahi Bandung
Subijant o.2000.”uji kom petensi : salah satu keunggulam pendidikan system ganda
“. Jurnal pendidikan dan kebudayaan . No.022 tahun ke-5, m aret 2000.
Halaman 87-88.
Zam timah. 2000. “ Kom petensi Standart Lulusan SMK Yang dibutuhkan
Industri:. Jurnal Kependidikan. Nomor 2 tahun XXX, Halam an 32