Anda di halaman 1dari 24

 Home

 Profil
 contact
 Tentang blog

RISALAH HATI
menuju hari yang lebih baik dari hari yang sudah berlalu

73 GOLONGAN AGAMA ISLAM

Diposkan oleh shofwatul muna di 08.19


Tentang Islam akan terpecah menjadi banyak golongan

“Akan ada segolongan umatku yang tetap atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka tetap
atas Kebenaran itu.” HR. Bukhari dan Muslim.
Rasulullah Saw lewat riwayat Jabir Ibnu Abdullah bersabda :
“ Akan ada generasi penerus dari umatku yang akan memperjuangkan yang haq, kamu akan
mengetahui mereka nanti pada hari kiamat, dan kemudian Isa bin Maryam akan datang, dan
orang-orang akan berkata, “Wahai Isa, pimpinlah jamaa’ah (sholat), ia akan berkata, “Tidak,
kamu memimpin satu sama lain, Allah memberikan kehormatan pada umat ini (Islam) bahwa
tidak seorang pun akan memimpin mereka kecuali Rasulullah SAW dan orang-orang mereka
sendiri.”
Hadis tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang
Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
Dalam sebuah kesempatan, Muawiyah bin Abu Sofyan berdiri dan memberikan khutbah dan
dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah SAW bangkit dan memberikan
khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata, 'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan,
seluruhnya akan masuk neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-
Jamaa’ah. Dan dari kalangan umatku akan ada golongan yang mengikuti hawa nafsunya, seperti
anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging,
urat nadi (pembuluh darah) maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan
Abu Daud.
Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi telah berpecah menjadi
71 golongan, satu golongan di surga dan 70 golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah
belah menjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa
Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73 golongan,
satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah
siapakah mereka ?" Beliau menjawab: "Al Jamaah." HR Sunan Ibnu Majah.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Bani Israil akan
terpecah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah kedalam 73 golongan, seluruhnya akan
masuk neraka, kecuali satu, yaitu Al-Jamaa’ah.”HR. Sunan Ibnu Majah.
“Bahwasannya bani Israel telah berfirqah sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah umatku
sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk Neraka kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang
mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: ”
Yang satu itu ialah orang yang berpegang sebagai peganganku dan pegangan sahabat-
sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku akan
menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka
menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya.
Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan,
seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya,
“Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “ Yang mengikutiku dan para
shahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Yahudi terbagi
dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun demikian. Umatku akan terpecah menjadi
73 golongan.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-
Nya, akan berpecah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk Syurga dan yang lain masuk
Neraka.” Bertanya para Sahabat: “Siapakah (yang tidak masuk Neraka) itu Ya Rasulullah?” Nabi
menjawab: “Ahlussunnah wal Jamaah.”
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul kitab
(Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72 golongan dan dari umat ini
(Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan, seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan
masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti
hawa nasfsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan
anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa
nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti apa yang dibawa
Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad.

Umat Islam terpecah menjadi 7 golongan besar yaitu:


1. Mu'tazilah, yaitu kaum yang mengagungkan akal pikiran dan bersifat filosofis, aliran ini
dicetuskan oleh Washil bin Atho (700-750 M) salah seorang murid Hasan Al Basri.

Mu’tazilah memiliki 5 ajaran utama, yakni :


Tauhid. Mereka berpendapat :
Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri.
al-Qur'an ialah makhluk.
Allah di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang terjangkau mata manusia bukanlah
Ia.
Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada manusia
sesuai perbuatannya.
Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi pahala pada
muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang jahat.
Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan Wasil bin Atha yang membuatnya berpisah dari gurunya,
bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara mukmin dan kafir, yakni fasik.
Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan yang tercela). Ini
lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih.
Aliran Mu’tazilah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa manusia sendirilah yang
menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia sendirilah yang
menciptakannya.
Golongan Mu'tazilah pecah menjadi 20 golongan.

2. Syiah, yaitu kaum yang mengagung-agungkan Sayyidina Ali Kw, mereka tidak mengakui
khalifah Rasyidin yang lain seperti Khlifah Sayyidina Abu Bakar, Sayidina Umar dan Sayyidina
Usman bahkan membencinya. Kaum ini di sulut oleh Abdullah bin Saba, seorang pendeta yahudi
dari Yaman yang masuk islam. Ketika ia datang ke Madinah tidak mendapat perhatian dari
khalifah dan umat islam lainnya sehingga ia menjadi jengkel. Golongan Syiah pecah menjadi 22
golongan dan yang paling parah adalah Syi'ah Sabi'iyah.
3. Khawarij, yaitu kaum yang sangat membenci Sayyidina Ali Kw, bahkan mereka
mengkafirkannya. Salah satu ajarannya Siapa orang yang melakukan dosa besar maka di anggap
kafir. Golongan Khawarij Pecah menjadi 20 golongan.

4. Murjiah.
Al-Murji’ah meyakini bahwa seorang mukmin cukup hanya mengucapkan “Laailahaillallah” saja
dan ini terbantah dengan pernyataan hadits bahwa dia harus mencari dengan hal itu wajah Allah,
dan orang yang mencari tentunya melakukan segala sarananya dan konsekuensi-konsekuensi
pencariannya sehingga dia mendapatkan apa yang dia cari dan tidak cukup hanya mengucapkan
saja. Jadi menurut al-murji’ah bahwa cukup mengucapkan “Laailahaillallah” dan setelah itu dia
berbuat amal apa saja tidak akan mempengaruhi keimanannya, maka ini jelas bertentangan
dengan hadits “dia mencari dengan itu wajah Allah”, maka ini adalah bentuk kesesatan al-
murji’ah.
Al-Mu’tazilah dan Al-Khawarij meyakini bahwa seorang yang melakukan dosa-dosa besar kekal
didalam api neraka, dan ini terbantah dengan sabda Rasulullah “sesungguhnya Allah
mengharamkan atas api neraka orang yang mengucapkan Laailahaillallah”. Menurut Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah bahwasanya pengharaman api neraka membakar orang-orang yang
mengucapkan “Laailahaillallah” itu ada dua, pertama pengharaman secara mutlak dan ini bagi
orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” dengan mendatangkan seluruh syarat-syaratnya,
konsekuensi-konsekuensinya dan kandungan-kendungannya sehingga dia terlepas dari syirik
besar, syirik kecil dan perbuatan-perbuatan dosa besar, kalaupun dia terjatuh kepada perbuatan
dosa maka dia bertaubat dan tidak terus menerus diatasnya, maka orang yang sempurna
tauhidnya seperti ini diharamkan api neraka untuk membakarnya secara mutlak, yakni dia tidak
disentuh oleh api neraka sama sekali. Kemudian yang kedua, yaitu pengharaman yang tidak
mutlak dan bersifat kurang, yang dimaksud yaitu pengharaman untuk kekal didalam api neraka,
ini bagi orang-orang yang kurang tauhidnya sehingga dia terjatuh kedalam syirik kecil atau dosa-
dosa besar yang dia terus menerus didalamnya, maka orang yang demikian ini diharamkan atas
api neraka untuk membakarnya dalam jangka waktu yang kekal selama dia belum mengugurkan
tauhidnya ketika didunia. Oleh karena itu pendapat al-mu’tazilah dan al-khawarij yang
menyatakan bahwa pelaku dosa besar kekal didalam api neraka, ini adalah pendapat yang
bertentangan dengan sunnah Rasulullah.
Tidak ada dzikir yang lebih utama didunia ini kecuali “Laailahaillallah”.
Salah satu sebab dikabulkannya doa adalah dengan menggunakan sifat Allah dan nama-Nya,
secara khusus memanggil Allah dengan uluhiyah-Nya, meminta dan berdoa kepada Allah dengan
menyebutkan rububiyah-Nya.

“Laailahaillallah” merupakan dzikir dan doa, disebut dengan doa karena orang yang
mengucapkan “Laailahaillallah” mengharapkan ridha Allah dan ingin sampai kepada surga-Nya.

Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan.

5. Najariyah, Kaum yang menyatakan perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu dijadikan Tuhan
dan tidak percaya pada sifat Allah yang 20. Golongan Najariyah pecah menjadi 3 golongan.

6. Al Jabbariyah, Kaum yang berpendapat bahwa seorang hamba adalah tidak berdaya apa-apa
(terpaksa), ia melakukan maksiyat semata-mata Allah yang melakukan. Golongan Al Jabbariyah
pecah menjadi 1 golongan.

7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang menserupakan pencipta yaitu Allah dengan


manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi. Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah
pecah menjadi 1 golongan.

Dan satu golongan yang selamat adalah Ahli Sunah Wal Jama'ah.

Ahli Sunah wal Jama'ah.


1. Pengertian.
Secara etimologi Ahli adalah kelompok/keluarga/pengikut. Sunah adalah perbuatan-perbuatan
Rasulullah yang diperagakan beliau untuk menjelaskan hukum-hukum Al Qur'an yang
dituangkan dalam bentuk amalan. Al Jama'ah yaitu Al Ummah ( Al Munjid) yaitu sekumpulan
orang-orang beriman yang di pimpin oleh imam untuk saling bekerjasama dalam hal urusan yang
penting.

Menurut istilah Ahli Sunah wal Jama'ah adalah sekelompok orang yang mentaati sunah
Rasulullah secara berjama'ah, atau satu golongan umat islam di bawah satu komando untuk
urusan agama islam sesuai dengan ajaran Rasulullah dan para sahabatnya.

2.Syarat terbentuknya Al Jama'ah.

Secara singkat telah diterangkan oleh Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan
jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak
ada bai'at kalau tidak ada taat.

Dan bai'at bukanlah syahadat, sebagaimana yang diyakini oleh mereka yang salah, dan apalagi
dengan pengkafiran diluar kelompok tersebut.

3. Terpeliharanya Islam.

Dalam masa-masa kerusakan islam Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan membangkitkan
para mujadidnya setiap 100 tahun sekali yang meluruskan kembali pemahaman ajaran Rasul
sesuai dengan kebutuhan pemahaman mereka saat itu hingga turunnya masa imam Mahdi.

Satu-satunya perbedaan lain yang ditemukan adalah bahwa kedua penulis kadang-kadang
menggunakan nama-nama berbeda untuk golongan yang sama yang menjadi jelas ketika melihat
kepercayaan-kepercayaan yang berhubungan dengan mereka. Ini saya percaya karena kedua
penulis itu bermukim di dua kawasan yang berbeda (satu di Arabia yang lain di anak benua Indo-
Pak) dalam masa-masa yang berbeda mungkin juga golongan-golongan yang sama telah dikenal
dengan nama-nama berbeda di daerah-daerah yang berbeda.
ini telah di upayakan untuk memasukkan berbagai nama yang diberikan bagi golongan yang
sama oleh kedua penulis itu di mana memungkinkan.

Nama Golongan dan Dasar Kepercayaan Yang Membedakan Dengan Yang Lain

1. Jarudiyah
Para pengikut dari Abul-Jarud, mereka mempercayai nabi (s.a.w.) mencalonkan Ali (ra) sebagai
Imam dengan ciri-ciri khas beliau tapi bukan dengan nama.

2. Sulaimaniah/ Jaririyah
Para pengikut dari Sulaiman ibnu-Jarir az-Zaidi, mereka mempercayai Imamah merupakan
masalah pertemuan (musyawarah) dan dapat dikuatkan oleh dua orang Muslim terbaik.

3. Butriyah/ Hurariyah
Mereka tidak memperselisihkan Khilafat of Utsman(r.a.), tidak pula mereka menyerang beliau
atau pun memuji beliau.

4. Yaqubiyyah
Mereka menerima Khilafat dari Abu Bakar(r.a.) dan Umar(r.a.), tapi tidak menolak (menentang)
orang-orang yang menolak para Khulafa ini. Mereka juga percaya bahwa orang Muslim pelaku
dosa-dosa besar akan berada di neraka selamanya.

5. Hanafiyah
Para pengikut dari Imam Muhammad ibnu al-Hanifah. Mereka percaya bahwa Allah mungkin
mempunyai permulaan.

6. Karibiyah
Mereka percaya bahwa Imam Muhammad ibnu al-Hanifah tidak meninggal dan adalah Imam
Ghaib (menghilang) dan Mahdi yang diharapkan.
7. Kamiliyah
Para pengikut dari Abu-Kamil. Mereka mempercayai para sahabat sebagai murtad karena mereka
meninggalkan bai’at kepada Ali(r.a.) dan mengutuk Ali karena berhenti memerangi mereka.
Mereka mempercayai kembalinya orang mati sebelum hari kiamat dan bahwa setan adalah benar
dalam kelebihan api dari pada tanah.

8. Muhammadiyyah / Mughairiyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu-’Abdullah ibnu al-Hassan. Mereka tidak percaya bahwa
Imam Muhammad ibnu ‘Abdullah meninggal dunia dan bahwa beliau adalah Imam Ghaib dan
Mahdi yang dinantikan.

9. Baqiriyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu ‘Ali al-Baqir. Mereka mempercayai beliau sebagai Imam
Ghaib dan Mahdi yang diharapkan.

10. Nadisiyah
Mereka mempercayai bahwa orang-orang yang menganggap diri mereka lebih baik dari pada
orang lain adalah kafir (tak beriman).

11. Sya’iyah
Mereka percaya bahwa orang yang telah mengucapkan La Ilaha Illa-Llah (Tiada Tuhan yang
patut disembah selain Allah), apa pun yang dia lakukan, tak akan pernah dihukum.

12. Ammaliyah
Mereka percaya bahwa keimanan bagi seseorang adalah apa yang dia amalkan secara ikhlas.

13. Ismailiyah
Mereka mempercayai keberlangsungan Imamah di kalangan keturunan Ismail ibnu Ja’far.

14. Musawiyah / Mamturah


Mereka mempercayai Musa ibnu Ja’far sebagi Imam Ghaib dan Mahdi yang diharapkan.

15. Mubarikiyah
Mereka mempercayai keberlangsungan Imamah di kalangan keturunan dari Muhammad ibnu
Ismail ibnu Ja’far.

16. Katsiyah / Itsna ‘Asyariyah (Imam dua belas)


Mereka percaya bahwa Mahdi yang diharapkan akan merupakan Imam kedua belas di antara
keturunan dari ‘Ali ibnu Abi-Talib.

17. Hasyimiyah / Taraqibiyah


Mereka menisbahkan tubuh jasmani kepada Allah dan juga menuduh Nabi (s.a.w.) tidak taat
kepada Allah.
18. Zarariyah
Mereka mempercayai bahwa Allah tidak hidup tidak pula mempunyai sifat-sifat hingga Dia
menciptakan kehidupan bagi-Nya Sendiri dan sifat-sifat-Nya.

19. Yunusiyah
Para pengikut dari Yunus ibnu ‘Abdurl-Rahman al-Kummi. Mereka percaya bahwa Allah dipikul
oleh para pembawa singasana-Nya, walaupun Dia lebih kuat dari pada mereka.

20. Syaitaniyah / Syirikiyah


Mereka mempercayai pandangan bahwa amal perbuatan hamba-hamba Allah adalah hakikat; dan
seorang hamba Allah dapat benar-benar menghasilkan satu hakikat.

21. Azraqiah
Para pengikut dari Nafi ibnu al-Azraq. Mereka tidak mempercayai mimpi dan kasyaf yang benar
(baik) dan mendakwakan bahwa segala bentuk wahyu telah berakhir.

22. Najadat
Para pengikut dari Najdah ibn-’Amir al-Hanafi. Mereka membatalkan hukuman bagi peminum
arak juga mereka mempercayai bahwa para pendosa dari golongan ini tidak akan dimasukkan di
neraka tapi pada suatu tempat lain sebelum diizinkan ke surga.

23. Sufriyah
Para pengikut dari Ziyad ibnu al-Asfar. Mereka mempercayai bahwa para pendosa itu
sebenarnya adalah musyrik.

24. Ajaridah
Para pengikut dari Abdul Karim ibnu-Ajrad. Mereka mempercayai bahwa seorang anak
seharusnya diseru kepada Islam sesudah ia mencapai kedewasaannya. Juga mereka mempercayai
rampasan perang itu haram hingga pemiliknya dibunuh.

25. Khazimiyah
Mereka mempercayai Allah mencintai manusia dari semua agama bahkan jika orang telah
menjadi kafir pada sebagian besar kehidupannya.

26. Shuaibiyah / Hujjatiyah


Mereka mempercayai bahwa apa yang Allah kehendaki sungguh terjadi tak peduli apa pun itu
dan apa yang tidak terjadi artinya itu tidak dikehendaki Allah.

27. Khalafiyah
Para pengikut dari Khalaf. Mereka tidak mempercayai perjuangan kecuali di bawah
kepemimpinan seorang Imam.

28. Ma’lumiyah / Majhuliyah


Mereka percaya bahwa barang siapa yang tidak mengenal Allah dengan seluruh nama-Nya
adalah jahil terhadap Dia dan orang yang jahil terhadap Dia adalah orang kafir.
29. Saltiyah
Para pengikut dari Salt ibnu Utsman. Mereka percaya pada keimanan dewasa saja dan jika bapak
telah masuk Islam anak-anak dianggap kafir hingga mereka mencapai kedewasaan.

30. Hamziyah
Para pengikut dari Hamzah ibnu Akrak. Mereka percaya bahwa anak-anak orang musyrik
dilaknat dengan neraka.

31. Tsa’libiyah
Para pengikut dari Tsa’labah ibnu Masykan. Mereka percaya bahwa para orang tua tetap menjadi
penjaga atas anak-anak mereka hingga anak-anak itu menjelaskan kepada orang tua mereka
bahwa mereka berpaling dari kebenaran.

32. Ma’badiyah
Mereka tidak percaya dalam mengambil dan memberikan sedekah dari atau untuk para hamba
sahaya.

33. Akhnasiyah
Mereka tidak mempercayai peperangan dikobarkan kecuali dalam pertahanan atau ketika lawan
dikenali secara pribadi.

34. Syaibaniyah / Masybiyah


Para pengikut dari Syaiban ibnu Salamah al-Khariji. Mereka mempercayai Allah menyerupai
makhluk-makhluk-Nya.

35. Rasyidiyah
Mereka percaya bahwa tanah yang diairi dengan mata air, terusan atau sungai yang mengalir
harus dibayarkan zakatnya setengah bagian, sedangkan tanah yang diairi hanya dengan hujan
harus dibayarkan zakat seluruhnya.

36. Mukarramiyah / Tehmiyah


Para pengikut dari Abu-Mukarram. Mereka percaya bahwa kejahilan merupakan kekafiran. Juga
bahwa permusuhan atau persahabatan dari Allah tergantung pada keadaan keimanan seseorang
pada kematiannya.

37. Ibadiyah / Af’aliyah


Menganggap Abdullah ibnu Ibad sebagai Imam mereka. Mereka mempercayai amal-amal baik
yang dilakukan tanpa niat membuat Allah ridha.

38. Hafsiyah
Menganggap Hafs ibnu abil Mikdam sebagai Imam mereka. Mereka percaya bahwa hanya Allah
yang mengetahui seseorang bebas dari kemusyrikan.

39. Haritsiyah
Para pengikut dari Harits ibnu Mazid al-Ibadi. Mereka percaya bahwa kemampuan mendahului
perbuatan-perbuatan.

40. Ashab Ta’ah


Mereka percaya bahwa Allah dapat mengutus seorang nabi tanpa memberinya suatu tanda untuk
membuktikan kebenarannya.

41. Syabibiyah / Salihiyah


Para pengikut dari Syabib ibnu Yazid as-Syaibani. Mereka mempercayai Imamah dari seorang
wanita bernama Ghazalah.

42. Wasiliyah
Para pengikut dari Wasil ibnu-’Ata al-Ghazza. Mereka mempercayai bahwa orang-orang yang
melakukan dosa-dosa besar akan dihukum di neraka tapi masih tetap sebagai orang-orang yang
beriman.

43. ‘Amriyah
Para pengikut dari ‘Amr ibnu Ubaid ibn-Bab. Mereka menolak kesaksian yang sah dari khalayak
umum demi mendukung pihak mereka dalam perang Jamal (unta).

44. Hudhailiyah / Faniyah


Para pengikut dari Abu-al-Hudhail Muhammad ibnu al-Hudhail. Mereka percaya bahwa neraka
dan surga kedua-duanya akan binasa dan bahwa ketetapan Allah dapat berhenti, yang pada waktu
itu Allah tidak akan lagi menjadi penguasa.

45. Nazzamiyah
Para pengikut dari Abu-Ishaq Ibrahim ibn-Saiyar. Mereka tidak percaya pada mukjizat alami Al-
Qur-an Suci tidak pula mereka mempercayai mukijzat Nabi Suci(s.a.w.) seperti pembelahan
bulan.

46. Mu’ammariyah
Mereka mempercayai bahwa Allah tidak menjadikan kehidupan tidak pula kematian tapi itu
merupakan tindakan alami dari tubuh yang hidup.

47. Basyriyah
Para pengikut dari Basyr ibnu al-Mu’tamir. Mereka percaya bahwa Allah mungkin mengampuni
dosa-dosa manusia dan mungkin mengubah keputusan tentang pengampunan-Nya dan
menghukumnya jika dia membangkang lagi.

48. Hisyamiyah
Para pengikut dari Hisyam ibnu ‘Amr al-Futi. Mereka percaya bahwa jika satu masyarakat
Muslim bersepakat perlunya Imam dan jika ia memberontak dan membunuh Imam, hendaknya
tak seorang pun yang dipilih sebagai Imam selama pemberontakan.

49. Murdariyah
Para pengikut dari Isa ibnu Sabih. Mereka percaya bahwa berhubungan dekat dengan Sultan
(penguasa) membuat orang jadi kafir.
50. Ja’friyah
Para pengikut dari Ja’far ibnu Harb dan Ja’far ibnu Mubasysyir. Mereka percaya bahwa minum
arak tak dapat dihukum dan bahwa hukuman neraka dapat diduga dengan proses mental.

51. Iskafiyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu Abdallah al-Iskafi. Mereka percaya bahwa Allah
mempunyai kekuasaan untuk memaksa anak-anak dan orang-orang gila tapi tidak kepada orang-
orang yang mempunyai akal sempurna.

52. Tsamamiyah
Para pengikut dari Tsamamah ibnu Asyras al-Numairi. Mereka percaya bahwa dia yang Allah
tidak paksa untuk mengenal-Nya, tidak dipaksa untuk mengenal dan digolongkan dengan hewan-
hewan yang tidak bertanggung jawab.

53. Jahiziayh
Para pengikut dari ‘Amr ibnu Bahr al-Jahiz. Mereka percaya bahwa Allah dapat menciptakan
sesuatu tapi tak dapat melenyapkannya.

54. Syahhamiyah / Sifatiyah


Para pengikut dari Abu-Yaqub al-Syahham. Mereka percaya setiap sesuatu ditakdirkan dengan
dua takdir, satu Pencipta dan yang lain penerima.

55. Khaiyatiyah / Makhluqiyah


Para pengikut dari Abu-al-Husain al-Khaiyat. Mereka percaya bahwa setiap sesuatu yang tidak
ada merupakan satu tubuh sebelum ia muncul, seperti manusia sebelum kelahiranya adalah tubuh
dalam ketiadaan. Juga setiap sifat menjadi ada ketika ia mengadakan kemunculannya.

56. Ka’biyah
Para pengikut dari Abu-Qasim Abdullah ibnu Ahmad ibnu Mahmud al-Banahi dikenal sebagai
al-Ka’bi. Mereka percaya bahwa Allah tidak melihat Diri-Nya Sendiri tidak pula orang lain
kecuali dalam perasaan bahwa Dia mengetahui Diri-Nya Sendiri dan yang lain.

57. Jubbaiyah
Para pengikut dari Abu-’Ali al-Jubbai. Mereka percaya bahwa Allah mengikuti hamba-hamba-
Nya ketika Dia memenuhi keinginan mereka.

58. Bahsyamiyah
Para pengikut dari Abu-Hasyim. Mereka percaya bahwa orang yang berniat untuk berbuat buruk,
walau dia mungkin tidak melakukannya, dianggap berbuat jahat dan menerima hukuman.

59. Ibriyah.
Mereka percaya bahwa Nabi Suci Muhammad (s.a.w.)adalah seorang bijak tapi bukan seorang
nabi.

60. Muhkamiyah
Mereka percaya bahwa Tuhan tak punya kendali atas makhluk-makhluk-Nya.

61. Qabariyyah
Mereka tidak percaya azab kubur.

62. Hujjatiyah
Mereka tidak percaya pada hukuman (balasan) bagi perbuatan atas dasar bahwa karena setiap
sesuatu ditakdirkan maka apa pun yang orang lakukan dia tidak bertanggung jawab untuk itu.

63. Fikriyyah
Mereka percaya bahwa amal Dzikr and Fikr (ingat dan berpikir tentang Allah) adalah lebih baik
dari pada ibadah.

64. ‘Aliwiyah / Ajariyah


Mereka percaya bahwa Hadhrat Ali(ra.) berbagi kenabian dengan Muhammad (s.a.w.).

65. Tanasikhiya
Mereka percaya pada penitisan ruh.

66. Raji’yah
Mereka percaya bahwa Hadhrat Ali ibnu Abi-Talib akan kembali ke dunia ini.

67. Ahadiyah
Mereka percaya pada Fardhu (wajib) dalam agama tapi menolak sunnah.

68. Radidiyah
Mereka percaya bahwa dunia ini akan hidup (ada) selamanya.

69. Satbiriyah
Mereka tidak percaya pada penerimaan taubat.

70. Lafziyah
Mereka percaya bahwa Al-Qur-an adalah bukan kalam Tuhan tapi hanya artinya dan inti sarinya
adalah kalam Tuhan. Kata-kata dari Al-Qur-an adalah hanya perkataan orang yang menuturkan.

71. Asyariyah
Percaya bahwa Qiyas (mengambil misal) adalah salah dan mengandung kekafiran.

72. Bada’iyah
Mereka percaya bahwa taat kepada Amir adalah wajib tak peduli apa pun yang dia perintahkan.

Adapun untuk pembagianya sebagai berikut

1. Mu'tazilah :20
2. Syiah : 20
3. Khawarij : 07

4. Murjiah : 05

5. Nujariyah : 03

6. Jabariyah : 01
7. Musyabbahah : 01
8. Najiyah : 01

1.Golongan Muktazilah
terbagi menjadi dua puluh kelompok , iaitu:

1. Al Washiliyah
2. Al Amriyah

3. Al Hudzailiyah

4. An-Nizhamiyah
5. Al Aswariyah
6. Al lskafiyah
7. Al Ja'fariyah
8. Al Basyariyah
9. Al Mizdariyah
10. Al Hisyamiyah
11. Ash-Shalihiyah
12. Al Khithabiyah
13. Al Hadbiyah
14. Al Ma'mariyah
15. Ats-Tsamaniyah
16. Al Khiyathiyah
17. Auahiziyah
18. Al Ka'biyyah
19. Al Jabaiyah
20. Al Bahsyamiyah

Ahli Kalam (Mutakallimin)


Ahli kalam ialah golongan dari kelompok yang keluar dari Muktazilah yang mengikuti Ahlu
Sunah Wal Jamaah tetapi masih berpegang kepada tauhid Muktazilah. Mereka kebanyakannya
dari kelompok hizbiyyun Asyairah (berasal dari Muktazilah) dan Suffiyah (berasal dari Syiah).
Ahli-ahli Kalam memerlukan falsafah dan mantiq (ilmu logik) dalam mentakwil al-Quran dan
hadis. Kelompok ini pula berpecah lagi menjadi ahli falsafah apabila bergabung dengan sufi.
Imam Syafi’i ketika memasuki kota Mesir mengatakan, “Kami tinggalkan kota Baghdad
sementara di sana kaum zindiq (menyeleweng; aliran yang tidak percaya kepada Tuhan, berasal
dari Persia; orang yang menyelundup ke dalam Islam, berpura-pura –menurut Leksikon Islam, 2,
hal 778) telah mengadakan sesuatu yang baru yang mereka namakan assama’ (nyanyian).
Kaum zindiq yang dimaksud Imam Syafi’i adalah orang-orang sufi. Dan assama’ yang
dimaksudkan adalah nyanyian-nyanyian yang mereka dendangkan. Sebagaimana dimaklumi,
Imam Syafi’i masuk Mesir tahun 199H.

Perkataan Imam Syafi’i ini mengisyaratkan bahwa masalah nyanyian merupakan masalah baru.
Sedangkan kaum zindiq tampaknya sudah dikenal sebelum itu. Alasannya, Imam Syafi’i sering
berbicara tentang mereka di antaranya beliau mengatakan:
“Seandainya seseorang menjadi sufi pada pagi hari, maka siang sebelum dhuhur ia menjadi
orang yang dungu.”
Dia (Imam Syafi’i) juga pernah berkata: “Tidaklah seseorang menekuni tasawuf selama 40 hari,
lalu akalnya (masih bisa) kembali normal selamanya.” (Lihat Talbis Iblis, hal 371).

Di antaranya ketika seseorang datang kepadanya sambil meminta fatwa tentang perkataan Al-
Harits Al-Muhasibi (tokoh sufi, meninggal 857M). Lalu Imam Ahmad bin Hanbal berkata:
“Aku nasihatkan kepadamu, janganlah duduk bersama mereka (duduk dalam majlis Al-Harits
Al-Muhasibi)”.

Imam Ahmad memberi nasihat seperti itu karena beliau telah melihat majlis Al-Harits Al-
Muhasibi. Dalam majlis itu para peserta duduk dan menangis –menurut mereka– untuk
mengoreksi diri. Mereka berbicara atas dasar bisikan hati yang jahat.

2.Golongan Syiah
pertama kali terbagi menjadi tiga kelompok

1. Ghulah
2. Zaidiyah

3. Imamiyah

Golongan Syiah Ghulah


terbagi menjadi delapan belas kelompok kecil, iaitu:

1. As-Sab'iyyah

2. Al Kamiliyah

3. Al Bayaniyah
4. Al Mughiriyah
5. Al Janahiyah
6. Al Manshuriyah
7. Al Khithabiyah
8. Al Gharabiyah
9. Adz-Dzammiyah
10. Al Hisyamiyah
11. Az-Zarariyah
12. Al Yunusiyah
13. Asy-Syaithaniyah
14. Ar-Razamiyah
15. Al Mufawadhah
16. Al Bidaiyah
17. An-Nashariyah
18. Al Ismailiyyah

Golongan Syiah Al Ismailiyah

terbagi menjadi ke dalam enam kelompok kecil, iaitu:

1. Al Bathiniyah

2. Al Qurmuthiyah

3. Al Haramiyah
4. As-Sab'iyyah
5. Al Babikiyah
6. Al Hamdiyah

Syiah Zaidiyah

terbagi menjadi tiga kelompok, iaitu:

1. Jarudiyah

2. As-Sulaimaniyah

3. Al Batiriyah
Golongan Al Imamiyah
Hanya ada satu kelompok. Di antaranya: Suatu kaum terlalu mengagungkan para guru (syaikh)
mereka, hingga menyifatkan mereka dengan hal-hal yang tidak mereka miliki. Orang pandai dari
mereka menganggap tidak ada wali bagi Allah yang lebih besar daripada fulan, bahkan mungkin
menutup pintu kewalian dari seluruh umat kecuali orang yang disanjungnya. Ini adalah kebatilan
mutlak dan keji, kerana orang-orang terakhir selamanya tidak akan mencapai martabat orang-
orang terdahulu, sebab sebaik-baik zaman adalah zaman orang-orang yang melihat Rasulullah
dan beriman kepadanya, kemudian orang-orang setelahnya, dari ini berlalu sampai Hari Kiamat.
Pemeluk Islam yang paling kuat memegang agama serta melaksanakan ajaran dan keyakinan
adalah orang-orang pada masa awal Islam, kemudian terus menurun sedikit demi sedikit sampai
akhir dunia. Kebenaran tidak akan hilang secara menyeluruh, pasti ada kelompok yang tetap
melaksanakan dan meyakininya serta mengerjakan tuntutannya sesuai kadar keimanan mereka.
Tetapi, segala sisinya tidak seperti keadaan orang-orang pertama Islam, kerana seandainya salah
seorang dari orang-orang terakhir berinfak emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan
mencapai nilai satu mud Uhud yang dikeluarkan oleh sahabat Rasulullah, bahkan setengahnya
pun tidak. Yang demikian dalam hal harta, dan begitu pula pada seluruh cabang keimanan
berdasarkan bukti percobaan yang biasa.

Pada awal kitab yang lalu telah dijelaskan bahawa agama akan terus merosot, dan hal ini tidak
diragukan lagi keasliannya. Hal ini menurut Ahlus-Sunnah wal Jamaah. Laki, mengapa setelah
itu ia berkeyakinan bahawa dirinya adalah wali penghuni bumi dan tidak ada wali selainnya?
Kebodohanlah yang mendominasi, kerana berlebih-lebihan dalam pengagungan dan fanatik
terhadap golongan akan membentuk orang sepertinya atau lebih parah darinya.
Orang menengah dari mereka menganggap bahawa ia sama dengan Nabi, akan tetapi ia tidak
mendapatkan wahyu. Sebuah berita sampai kepadaku dari kalangan orang yang berlebih-lebihan
dalam menyanjung guru mereka dan mengusung tarekatnya menurut persangkaan mereka,
seperti yang didakwa oleh murid-murid Al Hallaj (secara objektif) tentang guru mereka.
Sementara orang-orang yang berlebih-lebihan menganggap lebih keji dari itu, seperti yang
didakwa sahabat-sahabat Al Hallaj tentangnya.

Salah seorang guru yang adil dan jujur dalam penukilan meriwayatkan kepadaku, ia berkata: Aku
pernah tinggal beberapa masa pada salah satu pedalaman desa yang di dalamnya terdapat banyak
kelompok yang seperti itu. Suatu hari aku keluar dari rumahku untuk menyelesaikan beberapa
urusan, lalu aku melihat dua orang sedang duduk. Aku mengira keduanya sedang membicarakan
beberapa cabang tarekat mereka, maka aku mendekati keduanya secara sembunyi-sembunyi
untuk mendengar percakapan mereka, —kerana kebiasaan mereka adalah menyembunyikan
rahsia mereka— maka aku mendengar keduanya berbicara tentang guru mereka dan
kebesarannya di mata mereka; bahawa tidak ada seorang pun di dunia ini yang sepertinya.
Keduanya terlihat sangat bangga dan bahagia dengan pertemuan ini. Kemudian salah seorang
dari keduanya berkata kepada yang lain, "Apakah kamu suka kebenaran? Ia adalah nabi." Orang
yang satunya menjawab, "Benar, inilah kebenaran." Lalu aku pergi dari tempat itu dengan berlari
kerana takut akan turunnya bencana bersama mereka.

Ini adalah ciri Syi'ah Imamiyyah, dan seandainya tidak kerana sikap berlebih-lebihan dalam
agama; bersekongkol untuk memenangkan mazhab dan cinta terhadap pembuat bid'ah, maka hal
itu tidak akan mempengaruhi akal seorang pun. Akan tetapi Nabi bersabda,

"Sungguh kalian akan mengikuti sunah-sunah umat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal,
lalu sehasta demi sehasta."
Mereka berlebih-lebihan seperti orang-orang Nasrani yang berlebih-lebihan terhadap Isa AS,
mereka berkata, 'Sesungguhnya Allah adalah Isa bin Maryam,' maka Allah berfirman,
'Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab, Janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara
tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah
sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan
(manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus. "(Al Maa' idah: 77)
Dalam sebuah hadits dijelaskan,
"Janganlah kalian berlebih-lebihan memujiku seperti orang-orang Nasrani memuji Isa bin
Maryam, tapi katakanlah, 'Hamba Allah dan utusan Allah'."

Orang yang memperhatikan kelompok-kelompok ini pasti akan mendapatkan bid'ah-bid'ah dalam
banyak masalah furu 'syariah, kerana apabila bid'ah masuk pada hal-hal yang bersifat ushul,
maka akan mudah masuk pada hal-hal yang bersifat furu'.

3.Golongan Khawarij
terbagi menjadi tujuh kelompok, iaitu:
1. Al Mahkamiyah
2. Al Baihasiyah

3. Al Azariqah

4. An-Najdat
5. Al Abadhiyah

terbagi menjadi empat kelompok, iaitu:


a.Al Hafshiyah

b. Al Yazidiyah

c. Al Haritsiyah

d. Al Muthi'iyah
6. Al Ajaridah
terbagi menjadi sebelas kelompok, di antaranya iaitu:
a. Al Maimuniyah

b. Asy-Sya'ibiyah

c. Al Hazimiyah

d. Al Hamziyah
e. Al Ma'lumiyah
f. Al Majhuliyah
g. Ash-Shalatiyah
h. Ats-Tsa'labiyah
Ats-Tsa'labiyah terbagi lagi menjadi empat kelompok, iaitu:
a.AI Akhnasiyah
b.AI Ma'badiyah
c.Asy-Syaibaniyah
d.Al Mukramiyah
Jadi, semuanya berjumlah enam puluh dua kelompok.
4.Golongan Murjiah
terbagi menjadi lima kelompok, iaitu:

1. Al Ubaidiyah
2. Al Yunusiyah

3. Al Ghasaniyah

4. Ats-Tsaubaniyah
5. Ats-Tsaumaniyah

5.Golongan An-Nujariyah

terbagi menjadi tiga kelompok, iaitu:

1. Al Barghutsiyah
2. Az-Za'faraniyah

3. Al Mustadrakah

6.Al Jabariyah

terbagi menjadi satu kelompok.


7.Al Musyabbahah
terbagi menjadi satu kelompok.
8.An- Najiyah
Terbagi menjadi satu klompok
Jumlah ini sesuai dengan penjelasan dalam hadis shahih.
Puak Bid’ah Tegar (Mubtadi)
Sekelompok ulama mengatakan bahawa akar bid'ah ada empat golongan selain sufiyyah. Seluruh
kelompok yang berjumlah tujuh puluh dua kelompok ini merupakan pecahan dari empat
golongan tersebut. Mereka adalah
1. Khawarij,
2. Rawafidh (Rafidhah),
3. Al Qadariyah, dan
4. Al Murji'ah.
5. Sufi

Yusuf bin Asbath berkata, "Kemudian masing-masing kelompok tersebut terpecah menjadi
delapan belas kelompok, sehingga semuanya menjadi tujuh puluh dua kelompok. Sedangkan
kelompok yang ketujuh puluh tiga adalah Firqah An-Najiyah."

Khawarij Paling Hampir Dengan Syiah


Pada kelompok yang telah diperingatkan oleh syariat, seperti kaum Khawarij. Kelompok yang
paling dekat dengan mereka adalah kelompok Syiah. Al Mahdi Al Maghribi. Pada mereka ini
tampak jelas dua hal yang diberitahukan oleh Rasulullah mengenai kaum Khawarij:

a. Membaca Al Qur’an namun bacaan Al Qur’annya tidak melewati kerongkongan mereka.

b. Memerangi ahlul Islam (kaum Muslim) dan membiarkan para penyembah berhala. Mereka
memerangi kaum Muslim dengan cara takwilan yang rosak terhadap nash-nash (Al Qur’an dan
hadis). Mereka mengasingkan diri dan tidak mahu memerangi orang-orang kafir, baik dari kaum
Nasrani, kelompok yang ada di sekitarnya, mahupun kelompok lainnya (yang sesat).

c. Membaca Al Qur’an dan membacakannya (kepada orang lain) hingga mereka membuat hal-
hal (hukum) baru dalam Al Qur’an, padahal mereka tidak memahaminya dan tidak mengetahui
maksud dari ajaran Al Qur’an tersebut. Oleh kerana itu, mereka membuang jauh-jauh kitab-kitab
para ulama dan menyebut kitab-kitab tersebut sebagai kitab yang hanya berdasarkan logika.
Mereka membakar dan merobek kulit Al Qur’an. Padahal, para ulama ahli fiqihlah yang bertugas
menjelaskan makna-makna yang terdapat dalam Al Qur’an dan Sunnah, yang mereka tuangkan
dalam kitab-kitab mereka dengan cara yang sepatutnya.

d. Menganggap para ulama sebagai kaum Mujassimun (kelompok yang mengatakan bahawa
Allah memiliki jism [tubuh]). Mereka juga menganggap ulama-ulama bukanlah orang-orang
yang mengesakan Allah.

Puak Bukan Ahli Bid’ah


Seperti yang dikatakan oleh Ath-Tharthusyi, mereka yang tidak digolongkan sebagai ahli bid'ah.
Contoh:
1. Golongan Qadariyah, mereka menafikan aradh. Alasannya, tidak ada cara untuk mengetahui
proses terjadinya alam dan Sang Pencipta selain dengan menetapkan aradh tersebut.
2. Golongan Al Haluliyah.
3. Golongan An-Nashiriyah.
4. Kelompok-kelompok Syiah Ghulah.

Tentang kaum Qadariyah terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ibnu
Umar, bahawa Rasulullah bersabda,
ُ ‫سلَّ َم قَا َل ا ْلقَد َِريَّةُ َم ُج‬
‫وس َه ِذ ِه ْاْل ُ َّم ِة إِ ْن َم ِرضُوا فَ ََل تَعُودُو ُه ْم َوإِ ْن َماتُوا فَ ََل‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ع َْن النَّبِ ِِّي‬
ْ َ‫ت‬
‫ش َهدُوهُ ْم‬
"Kaum Qadariyah merupakan Majusi umat ini (Islam). Jika mereka sakit maka janganlah kalian
menjenguk mereka, dan jika mereka meninggal dunia maka janganlah kalian menyaksikan
(menguburkan)nya." (Hadis Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Hudzaifah, bahawa Rasulullah bersabda,


"Pada setiap umat terdapat kaum Majusi. Sedangkan Majusi umat ini adalah mereka yang
berkata, 'Tidak ada qadr. 'Jika ada di antara mereka yang meninggal dunia, maka janganlah
kalian menyaksikan (menguburkan) jenazah mereka. Jika ada yang sakit dari mereka, maka
janganlah kalian menjenguknya. Mereka adalah kelompok Dajjal. Hak Allah untuk
mengkategorikan mereka sebagai Dajjal."

Hadis ini menurut ahlu naql {ahli hadis) tidak shahih. Penulis kitab Al Mughni berkata, "Tidak
ada yang shahih sedikit pun dalam hadis itu."

ُ‫يب ا ْل ُم ْر ِجئ َةُ َوا ْلقَد َِريَّة‬


ٌ ‫س ََل ِم نَ ِص‬
ْ ‫اْل‬ َ ‫ان ِم ْن أ ُ َّمتِي لَ ْي‬
ِ ْ ‫س لَ ُه َما فِي‬ ِ َ‫ِص ْنف‬
"Dua kelompok dari ummatku yang keduanya tidak termasuk bahagian dari Islam iaitu Al
Qadariyah dan Murji'ah." (Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal dan yang lain secara marfu bahawa Rasulullah bersabda,
" Golongan Qadariyah dan Murjiah dilaknat oleh lisan tujuh puluh nabi. Nabi yang terakhir di
antara mereka (yang melaknat) adalah Muhammad."

‫الز ْندِي ِقيَّ ِة َوا ْلقَد َِريَّ ِة‬ ٌ ْ‫س ٌخ َوقَذ‬


ِّ ِ ‫ف َو ُه َو فِي‬ ْ ‫سيَكُونُ فِي أ ُ َّمتِي َم‬
َ ُ‫يَقُو ُل إِنَّه‬
Akan ada pada umatku Maskh (mereka yang dirubah rupanya dengan rupa haiwan) dan Qadzaf
(yang menuduh orang baik berbuat keji) iaitu pada orang-orang Zindik dan Qadariyah." (Hadis
Riwayat Ahmad)
Label: PENDIDIKAN AGAMA
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

19 komentar:

mame ka mengatakan...

Syukron ilmunya ..
insya Allah bermanfaat .. >.<

23 September 2013 07.42


cah undaancity mengatakan...

sebelum nya terimakasih ..


bisa minta refrensi/sumbernya....

28 September 2013 05.57

herizal alwi mengatakan...

surah / surat : Ali Imran Ayat : 110


110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

surah / surat : At-Taubah Ayat : 100


100. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha
kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di
dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

16 November 2013 18.58

ambar Yanto mengatakan...

aslamu'alaikum wr.wb

di sini saya mau tanya , apa pndapat kalian tentang golongan" di atas dan berikanlah
hadis yang sohih .
terimakasih..

wasalamu'alaikum wr .wb

17 Februari 2014 04.48

Erwin Wibowo mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb/
SAya mau tanya dan mohon dijawab .
Yg dimaksud Al-Jama'ah disini apa ?,dan islam di indonesia ,islam mana yg ber pegang
dengan Al-Jama'ah.??.
Syukron.
Wasalmualaikum wr.wb

19 Maret 2014 20.50

K4NGONE mengatakan...

73 golongan islam hanya 1 yang selamat

sudah sepatutnya kita mencari ciri2 yg 1 golongan tersebut,dengan tidak fanatik kepada
organisasi tertentu di indo ini.meneliti apa yg sedang kita kerjakan dalam urusan ibadah
dalam artian berhati2 dalam amalan2.

Mungkin kita mengerjakan amalan sunah,tapi wajib kita teliti amalan sunah kita apakah
sedang berdiri di atas bid'ah

4 April 2014 16.11

Baktiar Rambe mengatakan...

Assalamu 'alaykum...
mohon petunjuk atas referensinya .. dan sumber datanya ..
terimakasih

17 Juni 2015 09.29

Andra Chan mengatakan...

73 Golongan! Kenapa yang diberikan info hanya 72 golongan? Kenapa Ahmadiyah tidak
di info kan?

13 Juli 2015 16.50

Andra Chan mengatakan...

73 Golongan! Kenapa yang diberikan info hanya 72 golongan? Kenapa Ahmadiyah tidak
di info kan?

13 Juli 2015 16.50

Andra Chan mengatakan...


73 Golongan! Kenapa yang diberikan info hanya 72 golongan? Kenapa Ahmadiyah tidak
di info kan?

13 Juli 2015 16.50

Eko mengatakan...

Ahlul sunah wal jamaah berimam pada empat mazhab ; Ahmad, Hambal, Syafei dan
Maliki.....yang mana yang termasuk dalam 1 yang selamat jika anda berkeyakinan Ahlul
sunah wal Jamaah akan masuk surga....

15 Oktober 2015 23.20

Selens Seren mengatakan...

Agen Judi | Agen Bola | Agen Sbobet

Agen Sbobet
Agen Judi
Agen Bola
Agen Judi Online
Agen Casino
Prediksi Bola
Agen Tangkas
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen 1sCasino

24 Oktober 2015 05.28

Nur Komarudin mengatakan...

Asalamualaiku wr,wb
Makasih atas penerangan nya ingsya allah bermanfaat,amiin

5 November 2015 05.53

Nur Komarudin mengatakan...

Asalamualaiku wr,wb
Makasih atas penerangan nya ingsya allah bermanfaat,amiin

5 November 2015 05.54


Unknown mengatakan...

Ass. . . . .
Mohon ijin ngopy sohib, sukron katsiron

7 November 2015 06.31

Jabalekat Lekat mengatakan...

Ass. . . . .
Mohon ijin ngopy sohib, sukron katsiron

7 November 2015 06.50

baim baim mengatakan...

kalau kita termasuk islam apa ya.... sholat biasa aja pake sarung, trus gak pake celana
semata kaki.

3 Juni 2016 02.56

Ray Rezma mengatakan...

Saya mau bertanya apa mahzab harus di pilih? Sedangkan pemikiran para imam berbeda
ada yang pake kunut adapun yang tidak, sedangkan rasul Muhammad mengajarkan
keduanya di dalam al sunnah. Sedangkan melihat sunah wal jmaah hanya ada di Nu yang
memakai kunut dan muhammadiyah tidak memiliki gelar sunah wal jamaah padahal
keduanya yang di ajarkan rasul Muhammad SAW. Makasih tolong pencerahannya

5 Juni 2016 08.56

Arman Efendi mengatakan...

ahlus sunnah waljama'ah menjalankan semua sunnah dan meninggalkan yg tidak ada
sunnah nya

4 Juli 2016 09.08

Poskan Komentar

« Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Translate Company

MENU KATEGORY
 DATA ELEKTONIK
 HIBURAN
 KESEHATAN
 PEMROGRAMAN
 PENDIDIKAN AGAMA

Entri Populer

73 GOLONGAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PERULANGAN

CERITA LUCU

thank you for visiting


[close]
RISALAH HATI. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright (c) 2010 RISALAH HATI

Anda mungkin juga menyukai