Anda di halaman 1dari 4

Nama : CHRISMA BERNINDA

NPM : C1C017119

TEORI AKUNTANSI NORMATIF DAN POSITIF

Akuntansi merupakan dapat dipandang sebagai prakek dan teori, hal ini pada akhirnya
pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan
sebagai pengambil keputusan.Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara
merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial
tertentu.

Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti
faktor sosial, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu
wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya untuk
melaksanakan suatu praktek yangbaik, tidak tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara
praktik saja. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep,
penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi.

Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik
akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang. Pada awal prakteknya bahkan sampai beberapa
tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori
akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatan yang berlaku
dalam praktiknya, semua di izinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Vernon
kam mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut yakni menjadi pegangan
bagi lembaga penyusunan standart akuntansi dalam menyusun standartnya, memberi kerangka
rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidaknya standar resmi, menentukan
dalam hal melakukan judget dalam penyusunan laporan keungan, meningkatkan pemahaman dan
keyakinan pembaca laporan keuangan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan,
meningkatkan kualitas yang dapat di bandingkan

Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang di gambarkan
dalam bentuk dlil-dalil dan di sajikan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang berlaku secara
umum. Teori akuntansi dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat
untuk meramaklkan apa yang diharapkan mungkin terjadi dimasa yang akan datang. teori
akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan
semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang beradasarkan metode ilmiah atau
logika. teori terdiri dari dua bagian :pertama, Asumsi-asumsi klasik termasuk definisi variabel-
variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel tersebut. yang kedua, Himpunan
hipotesis- hipotesis yang penting. sedangkan hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena
atau masalah yang akan di analisis. tujuan dari teori akuntansi adalahmenjelaskan dan
meramalkan praktik akuntansi. Teori akuntansi adalah konsep, definisi,dalil yang menyajikan
secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel
dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang akan muncul.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan
dapat:Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai, Teori
akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial
teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Chamberr (1994) dan golberg(1984)
berpendapat bahwa akuntansi dikembangkan dari model spesifik bukannya dikembangkan secara
sitematik dari teori yang terstruktur. Oleh karena itu preskripsi akuntansi dikembangkan untuk
memecahkan masalah-masalah khusus. secara umum, fungsi utama dari teori akuntansi adalah
untuk memberikan kerangka pengembangan ide-ide baru danmembantu proses pemilihan
akuntansi

Tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada setiap,kurun waktu menurut belkoi, Oleh
karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan
pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Teori akuntansi merupakan instrument yang
sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam
menyusun laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya. Godfrey dkk(1992)
membuat periodisasi akuntansi sebagai berikut :

• Pry-teory(1942-1800)
• General scientific period(1800-1955)
• Normatife period (1956-1970)
• Specific scientific period ( 1970- sekarang)
Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi, pendekatan
dalam peranan teori akuntansi menurut belkoui sebagai berikut :

Pendekatan informal

• pendekatan informal di bagi dalam pendekatan non-teoritis


Pendekatan non teoritis berupa pendekatan pragmatis dan pendekatan otoriter, pendekatan
pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik
sesungguhnya yang bermanffat untuk memberi saran solusi praktis, sedangkan pendekatan
otoriter dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi
terdiri dri penyajian sejumlah praktik-praktik akuntansi
• Pendekatan otoriter

Dalam metode ini yang dirumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan
pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
• Pendekatan teoritis.
Pendekatan teoritis meliputi deduktif, induktif,etis,sosiologis, ekonomis dan elektik

Teori Akuntansi Normatif

Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa saja yang harus dipraktekkan,
misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya di dasarkan pada
metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut nelson (1973) teori normative hanya menyebutkan
hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hasil hipotesis
tersebut. Perumusan akuntansi normative mencapai keemasan pada tahun 1950 dan 1960an. pada
periodetersebut teori normative lebih berkosentrasi pada penciptaan laba sesungguhnya.dan
pengambilan keputusan

Teori Akuntansi Positif

Teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati didalam
masyarakat. dengn kata lain positif accounting theory (PAT) dimaksudkan memprediksi
konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Penjelasan dan prediksi
dalam PAT didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara manajer dengan
kelompok lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan institusi
pemerintah.
PAT lebih deskriptif bukan prespektif, tidak seperti teori normative yang didasarkan pada perms
bahwa manajer akan memaksimumkan laba atau kemakmuran untuk kepentingan perusahaan,
tetapi teori positif didasarkan pada premis bahwa individu selalu bertindak atas dasar motivasi
pribadi (Self seeking motives) dan berusaha memaksimumkan keuntungan pribadi. Pada saat
sekarang teori positif menekankan pada penjelasan alasan-alasan terhadap praktek yang berjalan
dan prediksi terhadap peranan akuntansi dan informasi terkait dalam kepuasan-kepuasan
ekonomi individu, perusahaan, dan pihak lain yang berperan dalam pasar modal dan ekonomi.

Hubungan Teori Akuntansi Positif dan Normatif


Teori akuntansi berdasarkan tujuan perumusannya ada dua yaitu teori akuntansi normatif
dan positif. dalam penjelasan mengenai akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari adanya teori
ekonomi normatif. teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi normative. Teori
berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik-
praktik akuntansi yang ada dimasyarakat what it is ( Watts dan Zimmerman).
Pendekatan positif atau empirik berkaitan dengan usaha menguji/ menghubungkan kembali
hipotesis/ teori dengan pengalaman/ fakta-fakta dunia nyata. Penelitian akuntansi positif
difokuskan pada pengujian empirik terhadap asumsi-asumsi yang di buat oleh teori akunansi
normative. Misalnya menggunakan kuisoner dan teknik survey lainnya, peneliti akan menguji
sikap manajer terhadap manfaat metode atau teknik akuntansi tertentu. Pendekatan khusus dapat
dilakukan dengan cara mensurvey pendapat-pendapat analisis keuangan, manajer bank, aatau
akuntan terhadap tugas/kasus tertentu yang dibuat peneliti (misalnya prediksi
kebrangkutan,keputusan membeli/ menjual saham dll). Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa hubungan teori akuntansi normative dan teori akuntansi positif yaitu teori akuntansi
positif pada dasarnya merupakan alat untuyk menguji secara empirik asumsi-asumsi yang dibuat
oleh teori akuntansi normative. Karena pada dasarnya teori normatiof merupakan pendapat
pribadi yang subyektif yang tidak dapat diterima begitu saja dalam menentukan keputusan, oleh
sebab itu dibutuhkan pengembangan teori akuntansi yang sekarang dikenal dengan teori
akuntansi positif yang bertujuan untuk menguji teori akuntansi normatif secara empiris agar
memiliki dasar teori yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai