Anda di halaman 1dari 9

SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA BERBASIS PERANGKAT LUNAK


Achmad Fatchur Rizqi
180211604580

A. Sumber Pembelajaran
Sumber belajar adalah sesuatu yang dapat mengandung pesan untuk disajikan
melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri dapat pula merupakan
sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam
bahan pembelajaran yang akan dberikan. Sumber belajar juga dapat berarti segala
sesuatu, baik yang sengaja dirancang maupun yang telah tersedia yang dapat
dimanfaatkan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membuat
atau membantu peserta didik belajar.
Menurut Sudono (2000) sumber pembelajaran adalah bahan termasuk juga alat
untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid
maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber,
benda, atau hasil-hasil budaya. Sumber pembelajaran meliputi dua aspek penting
yaitu ruang sumber belajar (resource room) dan materi sumber belajar1.
Ruang sumber belajar adalah tempat sejumlah alat media, artefact/benda-
benda budaya, alat peraga, gambar, poster, dan lainnya yang dikumpulkan dan
ditata rapi dalam ruang yang cukup penerangannya. Ruang sumber belajar
merupakan jantung sekolah seperti halnya perpustakaan. Namun, hanyalah guru
yang diizinkan meminjam dari ruang sumber belajar sedangkan peserta didik
dapat meminjam dari perpustakaan.
Selanjutnya, yang dimaksud materi sumber belajar adalah semua bahan yang
dapat digunakan sebagai sumber belajar tersebut. Dilihat dari perkembangan
siswa untuk belajar, maka dibutuhkan sumber belajar yang dapat mendukung
faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terkandung dalam perkembangan
(1) emosi dan sosial, (2) motorik kasar dan halus, (3) pengamatan dan ingatan
visual, (4) pengamatan dan ingatan pendengaran, (5) kemampuan berbahasa pasif

1
Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan.
dan aktif, (6) kecerdasan. Dari masing-masing bagian dapat dipikirkan sumber
manakah yang berguna bagi peningkatan perkembangan itu.
Di dalam sumber belajar terdapat beberapa komponen utama yang mendukung
sumber belajar tersebut yaitu: (a) pesan yang merupakan pelajaran/informasi yang
diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, data, dan lain-lain (b)
komponen orang/manusia sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan, (c)
komponen alat sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
tersimpan di dalam bahan, (d) komponen teknik prosedur rutin atau acuan yang
disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk
menyampaikan pesan.

B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoe adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima. Menurut Kustandi
(2011:9), media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna2.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970)
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970)
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah
contoh-contohnya3.
Asosiasi Pendidikan Nasional (Nation Education Association/NEA) memiliki
pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak
maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi,

2
Kustandi dan Sutjipto, “Media pembelajaran manual dan digital.”
3
Gagne dan Briggs, Principles of instructional design.
dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada
persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat, serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi4.
Menurut Gerlach, secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan,
atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi dalam pengertian ini media bukan
hanya perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau
manusia sebagai sumber belajar atau kegiatan semacam diskusi, seminar,
karyawisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah
keterampilan.
Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu yang
dipergunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu yang
mula-mula digunakan adalah bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat
memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain untuk mendorong
motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan
mempertinggi daya serap dalam belajar. Pada abad ke-20 lahirlah alat bantu audio
visual yang terutama pengalaman yang kongkrit untuk menghindari verbalisme
Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu. Edgar Dale mengadakan
klasifikasi menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke paling abstrak.

C. Pengembangan Media Pembelajaran


Pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan
dan memvalidasi produk pendidikan baik berupa proses, produk, dan rancangan5.
Sedangkan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

4
Sadiman, Rahardjo, dan Haryono, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya.
5
Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi6. Jadi,
pengertian pengembangan media adalah suatu proses yang dipakai dalam
mengembangkan sebuah produk dengan memberikan stimulus kepada siswa
dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran dibutuhkan hubungan komunikasi yang baik antara guru
dengan siswa untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang optimal dan proses
pembelajaran bisa berjalan dengan efektif. Untuk menunjang hasil yang baik,
dibutuhkan sebuah media untuk membantu guru dalam menyampaikan materi
yang diajarkan agar dalam proses pembelajaran tidak terkesan membosankan dan
tidak menarik. Akan tetapi penggunaan media harus sesuai dengan karakteristik
siswa dengan menyesuaikan bahan apaa yang sekiranya dapat mencuri perhatian
siswa.
Pengembangan media pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa
langkah dalam proses pembuatannya, yakni:
a. Penyusunan rancangan
Dalam pembuatan media perlu persiapan dan perencanaan yang teliti
dengan menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa yang meliputi
kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.
Setelah analisis dilakukan, dilanjutkan dengan merumuskan tujuan yang dapat
memberi arah tindakan yang akan dilakukan. Adapun tujuan tersebut meliputi
tujuan instruksional yang berorientasi pada siswa dan tujuan yang dinyatakan
dengan kata kerja operasional. Untuk dapat mengembangkan bahan
instruksional yang mendukung tercapainya tujuan itu, tujuan yang telah
dirumuskan harus dianalisis lebih lanjut dan merumuskan alat pengukur
keberhasilan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
b. Penulisan
Dalam pokok-pokok materi instruksional yang telah ada, untuk penyajian
dapat disampaikan melalui media yang dituangkan dalam tulisan dan gambar
yang disebut dengan naskah program media. Sebelum penulisan dilakukan,
perlu menuliskan treatmentnya terlebih dahulu agar bisa mempunyai

6
Sadiman, Rahardjo, dan Haryono, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya.
gambaran tentang urutan visual yang akan nampak pada media. Setelah
treatmen dilakukan barulah penulisan dilakukan.
c. Produksi media
Setelah penulisan dilakukan, maka selanjutnya yakni memproduksikan media
yang telah dirancang dan siap disajikan kepada siswa.
d. Evaluasi media
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah media yang dibuat tersebut
saat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

D. Jenis-jenis Media Pembelajaran


Banyak cara diungkapkan untuk mengindentifikasi media serta
mengklasifikasikan karakterisktik fisik, sifat, kompleksitas, ataupun klasifikasi
menurut kontrol pada pemakai. Namun demikian, secara umum media bercirikan
tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets, ada 7
(tujuh) klasifikasi media, yaitu:
1. Media audio visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada
televisi, televisi, dan animasi,
2. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara, dan
sound slide,
3. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara,
4. Media visual bergerak, seperti: film bisu,
5. Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu,
6. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio,
7. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Lebih lanjut Schramm, mengelompokkan media dengan membedakan antara
media rumit mahal (big media) dan media sederhana murah (little media).
Kategori big media, antara lain: komputer, film, slide, progran video. Sedangkan
little media antara lain: gambar, realia sederhana, sketsa. Sedangkan Klasek
(1997) membagi komputer dan media pendidikan di Sekolah Dasar 5-7 media
pembelajaran sebagai berikut: 1) media visual, 2) media audio, 3) media
“display”, 4) pengalaman nyata dan simulasi, 5) media cetak, 6) belajar
terprogram, 7) pembelajaran melalui komputer atau sering dikenal Program
Computer Aided Instruction (CAI)7.
dapat kita simpulkan bahwa media terdiri atas : 1. Media visual : yaitu media
yang hanya dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual, seperti foto, gambar,
poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti
diorama dan mokeup. 2. Media Audio : adalah media yang hanya dapat didengar
saja, seperti kaset audio, radio, MP3 Player, iPod. 5-8 Unit 5 3. Media Audio
Visual : yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, seperti film
bersuara, video, televisi, sound slide, 4. Multimedia : adalah media yang dapat
menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis dan
film. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran
berbasis komputer (CBI). 5. Media Realia : yaitu semua media nyata yang ada
dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah
diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang, insektarium, herbarium, air, sawah
dan sebagainya.

E. Pemilihan Media Pembelajaran


Raharjo (1986), mengatakan pemilihan media hendaknya memperhatikan
beberapa prinsip, yaitu: (a) kejelasan maksud dan tujuan pemilihan media; apakah
untuk keperluan hiburan, informasi umum, pembelajaran dan sebagainya, (b)
familiaritas media, yang melibatkan pengetahuan akan sifat dan ciri-ciri media
yang akan dipilih, dan (3) sejumlah media dapat diperbandingkan karena adanya
beberapa pilihan yang kiranya lebih sesuai dengan tujuan pengajaran8.
Banyak penelitian diadakan mengenai media pembelajaran mana yang paling
sesuai untuk tujuan tertentu, dan hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) tidak
setiap media pengajaran dapat dimanfaatkan untuk mencapai sembarang tujuan
pengajaran, 2) semua media pengajaran dapat membantu guru dalam
melaksanakan satu atau beberapa fungsi dalam pengajaran, seperti mengisahkan,
mengontrol/mengecek, memberikan penguatan dan mengadakan evaluasi. Bahkan

7
Susilana, Si, dan Riyana, Media pembelajaran: hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan
penilaian.
8
Rahardjo, Hukum dan Masyarakat.
ada kemungkinan, media itu mengambil alih fungsi itu misalnya film yang
mengisahkan proses pertumbuhan sel9.
Lebih lanjut, Winkel (2005) mengatakan bahwa pemilihan media di samping
melihat kesesuiannya dengan tujuan intruksional khusus, materi pelajaran,
prosedur didaktis dan bentuk pengelompokan siswa, juga harus dipertimbangkan
soal biaya (cost factor), ketersediaan peralatan waktu dibutuhkan (avaibility
factor), ketersediaan aliran listrik, kualitas teknis (technical cuality), ruang kelas,
dan kemampuan guru menggunakan media secara tepat (technical know-how).
Sejalan dengan pendapat di atas, Profesor Ely seperti yang dikutif Arief S.
Sadiman dalam kuliahnya di Fakultas Pasca Sarjana Malang tahun 1982
mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya
bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara
keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-
faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi
kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga
perlu dipertimbangkan10.
Dalam hubungan ini Dic dan Carey (1978) menyebutkan bahwa di samping
kesesuaian dengan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor lagi
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama, ketersediaan
sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada
sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri. Kedua adalah
apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan
fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan
ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya bisa
digunakan di manapun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan kapanpun
serta mudah dijinjing dan dipindahkan11.

9
Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
10
Sadiman, Rahardjo, dan Haryono, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya.
11
AZIZAH, “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU BERGAMBAR PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH
DARUSSALAMAH.”
F. Perangkat Lunak Media Pembelajaran
1. WriteAbout untuk menulis secara digital di kelas.
Guru dapat meningkatkan minat membaca dan menulis siswa dengan aplikasi
WriteAbout. Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hal-hal menarik yang
mereka jumpai dan sukai. WriteAbout adalah sebuah platform tempat siswa dapat
menulis, memberi dan menerima umpan balik satu sama lain, dan
mempublikasikan karya mereka. Guru dapat memberi saran dan masukan.
2. Storyboard That
Guru menggunakan aplikasi ini untuk membantu siswa
membuat storyboard yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa dan sastra.
Aplikasi ini membantu proses belajar siswa menggunakan pendekatan kreatif dan
visual untuk menunjukkan karakter dan alur cerita untuk membangun cerita.
Setelah siswa menciptakan storyboard, hasil dapat disimpan dan menjadi
tayangan presentasi, PDF doc, atau cels dalam aplikasi tersebut.
3. Periscope
Periscope adalah aplikasi yang dapat diunduh di ponsel Android dan iOS.
Aplikasi ini dapat digunakan untuk menyiarkan sebuah kejadian secara langsung
(live streaming). Guru juga dapat menggunakan aplikasi untuk mengajak siswa
membuat siaran yang kemudian dipresentasikan. Guru juga dapat menghubungkan
siswa dengan seorang ahli yang memungkinkan siswa mendapat ilmu tambahan
melalui Periscope lewat live streaming12.

12
________, “15 Inovasi yang Wajib Dipakai Guru Inovatif. Diakses (online),
(https://www.idntimes.com/life/career/francisca-christy/15-aplikasi-canggih-yang-wajib-dipakai-
para-guru-inovatif-di-tahun-ajaran-baru-ini/full) pada tanggal 28 Januari 2020.”
DAFTAR RUJUKAN
________. “15 Inovasi yang Wajib Dipakai Guru Inovatif,” 2016.
https://www.idntimes.com/life/career/francisca-christy/15-aplikasi-
canggih-yang-wajib-dipakai-para-guru-inovatif-di-tahun-ajaran-baru-
ini/full.
AZIZAH, NUR. “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU
BERGAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH
DARUSSALAMAH,” 2016.
Gagne, Robert M, dan Leslie J Briggs. Principles of instructional design. San
Diego: Holt, Rinehart & Winston, 1974.
Kustandi, Cecep, dan Bambang Sutjipto. “Media pembelajaran manual dan
digital.” Bogor: Ghalia Indonesia 173 (2011).
Rahardjo, Satjipto. Hukum dan Masyarakat. Bandung: Angkasa, 1986.
Sadiman, A., R. Rahardjo, dan A. Haryono. Media Pendidikan Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press, 2010.
Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2013.
Sudono, Anggani. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo, 2000.
Susilana, Rudi, M Si, dan Cepi Riyana. Media pembelajaran: hakikat,
pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian. CV. Wacana Prima, 2008.
Winkel, WS. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi, 2005.

Anda mungkin juga menyukai