Anda di halaman 1dari 8

Etika Berpolitik Berdasaekan UUD dan Pancasila

Konsep dari politik yaitu tentang kekuasaan. Dalam hal ini, politik dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang kekuasaan, komando, otoritas yang melingkupi semua masyarakat secara
nasional. Perkembangan kehidupan politik tidak pernah lepas dari partisipasi masyarakat karena
masyarakat yang menjadi pemeran/aktor dalam politik tersebut.

Dalam kehidupan politik, masyarakat bersaing satu sama lain untuk merebutkan suatu
kekuasaan. Persaingan yang dilakukan bisa berupa persaingan sehat maupun tidak sehat.
Persaingan sehat pasti akan memberi dampak yang positif bagi siapapun dan tidak ada pihak
yang dirugikan. Sedangkan persaingan tidak sehat dapat berupa saling menjatuhkan,
memfitnah, merusak properti, menyebarkan isu yang salah satu sama lain. Kenyataannya,
persaingan yang tidak sehat tidak hanya dilakukan oleh para pengurus partai dan elite politik
saja, namun juga masyarakat pendukungnya. Apabila hal ini terus saja dibiarkan, dapat
menyebabkan disintegrasi sosial dimana masyarakat terbagi menjadi beberapa kubu dan
hilangnya rasa persatuan antar masyarakat.

Pada jaman sekarang ini keadaan politik di Indonesia tidak seperti yang di harapkan,
karena banyak rakyat beranggapan bahwa politik di Indonesia adalah sesuatu yang hanya
mementingkan dan merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Pemerintah
Indonesia tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat. Hal ini ditunjukkan oleh
sebagian rakyat yang mengeluh, karena hidup mereka belum dapat disejahterakan oleh negara.
Pandangan masyarakat terhadap politik itu sendiri menjadi buruk, dikarenakan pemerintah
Indonesia yang tidak menjalankan kewajibannya sebagai wakil rakyat dengan baik, bagi mereka
politik hanyalah sesuatu yang buruk dalam mencapai kekuasaan.

Tren politik Indonesia sekarang ini yaitu selebritis yang bergabung menjadi anggota
partai politik (vokalis band ungu yang dulu mencalonkan diri sebagai wali kota kota palu, dan
krisdayanti yang mencalonkan diri kepada partai politik indonesia yaitu PDIP). Namun yang
sangat diprihatinkan dari hal tersebut yaitu, mereka bermaksud dengan kepopulerannya akan
mempermudah mereka dalam memenangkan suatu persaingan. Padahal, kebutuhan utama
Indonesia sendiri yaitu penguasa yang mau bekerja dan bertanggung jawab bukan penguasa
yang populer.
Dari kondisi politik di indonesia tersebut sudah jelas dapat kita ketahui bahwa kondisi
politik indonesia saat ini masih sangat jauh dari yang namanya etika berpolitik.Etika politik
mengandung tiga tuntutan yaitu upaya hidup baik dan untuk orang lain, upaya memperluas
lingkup kebebasan, dan upaya membangun institusi-institusi yang adil. Ketiga tuntutan tersebut
sling berkaitan. ‘Hidup bersama dan untuk orang lain’ tidak akan terwujud tanpa menerima
pluralitas dan dalam kerangka institusi-institusi yang adil. Hidup baik tidak lain adalah cita-cita
kebebasan, kesempurnaan eksistensi atau pencapaian keutamaan. Institusi-institusi yang adil
memungkinkan perwujudan yang mencegah warga Negara atau kelompok-kelompok dari
perbuatan yang saling merugikan.

Di era sekarang politik Indonesia tak jarang keluar dari norma dan cenderung tidak
beretika. Ambisi untuk menempati jabatan tertingi dan mensejahterakan diri sendiri tentu
menjadi alasan utama. Contoh realita politik Indonesia yang sering kali keluar dari etika:

· Money Politic

Suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan
haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankanhaknya dengan cara tertentu pada saat
pemilihan umum. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye.

· Kampanye Hitam (Black Campaign)

Penggunaan metode rayuan yang merusak, sindiran atau rumors yang tersebar mengenai
sasaran kepada para kandidat atau calon yang menjadi lawan politiknya kepada masyarakat agar
menimbulkan persepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan public.

· Nepotisme

Berarti lebih memilih saudara atau teman akrab ketimbang berdasarkan kemampuanya. Kata ini
biasanya digunakan dalam konteks derogatori.

· Golput (Golongan putih)

Golput atau golongan putih yang dalam bahasa inggrisnya adalah abstain adalah tindakan untuk
tidak memilih dengan tidak menggunakan suaranya dalam pemilihan umum. Ada anggapan
bahwa golput merupakan gambaran warga atau komunitas tertentu dinilai kurang berani
mengambil keputusan, atau tidak dapat menilai secara politis keputusan yang terbaik dalam
menentukan pilihan. Golput merupakan hak setiap warga Negara dan merupakan pilihan siapa
pun, tapi jelas bukan pilihan yang bertanggung jawab.

Meski demikian cita-cita bangsa untuk sejahtera, adil, dan makmur dapat terwujud dengan
politik yang beretika dan berlandaskan pada empat pilar kebangsaan yang tercantum dalam
pembukaan Undang Undang Dasar Tahun 1945 dan Pancasila.

Dalam pembahasan mengenai contoh dari pancasila sebagai etika politik, kita tidak bisa
lepas dari prinsip – prinsip dasar pancasila sebagai etika politik. secara garis besar, kita bisa
mengambil lima poin dari pancasila yang dijadikan sebagai prinsip dari etika politik. berikut
prinsip – prinsip etika politik berdasar pancasila serta contoh dari pancasila sebagai etika
politik:

1. Pluralisme
Pluralisme adalah suatu paham dimana kita bisa menerima kemajemukan atau keberagaman
untuk mewujudkan kehidupan bersama yang positif, damai, bertenggang rasa dengan
masyarakat yang memiliki perbedaan agama, budaya, suku, maupun ras. Meskipun dalam
pluralisme, Indonesia menganut paham ketuhanan yang maha esa sesuai dengan pancasila sila
pertama. Konsep ketuhanan mengajarkan kita pada konsep benar salah yang mutlak, karena
nilai – nilai yang ada berasal dari Tuhan atau dari agama yang sifatnya absolut. Dalam
kehidupan politik, dimana hal tersebut dijadikan dasar untuk sumber nilai benar salah dalam
etika politik, berikut beberapa contoh tindakan yang sesuai dengan etika politik berdasar
pancasila:

1 Kebebasan memeluk agama di Indonesia sesuai dengan agama – agama yang diakui di
Indonesia.

2 Toleransi terhadap kegiatan peribadatan dan perayaan hari raya suatu agama tertentu.

3 Pemberian jaminan perlindungan dan keaman terhadap upacara keagamaan suatu agama
yang berlangsung di Indonesia.

4 Mencegah adanya konflik untuk menjaga stabilitas nasional.


5 Semua pelaku politik tidak menyalahgunakan kekuasaannya karena hal tersebut salah
menurut agama apapun.

2. Hak asasi manusia


Salah satu contoh pancasila sebagai etika politik menempatkan Pancasila sila kedua sebagai
sumber nilai kemanusiaan yang kemudian diterapkan dalam etika politik. nilai kemanuasiaan
ini sejalan dengan sila kedua pada pancasila. oleh karena itu, segala kegiatan politik yang di
Indonesia haruslah berdasar pada asas kemanusiaan dan penghormatan pada hak asasi manusia.
Berikut adalah contoh dari pancasila sebagai etika politik yang berdasar pada nilai
kemanusiaan:

1 Kebebasan menyampaikan pendapat seperti yang dijelaskan pada undang – undang


1945 pasal 28.

2 Kebebasan berpikir dan mencari informasi dalam kehidupan politik Indonesia.

3 Semua warga negara berhak menjadi figure pemimpin dan wakil rakyat dengan
memenuhi syarat – syarat yang berlaku.

4 Wakil rakyat harus berfungsi sebagai pembela dan pejuang hak – hak rakyat yang
diwakilinya.

3. Persatuan bangsa
Persatuan bangsa dalam kaitannya dengan contoh pancasila sebagai etika politik menempatkan
manusia sebagai manusia sosial yang tidak bisa lepas dari peran manusia lain. Manusia tidak
bisa hidup sendiri. Dan dengan persatuan, manusia bisa hidup lebih baik lagi. Persatuan juga
akan terasa lebih berarti lagi di tengah perbedaan seperti yang ada di Indonesia. Indonesia
memiliki masyarakat yang berbeda dari segi agama, budaya, dan suku nya. Akan tetapi
masyarakat Indonesia mampu bersatu dalam sebuah negara. Hal ini juga mendasari beberapa
sikap dalam dunia politik, sebagaimana penerapan pancasila sila ketiga dalam kehidupan
politik. berikut beberapa contohnya:

1 Tidak memberikan kekuasaan atau jabatan politik pada orang dengan pertimbangan
suku, budaya, dan agamanya.

2 Toleransi antar sesama warga negara dalam kehidupan politik.


3 Selalu mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

4 Tidak mudah melontarkan ujaran kebencian dalam konteks politik, terutama yang
menyinggung SARA.

4. Demokrasi
Asas demokrasi sesuai dengan pancasila sila keempat yang menjunjung tinggi kerakyatan
sebagai contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara. Sebagai negara
demokrasi, sudah barang wajib bagi Indonesia untuk menerapkan demokrasi dalam sistem
politiknya. Ditambah lagi dengan pancasila sebagai sumber nilai penentuan etika, maka banyak
sekali contoh pancasila sebagai etika politik yang bisa kita temukan dalam sistem politik
Indonesia. Beberapa contoh dari pancasila sebagai etika politik dari sudut pandang demokrasi
adalah:
1 Penyelenggaraan pemilihan umum sebagai wujud pesta demokrasi rakyat.

2 Kebebasan memilih calon pemimpin maupun wakil rakyat sebagai wujud kedaulatan
rakyat.

3 Kebebasan untuk dapat ikut berpartisipasi menjadi calon wakil rakyat maupun
pemimpin.

4 Kebebasan menyalurkan aspirasi maupun kritik pada pemerintah.

5 Menjadikan musyawarah untuk mufakat sebagai metode penetapan kebijakan.

6 Pemerintahan yang transparan dan bertanggung jawab.

7 Terbukanya ruang public bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

5. Keadilan sosial
Keadilan merupakan nilai yang dasar bagi kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Keadilan
sosial dalam kehidupan politik adalah dimana semua anggota masyarakat mempunyai hak dan
kewajiban yang sama sesuai dengan porsinya. Konsep keadilan sosial ini sejalan dengan
pancasila sila ke-lima yang merupakan perwujudan pancasila dalam kehidupan politik.
Keadilan sosial yang dapat ditemukan dalam contoh pancasila sebagai etika politik adalah
sebagai berikut:

1 Tidak ada diskriminasi menurut jenis kelamin untuk semua warga negara yang
mempunyai potensi untuk duduk di kursi kepemimpinan.
2 Semua warga negara mendapat perlakuan yang sama dalam memperoleh fasilitas untuk
mendukung kegiatan politisnya.

3 Kebijakan pemerintah harus bisa sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan rakyat,
bukan hanya kepentingan elit politik semata.

4 Hukum berlaku secara adil dan merata, tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

5 Penerapan legalitas hukum di Indonesia sebagai negara hukum.

6 Pemerintahan yang jauh dari tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pelanggaran Contoh dari Pancasila Sebagai Etika Politik


Yang sangat disayangkan saat ini di Indonesia adalah para pelaku politik yang belum bisa
bersikap sesuai dengan contoh pancasila sebagai etika politik. masih banyak pelanggaran etika
politik yang terjadi di Indonesia. contoh pelanggaran etika politik yang terjadi di Indonesia
termasuk dalam contoh kasus pelanggaran pancasila, antara lain:
1. Pejabat terlibat dalam tindak pidana korupsi.
2. Penegak hukum dan pengadilan yang menerima suap untuk kepentingannya sendiri.
3. Elit politik yang terjerat kasus, namun mendapat perlakuan khusus selama proses
peradilan dan menjalani masa hukuman.
4. Pengalihan isu untuk kasus-kasus yang belum mencapai klimaks.
5. Serangan fajar atau gratifikasi berkedok bakti sosial yang dilakukan oleh calon pejabat
politik.
6. Negosiasi yang melibatkan nominal untuk mendapatkan sebuah posisi.

Dalam berpolitik pasti saja ada permasalahan dalam beretika poliyik itu, berikut
merupakan permasalahan dalam beretika politik ;
1. Yang pertama itu ada korupsi mengapa tindkan ini dikatakan sebagai permasalahan dalam
etika berpolitik karena tindakan korupsi ini merupakan tindakan yang secara melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri yang dapat merugikan keuangan dan
perekonomian negara yang dimana tindakn ini dapat mengganggu kestabilan dan
keamanan masyarakat dan negara
2. yang kedua tidur saat sidang paripurna dpr hal ini juga dikatakan sebagai permasalahan
dalam etika berpolitik karena sidang tersebut membahas permasalahan mengenai rakyat
apabila perwakilan nya sendiri tifak mendengarkan bagai mana cara rakyat mengetahui
dan bagaimana masalah tersebut dapat selesai

3. kolusi:mementingkan kepentingan diri semdiri,kerja sama untuk beberapa kelompok


tertentu dan melupakan tugasnya sebagi perwakilan dan pilihan rakyat

solusi dari permasalahan tersebut :

o menetapkan aturan yang tegas

o menjadi masyarakat yang cerdas dengan meninjau kinerja dewan

o stop moneypolitik agar terpilih nya dewaj yang benar benar berjuang bukan beruang
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
“TUGAS ARTIKEL”

OLEH :

KELMPOK 4 (XII MIPA 2)

NAMA KELOMPOK 4 :

o Anak Agung Gede Agung Kresna Murthi (01)


o I Komang Mori Nuartha (12)
o Ni Kadek Fitri Sintya Dewi (25)
o Ni Putu Ratna Mulia Adnyani (28)
o Ni Wayan Oca Yuliastari (29)
o Putu Tegar Pradiawan (33)

SMA NEGERI 1 GIANYAR

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai