Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Pendekatan pembangunan melalui pertumbuhan ekonomi diperkotaan tak dapat


dipungkiri melesat dengan sangat cepat, namun tak dapat pula disangkali bahwa pada
sisi lainnya telah meningkatkan akselerasi urbanisasi dengan sangat luas dan deras
dengan terserapnya sumberdaya baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber
Daya Alam (SDA) yang dimili dan ada di kawasan pedesaan tersebut.
Kondisi ini bila ditinjau dari aspek pemerataan pembangunan, justru telah
memunculkan sebuah gab/jurang kesenjangan yang besar dan dalam, antara kawasan
pedesaan dan lawasan perkotaan, antara petani dengan sektor pertanian tradisional
secara umum pada satu sisi dan industri modern yang dimanage secara profesional dan
berskala masive diperkotaan pada sisi lainnya.
Bantuan bagi kelompok tani yang merupakan satu kebijakan pemberdayaan
masyarakat perikanan diharapkan dapat mengatasi dan menjawab berbagai ketimpangan
yang menimbulkan ketidak seimbangan tersebut. Peran serta masyarakat didalam
pembangunan perikanan memiliki arti bahwa masyarakat bukan saja sebagai pelaku
utama pembangunan perikanan tetapi masyarakat itu juga adalah memiliki dan
penyelenggara pembangunan perikanan.
Bantuan kelompok tani perikanan ini diharapkan kiranya tidak saja hanya dapat
mengatasi masalah kerusakan alam tetapi juga akan memberi solusi didalam
memecahkan berbagai masalah yang berhubungan dengan penggunaan dan pengelolaan
lahan usaha tani disebabkan desakan kebutuhan lahan usaha tani, serta membuka dan
menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat pada umumnya khususnya
masyarakat tani dipedasaan.
Kelompok tani perikanan juga kiranya menjadi alat pendorong dalam
membangun ekonomi kerakyatan berbasis pedesaan yang memang memiliki potensi
lokal spesifik yang memiliki nilai kompetitif serta merupakan aspek khas wilayah
pedesaan, yang apabila dikelola dengan baik dan benar memiliki nilai jual yang
kompetitif.dan akhirnya dapat memberikan konstribusi dan dinamika pembangunan
perikanan.

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB. I. PENDAHULUAN 1
BAB. II. KEADAAN UMUM 2
Gambaran Umum Desa 2
1. Letak dan Luas Wilayah 2
2. Tanah dan Tofografi 2
3. Iklim 2
4. Luas lahan dan Penggunaannya 2
5. Keadaan Penduduk 3
6. Penduduk berdasarkan mata pencaharian 3

BAB. III. Pelaksanaan Pembentukan, Pendampingan KUP 4


dan Dampak yang Diharapkan

BAB. IV. Permasalahan dan Pemecahan Masalah 5

2
A. PENDAHULUAN

Kelompok Tani Cipta karya merupakan salah satu kelompok petani yang
bergerak dibidang perikanan yang kesadaran dan sikap positif masyarakat terhadap
irigasi amandit dan lahan haruslah tetap dipertahankan dan ditingkatkan yang mana
peningkatan ini haruslah berbareng dengan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan
pemberdayaan dimaksud adalah upaya penguatan, peningkatan dan pengembangan
produktifitas, kapasitas, kapabilitas, dan mobilitas usaha dan kelembagaan kelompok
tani. Sasaran yang ingin dicapai dalam pemberdayaan kelembagaan masyarakat tersebut
adalah muncul dan berkembangnya usaha produktif yang dikelola secara bersama oleh
masyarakat dalam wadah kelompok tani perikanan yang mendapat bimbingan dan
pendampingan dari seorang penyuluh perikanan.
Dengan terbentuknya kelompok tani tersebut, diharapkan akan dapat dibangun
kesepahaman dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar irigasi
amandit, serta daerah-daerah yang terkait dengan program pembangunan perikanan.
Pembangunan perikanan pada dasarnya dikatakan berhasil apabila terdapat
indicator yang menunjukkan adanya peningkatan produksi maupun pendapatan yang
pada hilirnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat di
sekitar jalur irigasi. Dengan kata lain interaksi masyarakat melalui partisipasi dalam
pembangunan perikanan menjadi faktor penentu dalam perolehan hasil yang optimal.
Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka penyuluhan perikanan dengan
paradigma pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas, produktifitas,
kapabilitas, dan mobilitas dalam mewujudkan masyarakat mandiri berbasisi
pembangunan perikanan adalah kebijakan yang sangat tepat dalam upaya mewujudkan
masyarakat mandiri berbasis pembangunan perikanan sebagai pilar ekonomi
kerakyatan/pedesaan.

3
I. KEADAAN UMUM

A. Gambaran Umum Desa


1. Letak dan Luas Wilayah
Desa Jambu Hulu Terletak di Kecamatan Padang Batung dengan batas
administratif sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kandangan
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jalatang
- SebelahSelatan berbatasan dengan Desa Jembatan Merah
- Dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pahampangan

2. Tanah dan Tofografi


- Jenis tanah podsolik merah kuning
- pH Tanah 5 – 6
- Tanah datar 1.177 Ha
- Tanah perbukitan 873 Ha
- Ketinggian tempat 10 meter dpl

3. Iklim
- Suhu rata-rata 30 – 32 derajar C
- Type iklim kemarau dan hujan
- Bulan basah : Oktober – Maret

4. Luas Lahan dan Penggunaannya


 Lahan sawah : 220 Ha (Tadah Hujan)
 Lahan kering/pengunungan :
- Ladang 171 Ha

4
- Perkebunan Rakyat 236 Ha
- Perumahan dan Perkarangan 186 Ha
- Perkantoran 4 Ha
- Hutan Rakyat 332 Ha
- Lain-lain 900 Ha

5. Keadaan Penduduk
Jumlah KK 362 Kepala Keluarga yang terdiri dari 1,289 jiwa dengan
perincian : laki-laki 649 jiwa, Perempuan 640 Jiwa

6. Penduduk berdasarkan mata pencaharian :


- Pertanian secara umum (petani sawah dan hutan) 221 KK
- Industri kecil 19 KK
- Buruh bangunan 27 KK
- Dagang 30 KK
- Jasa 5 KK
- Jasa kemasyarakatan 37 KK
- PNS, TNI dan Polri 23 KK

5
II. PELAKSANAAN PEMBENTUKAN,
PENDAMPINGAN
KELOMPOK DAN DAMPAK YANG DIHARAPKAN

Dalam pembentukan dan pendampingan kelompok tani CIPTA MANDIRI


seluruh pihak terkait saling bekerjasama baik dari Masyarakat, Penyuluh, Aparat Desa
dan lain-lain.

Khusus pendampingan kelompok tani dilakukan oleh penyuluh perikanan,


adapun pendampingan yang dilakukan meliputi pendampingan administrasi,
pendampingan teknis, pendampingan pemberdayaan masyarakat/kelompok.

Dampak Pembentukan dan Pendampingan Kelompok Tani yang diharapkan.


Secara umum dampak yang diharapkan dari pembentukan dan pendampingan kelompok
tani adalah terbangunnya kesepahaman antar masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam
pemenfaatan irigasi amandit dan lahan. Dan secara khusus dapat menciptakan lapangan
pekerjaan/usaha sehingga menimbulkan peningkatan kesejahteraan petani dan
masyarakat.

6
III. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
MASALAH

Permasalahan mendasar yang timbul setelah dibentuknya kelompok tani CIPTA


MANDIRI adalah permasalah mendasar mengenai pendanaan secara swadana dalam
menjalankan usaha.

Dengan adanya bantuan bibit dan pakan maka diharapkan nantinya usaha yang
dikembangkan akan mendatangkan keuntungan baik secara finansilan maupun
perubahan sikap dan perilaku masyarakat kearah usaha tani perikanan yang lebih
produktif.

7
8

Anda mungkin juga menyukai