Anda di halaman 1dari 4

HOTS KONSEP DAN IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN PENIALAIN DAN SOAL

HOTS : HIGHER ORDER THINKING SKIL  KETRAMPILAN BERFIKIR LEVEL TINGGI

 Dalam Taksonomi Bloom yang dimodifikasi meliputi berfikir pada level C4


(menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta).
 Implementasi HOTS dalam pembelajaran Penilaian dan soal menyangkut kemampuan
berfikir yang sesuai dengan level tersebut.
 Kerangka atau pola berfikir yang termasuk kategori HOTS sesuai dengan levelnya adalah
sebagai berikut :
1) Menganalisis: Menguraikan suatu objek/permasalahan ke dalam unsur-unsurnya dan
menentukan saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut.
Dibedakan menjadi 3 proses kognitif yaitu :
a. Differentiating (menguraikan) : menguraikan suatu struktur dalam bagian-bagian
berdasarkan relevansi, fungsi dan penting tidaknya
b. Organizing (mengorganisir): mengidentifikasi unsur-unsur suatu keadaan dan
mengenali bagaimana unsur-unsur tersebut terkait satu sama lain untuk
membentuk suatu struktur yang padu.
c. Atributing (menemukan pesan tersirat) : menemukan sudut pandang, bias dan
tujuan dari suatu bentuk komunikasi

2) Mengevaluasi : Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


yang ada. Dibedakan menjadi 2 proses kognitif yaitu :
a. Checking (memeriksa) : menguji konsistensi atau kekurangan suatu karya
berdasarkan kriteria internal.
b. Critiquing (mengktitisi) : Menilai suatu karya baik kelebihan atau kekurangan
dengan kriteria eksternal
3) Mencipta : Menggabungkan beberapa unsur menjadi bentuk kesatuan. Dibedakan
menjadi 3 proses kognitif yaitu :
a. Generating (menggeneralisasi) : Merumuskan berbagai kemungkinan hipotesis
/kesimpulan
b. Planing (merencanakan) : merancang suatu metode/strategi untuk memecahkan
masalah
c. Producing (memproduksi): membuat suatu rancangan atau menjalankan suatu
rencana untuk memecahkan masalah.

 Hot bukan menyangkut konsep yang harus dikuasai tetapi proses berfikir yang harus di
lalui atau digunakan.
 Implementasi HOTS pada pembelajaran tidak ditentukan oleh metode yang diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran tetapi menyangkut proses berfikir yang harus digunakan
dalam kegiatan belajar. Misalnya metode diskusi tidak otomatis menjadi HOTS kalau
materi yang digunakan hanya menyangkut fakta, konsep dan prosedur/rumus atau
aturan. Supaya menjadi HOTS maka dalam proses diskusi harus melibatkan salah satu
dari 8 berfikir HOTS
 Implementasi HOTS dalam penilaian juga ditentukan apakah aspek yang dinilai dan
pertanyaan yang dikembangkan membutuhkan jawaban yang melibatkan 1 diantara
berfikir HOTS tersebut.
 UntuK Siswa usia SD /MI harus berhati-hati mengembangkan HOTS karena siswa SD
secara kognitif perkembangan baru sampai taraf “Operasi Kongkrit” (menurut Piaget).
Padahal HOTS membutuhkan berfikir abstrak sehingga hanya cocok untuk siswa dengan
perkembangan “Operasi formal”. Oleh karena itu sebaiknya HOTS mulai di terapkan di
Anak usia SMP. Implemnetasi HOTS pada SD/MI sebaiknya dilakukan untuk siswa kelas
IV, V dan VI secara hati-hati. Karena siswa SD baru dapat berfikir kongkrit dan linier,
maka Implementasi HOTS di SD hanya untuk hal-hal yang kongkrit dan kalau ada operasi
bertingkat/bercabang diusahakan hanya 2 tingkat/cabang.

CONTOH HOTS PADA SOAL


Bacalah dengan baik soal-soal berikut ini kemudian tentukan mana tidak hots dan
hots. Kalau Hots tentukan level dan pola berfikirnya!

1. Proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik di sebut …..


A. Penyerbukan
B. Pembuahan
C. Penyilangan
D. pembungaan
2. Perhatikan gambar bunga berikut ini

Proses penyerbukan melibatkan bagian ….


A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
3. Perhatikan gambar bunga berikut ini

Pernyataan berikut ini yang menjelaskan dengan benar proses penyerbukan adalah

A. Jatuhnya serbuk sari dari bagian a ke b
B. Jatuhnya serbuk sari dari bagian b ke a
C. Jatuhnya ovum dari bagian b ke c
D. Jatuhnya ovum Dari a ke
4. Perhatikan gambar bunga berikut ini

Apabila seorang petani menginginkan menghasilkan biji yang lebih bervariasi


sehingga tidak boleh ada penyerbukan sendiri, Untuk memperoleh hasil tersebut
petani memotong bagian X. Apakah tindakan tersebut mungkin memperoleh hasil
seperti yang diharapkan?
A. Ya, karena X adalah putik sehingga apabila hilang tidak mungkin terjadi
penyerbukan sendiri
B. Ya, karena X adalah Bakal biji sehingga apabila hilang serbuk sari yang dimiliki
hanya bisa menyerbuki Bungan lain.
C. Tidak, karena X adalah putik apabila hilang tidak dpt terjadi penyerbukan
sehingga tidak mungkin menghasilkan biji.
D. Tidak, karena X adalah putik apabila hilang maka serbuk sari yang membuahi
tidak akan dilanjutkan proses pembuahan untuk membentuk biji.
5. Perhatikan gambar bunga berikut ini

Seorang petani menginginkan menghasilkan biji yang lebih bervariasi sehingga tidak
boleh ada penyerbukan sendiri, Apabila Anda sebagai petani, apa yang akan
dilakukan untuk memperoleh hasil tersebut?
A. Memotong bagian a
B. Memotong bagian b
C. Memoting bagian c
D. Memotong bagian a dan b

Anda mungkin juga menyukai