Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi

Secara umum VT dibagi menjadi 2 yaitu :


a. VT Monomorfik
VT yang memiliki kompleks QRS yang sama pada setiap denyutan dan menandakan
depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama (Sudoyo, A.W. et al, 2009). Berikut
ciri-ciri VT monomorfik, antara lain :

1. Irama: Reguler
2. Laju: 100 – 250 x/menit
3. Gelombang P: Tidak ada
4. Interval PR: Tidak ada
5. Durasi QRS: Memanjang (<0,12 detik), berbentuk aneh.
6. Kompleks QRS pada VT monomorfik memiliki bentuk dan amplitudo yang sama

b. VT Polimorfik
VT yang memiliki kompleks QRS yang bervariasi (berubah) dan menunjukkan adanya
urutan depolarisasi yang berubah dari beberapa tempat. Pada umumnya disebabkan oleh
infark miokard. Bila VT berlangsung lebih dari 30 detik disebut sustained dan
sebaliknya bila kurang dari 30 detik disebut non sustained (Sudoyo, A.W. et al,
2009). Berikut ciri-ciri VT polimorfik, antara lain:

1. Irama: Reguler atau ireguler


2. Laju: 100 – 250 x/menit
3. Gelombang P: Tidak ada
4. Interval PR: Tidak ada
5. Durasi QRS: Memanjang (<0,12 detik), berbentuk aneh.
6. Kompleks QRS pada VT polimorfik memiliki bentuk dan amplitudo yang
bervariasi, interval QT normal atau memanjang.

Selain klasifikasi diatas ventrikel takikardi juga bisa dibagi menjadi 2 berdasarkan ada
dan tidaknya denyut yang meliputi:
a. VT dengan denyut nadi
Apabila ditemukan kasus VT dengan nadi penatalaksaannya bisa menggunakan obat anti
aritmia seperti amiodaron atau sejenisnya dan bisa dilakukan kardioversi sinkronisasi.
b. VT tanpa denyut nadi
Menurut AHA 2015 apabila ditemukan kasus VT tanpa nadi langkah penatalaksanaanya
adalah menggunakan defibrillator, dan lakukan RJP selama defibrillator disiapkan.
Algoritma

Anda mungkin juga menyukai