Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Didalam kenyataannya batuan mengalami tegangan regangan

tertentu, baik itu dari dalam, maupun dari luar batuan tersebut. Untuk

menguji kekuatan batuan tersebut dari berbagai arah tegangan, diperlukan

berbagai uji sampel batuan yang diperoleh. Salah satu uji yang umum

dilakukan adalah uji kuat tarik. Uji kuat tarik bertujuan untuk mengetahui

berupa harga konesi, tegangan geser, sudut geser dan kuat tarik dalam

batuan sehingga diketahui berapa kekuatan untuk tepat menarik dan

membuat pergerakan batuan secara horizontal secara berlawanan


BAB II
LANDASAN TEORI
B. DASAR TEORI

Pengujian kuat tarik dilakukan untuk mengetahui kuat tarik

(tensliip strengh) dari percontoh batu yang berbentuk silinder secara tidak

langsung. Percontoh yang digunakan berbentuk silinder dengan

perbandingan antara tinggi dan diameter percontoh adalah 0,5 sampai 1,0.

Dalam pengujian ini, percontoh ditekan dari arah samping (sisi silinder).

Sehingga pada mesin tekan kedudukannya adalah horizontal dan

penekanan dilakukan dari arah-arah bawah.

Hasil pengujian kuat tarik ini dapat dihubungkan dengan hasil uji

kuat tekan uniaksial (pada percontoh batuan yang sama) untuk

menentukan harga kohesi (e) dan sudut geser dalam (θ) dari percontoh

batuan tersebut. Caranya adalah dengan mengumbarkan lingkaran mohr

dari hasil uji tekan uniaksial (Gi) dan uji kuat tarik (Gr) pada suatu kurva

tegangan-regangan. Selanjtunya ditarik suatu garis yang menyinggung

kedua lingkaran mohr tersebut (sehubung kekuatan batuan). Harga kohesi

merupakan perpotongan antara selubung kekuatan batuan dengan sumbu

regangan, sedangkan sudut geser dalam merupakan sudut yang dibentuk

oleh selubung kekuatan batuan dengan sumbu tegangan.


BAB III

C. PELAKSANAAN PRATIKUM

Waktu : jam 13.20

Tanggal : 26 September 2018

Tempat : laboratorium teknik pertambangan Universitas Negeri Padang

D. TUJUAN PRATIKUM

Adapun tujuan pratikum dan pengujian kuat tarik adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat melakukan pengujian kuat tarik terhadap percontoh

batuan secara baik dan benar.

2. Mahasiswa dapat menentukan nilai kohesi dan sudut geser dalam (θ)

dengan menggambarkan kurva regangan-regangan.

E. PERALATAN

Dalam kegiatan pratikum pengujian kuat tarik terhadap percontoh batuan,,

alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Mesin kuat tekan

2. Jangka sorong untuk menentukan diameter dan tinggi percontoh

batuan.

3. Busur, kalkulator, jangka dan alat tulis.

F. PROSEDUR PERCOBAAN

Prosedur percobaan yang dilakukan oleh pratikum pada pengujian kuat

tarik ini dalah sebagai berikut :

1. Siapkan contoh sebanyak 2 buah, yang berbentuk silinder dengsn

perbandingan tinggi dan diameternya adalah 0,5 sampai 1,0.


2. Masing-masing percontoh batuan diukur dan tingginya menggunakan

jangka sorong.

3. Percontoh batuan yang berbentuk silinder tersebut diletakkan pada

mesin tekan secara horizontal posisinya kemudian dilakukan

penekanan hingga percontoh batuan retak lalu pecah.

4. Pada dial gauge akan terbaca, dimana saat batuan pecah kemudian

nilainya dikonversikan kekuatan tekan untuk memperoleh nilai beban,

selanjutnya dapat dihitung nilai tariknya.

5. Hasil pengujian kuat tarik dan 2 percontoh batuan ini dihubungkan

dengan hasil uji kuat tekan uniaksial yang telah didapat, yang

digambarkan dalam kurva regangan-regangan.

6. Dari kurva tersebut, kita dapat menentukan nilai kohesi dan sudut

geser dalam (θ) dari tiap percontoh batuan tersebut.


BAB VI
KESIMPULAN
G. PENUTUP

Dalam kegiatan pratikum ini didapatkan kesimpulan bahwa

pengujian ini digunakan untuk mengetahui kuat tarik dan kuat tekan dari

percontoh batuan. Didalam pengujian ini didapatkan nilai kohesi untuk

sampel 1.1 dan sampel 1.2 sebesar 2 dan untuk 2.1 serta 2.2 sebesar 1,8.

Adapun nilai sudut gesernya adalah 51,34º dan 48,74º.


LAMPIRAN
Gambar 1. Kuat tarik Gambar 2. Hasil kuat tarik

Gambar 3. Kuat tekan

Anda mungkin juga menyukai