PENDAHULUAN
kepercayaan diri. Senyuman akan terbentuk dari hubungan yang baik antara gigi
dalam relasi dengan tulang alveolar dan gingiva serta bibir sebagai bagian dari
rongga mulut. Pada saat tersenyum, bibir atas harus berada pada pertengahan
margin gingiva dari gigi anterior rahang atas, sedangkan bibir bawah harus
beristirahat di tepi insisal dari gigi anterior rahang atas dan harus sejajar dengan
Excessive gingival display (EGD) atau gummy smile, mahkota klinis yang
Excessive gingival display adalah suatu kondisi yang ditandai dengan paparan
berlebihan dari gingiva rahang atas yang terlihat ketika tersenyum, dan biasa
dikenal sebagai gummy smile. Paparan berlebihan dari gingiva akan semakin
terlihat ketika seorang individu memiliki garis bibir yang tinggi. Biasanya paparan
gingiva lebih dari 3 mm dengan apikal ke margin gingiva gigi atas. Gummy smile
mempunyai dampak terhadap estetik, dan disebabkan terutama oleh Altered Passive
Eruption (APE), deformitas skeletal melibatkan vertical maxillary excess, bibir atas
yang pendek, atau kombinasi dari ketiganya. Altered Passvie Eruption adalah
kondisi selama periode erupsi gigi, margin gingiva gagal bermigrasi ke arah apikal
1
2
hingga mencapai level pada atau dekat Cemento Enamel Junction (CEJ), sehingga
margin gingiva lebih ke arah insisal/koronal pada mahkota gigi. Altered Passive
Eruption dikenal juga dengan retarded passive eruption atau delayed passive
eruption. Klinisnya, Altered Passive Eruption ditandai dengan gummy smile dan
mahkota klinis yang terlihat pendek. Altered Passive Eruption dapat menimbulkan
mengekspos seluruh anatomi dari mahkota klinis, dan membentuk kembali biologic
etiologinya.
1.2. Tujuan
kedokteran gigi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gingiva
Gingiva merupakan bagian dari membran mukosa mulut tipe mastikasi yang
melekat pada tulang alveolar serta menutupi dan menggelilingi leher gigi. Pada
permukaan rongga mulut, gingiva meluas dari puncak marginal gingiva sampai ke
Gambar. 1 Gingiva
A. Gingiva Normal
Pada orang dewasa, gingiva normal melindungi tulang alveolar dan akar gigi
sampai di bagian koronal dari CEJ. Saat gigi erupsi, marginal gingiva dan sulkus
lebih dekat dengan akar. Marginal gingiva berada 1-3 mm di atas CEJ, menutupi
akar gigi dan jaringan gingiva. Secara anatomi, gingiva dibagi menjadi marginal
3
4
B. Anatomi Gingiva
pada gigi, menggelilingi daerah leher gigi, membuat lekukan seperti kulit
kerang. Unattached gingiva ini mulai dari arah mahkota sampai pertautan
merupakan suatu lekukan dangkal yang dimana free gingiva grove. Free
gingiva groove ini berjalan sejajar dengan margin gingiva. Dalam keadaan
normal free gingiva groove ini dapat dipakai sebagai petunjuk dasar sulkus
gingiva.
2) Sulkus gingiva
Sulkus gingiva merupakan suatu celah antara gigi dan marginal gingiva.
Celah ini ke arah medial dibatasi oleh permukaan gigi kearah lateral
5
celah yang terbentuk seperti huruf V ini dan kedalamanya berkisar antara
3) Papila interdental
yang mengisi ruang interdental yaitu ruangan di antara dua gigi yang
interdental ini terdiri atas bagian lingual dan bagian fasial. Interdental
1. Warna gingiva
Warna gingiva normal umunya berwarna merah jambu (coral pink). Hal
ini disebabkan oleh adanya pasokan darah, tebal dan derajat lapisan keratin
epitelium serta sel-sel pigmen. Warna ini bervariasi untuk setiap orang dan
2. Besar gingiva
Besar gingiva ditentukan oleh jumlah elemen seluler, intra seluler, dan
3. Kontur gingiva
oleh bentuk dan susunan gigi geligi pada lengkungannya, lokalisasi dan luas
lancip.
4. Konsistensi gingiva
5. Tekstur gingiva
bintik ini disebut stipling. Stipling akan terlihat jelas jika permukaan gingiva
dikeringkan. Stipling ini bervariasi dari individu yang lain dan pada
permukaan yang berbeda pada mulut yang sama. Stipling akan lebih jelas
terlihat pada permukaan yang berbeda pada mulut yang sama. Stipling akan
oral. Stipling terjadi karena proyeksi lapisan papilar lamina propuria, yang
lembut. Gingiva yang sehat tidak akan berdarah pada saat sonde (probe)
yang mendasari varian morfologis ini. Harus diingat bahwa erupsi gigi terdiri dari
dua fase: Active Eruption Phase (fase erupsi aktif) yang menyebabkan gigi muncul
ke dalam rongga mulut, dan Passive Eruption Phase (fase erupsi pasif) yang
melibatkan migrasi apikal dari jaringan lunak yang menutupi mahkota gigi.
Active eruption phase (fase erupsi aktif) menurut Menurut Steedle dkk ada 6
tahap - tiga prefungsional dan tiga postfungsional. Dapat dikutip dalam erupsi aktif
- A follicular growth phase di mana gigi tumbuh secara simetris di dalam ruang
dengan peningkatan yang cukup besar ketika cuspid mahkota mendekati daerah
- A post-emergence eruptive, pada saat gigi menembus gusi dan mulai muncul ke
dalam rongga mulut. Kecepatan erupsi maksimum tercapai pada tahap ini. Ketika
pubertas dan yang pada level wajah ditandai terutama dengan peningkatan
ketinggian wajah yang lebih rendah . Pertumbuhan tulang seperti itu disertai dengan
periode erupsi gigi aktif baru yang berlangsung setidaknya 2-3 tahun, dan berakhir
- Adult occlusal equilibrium, erupsi tidak berhenti secara tiba-tiba saat mencapai
peningkatan kecil pada ketinggian wajah yang lebih rendah dan erupsi gigi.
Disatu sisi, kekuatan yang mendorong erupsi gigi berasal dari pembentukan akar,
deposisi tulang selektif di sekitar gigi, dan kapasitas kontraksi ligamen periodontal
Passive Eruption Phase (fase erupsi pasif) menurut Gottlieb dan Orban pada
junction (DGJ). Fase pasif telah dibagi menjadi empat tahap sesuai dengan lokasi
DGJ sehubungan dengan garis cementoenamel (14): (a) DGJ terletak di enamel; (b)
perlekatan epitel terletak di enamel dan juga pada permukaan sementum akar; (c)
perlekatan epitel seluruhnya terletak pada sementum; dan (d) baik perlekatan epitel
dan margin gingiva terletak apikal pada persimpangan cementoenamel. Saat ini,
hanya tahap pertama yang dianggap fisiologis, sedangkan tiga sisanya adalah
Jadi, dari perspektif saat ini, fase aktif erupsi didefinisikan dengan gerakan
gigi yang muncul ke arah oklusal sampai gigi mencapai bidang oklusal
mahkota. Dengan fase erupsi pasif, gusi bermigrasi ke arah apikal, dengan paparan
bertahap mahkota gigi dan akhir lokalisasi stabil dari DGJ di servikal.
Altered passvie eruption (APE) adalah kondisi selama periode erupsi gigi,
margin gingiva gagal bermigrasi ke arah apikal hingga mencapai level pada atau
Altered passive eruption dikenal juga dengan retarded passive eruption atau
gummy smile dan mahkota klinis yang terlihat pendek. Altered passive eruption
Klasifikasi APE oleh Coslet dkk. mengevaluasi hubungan antara tepi gingiva
dengan mahkota klinis dan antara cementoenarnel junction (CEJ) dengan puncak
tulang alveolar. Subdivisi klasifikasi Coslet adalah sebagai berikut: tipe (I) posisi
tepi gingiva lebih insisal dari CEJ, area gingiva berkeratin lebih lebar dan mahkota
klinis pendek; tipe (II) posisi tepi gingiva lebih insisal dari CEJ, area gingiva
berkeratin atau area dari tepi gingiva ke batas mukogingiva tampak normal dan
batas mukogingiva terletak pada CEJ; subtipe (A) jarak antara puncak tulang
alveolar ke CEJ kurang lebih 1,5 mm dan perlekatan klinis normal; subtipe (B)
pendekatan, salah satunya adalah bedah periodontal berupa crown lengthening yang
anatomi dari mahkota klinis, dan membentuk kembali biologic width yang tepat.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
erupsi gigi yang disebabkan margin gingiva gagal bermigrasi ke arah apikal
perawatan.
3.2. Saran
Passive Eruption.
12
DAFTAR PUSTAKA