Porselen fusi logam dan porselen penuh: performa yang lebih baik?
*Korespondensi: joseph.dentamedia@gmail.com
Doi: 10.24198/jkg.v29i3.15952
ABSTRAK
Pendahuluan: Permintaan porselen sebagai salah satu bahan restorasi kedokteran gigi semakin
meningkat. Secara umum, praktisi mengetahui bahwa terdapat dua jenis porselen yang dapat dipesan
dari laboratorium kedokteran gigi yaitu porselen fusi logam dan porselen penuh. Namun, praktisi sering
bingung dalam memilih restorasi yang tepat sesuai kasus. Studi pustaka ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan untuk membantu praktisi dalam memilih penggunaan porselen fusi logam atau porselen
penuh. Metode: Studi pustaka ini dilakukan dengan cara mengumpulkan artikel dari jurnal-jurnal dan
buku-buku yang berhubungan dengan Porselen fusi logam dan porselen penuh. Kemudian dianalisis
dan dipaparkan Studi Pustaka: Porselen fusi logam memiliki kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi
daripada beberapa jenis porselen penuh. Namun, porselen fusi logam memerlukan ruang yang lebih tebal
dan kandungan logamnya mengurangi estetik. Porselen fusi logam juga bertentangan dengan konsep
metal-free dentistry. Harga logam yang lebih murah menyebabkan harga restorasi porselen fusi logam
juga lebih murah dibanding porselen penuh. Pembahasan. Dalam menentukan performa yang lebih baik,
evaluasi dapat dilakukan hanya dengan melihat bahan yang digunakan pada suatu restorasi. Evaluasi
holistik dan struktural juga perlu dilakukan untuk mengetahui performa pada kesatuan restorasi. Kelebihan
dan kekurangan porselen fusi logam dan porselen penuh perlu dijadikan pertimbangan dalam pemilihan
dan penempatan restorasi yang akan digunakan. Simpulan. Performa yang lebih baik akan ditunjukkan
apabila jenis porselen disesuaikan dengan karakteristik gigi asli dan keadaan mukosa oral yang digantikan
serta sesuai dengan keinginan dan kemampuan pasien.
Metal fusion and full porcelain: Which one showed better performance?
ABSTRACT
Introduction: Demand for porcelain as the restorative materials in dentistry is increasing. Dental
practitioners know that there are two types of porcelain that can ordered from dental laboratory, which are
metal fusion and full porcelain. However, dental practitioners often confused in choosing which restoration
is appropriate for certain cases. This literature study was aimed to provide knowledge to help dental
practitioners in the proper selection in the usage of metal fusion or full porcelain. Methods: This literature
review was conducted by collecting articles from journals and books related to metal fusion and full porcelain,
then analysed and presented in the manuscript. Literatur study : Metal fusion porcelain had higher strength
and hardness than the full porcelain types. However, metal fusion porcelain required a thicker space, and
its metal content reducing the aesthetical aspect. Metal fusion porcelain also contradicted the concept of
metal-free dentistry. The lower price of the metal compound had caused the low price of the metal fusion
porcelain compared to the full porcelain. Discussion: In determining better performance, evaluation can
be performed simply by looking at the materials used in restoration. A holistic and structural evaluation was
also necessary to determine the performance of the restoration unit. The advantages and disadvantages of
metal fusion and full porcelain should be taken into account in the selection and placement of the restoration
used. Conclusion: Better performance will be shown if the porcelain type was managed to adapting with
the original teeth characteristics and the oral mucosal state replaced, and also in accordance with the
wishes and abilities of the patient.
210
J Ked Gi Unpad. Desember 2017;29(3);209-212.
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu Apabila dipertimbangkan dari bahan yang
fungsi dan estetik. Kedua fungsi ini berhubungan digunakan keramik dengan inti (core) yang paling
dengan struktural dan sifat mekanis bahan yang kuat memiliki warna opaque antara lain InCeram
digunakan. Sifat mekanis seperti kekuatan, Alumina, InCeram Zirconia, Procera All-Ceram,
kekerasan, resistensi fraktur akan memengaruhi Cercon, Lava yang kemudian dilapisi dengan
ketahanan restorasi di dalam mulut.9,11,14 lapisan translusen. Produk lain seperti IPS
Kekuatan, terutama kekuatan lentur, Empress, IPS Empress 2, e-max Press memiliki inti
berhubungan dengan kemampuan restorasi untuk yang lebih translusen.3,9,12 Bagaimanapun, prediksi
bertahan terhadap gaya oklusal. Gaya oklusal keramik yang paling lama bertahan didasarkan
diibaratkan sebagai gaya maksimal yang diberikan pada resistensi fraktur dari keseluruhan sistem
pada bahan restorasi sampai sebelum bahan patah. tidak hanya pada intinya. Pada penelitian, resistensi
Poselen felspatik memiliki kekuatan lentur antara fraktur pada 4 unit jembatan ditemukan bahwa inti
60-80 MPa.3,6,7 Bahan ini memiliki kekuatan lebih yang paling kuat adalah keramik dengan dasar
rendah dibandingkan bahan yang digunakan untuk zirkon, keramik glass-infiltrated zirconia-reinforced,
all-ceramic, hal ini dikarenakan porselen felspatik dan terakhir lithium disilikat.8-10
biasa disokong oleh logam pada restorasi metal- Apabila pertimbangan menyangkut
ceramic. Zirkonia memiliki nilai kekuatan lentur keseluruhan sistem, maka pertimbangan struktural
paling tinggi yakni 800-1300 MPa, porselen slip- harus diutamakan. Gigi dengan bonjol multipel
cast memiliki ekuatan lentur antara 378-630 MPa, akan terbebani gaya terpisah. Glass-infiltrated
dan dilanjutkan dengan porselen lithium disilikat ceramic tidak dapat menjadi pilihan yang lebih
262-306 MPa. Sifat mekanis produk akhir tersebut baik untuk gigi posterior.4,11 Coping glass-infiltrated
sangat dipengaruhi oleh jumlah fase kristalin yang alumina or glass-infiltrated zirconia cukup
ada pada masing-masing bahan.8,9 bertahan untuk restorasi 1 unit dan memberikan
Kekerasan berhubungan dengan abrasifitas translusensi dan pemilihan warna yang baik. Fully-
antara gigi lawan dengan restorasi yang ada. sintered zirconia memiliki kekuatan yang paling
Apabila kekerasan salah satunya terlampau tinggi dan dapat dibuat dengan tebal 0,3mm. Hal
berbeda, maka gigi/restorasi yang lebih keras akan ini menyebabkannya cukup translusen untuk
mengabrasi yang lebih lunak.5,7,8 Bahan yang brittle kebanyakan aplikasi. Di sisi lain, restorasi zirkonia
seperti porselen juga memiliki toughness yang ini memiliki harga yang cukup mahal.7,10,12
rendah karena deformasi plastis terjadi sangat Kekuatan harus selalu menjadi bahan
sedikit sebelum patahnya bahan, daerah di bawah pertimbangan pada penggunaan zirkonia
kurva elastis dan plastis tidak jauh berbeda dengan sebagai jembatan, sedangkan pada gigi anterior
daerah di bawah elastis. Porselen memiliki fracture dan premolar dapat digunakan lithium disilikat,
toughness antara lain 0,9-1,0 mMPa/m, sedangkan sedangkan pada gigi posterior, zirkonia harus
enamel berkisar antara 0,7-1,3 mMPa/m. Fracture digunakan untuk mengatasi beban kunyah
toughness enamel dan porselen tidak boleh terlalu yang besar.6,10 Porselen penuh lebih dianjurkan,
jauh perbedaannya, karena porselen menggantikan apabila estetik menjadi pertimbangan utama,
fungsi enamel sehingga sedapat mungkin sama estetik porselen fusi logam tidak memungkinkan
dengan enamel.4,9,11 atau ada sensitivitas terhadap logam. Porselen
penuh memiliki beberapa kontraindikasi antara
PEMBAHASAN lain bruxism, pemakaain ekstensif pada struktur
gigi, kapabilitas berlebihan gaya kunyah, dan
Performa baik dari suatu restorasi tidak kejadian fraktur inlay/mahkota porselen penuh
dapat dilihat hanya dari satu sisi dengan sebelumnya.11,13
mempertimbangkan performa hanya dari sifat Penentuan warna (shade) cukup penting
mekanis suatu bahan lebih baik dari bahan yang dalam pemilihan restorasi tidak langsung yang lebih
lain. Pertimbangan performa harus dievaluasi baik. Pasien tentunya menginginkan senyum yang
secara holistik dari berbagai sisi yang digabungkan indah dengan gigi putih bersinar. Semua sistem
menjadi suatu kesimpulan sesuai dengan porselen memiliki kemampuan untuk menutupi
kasusnya.2,14,15 warna dasar yang tidak diinginkan baik secara
211
Porselen fusi logam dan porselen penuh: Performa yang lebih baik? (Gunawan J dkk.)
212