1 170311210912
1 170311210912
NAMA NIM
AFRIZAL
ERIK WAHYUDI
FEBRI
NORMANSYAH
SUMARNI
PENGERTIAN BAHAN ISOLATOR
Bahan isolator adalah bahan yang sukar atau tidak
dapat sama sekali menghantarkan aliran listrik yang
aktif. Sehingga untuk bahan isolator ini perlu
diperhatikan mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut,
seperti sifat listrik, sifat mekanis, sifat termal ,
ketahanan terhadap bahan-bahan kimia dan lain-lain
Salah satu bahan isolator yaitu karet.
Jenis karet
1. Karet alam
Sumber bahan baku industri karet berasal dari perkebunan karet baik Perkebunan
Rakyat (PR), Perkebunan Negara maupun Perkebunan Swasta. Pada perkebunan besar
negara maupun swasta, bahan baku yang dihasilkan (lateks) biasanya langsung diolah
di pabrik sendiri atau dikirim ke pabrik yang seinduk, sedangkan untuk prosesor yang
tidak memiliki kebun harus berusaha untuk mendapatkan bahan baku dari
perkebunan karet rakyat, baik melalui pembelian langsung ataupun melalui lelang
yang diadakan pada waktu-waktu tertentu.
2. Karet buatan(sintetis)
Karet buatan (sintetis) sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku
minyak bumi. Pengembangan karet sintetis secara besar-besaran dilakukan sejak
zaman perang dunia II. Negara –negara industri maju merupakan pelopor
berkembangnya jenis-jenis karet sintetis. Sekarang banyak karet sintetis yang dikenal.
Biasanya tiap jenis memiliki sifat tersendiri yang khas. Ada jenis yang tahan terhadap
panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara, dan bahkan ada yang kedap air.
1. Karet alam
1. Polymerization
Polymerisasi ialah merupakan proses awal
dari pembuatan karet sintetik, pada tahap ini ada
tiga motode yang digunakan yaitu emulsion,
microemulsion, and suspension polymerization.
Proses ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont, Daikin
and Dyneon.
2. Isolation
Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi,
dikeringkan, dan dibersihkan. Setelah tahap ini,
maka polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh
compounder
3. Compounding (mixing)
Tahap ini merupakan tahap yang paling
penting dalam menentukan sifat2 tambahan dari
suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah
compounder meracik resepnya untuk menghasilkan
bahan baku yang sesuai keinginannya/pesanan..
4. Extrusion/Forming/Premolding
Setelah selesai di mixing, maka material yang
masih berbentuk lembaran dibentuk lagi
menyerupai produk akhir supaya dapat dengan
mudah diproses pada molding nantinya. misalnya
untuk O-Ring, material tersebut dibentuk
menyerupai kabel panjang.
5. Molding
Proses inilah yang menentukan akan berbentuk
seperti apakah produk akhir. dengan kombinasi panas
dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk
akhir yang sempurna.
6. Flash Removal
Setelah dari proses molding, biasanya pada produk
masih terdapat sisa-sisa material yang menempel, pada
tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga didapat
produk akhir yang sesusai dengan cetakan.
7. Post Curing
Terkadang pada tahap molding tidak semua proses
kimia dapat terjadi dengan sempurna, sehingga untuk
menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing.
7. Finishing & Inspection
Setelah selesai diproses, maka produk akhir
hendaknya dibersihkan dan dilakukan pengetesan
apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak.
8. Cleaning
Semua proses telah selesai dan produk akhir
yang didapat telah sempurna, maka produk tersebut
dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin
menempel pada proses produksi sebelumnya.
9. Packaging
Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap
untuk dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan
kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan
luar.
SEKIAN TERIMAKASIH