Anda di halaman 1dari 20

PENGINDERAAN

SPEKTRUM PADA RADIO


KOGNITIF MENGGUNAKAN
METODE MATCHED FILTER

Andreaz
NRP 2212105029

Pembimbing :
Dr. Ir. Wirawan, DEA
NIP. 19631109.198903.1.011
Latar Belakang
Tujuan & Rumusan
Masalah
Tujuan :
• Memahami, mensimulasikan dan menganalisa teknik
penginderaan spektrum pada radio kognitif dengan
menggunakan metode Matched Filter
Rumusan masalah :
• Bagaimana memfilter sinyal informasi dengan metode
matched filter dan menentukan threshold untuk mendeteksi
keberadaan Primary User
Batasan masalah :
• Jaringan radio yang digunakan adalah WLAN 802.11a
dengan metode penginderaan spektrum matched filter
detection
Radio Kognitif

• Radio analysis
Lingkungan
• Predictive modelling Radio

• Transmit power
Transmitted Radio
control dan Signal Analysis

spectrum
management
Transmit
Estimasi
Power
kanal,
Control,
Predictive
Spectrum
Modelling
management
Penginderaan
Spektrum
• Cooperative
– Distributed
Spectrum Sensing Cognitive
Radio
– Centralized
• Non-cooperative Non-
Cooperative
Cooperative
– Energy detection
– Matched filter
Energy Matched Filter Cyclostationery
detection Detection Detection Detection

– Cyclostationery
detection
Matched Filter
Detection
Kanal Mixed Matched
s(t) Threshold
AWGN Signal r(t) Filter

• Hipotesis r(t):

• Probability detection :

• Probability false alarm :


IEEE 802.11a

• Merupakan amandemen IEEE


802.11
• Frekuensi operasi 5 GHz
• Kecepatan transmisi 54Mbit/s Modulasi OFDM
• Coverage Data subcarrier 48
– Indoor : 35m Pilot subcarrier 4
– Outdoor : 120m Total subcarrier 52
Panjang FFT 64
OFDM

• Kelebihan :
– Efisiensi spectral
– Tahan terhadap fading
dan interferensi
• Kekurangan :
– Terjadi frequency offset
– Memiliki PAPR yang
tinggi
– Perlu adanya
sinkronisasi yang akurat
BPSK
S(t)
Input Mapping T=Tb
Biner
1 1 Pulse
0
Shaping
-1

A cos ωt

• 1 bit = 1 simbol
• Terdiri dari 2 fasa dan perubahan
fasa adalah 180°
• Mudah di recovery pada sisi
penerima dan tidak cocok
digunakan untuk aplikasi data rate
yang tinggi
Raise Cosine Filter

• Persamaan raise cosine

• Parameter : β(roll off factor)


Skema Perancangan
Sistem
START

Pembangkitan
Sinyal baseband
transmtter

Raise cosine filter

Pemodelan kanal
transmisi

Sinyal diterima
reciver (SU)

x(t) = n(t) Selesai

Terapkan matched
x(t)=s(t)+n(t)
filter

Selesai
Skema Perancangan
Transmitter
Start

Pembangkitan
input biner dengan
jumlah n Melakukan IFFT
Penambahan Pilot
A BPSK Mapping pada tiap-tiap sub Parallel to Serial
4 sub carrier
carrier

Serial to Parallel
48 subcarrier Raised Cosine
Sinyal OFDM
Filter

Penambahan zero End


padding

A
Perancangan
Transmitter
BPSK Mapping

BPSK Mapping
Serial to Parallel
Bit Generator IFFT
Parallel to Serial

BPSK Mapping

• Jumlah subcarrier = 52
• Menggunakan modulasi BPSK per subcarrier
• Panjang IFFT = 64
Perancangan
Secondary User
Kanal Mixed Matched
s(t) Threshold
AWGN Signal r(t) Filter

• Parameter kanal : SNR


• Parameter Matched filter : Respon impuls
• Parameter Threshold :
– Probability detection
– Probability false alarm
Pengujian SNR
Sinyal Matched Filter + Threshold
70
N SNR Thresh Probability Sinyal Matched Filter
o. (dB) old Detection (Pd) 60 Level Threhold

50

697.21
1 -20 0.7479 40
63 30
68.270

Amplitudo
2 -10 0.7336 20
8
10
3 0 6.9255 0.749
0

4 10 0.7290 0.7909 -10

-20
5 15 0.2525 0.8649
-30
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
6 20 0.1008 0.9779 Time

Sinyal Matched Filter + Threshold Sinyal Matched Filter + Threshold


8 3
Sinyal Matched Filter Sinyal Matched Filter
Level Threhold Level Threhold
6
2

4
1
2

Amplitudo
Amplitudo

0 0

-2
-1

-4
-2
-6

-8 -3
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Time Time
Pengujian Pfa
Perbandingan Pfa dengan level Threshold
1

0.9
Pfa Threshold pd 0.8

Probability False Alarm (Pfa)


0.7

0.6
0.01 0.7159 0.7762
0.5

0.4
0.05 0.5108 0.9295 0.3

0.2

0.1 0.3971 0.9657 0.1

0
-0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
0.2 0.2603 0.988 Level Threshold

0.3 0.1635 0.9955 Perbandingan Pd dengan level Threshold

0.4 0.0804 0.9983


0.95

Probability Detection
0.5 0 0.999
0.9

0.6 -0.0787 0.9996


0.85

0.7 -0.1652 0.9999 0.8

0.8 -0.266 1 0.75


-0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Level Threshold
Pengujian Pd vs Pfa
Perbandingan Pd dengan Pfa
1
SNR -20dB
0.9 SNR -10dB
SNR 0dB
0.8
SNR 10dB
SNR 20dB
0.7
Probability Detection(Pd)

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Probability False Alarm(Pfa)
Pengujian Sensing
Time
Sinyal Matched Filter + Threshold Sinyal Matched Filter + Threshold
4 5
Sinyal Matched Filter
3 Level Threhold
4

2
3

1
2
Amplitudo

Amplitudo
0
1
-1

0
-2

-3 -1

-4 -2
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 50 100 150 200 250 300 350
Time Time

Sinyal Matched Filter + Threshold


4

1
Amplitudo

-1

-2

-3

-4
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Time
Kesimpulan dan
Saran
Kesimpulan :
• Semakin besar nilai SNR sistem maka level threshold yang didapatkan
semakin kecil tetapi Pd yang didapatkan semakin besar
• Dengan nilai SNR yang tetap dan nilai Pfa yang berubah, level threshold
yang didapatkan semakin kecil dan nilai Pd yang didapatkan semakin besar
• Perubahan level threshold mempengaruhi Pfa dan Pd pada system.
Semakin level threshold maka nilai Pfa akan semakin besar begitu juga
dengan nilai Pd-nya
Saran :
• Gunakan metode lain kemudian bandingkan masing-masing metode
sehingga bisa ditentukan metode apa yang paling bagus sesuai dengan
keadaan lingkungan suatu sistem
• Kedepannya kembangkan penginderaan spectrum pada radio kognitif yang
licensed seperti WRAN(Wireless Regional Access Network( 802.22)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai