BAB I Porositas
BAB I Porositas
PENGUKURAN POROSITAS
2. 1. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui pengertian porositas efektif itu sendiri.
2. Mengetahui porositas berdasarkan proses terbentuknya.
3. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi besarnya porositas di
reservoir.
4. Menentukan rumus porositas efektif.
5. Menghitung volume picnometer.
2. 2. Teori Dasar
2.2.1. Pengertian Porositas
Porositas adalah suatu ukuran yang menunjukan besar rongga didalam
batuan (menggambarkan presentase dari total ruang yang ditempati oleh
fluida). Akan tetapi porositas juga dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara volume total pori – pori batuan dengan volume total
batuan per satuan volume tertentu. Porositas dari suatu batuan reservoir
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
Sudut kemiringan batuan.
Bentuk butiran.
Distribusi (penyusunan) batuan.
Lingkungan Pengendapan.
Ukuran Butiran Batuan.
Komposisi mineral pembentuk batuan.
4
5
Vp Vb-Vg
∅abs = ×100%= ×100%
Vb Vb
Dimana:
∅abs : Porositas absolut (%)
Vp : Volume pori – pori batuan (cc)
Vp yang berhubungan
∅eff = ×100%
Vb
Dimana:
∅eff : Porositas Effektif (%)
2. Metode Saturation
W3 W1
= B.J kerosin x 100%
W3 W2
B.J kerosin
Unit cell kubus mempunyai 2 sisi yang sama yaitu 2r, dimana r
adalah jari-jari lingkaran, sehingga:
Volume total (bulk) = (2r)3 = 8r3
4r 3
Volume butiran =
3
Vb Vg
Porositas = x 100%
Vb
8r 3 4
= 3r 3 x100%
3
8r
10
= 1 x100%
2(3)
= 47,6%
90o
o
90
90o
90o
90o
o
90
Semakin banyak material pengotor, seperti silt dan clay yang terdapat
dalam batuan akan menyebabkan mengecilnya ukuran pori-pori batuan.
Besarnya porositas itu ditentukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Di laboratorium, dengan porosimeter yang didasarkan hukum
Boyle: Gas digunakan sebagai pengganti cairan untuk
menentukan volume pori tersebut;
2. Dari log listrik, sonic dan radioaktifitas;
3. Dari log kecepatan pemboran;
4. Dari pemeriksaan dan perkiraan secara mikroskopis;
5. Dari hilangnya inti pemboran.
2.3.2. Bahan
1. Inti Batuan (core)
2. Kerosen
13
W3 W1
Volume pori (Vp) =
BJ kerosin
Volume pori
Porositas efektif ( φ eff ) = x 100%
Volume total batuan
W3 W1
= B.J kerosin x 100%
W3 W2
B.J kerosin
pada angka nol. Akan tetapi perlu dicatat esarnya angka yang
ditunjukan dial handwheel (miring kiri) setelah pengukuran Vb.
harga tersebut harus diperhitunhkan saat mengukur Vp.
13. Diputar handwheel searah jarum jam sampai tekanan pada pressure
gauge menunjukkan angka 750 Psig.
14. Dicatat perubahan volum pada pore space scale dan handwheel dial
(miring kiri) sebagai volum pori (Vp).
15. Dihitung besar porositas.
=
44,72 21,4gr
0,8 gr / cc
= 29,15 cc
W1 W2
f) Volume grain (Vg) =
BJ ker o sin
= (44,1 – 21,4)gr
0,8 gr/cc
=28,375 cc
W3 W1
g) Volume pori (Vp) =
BJ ker o sin
=
44,72 44,1gr
0.8 gr / cc
= 0,775cc
18
Vp
h) Øeff = x100%
Vb
0,775 gr
= x100%
29,15 gr
= 2,65 %
= 5,66cc 0,97cc
= 4,67 cc
19
Vp
d) Øeff = x100%
Vb
4,69cc
= x100%
28,54cc
= -16,48 %
2.6. Pembahasan
Seperti yang kita ketahui bahwa porositas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan besar rongga dalam batuan reservoir, sehingga dijadikan
sebagai petunjuk seberapa besarnya rongga pada formasi batuan tersebut
dan seberapa besar cadangan minyak. Porositas batuan reservoir
dipengaruhi beberapa faktor seperti bentuk butirannya, cara susunannya,
lingkungan pengendapannya, dan lain-lain. Untuk klasifikasinya pun,
porositas ada yang terbagi berdasarkan proses geologinya
(pembentukannya), ada yang berdasarkan sudut teknik reservoirnya, dan
ada juga yang berdasarkan struktur porinya.
Dari sudut teknik reservoirnya, para engineer lebih memperhitungkan
nilai porositas efektifnya. Porositas efektif adalah perbandingan antara
volume pori yang berhubungan dengan volume total batuan. Dari hasil
perhitungan porositas dengan dua metode yang digunakan dalam
pengukuran porositas (dengan cara menimbang, dan menggunakan
mercury injection pump), menghasilkan nilai porositas yang berbeda,
sedangkan sampel yang digunakan sama, dimana nilai porositas efektif
dengan cara menimbang (2,65 %) lebih besar daripada nilai porositas
menggunakan mercury injection pump (-16,4%). Hal tersebut dikarenakan
terjadi kesalahan saat pembacaan grafik pada percobaan mercury injection
pump.
Jika kita mengklasifikasikan nilai porositas tersebut pada tabel
2.1.nilai porositas dengan menimbang tergolong jelek, sedangkan nilai
porositas dengan menggunakan mercury injection pump tergolong jelek.
Nilai porositas ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan sumur untuk
berproduksi, karena semakin besar harga porositas effektif maka akan
20
2.7. Kesimpulan
1. Porositas efektif merupakan perbandingan antara volume pori batuan
dengan volume total batuan.
2. Porositas primer dan porositas sekunder.
3. Faktor yang mempengaruhi besarnya porositas di reservoir antara lain:
sudut kemiringan batuan,bentuk butir,susunan antar butir, ukuran
butir,lingkungan pengendapan,dan komposisi mineral pembentuk
batuan.
4. Rumus porositas efektif yaitu volume pori yang saling berhubungan
dibagi bolume bulk dikali 100%.
5. Untuk menghitung volume picnometer dengan cara skala awal-skala
akhir.