Oleh
Christian Salanggamo 135020300111022
Ananda Pratama Putra 175020301111025
Fikha Zahirah Taufik R. 175020307111058
Nabila Aulia Putri 175020301111066
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
Pengertian dan Definisi Badan Usaha
Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang badan usaha yang dikemukakan oleh para
ahli:
a. Badan usaha menurut Dominick Salvatore adalah suatu organisasi yang mengombinasikan
dan mengordinasikan berbagai sumber daya untuk tujuan memproduksi atau menghasilkan
barang barang atau jasa untuk dijual.
b. Badan usaha menurut KBBI adalah sekumpulan orang dan modal yang mempunyai
aktivitas yang bergerak di bidang perdagangan atau dunia usaha / perusahaan.
c. Badan usaha menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia adalah
sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan
komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Milik Daerah, firma,
kongsi, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga badan lainnya termasuk
kontrak investasi kolektif dan bentuk badan usaha tetap
d. Berdasarkan pengertian diatas dapt disimpulkan bahwa, Badan usaha adalah sekumpulan orang
dan atau modal yang merupakan kesatuan untuk tujuan memproduksi atau menghasilkan barang
barang atau jasa untuk dijual.
1
Chidir Ali. 1999. Badan Hukum. Alumni, Bandung, hlm.18-19.
Dapat disimpulkan bahwa Badan Usaha berbadan hukum adalah sekumpulan orang dan
modal yang mempunyai aktivitas yang bergerak di dunia usaha dan memiliki hak-hak serta
kewajiban seperti orang pribadi.
Dasar hukum adalah norma hukum atau ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
yang menjadi landasan atau dasar bagi setiap penyelenggaraan atau tindakan hukum oleh subyek
hukum baik orang perorangan atau badan hukum.
1. Dasar Hukum Firma
Dasar hukum Firma di atur dalam beberapa pasal yaitu pasal 16 - 35 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD) dan pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata) yang terkait.
a. Pasal 16 KUHD
Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan Firma adalah
persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama
bersama.
b. Pasal 22 KUHD
Pasal ini menjelasakan tentang proses pendirian Firma. Persekutuan Firma harus didirikan
dengan akta otentik. Artinya Firma tidak memungkinkan atau dikhawatirkan untuk
disangkalkan kepada pihak ketiga bila akta otentik tersebut tidak ada.
c. Pasal 23 dan 28 KUHD
Kemudian selanjutnya, setelah akta pendirian dibuat maka harus kita daftarkan ke
Kepaniteraan Pengadilan Negeri di daerah tempat dimana Firma akan
didirikan/berkedudukan. Selanjutnya akta pendirian tersebut diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
d. Pasal 1633 sampai dengan Pasal 1635 KUHPerdata
Pasal 1633 ayat (1) KUHPerdata menyebutkan bahwa pembagian keuntungan ,dan
kerugian oleh sekutu diatur dalam perjanjian pendirian persekutuan,dengan ketentuan tidak
boleh memberikan seluruh keuntungan hanya kepada salah seorang sekutu saja. akan tetapi
berdasarkan Pasal 1633 ayat (2) boleh diperjanjiakan jikaseluruh kerugian hanya
ditanggung oleh salah seorang sekutu saja. apabila tidak ada perjanjian yang mengatur cara
pembagian keuntungan tersebut, maka berlakulah ketentuan Pasal 1633 ayat (1)
KUHPerdata yang menentukan bahwa pembagian tersebut harus dilakukan berdasarkan
asas keseimbangan,dengan ketentuan bahwa pemasukan uang / benda yang terkecil.
e. Pasal 1646 KUHPerdata
Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai dengan Pasal
1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata
menyebutkan bahwa ada 5 hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu :
Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam akta pendirian
Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian sekutunya
Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan persekutuan firma
Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu
Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah pengampuan atau
dinyatakan pailit.
2. Dasar Hukum CV
Dasar hukum pendirian CV diatur dalam KUHD, khususnya pasal 19 s/d 21 yang mengatur
tentang Persekutuan Komanditer. Tentu juga tidak lupa KUHPerdata, sebagaimana konsep
awalnya merupakan Persekutuan atas dasar Perjanjian.
a. Pasal 19 KUHD
Perseroan yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang atau disebut juga perseroan
komanditer, didirikan antara seseorang atau antara beberapa orang persero yang
bertanggung jawab secara tanggung-renteng untuk keseluruhannya, dan satu orang atau
lebih sebagai pemberi pinjaman uang.
b. Pasal 20 KUHD
Berdasarkan pasal ini, nama persero komanditer tidak boleh digunakan dalam firma. Di
sisi lain, para pemberi modal atau pesero komanditer, tidak bisa terlibat dalam menjalankan
aktivitas perusahaan. Hal tersebut diatur secara tegas di dalam Pasal 20 KUHD yang
menjelaskan bahwa pesero komanditer ini tidak boleh melakukan tindakan pengurusan
atau bekerja dalam perusahaan perseroan tersebut, meskipun ada pemberian kuasa
sekalipun.
c. Pasal 21 KUHD
Namun jika pesero komanditer terbukti ikut menjalankan perusahaan sebagaimana yang
dilakukan pesero komplementer dan mengakibatkan kerugian perusahaan, maka sesuai
dengan Pasal 21 KUHD, pesero komanditer ikut bertanggung jawab secara tanggung
renteng terhadap semua utang dan perikatan perseroan tersebut.
3. Dasar Hukum PT
Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham. Dalam pelaksanaannya PT memiliki dasar hukum dimana bertujuan agar
segala tujuan pendirian PT dapat erlaksana dengan baik.
Berdasarkan jumlah kepemilikannya, badan usaha dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Perusahaan Perseorangan
Pada Umumnya Perusahaan perseorangan merupakan bentuk dari BUMS, dimana
bentuk tersebut mempunyai keuntungan/kelebihan dan kerugian/kelemahan dalam suatu
perusahaan yang berbentuk perseorangan yang mempunyai dampak-dampak dari bentuk
perusahaan perseorangan.
Pengertian perusahaan perseorangan menurut definisi para ahli mengungkapkan bahwa
pengertian perusahaan perseorangan ialah suatu perusahaan yang dimiliki oleh suatu orang
yang bertanggung jawab penuh atas jalannya usaha. Dalam suatu perusahaan jenis segala
permodalan, keuntungan, dan resiko ditanggung sendiri oleh pemilik perusahaan tersebut.
Jenis perusahaan ini paling banyak dijumpai di Indonesia karena dari bentuknya yang sangat
sederhana dan mudah diselenggarakan.
Membentuk badan usaha merupakan dasar penting apabila kita akan membangun suatu
bisnis sendiri. Keberadaan badan usaha yang berbadan hukum dalam suatu perusahaan baik
perusahaan kecil, menengah atau besar akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat
aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan Perorangan atau Usaha Kepemilikan Tunggal Adalah badan usaha yang
didirikan dan dimiliki oleh pengusaha perseorangan dan bukan termasuk badan hukum. Badan
usaha ini paling mudah diorganisir dan dijalankan karena wewenang pengelolaannya
(manajemen) dipegang oleh satu orang (pemilik tunggal) sehingga keputusan dapat dibuat
dengan cepat. Pendirian badan usaha ini tidak memerlukan izin dan tata cara tententu
sertabebas membuat bisnis personal/pribadi tanpa adanya batasan untukmendirikannya.
Tanggung jawab perusahaan terhadap hutang (liabilitas) meliputi seluruh hartakekayaan
pribadi pemiliknya. Penutupan perusahaan terjadi bila pemilik memutuskan menutup usaha
tersebut, bangkrut atau karena kematian pemiliknya.Pada umumnya perusahaan perseorangan
bermodal kecil, jenis serta jumlahproduksinya terbatas, memiliki tenaga kerja/buruh yang
sedikit dan masih menggunakan alat produksi teknologi yang sederhana. Contoh : toko
kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.
Kelebihan
a. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi.
b. Tidak ada kewajiban antar pemilik, karena hanya ada satu pemilik.
c. Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi.
d. Seluruh keuntungan dinikmati sendiri.
Kekurangan
a. Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri.g. Keuntungan yang kecil yang
terkadang harus mengorbankan penghasilanyang lebih besar.
b. Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup.
c. Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan.
b. Persekutuan Perdata
Pengertian Persekutuan Perdata
Persekutuan Perdata (partnership / maatschap) menurut pasal 1618 KUHPerdata
adalah perjanjian antara dua orang atau lebih mengikatnya diri untuk meamsukkan sesuatu
(inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan yang diperoleh
karenanya.
Dari ketentuan Pasal 1618 KUHPerdata tersebut, ada beberapa unsur yang terdapat
di dalam persekutuan perdata, yaitu
1. adanya suatu perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih
2. masing-masing pihak harus memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan (inbreng)
3. bermaksud membagi keuntungan antara bersama anggota
4. bertindak secara terang-terangan
5. kerjasama ini tidak nyata tampak keluar atau tidak diberitahukan kepada umum
6. harus ditujukan pada sesuatu yang mempunyai sifat yang dibenarkan dan diizinkan
7. diadakan untuk kepentingan bersama anggotanya
Pemasukan (Inbreng)
Pasal 1619 ayat (2) KUHPerdata menentukan bahwa para sekutu perdata wajib
memasukkan ke dalam kas persekutuan yang didirikan yang tersebut. Pemasukkan
(inbreng) itu dapat berupa :
1. Uang
2. Benda - benda apa saja yang layak bagi pemasukkan, seperti kendaraan bermotor, dan
alat perlengkapan kantor.
3. Tenaga kerja, baik fisik maupun pikiran.
Menurut Hukum Perdata Belanda yakni berdasarkan Pasal 1662 ayat (2) BW (baru)
Belanda, pemasukkan tersebut tidak hanya berupa uang, benda atau barang, dan tenaga
kerja, tetapi juga dapat berupa hak menikmati suatu barang (genot van goederen)
Pengurusan Persekutuan Perdata
Pembebanan pengurusan persekutuan perdata dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
1. Diatur sekaligus bersama-sama akta pendirian persekutuan perdata (disebut dengan
sekutu statuter).
2. Diatur dengan akta tersendiri sesudah persekutuan perdata berdiri (disebut sekutu
mandater)
Tabel Komparasi
No Kriteria Perusahaan Perseorangan Persekutuan Perdata
Pembanding
1 Definisi bentuk perusahaan, dimana suatu perjanjian dengan mana
pemilik adalah perseorangan dua orang atau lebih mengikatkan
yang melakukan perusahaan diri untuk memasukkan sesuatu
untuk mendapat laba. Modal dalam persekutuan dengan
perusahaan perseorangan berasal maksud untuk membagi
dari perseorangan, yaitu dari keuntungan yang terjadi
pemilik perusaahaan itu sendiri. karenanya
2 Dasar Hukum belum ada pengaturannnya dalam Pasal 1816 BW
undang-undang,dalam
praktiknya dibuat tertulis di muka
notaris berupa akta pendirian
perusahaan perseorangan.
3 Cara Mendirikan Sangat mudah cukup dengan Didirikan oleh lebih dari satu
merancang anggaran dasar orang, maka perlu diadakan
perusahaan yang nantinya akan perjanjian antara para sekutu
dituangkan dalam akta pendirian pendiri. kemudian dibuat
yang dibuat di muka notaris rancangan anggaran dasar yang
(dengan bantuan notaris). Tidak memuat isi perjanjian tersebut.
perlu membuat perjanjian. Rancangan anggaran dasar
kemudian dituangkan dalam akta
notaris
4 Bentuk Hukum Perusahaan perseorangan dapat merupakan perusahaan bukan
Perusahaan mempunyai bentuk hukum badan hukum yaitu perusahaan
menurut bidang jenisnya. swasta yang didirikan dan
dimiliki oleh beberapa orang
pengusaha secara kerjasama.
5 Kebaikan organisasi yang mudah Modal relatif besar
kebebasan bergerak Tanggung jawab terbatas
penerimaan seluruh sesuai perjanjian
keuntungan Manajemen kuat
pajak yang rendah Kelangsungan perusahaan
ketidakmungkinan bocornya terjamin
rahasia
ongkos organisasi yang
murah
undang-undang dan peraturan
yang membatasi relatif sedikit
dorongan perseorangan.
6 Keburukan Tanggung jawab tidak Kurang leluasa dalam
terbatas pengambilan keputusan
Besarnya perusahaan terbatas Pembagian keuntungan relatif
Kontinuitas yang tidak sedikit
terjamin Kemungkinan bocornya
Kesulitan dalam soal rahasia perusahaan
kepemimpinan
7 Masa Berakhirnya a. pemilik meninggal dunia/ a. ditentukan dalam perjanjian
dipenjara b. salah satu sekutu
b. rugi secara terus-menerus mengundurkan diri sehingga
c. utangnya tidak dapat perusahaan menjadi bentuk
dilunasi perseorangan
d. adanya putusan pengadilan c. Adanya putusan pengadilan
Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat pemisahan kekayaan pemilik dengan
kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas harta yang dimilikinya.
a. Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum terdiri dari :
1. Perseroan Terbatas (“PT”)
Memiliki ketentuan minimal modal dasar, dalam UU 40/2007minimum modal dasar
PT yaitu Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Minimal 25% dari modal dasar telah
disetorkan ke dalam PT;
Pemegang Saham hanya bertanggung jawab sebatas saham yang dimilikinya;
Berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu diwajibkan agar suatu badan
usaha berbentuk PT.
2. Yayasan
Bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai
anggota;
Kekayaan Yayasan dipisahkan dengan kekayaan pendiri yayasan.
3. Koperasi
Beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasar atas asas kekeluargaan.
Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi
anggota koperasi dan terbuka bahwa tidak ada pengecualian untuk menjadi anggota
koperasi.