Dosen Pengampu:
Mars Khendra Kusfriyadi, STP, MPH
Disusun Oleh :
Nama: Wati
NIM : PO.62.31.3.17.307
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
asi dapat diartikan sebagai makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang
cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik.
asi pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum) sangat baik untuk
kesehatan karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit (depkes ri, 2005). asi
berfungsi memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan
serangan penyakit.
asi juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan
perkembangan sistem saraf. dianjurkan setiap ibu hanya memberikan asi (eksklusif) sampai
bayi berumur 6 bulan (rosita, 2008). kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk
mempertahankan kehidupannya. kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan air
susu ibu (asi) kepada bayi. asi merupakan makanan yang ideal untuk bayi, sebab asi
mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan
energi dalam susunan yang diperlukan (pudjiadi, 2000).
pedoman internasional yang menganjurkan pemberian asi eksklusif selama 6 bulan pertama
didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat asi
bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. asi memberikan semua
energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan oleh bayi selama 6 bulan pertama setelah
kelahirannya. cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :
- cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. cairan intraseluler adalah cairan yang berda di
dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar
sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan
cairan transeluler. cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,
cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah
cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran
cerna.
a. intake cairan :
selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-lira 1500 ml per
hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan
sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme
B.Rumusan Masalah
•Apa fungsi cairan pada tubuh ?
•Apa saja yang mempengaruhi cairan tubuh?
• Bagaimana rumus menghitung kebutuhan pada bayi dan balita ?
C.Tujuan
• untuk mengetahuin kebutuhan cairan pada bayi dan balita.
• Untuk mengetahui rumus menghitung kebutuhan cairan pada anak dan balita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ASI adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah,dan
mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan bayi (Prasetyo, 2008).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan cairan lain, seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat, misalnya pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim atau makanan
lain selain ASI (Nurkhasanah, 2011).
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut)
dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Keseimbangan cairan dan
elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam
seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan
yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler(CIS) dan cairan
ekstraseluler (CES). Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh
tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari
tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial, dan cairan transeluler.
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah
cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus
seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
Perbandingan CIS dengan CES: Dewasa = 2:1; Anak-Anak = 3:2; Bayi = 1:1.
Pada tubuh terdapat hampir 90% dari total berat badan adalah cairan. Persentasi cairan tubuh
manusia berbeda sesuai dengan usia. Persentasi cairan tubuh pada bayi sekitar 75%, anak
70%, pria dewasa 57%, wanita dewasa 55% dan dewasa tua 45% dari berat tubuh total.
Persentasi yang bervariasi tersebut dipengaruhi oleh lemak dalam tubuh dan jenis kelamin.
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru
dan gastrointestinal.
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan
cairan dan elektrolit.
2. Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas.
3. Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible water
loss ± 400ml/hari.
4. Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan yang berperan dalam mengeluarkan
cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan normal, cairan yang
hilang dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/hari.
Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang
dikontrol oleh system endokrin (hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH), sistem
aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
B. Jenis Cairan
1. Cairan zat gizi (nutrien)
Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 kalori setiap hari. Cairan nutrien
dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat, Nitrogen dan vitamin untuk
metabolisme. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori
perliter.
Cairan nutrien terdiri atas :
Karbohidrat dan air
Asam amino
Lemak
BAB III
PEMBAHASAN
.
Setelah berusia 6 bulan, bayi sudah diperbolehkan untuk mengonsumsi air putih. Tapi apakah
ada patokannya harus minum air putih dengan jumlah tertentu?
Menurut ADA (American Dietetic Association) dan AAP (American Academy of Pediatrics),
bayi berusia 6-12 bulan sebenarnya tidak membutuhkan tambahan air putih. Kebutuhan
cairan cukup didapatkan dari ASI atau susu formula. Tapi jika ingin diberikan air putih juga
tidak masalah. Perlu diingat bahwa air tidak memberikan kalori dan nutrisi tambahan, oleh
karena itu tetap utamakan pemberian ASI/susu formula untuk memenuhi kebutuhan cairan
bayi. Patokan Kebutuhan Cairan Bayi dan Anak
Berikut ini adalah patokan kebutuhan cairan bayi dan anak yang dikeluarkan AAP:
• 0-6 bulan : 0,7 liter/hari. Diasumsikan bahwa cairan hanya berasal dari ASI atau sufor saja.
• 7-12 bulan : 0,8 liter per hari. Cairan bersumber dari ASI/sufor, MPASI.
•1-3 tahun : 1,3 liter per hari. Cairan bersumber dari makanan dan minuman termasuk air
putih.
• 4-8 tahun : 1,7 liter per hari. Cairan bersumber dari makanan dan minuman termasuk air
putih. Orang tua tetap harus memperhatikan pola buang air kecil (BAK) anak. Jika urin dan
frekuensi BAK berkurang, segera konsultasikan ke dokter.
Air merupakan komponen penting dalam kehidupan, namun seringkali kurang diperhatikan. Anak–
anak selama beberapa jam atau beraktivitas lama di luar rumah seringkali kurang mendapat asupan
cairan yang cukup. Padahal, air pada tubuh anak menempati persentase yang besar dari berat
badannya. Persentase air dalam tubuh anak lebih besar dibanding dewasa karena luas permukaan
tubuhnya yang lebih besar dan kandungan lemak yang lebih sedikit.
Pada anak 1 tahun pertama, volume air total dalam tubuh sebanyak 65 – 80% dari berat badan.
Persentase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia, menjadi 55 – 60% saat remaja. Cairan
diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, antara lain dalam metabolisme, fungsi pencernaan, fungsi sel,
pengaturan suhu, pelarutan berbagai reaksi biokimia, pelumas, dan pengaturan komposisi elektrolit.
Secara normal, cairan tubuh keluar melalui urin, feses, keringat, dan pernapasan dalam jumlah
tertentu.
Cairan merupakan komponen yang penting karena status hidrasi yang cukup bermanfaat untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan cairan berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, massa
otot, dan lemak tubuh. Diperkirakan, bayi usia 0 – 6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari; bayi 7 –
12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari; anak 1 – 3 .
Kebutuhan intake cairan berbeda-beda pada berbagai usia, berhubungan dengan luasnya
permukaan tubuh, kebutuhan metabolik dan berat badan.
Tabel. Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan
No Umur BB/Kg Kebutuhan cairan
1 3 hari 3 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3 2 tahun 11,8 1350-1500
4 6 tahun 20 1800-2000
6 14 tahun 45 2200-2700
7 18 tahun 54 2200-2700
•Umur :
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada
luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah
mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa.Sesuai aturan, air tubuh
menurun dengan peningkatan usia.
Perubahan pada cairan tubuh total sesuai umur
•Kebutuhan cairan yang spesifik pada setiap usia adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan bayi baru lahir adalah 80 sampai 100 mL/kg/hari.
b. Kebutuhan bayi adalah 120 sampai 130 mL/kg/hari. c. Kebutuhan anak usia 2 tahun
adalah 115 sampai 125 mL/kg/hari.
d. Kebutuhan anak usia 6 tahun adalah 90 sampai 100 mL/kg/hari.
e. Kebutuhan remaja usia 15 tahun adalah 70 sampai 85 mL/kg/hari. f. Kebutuhan remaja 18
belas tahun adalah 40 sampai 50 mL/kg/ hari.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Cairan merupakan komponen yang penting karena status hidrasi yang cukup bermanfaat untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan cairan berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, massa
otot, dan lemak tubuh. Diperkirakan, bayi usia 0 – 6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari; bayi 7 –
12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari; anak 1 – 3 .
Menurut ADA (American Dietetic Association) dan AAP (American Academy of Pediatrics),
bayi berusia 6-12 bulan sebenarnya tidak membutuhkan tambahan air putih. Kebutuhan
cairan cukup didapatkan dari ASI atau susu formula. Tapi jika ingin diberikan air putih juga
tidak masalah. Perlu diingat bahwa air tidak memberikan kalori dan nutrisi tambahan, oleh
karena itu tetap utamakan pemberian ASI/susu formula untuk memenuhi kebutuhan cairan
bayi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.motherandbaby.co.id/article/2015/5/8/4036/Hitung-Kebutuhan-Cairan-Bayi
http://citasehat.org/kebutuhan-cairan-pada-anak/
http://ilmu-kesehatan –masyarakat2.blogspot.com/2015/06/rumus-menghitung-kebutuhan-
cairan-anak.html?m=1
http://ilmu-kesehatan-masyarakat2.blogspot.com/2015/09/cara-menghitung-kebutuhan-
cairan-tubuh.html?m=1
https://ardyanpradanaoo7.blogspot.com/2011/02/makalah-kebutuhan-cairan-
elektrolit.html?=1
http://ririnaoeng7.blogspot.com/2014/12/kebutuhan-cairan-pada-anak.html?m=1
https://id.scribd.com/document/359090140/Kebutuhan-Cairan-Pada-Bayi-Dan-Anak
http://ririnaoeng7.blogspot.com/2014/12/kebutuhan-cairan-pada-anak.html?m=1
https://m.kumparan.com/babyologist/standar-kebutuhan-cairan-bayi-dan-anak-anak-
1533814983435186137