Anda di halaman 1dari 4

Policy Brief

Kajian pengangguran di provinsi Jawa Barat

Nama : zulfahri
Nim : 160602116
Unit : ES17056/01/19/3/02

Pengangguran di provinsi Jawa


Barat masih berada di atas rata-rata
nasional dengan presentase selama
2014 – 2018 sebesar 8,43%

Dan juga provinsi Jawa


barat menjadi salah satu
provinsi dengan
presentase pengangguran
tertinggi di Indonesia

Dengan populasi penduduk provinsi


tertinggi seluruh Indonesia dengan >48
juta jiwa , ini menjadi permasalahan
tersendiri bagi provinsi jawa barat.

DESKRIPSI DATA

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang sangat sulit di tangani oleh pemerintah
diera globalisasi ini. kehilangan pekerjaan merupakan suatu penurunan standart kehidupan.
Seseorang yang dalam kategori angkatan kerja dan sedang mencari kerja disebut dengan
pengangguran. Peningkatan jumlah penduduk yang tidak diikuti dengan perluasan lapangan
pekerjaan merupakan masalah besar yang dapat menyebabkan pengangguran. Sehingga banyak
kebijakan pemerintah yang dikeluarkan untuk mengurangi pengangguran. Semakin rendah
tingkat pengangguran maka semakin sejahtera kehidupan suatu masyarakat.
Kondisi tingkat pengangguran di Jawa barat menyentuh angkah >8% dari data 2014-2018
sehingga ini menunjukan bahwasanya Jawa barat memiliki tingkat pengangguran yang tinggi
sehingga ini menjadi PR bagi gubernur yang baru saja di lantik tahun September 2018 kemarin.
Policy Brief

Pengangguran akan menjadi momok penting bagi Ridwan Kamil untuk diturunkan bahkan di
berantas.
Table 1. presentase pengangguran provinsi Jawa Barat dari tahun 2014-2018
tahun persentase pengangguran (%)
2014 - februari 8,66
2014 - Agustus 8,45
2015 - februari 8,4
2015 - agustus 8,72
2016 - februari 8,57
2016 - agustus 8,89
2017 - februari 8,49
2017 - agustus 8,22
2018 - februari 8,16
2018 - agustus 8,17

Sumber : BPS ( Badan Pusat Statistik ) , Bps.go.id

 Dari februari 2014 hingga februari 2015 terjadi penurunan yang cukup signifikan
 Agustus 2015 terjadi kenaikan yang cukup tinggi sebesar 0,32%
 Dari agustus 2016 hingga februari 2018 terjadi penurunan yang signifikan yaitu dari
8,89% menjadi 8,16%

Gambar 1. Infografis pengangguran di indonesia

Sumber : www.bps.go.id
Policy Brief

Dari data di atas menunjukan bahwasanya presentase pengangguran di jawa barat jauh berada
di atas presentase pengangguran nasional yang mana provinsi Jawa Barat berada 3% diatas
nasional. Pada tahun 2018 tercatat bahwasanya ada sekitar 4 juta penduduk Jawa Barat yang
menyandang status pengangguran yang mana ini menjadi provinsi dengan penduduk terbanyak
yang melahirkan pengangguran.

ANALISIS DAN
KEBIJAKAN

Dengan adanya masalah pengangguran maka pemerintah harus ikut langsung dalam rangka
mengurangi pegangguran di jawa barat . berikut beberapa cara yang bias di ambil dan
diterapkan oleh pemerintah Jawa Barat :
1. Menyelenggarakan Bursa Tenaga Kerja
Cara mengatasi pengangguran yang pertama, yaitu menyelenggarakan bursa tenaga kerja atau
job fair.
Bursa tenaga kerja ini merupakan tempat yang mempertemukan antara pemberi kerja dengan
pencari kerja. Dengan melakukan cara ini, para pencari kerja tidak akan kesulitan lagi dalam
mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan potensinya.
Setiap pekerjaan akan diisi oleh Sumber Daya Manusia yang sesuai di bidangnya dan pencari
kerja tinggal melakukan sistem seleksi untuk menentukan pihak yang layak diterima untuk
mengisi posisi yang ditawarkan
Adanya bursa kerja memang salah satu penanganan pemerintah untuk merekrut lulusan terbaru
dari berbagai lapangan pekerjaan yang tersedia.
Bursa tenaga kerja ini tentunya dapat memberikan jumlah lapangan kerja untuk banyak orang.
Hal ini memang sangat mampu dalam mengatasi segala permasalahan mengenai permasalahan
pengangguran.
2. Memberikan Pelatihan Kerja
Pelatihan kerja juga merupakan salah satu cara mengatasi pengangguran yang efektif dilakukan
di Indonesia. Banyaknya masyarakat usia produktif merupakan suatu potensi yang baik. Hal
ini harus dimanfaatkan dengan pemberian pendidikan yang berkualitas hingga tingkat
perguruan tinggi.
Program pelatihan juga diperlukan untuk orang-orang yang ingin mengembangkan
keterampilan atau hobinya. Program dapat menciptakan peluang untuk mencetak pekerja-
pekerja yang memadai, baik dari segi kuantitas, maupun kualitas.
Pemerintah juga harus mengarahkan mereka untuk berwiraswasta atau membuka lapangan
pekerjaan Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Jiwa Kewirausahaan
Policy Brief

3. Meningkatkan Mutu Pendidikan


Cara mengatasi pengangguran selanjutnya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan.
Ketahuilah semakin tinggi mutu pendidikan di Indonesia maka akan membuat negara kita
menjadi lebih maju.
Tentu dengan mutu pendidikan yang bagus maka akan membuat sumber daya manusia yang
berkualitas bagus. Pendidikan dapat dilakukan untuk menghasilkan generasi-generasi penerus
bangsa yang potensial dan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini harus diperhatikan
pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
4. Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan
Selanjutnya, seperti yang telah kita singgung sebelumnya, cara mengatasi pengangguran yang
juga sangat efektif adalah dengan meningkatkan jiwa kewirausahaan.
Hal ini juga dapat dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah. Hal tersebut tentunya disebabkan
karena apabila setiap orang sudah memiliki sikap kewirausahaan maka tidak perlu bingung
apabila lapangan pekerjaannya kurang.
Dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki tentunya akan membuat setiap orang mampu
mendirikan usaha ataupun bisnis sendiri sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi
setiap orang.
Oleh karena itu, menanamkan jiwa kewirausahaan di sekolah juga merupakan hal yang
diprioritaskan. Sayangnya hal ini belum terlalu dilakukan dengan serius sehingga masih belum
tampak hasilnya.(liputan6.com)

REFERENSI

www.bps.go.id
www.liputan6.com
www.jabar.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai