Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKRYA KEWIRAUSAHAAN ANGKRINGAN

NAMA KELOMPOK:

1 ACHMAD ZIDAN FERDINAND (01)

2 AGIL BAYU RAMADHAN (04)

3 HAKEEM ABDURASYID (17)

4 M NABIL ARRAFI (22)


LATAR BELAKANG

1. ALASAN BERBISNIS ANGKRINGAN


Angkringan adalah sebuah bisnis yang berasal dari daerah
istimewa Jogjakarta.biasanya angkringan ditemukan di pinggir
jalan,di kedai,dll.Angkringan biasanya menyediakan sate tusuk
seperti : sosis,kepala ayam,ceker,kulit ayam,tempe bacem,tahu
bacem,dll.tak hanya itu Angkringan juga menyediakan kopi jos,teh
tarik dll.tentu saja dengan harga yang termasuk murah dan
kadang angkringan biasanya di fasilitasi dengan free wifi dengan
begitu daya tarik pelanggan bertambah

2. SASARAN TARGET
Dari bisnis angkringan ini sasaran awal kita merupakan pelajar
SMA – dewasa. Alasan sasaran target kita pelajar SMA – dewasa
adaah karena di bisnis angkringan ini jam buka-nya mulai dari
pukul 19.00 – 00.00 . Maka oleh sebab itu kita men-targetkan
seperti demikian.

3. STRATEGI PENJUALAN
Strategi kita mempromosikan di sekolah, dengan memberi
informasi ke teman-teman satu sekolah. Kita menawarkan
berbagai macam jenis makanan atau tusukan serta banyak sekali
jenis minuman yang ada di angkringan kami.
4. ANALISI SWOT
a.) Strenght (kekuatan)
Memiliki berbagai macam tusukan
Harga kantong pelajar SMP dan SMA

b.)Weakness (Kelemahan)

SDM kurang memadai karena kurangnya personil

Ready makanan tidak sesuai dengan keinginan konsumen

Pembuatan yang membutuhkan waktu lama

c.)Oppurtinity (peluang)

Untuk kalangan remaja


Belum banyak yang membuat angkringan sendiri
Kebanyakan remaja yang masih ingin mengikuti tren kuliner

d.) Treth (ancaman)

dibidang kesehatan,angkringan kurang baik

banyaknya pesaing dalam bisnis makanan kekinian lainnya dan


harganya juga terbilang murah.
5. LAPORAN KEUANGAN
 Minggu pertama:
 Tahu tusuk: 12 x 2.500 = 30.000,-
 Telur puyuh: 12 x 3.000 = 36.000,-
 Baceman: 18 x 1.500 = 27.000,-
 Ayam: 14 x 3.000 = 42.000,-
 Nasi kucing: 3 x 3.000 = 9.000,-
 Pentol: 20 x 2.500 = 50.000,-
Rp. 194.000,-
 Minggu kedua:
 Tusukan: 47 x 2.500 = 117.500,-
 Kepala: 7 x 3.000 = 21.000,-
 Bacem: 20 x 1.500 = 30.000,-
 Nasi kucing: 4 x 2.500 = 10.000,-
 Puyuh: 6 x 3.000 = 18.000,-
Rp. 196.500,-
 Minggu ketiga:
 Tusuk:45 x 2.500 =135.000,-
 Kepala:4 x 3.000 =12.000,-
 Bacem :18 x 1.500 =27.000,-
 Nasi kucing:7 x 3.000 =21.000,-
 Puyuh :6 x 3.000 = 18.000,-
Rp. 213.000,-
6. LABA
 Minggu pertama : omset – modal
Rp. 194.000 – Rp. 134.000 = Rp. 60.000
 Minggu kedua : omset – modal
Rp. 196.500 – Rp. 148.000 = Rp. 48.500
 Minggu ketiga : omset – modal
Rp. 213.000 – Rp.138.800 = Rp. 74.200
7. KENDALA
 waktu dari masing masing individu. Tetapi masih bisa di handle
 bertabrakan dengan tugas lainnya
 hanya bisa berjualan pada hari jumat dan sabtu

Anda mungkin juga menyukai