Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA


(KONTRAKTUAL)

PAKET KEGIATAN
PENYIAPAN MODEL OPTIMALISASI ALOKASI DANA TAPERA
DALAM PORSI PEMUPUKAN, PEMANFAATAN, DAN CADANGAN

TAHUN ANGGARAN 2019

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


SATUAN KERJA PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN STRATEGI PENAHAPAN KEPESERTAAN
TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT

Kementerian/Lembaga : Kementerian Pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal
Pembiayaan Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan
Perumahan
Program : Pengembangan Pendanaan
dan Sistem Pembiayaan
Perumahan
Hasil (Outcome) : Meningkatnya Rumah Tangga
Berpenghasilan Rendah yang
Menghuni dan/atau Memiliki
Rumah Layak Huni yang
Mendapat Bantuan Fasilitas
Pendanaan dan Pembiayaan
Perumahan
Unit Eselon II/Satker : Direktorat Pelaksanaan
Pembiayaan Infrastruktur
Sumber Daya Air
Kegiatan : Pendayagunaan Sumber
Pembiayaan Perumahan
A. Latar Belakang
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah dokumen rancangan
1. Dasar Hukum, Tugas dan Fungsi Kegiatan
kebijakan terkait tabungan
▪ Undang-Undang Dasar 1945.
perumahan
▪ Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Tabungan Perumahan
Rakyat.
▪ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi
Kementerian Negara.
▪ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Gambaran Umum Singkat

Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)
telah diundangkan Pemerintah pada tanggal 24 Maret 2016. Tapera bertujuan untuk
menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk
pembiayaan perumahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan
terjangkau bagi Peserta. Dalam rangka mencapai tujuannya, simpanan yang disetorkan oleh
peserta harus dikelola sedemikian rupa hingga terjadi optimalisasi antara kegiatan
pemupukan dana dan besaran manfaat yang bisa dihasilkan.
D
ana Tapera ini
akan
di
alokasi
kan ke dalam 3 (tiga) hal
, yaitu pemupukan, pemanfaatan,
dan cadangan. Penentuan besaran alokasi dana Tapera ini setidaknya dilakukan
berdasarkan
kajian dan proyeksi terhadap
karakteristik peserta Tapera
dan besaran
penghasilan peserta
.
Penentuan besaran alokasi dana Tapera tidak akan lepas dari kondisi eksisting yang ada di
Indonesia. Sesuai dengan UU Tapera, yang akan menjadi peserta Tapera adalah seluruh
WNI dan WNA yang bekerja di Indonesia yang memiliki upah paling sedikit sebesar upah
minimum. Terkait hal ini, perlu untuk mengetahui dan memahami bagaimana karakteristik
pekerja di Indonesia yang akan menjadi peserta Tapera.

Penentuan besaran alokasi dana Tapera juga harus dilakukan berdasarkan pertimbangan
yang matang. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun sebuah model atau simulasi
penghitungan dalam pengelolaan dana Tapera. Model atau simulasi yang disusun ini
nantinya akan bermanfaat sebagai masukan atau pertimbangan bagi BP Tapera.

Penentuan besaran alokasi dana Tapera dilakukan berdasarkan pertimbangan-


pertimbangan rinci atas penghitungan alokasi dana Tapera. Hal ini akan berkaitan dengan
kekritisan alokasi dana Tapera, juga dengan kondisi apa saja yang memengaruhi
penghitungan alokasi dana Tapera tersebut. Selain itu, para pengambil kebijakan juga harus
memperhatikan aspek keberlanjutan dana, agar dana Tapera ini tetap terjaga dan bisa
memberi manfaat maksimal.

Untuk menjalankan hal terkait optimalisasi alokasi dana Tapera tersebut, maka dibutuhkan
penyiapan model optimalisasi alokasi dana Tapera dalam porsi pemupukan, pemanfaatan,
dan cadangan.

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan penyiapan model optimalisasi alokasi dana Tapera dalam porsi
pemupukan, pemanfaatan, dan cadangan ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Ruang Lingkup Pekerjaan
a. Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan model optimalisasi alokasi dana
Tapera dalam porsi pemupukan, pemanfaatan dan cadangan, dalam rangka
mensukseskan Program Tabungan Perumahan Rakyat.
b.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
• ▪ Menyusun kompilasi data dan
informasi terkait substansi peraturan yang berkaitan
dengan Tapera, serta menganalisis data dan informasi tersebut;
• ▪ Merumuskan konsep model optimalisasi dalam rangka
menyediakan dukungan dalam menentukan besaran alokasi dana Tapera.
• c. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya model optimalisasi alokasi dana Tapera dalam
porsi pemupukan, pemanfaatan dan cadangan.
d. Ruang
Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1) Identifikasi, pengelompokan, pengolahan data dan informasi serta review
kebijakan/peraturan yang mendukung penyiapan model optimalisasi alokasi dana Tapera
dalam porsi pemupukan, pemanfaatan dan cadangan, antara lain:
▪ Peraturan/perundang-undangan/regulasi yang terkait dengan Tabungan
Perumahan Rakyat;
▪ Peraturan/perundang-undangan/regulasi yang terkait dengan ketenagakerjaan;

▪ Peraturan/perundang-undangan/regulasi yang
terkait
▪ dengan investasi; perundangan/regulasi
Peraturan
terkait lainnya yang mendukung
penyiapan model optimalisasi ini.
2) Menyusun konsep model optimalisasi yang di dalamnya mencakup, antara lain
tentang:
▪ karakteristik pekerja Indonesia yang akan menjadi peserta Tapera;
▪ karakteristik besaran penghasilan pekerja di Indonesia yang akan menjadi
peserta Tapera;
▪ model/simulasi besaran simpanan Tapera dan perkembangannya di masa
depan;
▪ model/simulasi optimalisasi besaran alokasi dana Tapera;
▪ penentuan kondisi/ketentuan yang memengaruhi besaran alokasi dana Tapera;

▪ penentuan angka
kritis alokasi
▪ kajian potensi dan permasalahan dana
terkait pengambilan kebijakan alokasi dana
Tapera;
Tapera; dan
▪ strategi optimalisasi kebijakan alokasi dana Tapera berdasarkan kondisi yang
memengaruhi.

2. Metode Pelaksanaan
a. Pengumpulan referensi/studi literatur/best practice tentang substansi yang akan
disiapkan.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data dasar dan informasi awal dengan
cara desk study, kajian kepustakaan, dan/atau melakukan wawancara/korespondensi
dengan pihak terkait.
b. Survei untuk menyiapkan substansi pokok berikut dengan hasil
analisanya.
14) Melakukan
c. Studi finalisasi Laporan
empiris dan Akhir. rumusan
menyusun b. strategi.
Waktu Pelaksanaan
Menyusun rumusan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi
model optimalisasi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
d. Rapat koordinasi/diskusi/konsultasi dengan pihak terkait melalui FGD, untuk
mendapatkan saran dan masukan terhadap penyusunan model optimalisasi alokasi dana
Tapera tersebut.
e. Penyusunan laporan, baik laporan substansi dan laporan keuangan berupa
laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir sementara, laporan akhir maupun
executive summary.

Selain metodologi diatas, konsultan juga dituntut harus mengembangkan metodologi


pendekatan yang dapat menjadi acuan bagi pemberi pekerjaan untuk mengetahui langkah-
langkah pengerjaan kegiatan ini dan harus berpedoman pada jangka waktu pelaksanaan
yang telah ditetapkan. Langkah-langkah tersebut harus terstruktur dan terencana sehingga
dapat menghasilkan keluaran yang diharapkan.

3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan a.


Tahapan Kegiatan

1) Menyusun draft Laporan Pendahuluan


2) Melaksanakan Rapat membahas draft Laporan Pendahuluan dengan Tim Teknis
kegiatan, sebanyak 1 (satu) kali.
3) Melakukan finalisasi Laporan Pendahuluan.
4) Melakukan survei untuk mendapatkan bahan penyusunan model optimalisasi alokasi
dana Tapera pada substansi yang terkait.
5) Melakukan analisis substansi masukan teknis rumusan model.
6) Menyusun draft Laporan Antara yang memuat rumusan model optimalisasi alokasi
dana Tapera dalam porsi pemupukan, pemanfaatan dan cadangan.
7) Melaksanakan Rapat membahas draft Laporan Antara dengan Tim Teknis kegiatan,
sebanyak 1 (satu) kali.
8) Melakukan finalisasi Laporan Antara.
9) Melaksanakan FGD di DKI Jakarta sebanyak 1 (satu) kali dengan jumlah peserta 50
orang untuk mendapatkan saran dan masukan terhadap rumusan model optimalisasi
alokasi dana Tapera dalam porsi pemupukan, pemanfaatan dan cadangan dari para
stakeholders dan para pakar.
10) Menyusun laporan akhir sementara berdasarkan hasil FGD, termasuk didalamnya
laporan pelaksanaan FGD.
11) Melaksanakan koordinasi dengan Tim Teknis dalam rangka finalisasi penyusunan
model optimalisasi alokasi dana Tapera dalam porsi pemupukan, pemanfaatan dan
cadangan.
12) Menyusun draft Laporan Akhir.
13) Melaksanakan Rapat membahas Laporan Akhir dengan Tim Teknis kegiatan,
sebanyak 1 (satu) kali.

Survei primer dan survei sekunder ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara
terstruktur, kuisioner, dan/atau survei instansional/lapangan, untuk kemudian dilakukan
analisis terhadap materi terkait.
Pelaksanaan kegiatan
penyiapan
model optimalisasi alokasi dana Tapera dalam porsi
pemupukan, pemanfaatan dan
cadangan
seperti yang telah disebutkan dan diuraikan di
atas akan dijelaskan dalam matriks sebagai berikut:
MATRIKS PELAKSANAAN KEGIATAN
PENYIAPAN MODEL OPTIMALISASI ALOKASI DANA TAPERA
DALAM PORSI PEMUPUKAN, PEMANFAATAN DAN CADANGAN
No Proses Kegiatan Tahun 2019, Bulan
I II III IV
1. Menyusun
draft
Laporan
Pendahulua
n
2. Melaksanak
an Rapat
membahas
draft
Laporan
Pendahulua
n dengan
Tim Teknis
kegiatan,
sebanyak 1
(satu) kali.
3. Melakukan
finalisasi
Laporan
Pendahulua
n.
4. Melakukan
survei untuk
mendapatka
n bahan
penyiapan
model
optimalisasi.
4. Tempat
5. Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan
analisis
substansi
model
5. Pelaksana Kegiatan a. Tenaga Ahli Ekonomi Keuangan (Team Leader), dengan kualifikasi
Mekanisme penanganan pekerjaan ini akan dilakukan melalui pihak ketiga atau
pendidikan minimal S2 di bidang ekonomi/keuangan, lulusan universitas/perguruan tinggi
dikonsultankan, dengan kebutuhan tenaga ahli sekitar 24 MM (Man Month), yang terdiri
negeri atau disamakan dengan berpengalaman sekurang-kurangnya 6 (Enam) tahun di bidang
dari:
pembiayaan perumahan, serta mengoordinasi dan mengarahkan semua tenaga ahli agar bekerja
dengan efektif dan efisien. Tenaga Ahli Ekonomi Keuangan (Team Leader) memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1. b. Tenaga Ahli Ekonomi, dengan kualifikasi pendidikan minimal S1 Ekonomi lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau disamakan dengan berpengalaman sekurang-kurangnya
3 (tiga) tahun di bidang investasi dan pengelolaan keuangan. Tenaga Ahli Ekonomi memiliki
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
2. • menyusun
c. Tenaga Ahli Analis kegiatan Dukungan
Data, dengan Optimalisasi
kualifikasi Alokasi
pendidikan DanaS1
minimal Tapera
Ilmu Dalam
Porsi Pemupukan,
Matematika/Ilmu Pemanfaatan,
Statistik lulusan dan Cadangan;
universitas/perguruan tinggi negeri atau disamakan dengan
berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidangsurvei;
• merumuskan dan menetapkan desain keuangan. Tenaga Ahli Analis Data
memiliki tugas dan •tanggung
melakukan koordinasi
jawab sebagaidengan
berikut:para pihak (stakeholders) terkait;
3. • bersama tenaga ahli lainnya menyusun laporan kegiatan Dukungan
Optimalisasi Alokasi Dana Tapera Dalam Porsi Pemupukan, Pemanfaatan, dan
Cadangan;
• merumuskan bahan dan memimpin rapat/FGD; dan
• merumuskan laporan kegiatan dan memberi rekomendasi.
• mengembangkan substansi dan mengidentifikasi permasalahan sesuai
bidangnya;
• bersama dengan team leader dan tenaga ahli lainnya menyusun materi
survei;
• melakukan pengumpulan data dan informasi terkait melalui survei
instansional maupun kunjungan lapangan;
• menyusun materi rapat/FGD dari sisi ekonomi;
• menyusun konsep akhir model/simulasi pengelolaan dana Tapera; dan
• menyusun strategi optimalisasi kebijakan penentuan besaran alokasi dana
Tapera.
• mengembangkan substansi dan mengidentifikasi permasalahan sesuai
bidangnya;
• bersama dengan team leader dan tenaga ahli lainnya menyusun materi
survei;
• melakukan pengumpulan data dan informasi terkait melalui survei
instansional maupun kunjungan lapangan;
• menyusun materi rapat/FGD dari sisi analisis data;

Pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini dilakukan di DKI Jakarta, serta kunjungan lapangan ke
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sangat diperlukan karena di daerah
tersebut telah berhasil dalam pelaksanaan program jaminan sosial.
• membangun model/simulasi pengelolaan dana Tapera; dan
• menyusun strategi optimalisasi kebijakan penentuan besaran alokasi dana
Tapera. d. Tenaga Ahli Hukum, dengan kualifikasi pendidikan minimal S1 Ilmu
Hukum lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau disamakan dengan
berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidang hukum dan
perancangan peraturan. Tenaga Ahli Hukum memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1.
2. • mengembangkan substansi dan mengidentifikasi permasalahan sesuai
bidangnya;
3. • bersama dengan team leader dan tenaga ahli lainnya menyusun materi
survei;
4. • melakukan pengumpulan data dan informasi terkait melalui survei
instansional maupun kunjungan lapangan;
5. • menyusun materi rapat/FGD dari sisi analisis hukum;
6. • menyusun strategi optimalisasi kebijakan penentuan besaran alokasi dana
Tapera. e. Tenaga Ahli Perencanaan dengan kualifikasi pendidikan minimal S1
bidang Planologi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau disamakan
dan berpengalaman dibidang kelembagaan dan pembiayaan perumahan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Tenaga Ahli Perencanaan memiliki tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut:
7.
8. • Mengembangkan substansi dan mengidentifikasi permasalahan sesuai
bidangnya.
9. • Bersama-sama dengan Team Leader dan TA lain menyusun materi survei.
10. • Melakukan pengumpulan data dan informasi terkait melalui survei
instansional maupun kunjungan lapangan.
11. • Menyusun materi rapat/FGD.
12. • Menyusun konsep akhir materi teknis.
13. • Menyusun laporan kegiatan penyiapan materi teknis. f. Tenaga Ahli
Manajemen Keuangan, dengan kualifikasi pendidikan minimal S1 Ekonomi,
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau disamakan dan
berpengalaman dibidang manajemen keuangan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun. Tenaga Ahli Manajemen Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
14.
15. • Mengembangkan substansi dan mengidentifikasi permasalahan sesuai
bidangnya.
16. • Bersama-sama dengan Team Leader dan TA lain menyusun materi survei.
17. • Melakukan pengumpulan data dan informasi terkait melalui survei
instansional maupun kunjungan lapangan.
18. • Menyusun materi rapat/FGD dari sisi manajemen keuangan.
19. • Menyusun konsep akhir materi teknis.
20. • Menyusun laporan kegiatan penyiapan materi teknis.
6. Pelaporan a. Laporan Pendahuluan
1. b. Laporan Antara
2. c. Laporan Akhir
Sementara
3. d. Laporan Akhir
4.

Untuk membantu pelaksanaan pekerjaan tenaga ahli dibutuhkan tenaga pendukung yaitu
Tenaga Administrasi/Sekretaris sebanyak 1 (satu) orang dan Tenaga Operator Komputer
sebanyak 1 (satu) orang.
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Laporan yang harus disampaikan oleh konsultan akan meliputi:
Kegiatan Penyiapan Model Optimalisasi Alokasi Dana Tapera Dalam Porsi Pemupukan,
Pemanfaatan dan Cadangan dilakukan secara kontraktual selama 4 (empat) bulan kalender
terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SMPK) ditandatangani dengan keluaran (output)
Laporan ini berisikan interpretasi /apresiasi konsultan terhadap pekerjaan yang
berupa Model Optimalisasi Alokasi Dana Tapera Dalam Porsi Pemupukan, Pemanfaatan dan
dibebankan kepadanya serta rencana kegiatan yang menyangkut jadwal kegiatan.
Cadangan.
Pengorganisasian tim konsultan termasuk hubungan kerja antara anggota tim.
Laporan ini disampaikan selambatnya 1 (satu) bulan setelah SPMK, sebanyak 15 (lima
E. Biaya Yang Diperlukan
belas) laporan. Disampaikan kepada Tim Teknis dan Nara Sumber 10 eks, PK sebanyak
3 eks, dan 2 eksemplar kepada undangan lainnya (unit kerja terkait).

Laporan ini berisi temuan awal kegiatan yang muatannya berupa hasil analisa/kajian
dari berbagai peraturan perundangan dan kebijakan terkait serta temuan lapangan
baik yang dilakukan survai, konsultasi, dan diskusi dan disampaikan 2 (dua) bulan
setlah SPMK, sebanyak 15 (lima belas) laporan. Disampaikan kepada Tim Teknis dan
Nara Sumber 10 eks, PK sebanyak 3 eks, dan 2 eksemplar kepada undangan lainnya
(unit kerja terkait).

Laporan ini berisikan hasil analisa konsultan sesuai dengan tujuan kegiatan yang ada
didalam TOR atau pengarahan lebih lanjut yang telah disepakati sebelumnya dan
disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah SPMK sebanyak 15 (lima belas)
laporan. Disampaikan kepada Tim Teknis dan Nara Sumber 10 eks, PK sebanyak 3 eks,
dan 2 eksemplar kepada undangan lainnya (unit kerja terkait).

Laporan ini merupakan laporan akhir pekerjaan yang merupakan laporan


penyelesaian pekerjaan sesuai dengan penugasan yang diberikan, disampaikan paling
lambat 4 (empat) bulan setelah SPMK, sebanyak 15 (lima belas) laporan, disampaikan
kepada Tim Teknis dan Nara Sumber 10 eks, PK sebanyak 3 eks, dan 2 eksemplar
kepada undangan lainnya (unit kerja terkait). Dilengkapi dengan sotfcopy yang
berupa CD sebanyak 15 (lima belas) keping disampaikan kepada Unit Kerja 5 keping,
PK sebanyak 5 keping dan pemangku kepentingan sebanyak 5 keping serta Executive
Summary sebanyak 15 (lima belas) eksemplar yang disampaikan kepada Unit Kerja
sebanyak 5 eks, PK sebanyak 5 eks dan pemangku kepentingan sebanyak 5
eksemplar.
Biaya yang diperlukan sesuai dengan RAB terlampir.

Jakarta, 2019
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan
Infrastruktur Sumber Daya Air

Ir. Arvi Argyantoro, MA


NIP. 196409121991031002

Anda mungkin juga menyukai