Anda di halaman 1dari 2

A.

PENGERTIAN PRAGMATIK
Istilah pragmatik sebenarnya sudah dikenal sejak masa hidupnya seorang filsuf
bernama Charles Morris. Dalam memunculkan istilah pragmatik, Morris mendasarkan
pemikirannya pada gagasan filsuf-filsuf pendahulunya, seperti Charles Sanders Pierce
dan John Locke yang banyak menggeluti ilmu tanda dan ilmu lambang yang mereka
pelajari. Menurut Leech (1983) mengatakan bahwa pragmatik merupakan bagian dari
penggunaan tata bahasa, serta dapat berintegrasi dengan tata bahasa atau gramatika yang
meliputi fonologi.
Menurut para ahli pengertian pragmatik adalah :
1. Menurut Levinson (1983)
Mendefiniskan pragmatic sebagai studi bahasa yang mempelajari relasi bahasa
dengan konteksnya. Konteks yang dimaksud tergramatisasi dan terkodifikasi sehingga
tidak dapat dilepaskan dari struktur bahasanya.

2. Menurut Parker (1986)


Mendefiniskan pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur
bahasa secara eksternal. Yang dimaksud dengan hal ini adalah bagaimana satuan
lingual tertentu digunakan dalam komunikasi yang sebenarnya.

3. Menurut Jacob L. Mey (1983)


Mendefiniskan pragmatik adalah ilmu bahasa yang mempelajari kondisi penggunaan
bahasa manusia yang ada pada dasarnya sangat ditentukan oleh konteks yang
mewadahi dan melatar belakangi bahasa itu. Konteks yang dimaksud mencakup dua
macam hal, yakni konteks yang bersifat sosial dan konteks yang bersifat sosietal.
Konteks sosial adalah konteks yang timbul sebagai akibat munculnya interaksi antar
anggota masyarakat dalam suatu masyarakat sosial dan budaya tertentu, sedangkan
kontaks sosietal adalah konteks yang faktor penentunya adalah kedudukan anggota
masyarakat dalam institusi-institusi sosial yang ada di dalam masyarakat sosial dan
budaya tertentu,

4. Menurut Jucker dalam ( Via Dardjawidjojo, 2005: 26)


Mengatakan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang menelaah makna dan
terikat dengan konteks. Oleh karena itu apa yang dikaji dalam pragmatik menunjuk
kepada kajian makna dalam interaksi antara seseorang penutur dengan penutur lain.

5. Menurut Curse dalam ( Cummings, 2007: 2)


Menyatakan bahwa pragmatic dapat dianggap berurusan dengan sapek-aspek
informasi yang diterima secara umum dalam bentuk-bentuk linguistik.

6. Menurut Wijana dan Rohmadi (2010)


Mempunyai pendapat yang sama bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang
mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu
digunakan dalam komunikasi.

7. Menurut Yule (1996)


Pragmatik merupakan ilmu yang meneliti makna yang dikomunikasikan oleh
pembicara dan diterjemahkan oleh pendengar atau pembaca.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa
yang mengamati pemakaian bahasa dalam situasi yang kongkret dan mengkaji makna
sesuai dengan konteks pengguna atau penutur.

B. OBJEK KAJIAN PRAGMATIK


Objek kajian pragmatik adalah makna atau arti satuan bahasa yang dihubungkan dengan
sebuah konteks tuturan. Dengan kata lain, pragmatik mengkaji makna satuan bahasa yang
dihubungkan dengan siapa yang berbicara, diajukan kepada siapa, tempatnya di mana,
waktunya kapan, suasananya bagaimana, topiknya apa, dan tujuannya apa.

Daftar Rujukan
Kushartanti., Untung, Y., Multamania, L. (2007). Pesona bahasa: langkah awal
memahami linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kunjana, R Rahardi. (2005). Pragmatik kesantunan imperatif bahasa Indoneisa. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai