NIM : 00319100
2019/2020
FORMAT PENGKAJIAN
Umur : 64 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien masuk lewat ruang UGD tgl 16/11/2019 Pkl 10.09
wib, saat ini pengkajian tgl 17/12/2019 pasien post operasi trakeostomi, TD 130/90
mmhg, RR 28 x/I, HR 88 x/I, T 36 0 C, skala nyeri 3-5 hilang timbul, pasien mengatakan
susah bernafas seperti ada yang mengganjal di tenggorokannya, pasien mendapat terapi
IVFD RL 20 gtt/i, injeksi ceftriaxone 2x1 gram, inj.ketorolak 30 mg 3x1, injeksi dexa 1
amp/8 jam, nebulizer / 8 jam/inhalasi, sucrafalat 3x1 cth
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien menderita sakit tumor larink 1 tahun yang
lalu, pasien sudah melakukan operasi pengangkatan tumor dan trakeostomi 2 x
b. Sejak Sakit : Pasien tidak mampu memelihara kesehatannya sendiri karena pasien
ada luka post operasi trakeostomi dileher sehingga pasien tidak bisa merawat
kesehatannya sendiri dan memerlukan bantuan keluarga untuk merawat dirinya
a. Sebelum Sakit : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit makan 3 x sehari habis 1
porsi dan minum air putih 1500 – 2000 ml
b. Sejak Sakit : Pasien mengatakan menghabiskan diet yang disajikan 3 sendok makan,
karena tidak selera makan makanan rumah sakit
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAK 2-3 x BAK BAB 1 x, urin berwarna kuning
terang, BAB berwarna agak kecoklatan
b. Sejak Sakit : pasien tidak bisa BAK dan BAB kekamar mandi sendiri, pasien
menggunakan urinal atau dibantu keluarga ke kamar mandi, flatus (+)
b. Sejak Sakit : Pasien bisa beraktivitas namun terbatas hanya bisa ke kamar mandi,
miring kanan dan kiri karena ada luka post operasi trakeostomi dileher
b. Sejak Sakit : Pasien mengatakan bisa menerima kondisi penyakit nya sekarang dan
pasien yakin bisa sembuh kembali
a. Sebelum Sakit : Pasien dapat menerima dan memecahkan permasalahan yang ada
di kehidupan sehari-harinya
b. Sejak Sakit : Pasien bisa menerima keadaan tubuh dan penyakitnya sekarang dan
yakin bisa sembuh dengan perawatan dan pengobatan yang baik
b. Sejak Sakit : Pasien mengatakan tidak bisa melaksanakannya karena ada luka di
leher post operasi trakeostomi
B. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan kepala dan leher : Mesochopal, rambut agak sedikit kotor dan kusut, di
leher ada luka post operasi trakeostomi, Mata simetris, konjungtiva ananemis, sclera
ikterik, Telinga bentuk simetris , tidak terdapat serumen, Gigi tidak ada stomatitis, gigi
tampak sedikit kotor
d. Pemeriksaan Integumen : kulit tampak bersih dan tidak ada benjolan atau luka pada kulit
e. Pemeriksaan dada/thorax : Paru-paru: Inspeksi simetris, tidak ada lesi, terdapat retraksi
dinding dada, Palpasi focal vremitus tidak teraba, expansi dinding dada simetris, perkusi
sonor, Auskultasi bunyi paru wheezing (+), Jantung : Inspeksi : Ictus cordis terlihat
normal, Palapasi ictus cordis teraba di intercostal 4-5, Perkusi pekak, Auskultasi BJ I – II
normal, murmur (-)
f. Abdomen, Inspeksi : datar, perut distensi (-), ascites (-), kolateral vein (-), ada luka bekas
post operasi apendiktomi diperut kanan bawah dengan drainase terpasang, auskultasi
bising usus (+), oedema (-),
HEMATOLOGI
MCHC 33.5 Pg 26 – 34
GDS 192
D. Terapi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya jalan nafas buatan
3. Dengan
3. Lakukan melakukan
suction untuk suction secret
membersihka
atau sputum
n jalan nafas
di jalan nafas
dari sputum
atau secret dapat
dibersihkan
atau dihisap
keluar
sehingga
pasien dapat
bernafas
dengan baik
4. Kolaborasi
4. Dengan
dengan tim
medis dalam pemberian
pemberian bronkodilatat
terapi or secret atau
bronkodilatat sputum yang
or ada dijalan
nafas dapat
mencair dan
gampang
dikeluarkan
lewat batuk
atau dengan
suction
4. Untuk segera
mengambil
tindakan
4. Pantau rujukan
perkembanga apabila nyeri
n nyeri pasien yang dialami
pasien sudah
tidak dapat
ditoleransi
lagi
5. Beri analgesik 5. Untuk
mengurangi
rasa nyeri
3 DX 3 Setelah diberikan Tindakan
asuhan keperawatan Comunication
selam 3 x 8 jam enchament : speech
diharapakan pasien deficit
dapat 1. Gunakan 1. Agar dapat
berkomunikasi aktif penerjemah mengetahui
dengan teratasi bila apa yang
dengan kriteria hasil diperlukan disampaikan
oleh pasien
1. Pasien dapat
berkomunik 2. Bantu pasien 2. Agar pasien
asi aktif menggunaka dapat
dengan n kertas mengerti dan
menulis di untuk mengingat
kertas atau berkomunika apa yang
dengan si dibicarakan
bahasa menyampaik untuk
isyarat an sesuatu melatih
tangan atau kepada bicara dan
wajah perawat atau daya
keluarga ingatnya
3. Konsultasika
n dengan ahli 3. Agar pasien
kebutuhan dapat dilatih
wicara oleh ahli
wicara untuk
dapat
berbicara
dengan baik
lagi
4. Anjurkan
ekspresi diri 4. Agar pasien
dengan cara dapat
lain dalam menyampaik
menyampaik an apa yang
an informasi ingin dia
(bahasa katakana
isyarat) atau
butuhkan
kepada
keluarga atau
orang lain
5. Anjurkan
pada 5. Untuk
keluarga melatih daya
untuk secara ingat dan
teratur melatih
memberikan bicara pasien
stimulus agar dapat
komunikasi berkomunika
si dengan
baik kembali
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
13.15 Wib
13.30 Wib
TD 130/70 mmHg
RR 28 x/i
HR 88x/i
T 36 0 C
13.15 Wib
13.30 Wib
13.15 Wib
13.30 Wib
TD 110/70 mmHg
RR 22 x/i
HR 80x/i
T 36 0 C
12.30 WIB Menganjurkan pada
keluarga pasien yang menjaga cukup
1orang dan berusaha untuk menjaga
agar tidak bising agar pasien dapat
istirahat dengan tenang
13.15 Wib
13.30 Wib
13.15 Wib
13.30 Wib
TD 110/80 mmHg
RR 20 x/i
HR 80x/i
T 36 0 C
13.15 Wib
P : Intervensi dilanjutkan
18/11/2019
2 DX KEP II S : Pasien mengatakan masih nyeri luka post
Pkl 16.00 operasi trakeostomi
Wib
O : TD 110/70 mmHg, RR 22 x/i, HR 80 x/i, T
36 0 C, skala nyeri 4-5
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
No TGL/JAM NO.DX KEP KETERANGAN
P : Intervensi dilanjutkan
P : Lanjutkan intervensi
A : Masalah teratasi
No TGL/JAM NO.DX KEP KETERANGAN
P : Intervensi dilanjutkan
17/11/2019
2 DX KEP II S : Pasien mengatakan masih nyeri luka post
Pkl 16.00 operasi trakeostomi
Wib
O : TD 130/70 mmHg, RR 24 x/i, HR 88 x/i, T
36 0 C, skala nyeri 4-5
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
J. REFERENSI
Joyce M Black dan Jane Hokanson Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Buku
2 . Singapura : Elsivier.
Herlman,T. Heather. 2018-2020. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi
dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi 10.Jakarta : EGC
Nurarif, Amin H dan Hardhi Kusuma. 2014. Handbook for Health Student. Yogyakarta: Medi
Action Publishing
Nurarif, Amin H dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc.Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta: Medi Action
Publishing.